Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Perilaku Ibu Dengan Status Gizi Anak Balita di Kabupaten Garut Purnama, Dadang; Raksanagara, Ardini S.; Arisanti, Nita
KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2017): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.961 KB)

Abstract

ABSTRAK      Derajat kesehatan suatu masyarakat diukur oleh angka kematian, angka kesakitan, usia harapan hidup dan status gizi. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukan masalah gizi yang terjadi di Indonesia 13,3%, Jawa Barat 11%, Garut 2,6%. Hasil penimbangan balita pada bulan penimbangan balita di Kabupaten Garut pada Tahun 2012 Kurang Energi Protein (KEP),  Kekurangan Yodium, dan Kekurangan Vitamin menunjukan angka 1,63%. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara perilaku ibu dalam pemberian makan dengan status gizi anak balita dan, untuk mengetahui hubungan antara perilaku ibu dalam pola asuh dengan status gizi anak balita.Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang bersifat cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknikProporsional, pada 73 sampel penelitian yang memiliki anak balita yang berada di Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan Uji Chi Square.Kesimpulandari penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan perilaku ibu dalam pemberian makan dengan status gizi anak balita, (p) = 0,152, dan terdapat hubungan perilaku ibu dalam pola asuh dengan status gizi anak balita(p) = 0,021.Perlu peningkatan kapasitas ibu dalam pengasuhan anak balita. Puskesmas membutuhkan sumberdaya manusia serta pembiayaan untuk promosi kesehatan di bidang gizi perlu lebih ditingkatkan. Salah satu sumber yang potensial adalah dana kapitasi Puskesmas dari Jaminan Kesehatan Nasional. Kata kunci: perilaku pemberian makan, perilaku pola asuh, status gizi. ABSTRACTThe degree of a community health may be measured by mortality, illness, life expectation age, and nutrient status. Basic Health Research in 2010 show nutrient issues in Indonesia at 13.3%, West Java, 11%, Garut, 2.6%. The weighing of children under five on children under five weighing month in Regency of Garut by 2012 for Protein Energy Deficit, Iodine Deficit, and Vitamin Deficit indicates the rate of 1.63%. The aims of this study are to know relationship between maternal behaviors in feeding and nutrient status of children under five and to understand relationship between maternal behaviors in parenting and nutrient status of children under five. This study design use cross-sectional quantitative approach. The sampling technique in this study is using proportional technique applied to 73 samples with children under five living in Sukaresmi District, Regency of Garut. The data were collected by means of direct interviews using questionnaire. The bivariate analysis was made by using Chi Square test.The conclusion of this study suggest there is not correlation of maternal behavior in feeding with nutrient status of children under five, (p) = 0.152), and there is correlation of maternal behavior in parenting with nutrient status of children under five, (p) = 0.021.There is need for improvement of maternal capacity in parenting for children under five. Clinical Center need for human resource and, therefore, the funding for promotion of health in nutrition will have to be improved. On potential source is Clinical Center capacitance funding of National Medical Assurance.Keywords: feeding behavior, nutrient status, parenting behavior.
Sosial Budaya Dalam Kehidupan Klien Kanker Payudara: Study Literatur Witdiawati, Witdiawati; Purnama, Dadang; Eriyani, Theresia
KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2017): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.135 KB)

Abstract

ABSTRAKKanker payudara masih menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian  pada kasus baru kanker di Indonesia bahkan didunia. Faktor sosial budaya merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita kanker payudara. Tujuan penulisan ini adalah mengidentifikasi pengaruh sosial budaya dalam kehidupan klien dengan kanker payudara. Metodologi penelaahan artikel adalah dengan literatur review naratif pada penelitian kuantitatif dan kualitatif yang terpublikasi secara online dari tahun 2010-2017 dengan database EBSCO, CINAHL, Proquest dan Goggle schollar dengan menggunakan kata kunci sosial budaya, kanker payudara. Hasil telaahan didapatkan bentuk faktor sosial budaya yang teridentifikasi dalam  penelitian ini adalah unsur agama  (religi), komunikasi, informasi, dukungan sosial dan keluarga, kondisi sosial ekonomi dan pelayanan kesehatan. Faktor sosial budaya dapat mempengaruhi dan meningkatkan kualitas hidup serta perawatan penderita kanker payudara. Review ini menyimpulkan kajian penelitian menunjukan sosial budaya dapat mempengaruhi kehidupan serta kualitas hidup bagi penderita kanker payudara dari mulai awal didiagnosa. Intervensi keperawatan dengan berbasis sosial budaya sangat penting dalam penatalaksanaan perawatan kanker payudara. Kata Kunci: sosial budaya, kanker payudara ABSTRACTBreast cancer mortality is a high rate cases in Indonesia and even the world. The purpose of this study was to explore the socio- cultural in breast cancer patients’ life. The purpose of this study was to explore the influence socio- cultural factor in breast cancer patients’ life. The methodology of the article review is with the narrative review literature on quantitative and qualitative research published online from 2010-2017 with EBSCO, CINAHL, Proquest and Goggle schollar databases using socio-cultural keywords, breast cancer. Search results are the socio-cultural factors identified in this study are religious (religious), communication, information, social and family support, socio-economic conditions and health services. Socio-cultural factors can affect and improve the quality of life and treatment of breast cancer patients. This review concludes that research studies show that social culture can affect life and quality of life for breast cancer patients from early on diagnosed. Nursing interventions with socio-cultural based is very important in the management of breast cancer care. Keywords: socio-cultural, breast cancer.
PERSEPSI LANSIA DALAM UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI HIPERTENSI Witdiawati, Witdiawati; Purnama, Dadang; Sumarni, Nina
JURNAL MITRA KENCANA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Vol 1, No 2 (2018): JURNAL MITRA KENCANA
Publisher : JURNAL MITRA KENCANA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Indonesia termasuk lima besar negara penduduk lanjut usia terbanyak di dunia, yang mencapai 18,1 juta jiwa atau 7,6 persen dari total penduduk. Beberapa penyakit degeratif muncul akibat perubahan fisik dan fungsi fisiologis tubuh diantaranya hipertensi. Penyakit hipertensi dan komplikasinya yaitu penyakit jantung, stroke dan penyakit ginjal merupakan salah satu penyebab kematian dan faktor resiko utama kematian. Dalam upaya pencegahan komplikasi hipertensi ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap perilaku lansia, salah satunya adalah faktor persepsi lansia itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran persepsi lansia dalam upaya pencegahan komplikasi hipertensi. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel adalah Non Probability sampling dengan pendekatan purposive sampling pada 70 sampel lansia hipertensi di wilayah Puskesmas Haurpanggung menggunakan kuesioner dengan nilai uji validitas dan Reliabilitas Alpha Cronbach 0,948. Analisa data yang digunakan adalah Skor T. Hasil penelitian diperoleh 61,4% persepsi lansia terhadap kerentanan dan keseriusan mengalami komplikasi hipertensi tidak mendukung, 55,7% persepsi lansia terhadap manfaat yang didapatkan apabila melakukan upaya pencegahan komplikasi tidak mendukung, 52,9% persepsi lansia tentang hambatan dalam melakukan upaya pencegahan komplikasi tidak mendukung dan 51,4% persepsi lansia tentang kemampuan dalam melakukan tindakan pencegahan tidak mendukung. Temuan penelitian menggambarkan keempat persepsi dari lansia hipertensi tidak mendukung kearah perilaku pencegahan komplikasi hipertensi. Perlu optimalisasi upaya promosi kesehatan bagi lansia melalui kegiatan berbasis masyarakat. Kata Kunci : Persepsi, Lansia, Hipertensi dan Health Belief Model
FAKTOR MANUSIA DENGAN KEJADIAN KESAKITAN PADA MAHASISWA AKPER PEMKAB GARUT TAHUN 2016 Shalahuddin, Iwan; Purnama, Dadang; Rosidin, Udin
Media Informasi Vol 13, No 2 (2017): BULETIN MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.659 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mencari hubungan antara factor manusia (host) dengan kejadian kesakitan pada mahasiswa. Tinjauan teoritis yang digunakan yaitu konsep epidemiologi, konsep sehat sakit dan Study morbiditas dan disabilitas. Penelitian ini menggunakan desain analisis melalui metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Data yang tdikumpulkan berupa variabel faktor manusia (host) yaitu umur, jenis kelamin, pola makan, pola aktifitas olah raga, pola tidur malam, riwayat sakit dahulu dan keadaan sakit sekarang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kesakitan mahasiswa pada mahasiswa tingkat satu dalam tiga bulan terakhir adalah 50 orang dengan frekuensi sakit setiap bulan sebesar 68%. Sebagian besar terjadi pada mahasiswa perempuan (60%) dengan pola makan 1-2 kali sehari 64%, tidak melakukan olah raga (76%), pola tidur jam 9 (54%), dan memiliki riwayat sakit dahulu (58%). Beberapa variabel yang menyatakan adanya hubungan dengan kejadian sakit di Akper Pemkab Garut adalah jenis kelamin, pola makan, pola aktifitas olah raga, dan kebiasaan tidur malam. Saran yang dapat diberikan adalah peningkatan upaya pemeliharaan sarana dan prasarana dalam menunjang perilaku hidup bersih dan sehat juga upaya untuk membentuk balai kesehatan mahasiswa. Untuk peneliti lain perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang variabel yang belum diteliti pada penelitian ini. 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) Dini – Studi Literatur Novianti, Evi; Ramdhanie, Gusgus Gharaha; Purnama, Dadang
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 21, No 2 (2021)
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v21i2.765

Abstract

QUALITY OF LIFE OF WOMEN IN REPRODUCTIVE AGE WITH HYPERTENSION Lia Yulianti; Ermiati Ermiati; Dadang Purnama
Journal of Maternity Care and Reproductive Health Vol 3, No 1 (2020): Journal of Maternity Care and Reproductive Health
Publisher : Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36780/jmcrh.v3i1.117

Abstract

The rate of hypertension cases in women is higher than in men. Women with reproductive age riskier because of hormonal contraception. Hypertension would cause complications and decreasing the quality of life. The purpose of this study was to determine the quality of life of women with hypertension at Cipanas Garut Health Center. Method: This type of study was quantitative descriptive research. The number of samples was 70 respondents, that chosen using a purposive sampling technique. The instrument in this study was the Indonesian version of the WHOQOLBREF instrument consisting of 26 questions about the quality of life including physical, psychological, social and environmental domains. The data were analyzed as a percentage. This study found that more than half of the respondents' quality of life was in the moderate category (55.8%). The quality of life of women with hypertension was in the moderate category, which means that the quality of life was not good and not bad. However, moral support and health education are needed from health workers about a good lifestyle, regular consumption of antihypertensive drugs, so that blood pressure is controlled so that women have a good quality of life.Keywords: Hypertension, Quality of Life, women of reproductive age. 
Literasi Penyakit HIV-AIDS pada Siswa Madrasah Tsanawiah Negeri 1 Garut Dadang Purnama; Witdiawati W
Media Karya Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.237 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v1i1.16796

Abstract

Abstrak Penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan salah satu penyakit yang mengakibatkan kematian di dunia. Menurut UNAIDS (United Nations Programme on HIV and AIDS) dan WHO (World Health Organization), AIDS telah mengakibatkan kematian lebih dari 25 juta jiwa sejak pertama kali diakui tahun 1981, (Kent.et.al, 2010). Saat ini penularan HIV/AIDS di Kabupaten Garut telah mengalami pergeseran yang sebelumnya penyakit ini ditularkan melalui pengguna narkoba suntik sekarang berubah penularan melalui pasangan suami istri khususnya pada istri. Mengingat untuk HIV dan AIDS merupakan fenomena “gunung es” bahwa kasus yang terdata hanya cerminan sedikit kasus yang sebenarnya ada di masyarakat. Secara teori adanya 1 kasus HIV dan AIDS yang ada terdeteksi, kasus yang sebenarnya ada di masyarakat adalah 100 kasus. Metode yang digunakan dalam Kegiatan ini tujuannya adalah, memberikan informasi mengapa HIV-AIDS perlu mendapat perhatian khusus, serta bagaimana gejala-gejalanya karena HIV-AIDS adalah penyakit yang sampai saat ini belum ada obat untuk menanggulanginya dan hanya dapat dilakukan pencegahan.Tahapan selanjutnya Pelaksanaan Pre Test, Kegiatan ini dilakukan untuk menggali sejauh mana pengetahuan dan pemahaman para siswa mengenai penyakit HIV/AIDS dengan memberikan pertanyaan secara tertulis yang berhubungan dengan penyakit HIV/AIDS (soal pertanyaan pre test terlampir). Hasil yang didapat pada pre test menunjukan secara keseluruhan pertanyaan yang diajukan, para siswa hanya bisa menjawab dan memahami tentang materi penyakit HIV/AIDS sebesar 24%. Post test dilakukan setelah penyuluhan berakhir untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi yang sudah diberikan. Adapun hasil post test menunjukan adanya peningkatan pemahaman tentang penyakit HIV/AIDS yang dibandingkan dengan hasil pre test yaitu sebesar 80% dari soal yang ditanyakan kepada para siswa.Penguatan keterampilan individu (Personnal Skill), dalam mewujudkan kesehatan secara keseluruhan, ketrampilan individu mutlak diperlukan, dalam hal ini siswa Madrasah Tsanawiah Negeri 1 Kabupaten Garut, untuk belajar melalui kehidupan dalam menyiapkan diri mereka untuk semua tingkatannya dan untuk menangani penyakit dan kecelakaan sangatlah penting.
Pendidikan Kesehatan Deteksi Dini Kanker Payudara sebagai Upaya Promosi Kesehatan Wanita Pasangan Usia Subur Witdiawati W; Laili Rahayuwati; Dadang Purnama
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.483 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i2.22616

Abstract

Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi ancaman bagi wanita di seluruh dunia. Diketahui bahwa pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru kanker dan 8.201.575 kematian akibat kanker payudara. Deteksi dini merupakan salah satu upaya untuk mencegah dan menanggulangi kanker payudara sejak dini. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker payudara dengan tehnik SADARI pada wanita usia subur sehingga dapat menjadi upaya  promosi kesehatan dalam pencegahan kanker payudara. Metoda pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat ini adalah pendidikan masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan, di evaluasi dengan pre test dan post test dengan analisis kuantitatif. Jumlah peserta wus yang hadir 26 orang, 12 orang mahasiswa, dan 2 orang kader kesehatan. Kegiatan dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga penyusunan laporan. Hasil kegiatan ada perubahan dalam  pengetahuan dengan rata-rata pre test 88,5% pengetahuan peserta berada di kategori kurang dan hasil post test 92,3% berada dikategori baik. Dalam aspek keterampilan, seluruh peserta wus yang hadir (100%) dapat mempraktekan kembali tehnik SADARI. Kesimpulan. Kegiatan pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker payudara dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan promosi kesehatan WUS dalam pencegahan dan pengendalian kanker payudara melalui deteksi dini dengan tehnik SADARI. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi strategi promosi kesehatan wus dalam pencegahan dan pengendalian kanker payudara. Perlu adanya sosialisasi lanjutan dan evaluasi berkala dari petugas kesehatan dalam beberapa program kesehatan berbasis masyarakat sehingga seluruh pelayanan kesehatan dapat tersosialisasikan dengan baik.Kata kunci : Deteksi dini, kanker payudara, pendidikan kesehatan, promosi kesehatan.
PENYULUHAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA SISWA-SISWI SMKN 2 PANGANDARAN Umar Sumarna; Udin Rosidin; Dadang Purnama
Dharmakarya Vol 10, No 4 (2021): Desember, 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v10i4.29015

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbanyak di ASEAN, Sementara itu, jumlah perokok Indonesia dengan umur lebih dari 10 tahun paling tinggi terdapat di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Pangandaran adalah salah satu kabupaten di Jawa Barat yang dijadikan tempat wisata. Sebagai tempat wisata, kabupaten ini berpotensi memiliki jumlah perokok banyak, karena lingkungan sosialnya mendukung remaja putra-putrinya untuk memiliki perilaku kebiasaaan merokok. Seperti pada sekolah-sekolah menengah atas  lainnya, maka siswa-siswi SMKN 2 Pangandaran terdiri dari remaja putra-putri yang terkena dampak berupa ancaman bahaya merokok. Dampak tersebut akan semakin mengancam siswa-siswi SMKN 2 Pangandaran bila tingkat pengetahuannya tentang bahaya merokok masih rendah, maka tujuan dari PPM ini adalah meningkatkan pengetahuan siswa-siswi SMKN 2 Pangandaran tentang bahaya merokok. Metode yang digunakan adalah metode penyuluhan berupa ceramah yang disertai dengan diskusi. Hasilnya adalah: dari 45 siswa-siswi diperoleh hasil pre test menunjukkan bahwa  sebanyak   31,11 % siswa memiliki tingkat pengetahuan baik , 46,67 % sedang, dan 22,22% kurang, sementara hasil post test sebanyak  71,11% siswa memiliki tingkat pengetahuan baik, 28,89 % sedang, dan tingkat pengetahuan kurang tidak ada. Maka dapat disimpulkan bahwa: secara kelompok, terjadi peningkatan pengetahuan tentang bahaya merokok dari siswa-siswi SMKN 2 Pangandaran.
Gambaran Kesehatan Lingkungan Rumah pada Pasien Tuberkulosis Paru Desy Indra Yani; Riani Pebrianti; Dadang Purnama
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.098 KB) | DOI: 10.31539/jks.v5i2.3548

Abstract

This study aims to determine the environmental health picture of TB patients in Kadungora District, Garut Regency. The method used is descriptive quantitative. The results of this study indicate a occupancy density of 56.3% which meets the requirements, unhealthy room ventilation is 18.8%, the humidity of an unhealthy patient's room is 43.8%, the temperature value in the respondent's house has a normal value of 18- 300C with a percentage of 100% and the lighting that is owned has a normal value when the lamp is turned on with a percentage of 95%. In conclusion, the density of occupancy in the homes of TB patients in the Kadungora area has densely populated houses. The room ventilation area that meets the requirements for TB patients is 26 rooms. Humidity in the house of a patient with TB in the Kadungora area that meets the requirements when the window door is opened in a room that meets the requirements of 21 rooms Keywords: Environmental Health, Home, Pulmonary Tuberculosis