Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Belajar Bahasa : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

SAPAAN GELAR KEAGAMAAN PADA MASYARAKAT MADURA JEMBER: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK DENGAN PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA Amilia*, Fitri
Belajar Bahasa Vol 1, No 1 (2016): Belajar Bahasa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.832 KB) | DOI: 10.32528/bb.v1i1.72

Abstract

Jemberese are multicultural society for they have three different languages and cultures occupied in their interactions. This multicultural circumstance has caused the contact on the language and culture. One of the evidences can be seen from how the “Madura Jember”(MMJ) greets others using their religious titles. This is very interesting to be studied further for it is followed by “specific” a verbal and non-verbal attitudes which have not found in other greetings. This greeting and its verbal and non-verbal attitudes which followed were the reflections of a language, community and the cultural blueprints of Jemberese. The results of the study reveal that there are two systems in greetings using religious title; first is genetic or kinship and second is greeting for efforts and motivation. The genetic or kinship includes kiaé [kiaé], gus [gUs] or lora [lƆra], ning [nIŋ], dan nyai [ñai]. Greeting for efforts and motivation includes haji, makkaè [ma?kaé], Bhindhârâ  [bhindhârâ], dan ustad. The use of genetic or kinship greeting show high social status in MMJ; it is attributed with a polite way of greeting, polite and respectful manners, obedient and conformity. In the greeting for efforts or motivation polite way of greeting is also attributed, but with a little lower degree of politeness. The exceptional of this greeting in “haji” is that there is a change in name on the person who owns the title.Key words: greetings, religious title
EVIDENSI DEFINISI DALAM KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA Amilia, Fitri
Belajar Bahasa Vol 1, No 2 (2016): Belajar Bahasa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.659 KB) | DOI: 10.32528/bb.v1i2.395

Abstract

Definisi berisi informasi berupa konsep-konsep, fitur-fitur pada sebuah lema. Konsistensi definisi dapat dilihat dari jenis penguraian konsep dan fitur, keajegan penguraian pada perubahan bentuk kata, dan ketepatan penggunaan definiandum. Penelitian ini mengaji konsistensi penggunaan definiandum. Berdasarkan hasil observasi awal, ditemukan adanya konsistensi dan inkonsistensi dalam penggunaan definiandum. Temuan ini menunjukkan adanya kesalaham penggunaan definiandum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan dua bentuk evidensi, yaitu konsistensi evidensi dan inkonsistensi evidensi. Konsistensi evidensi menunjukkan kesesuaian dan keakuratan konsep antara definisi dan contoh penggunaannya. Namun, meskipun makna dalam contoh definisi menunjukkan konsistensi, ditemukan adanya ketidakbakuan, ketidaktepatan penyusunan kalimat. Oleh sebab itu, diperlukan revisi susunan kalimat yang menjadi contoh penggunaan definisi. Inkonsistensi evidensi menunjukkan adanya pelanggaran terhadap konsep dalam definisi, ketidaksesuaian dan ketidakakuratan  makna antara definiandum dalam contoh penggunaan dan definian. Inkonsistensi evidensi ditemukan dalam bentuk peribahasa.Kata kunci: konsistensi, inkonsistensi, evidensi, definisi.
EVIDENSI DEFINISI DALAM KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA Fitri Amilia
Belajar Bahasa Vol 1, No 2 (2016): Belajar Bahasa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v1i2.395

Abstract

Definisi berisi informasi berupa konsep-konsep, fitur-fitur pada sebuah lema. Konsistensi definisi dapat dilihat dari jenis penguraian konsep dan fitur, keajegan penguraian pada perubahan bentuk kata, dan ketepatan penggunaan definiandum. Penelitian ini mengaji konsistensi penggunaan definiandum. Berdasarkan hasil observasi awal, ditemukan adanya konsistensi dan inkonsistensi dalam penggunaan definiandum. Temuan ini menunjukkan adanya kesalaham penggunaan definiandum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan dua bentuk evidensi, yaitu konsistensi evidensi dan inkonsistensi evidensi. Konsistensi evidensi menunjukkan kesesuaian dan keakuratan konsep antara definisi dan contoh penggunaannya. Namun, meskipun makna dalam contoh definisi menunjukkan konsistensi, ditemukan adanya ketidakbakuan, ketidaktepatan penyusunan kalimat. Oleh sebab itu, diperlukan revisi susunan kalimat yang menjadi contoh penggunaan definisi. Inkonsistensi evidensi menunjukkan adanya pelanggaran terhadap konsep dalam definisi, ketidaksesuaian dan ketidakakuratan  makna antara definiandum dalam contoh penggunaan dan definian. Inkonsistensi evidensi ditemukan dalam bentuk peribahasa.Kata kunci: konsistensi, inkonsistensi, evidensi, definisi.