Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KOMPARATIF USAHA PENGOLAHAN KARET PROGRAM GERAKAN BOKAR BERSIH DAN BOKAR KOTOR DI DESA MANDIKAPAU BARAT KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR Jannah, Miftahul; Rifiana, Rifiana; Hanafie, Usamah
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10340

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mandikapau Barat KecamatanKarang Intan Kabupaten Banjar. Sampel yang diambil adalah 15%dari populasi 156 yaitu 24 orang, teknik pengambilan sampelberdasarkan kelompok pengolah karet. Petani karet yang menjadiresponden adalah petani karet yang memiliki luas lahan 2 ha danumur tanaman karet 6-8 tahun.yang secara bertahap, tahap pertamadengan menentukan sampling dari dua populasi karet yaitu bokarbersih dan bokar kotor. Hasil penelitian rata-rata biaya total petanikaret bokar bersih sebesar Rp 1.639.486 /usahatani/bulan denganpendapatan sebesar Rp 2.144.889 /usahatani/bulan dan keuntungansebesar Rp 1.160.514/usahatani/bulan. Sedangkan untuk rata-ratabiaya total petani karet bokar kotor dalam jangka waktu satu bulansebesar Rp 1.611.481/usahatani/bulan dengan pendapatan sebesarRp 1.267.269 /usahatani/bulandan keuntungan sebesar Rp 548.519/usahatani/bulan. Perbandingan keuntungan petani karet gerakanbokar bersih dan bokar kotor menggunakan Uji-t diperoleh nilai thitung 4.174 dengan nilai sig 0,000 yang berarti nilai probabilitassig < 0,05 ini menjelaskan bahwa keuntungan petani karet gerakanbokar bersih dan bokar kotor berbeda secara nyata.
ANALISIS USAHATANI SEMANGKA DI DESA MUNING TENGAH KECAMATAN DAHA SELATAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Latifah, Latifah; Husaini, Muhammad; Hanafie, Usamah
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10354

Abstract

Tanaman semangka sebagai salah satu komoditas yang banyakdiusahakan para petani di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, denganjumlah produksi mencapai 146.690 kw. Dalam usahatani semangkadiperlukan biaya yang cukup besar, sementara pada sisi yang lainyaitu produksi dan harganya relatif berfluktuasi, sehingga perludilakukan penelitian untuk menganalisis biaya, pendapatan,penerimaan, keuntungan, serta kelayakan usahatani semangka.Penelitian dilaksanakan di Desa Muning Tengah Kecamatan DahaSelatan pada bulan Oktober 2022 sampai Februari 2023 denganperiode analisis dari bulan Juni hingga September 2022. Jumlahresponden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 13 petanidan dipilih dengan teknik simple random sampling (acak sederhana).Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya total yang diperlukandalam usahatani semangka terdiri dari biaya eksplisit dan implisityakni sebesar Rp 12.420.461,54/usahatani dan Rp5.736.688,98/usahatani sehingga diperoleh biaya total sebesar Rp18.157.150,52/usahatani. Produksi rata-rata 10.769,23 kg perusahatani dengan harga jual Rp 2.838,46 per kg sehingga diperolehpenerimaan petani semangka sebesar Rp 31.453.846,15 perusahatani. Pendapatan sebesar Rp 19.033.384,62 per usahatani, sertakeuntungan yang diperoleh petani semangka sebesar Rp13.296.695,63 per usahatani. Berdasarkan perbandingan antara biayadengan penerimaan diperoleh nilai RCR sebesar 1,73 yang berartisetiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan oleh petani akan diperolehpenerimaan sebesar 1,73 rupiah dengan kata lain usahatani semangkaini layak dan menguntungkan untuk diusahakan
KOMPARASI PENDAPATAN BERSIH USAHATANI PADI VARIETAS LOKAL DAN VARIETAS UNGGUL DI DESA TAMBAK SARINAH KABUPATEN TANAH LAUT Sartika, Ria; Yanti, Nuri Dewi; Hanafie, Usamah
Frontier Agribisnis Vol 1, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i4.632

Abstract

Padi varieats unggul diketahui mampu menghasilkan produksi yang lebih besar jika dibandingkan dengan padi varietas lokal sehingga diharapkan mampu unutk memenuhi kebutuhan pangan nasional dan juga mampu meningkatkan pendapatan petani. Namun sebagian besar petani di Desa Tambak Sarinah masih enggan melaksanakan usahatani varietas unggul karena biaya yang lebih besar, serangan hama yang tinggi dan harga yang lebih murah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan usahatani dan perbandingan pendapatan usahatani padi vaietas lokal dan varietas unggul serta kendala apa saja yang dihadapi petani dalam melaksanakan usahatani padi varietas unggul. metode yang digunakan adalah hipotesis statistika dengan rumus Uji T. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa biaya ekplisist usahatani padi varietas lokal Rp. 5.117.178 dan Rp5.827.197 untuk padi vareitas unggul. Biaya implisit usahatani padi varietas lokal Rp. 4.578.212 dan Rp. 6.128.583 untuk varietas unggul. Rata – rata produksi untuk varietas lokal 1.526 kg dengan harga jual Rp. 7.500/kh dan untuk varietas unggul berjumlah 2.334 kg dengan harga jual Rp. 5.000/kg. adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitupendapaan petani varietas lokal Rp. 6.327.822/usahatani dan Rp. 5.842.803/usahatani. Untuk perbandingan pendapatan dengan uji T, diketahui bahwa Berdasarkan Kriteria pengambilan keputusannya dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05 maka diketahui bahwa ttabel memiliki nilai 2,042. Dengan analisis statistika Uji T berikut, diketahui bahwa thitung  = 1,227 dan ttabel = 2,042 sehingga thitung < ttabel  maka ditarik kesimpulan terima H1 dan H0 ditolak yang berarti terdapat perbedaan pendapatan antara usahatani padi varietas lokal dan varietas unggul dimana varietas lokal memberikan nilai pendapatan yang lebih besar. Kendala yang dihadapi petani dalam melakasanakan usahatani padi varietas unggul yaitu minimnya tenaga kerja, serangaan hama yang sangat terutama burung dan tikus, biaya yang besar dan minimnya modal usahatani.Kata kunci: Komparasi, pendapatan, usahatani, varietas unggul, varietas lokal 
Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pemasaran Industri Tahu di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar (Studi Kasus Pabrik Tahu Raos Rasa) Fitriani, Fitriani; Hanafie, Usamah; Fauzi, Muhammad
Frontier Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i4.1996

Abstract

Kedelai yang belum diolah kurang disukai oleh masyarakat Indonesia, masyarkat indonesia  menyukai produk yang sudah jadi seperti tahu. Terkait dengan kenaikan harga kedelai lokal berkisar Rp 6000 untuk pembelian tiap kilogram, pabrik tahu Raos Rasa tetap memakai kedelai impor yang harganya lebih tinggi dari kedelai lokal yaitu Rp 7.100 untuk pembelian tiap kilogram dikarenakan kedelai impor memiliki biji yang besar dan kualitas yang baik. Padahal harga tahu tersebut susah untuk dinaikkan, sehinnga para produsen tahu sulit untuk menetapkan harga tahu. Dan dari segi nilai tambah mengetahui bagaimana dari kedelai menjadi tahu dengan harga kedelai yang tinggi. Industri pabrik tahu Raos Rasa dari sistem pemasarannya sudah memanfaatkan media sosial namun kurang aktif dalam penggunaannya. Oleh sebab itu perlu adanya analisis strategi pemasaran. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui biaya total produksi, penerimaan dan keuntungan, mengetahui nilai tambah, menetapkan strategi yang sesuai untuk pengolahan tahu dan mengetahui hambatan industri pabrik tahu Raos Rasa. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu studi kasus yaitu industri pabrik tahu Raos Rasa. Sedangkan untuk menentukan jumlah responden menggunakan teknik snowball sampling. Berdasarkan penelitian biaya total industri tahu Raos Rasa sebesar Rp 9.107.660. Penerimaan yang didapat sebesar Rp 11.610.000 dan keuntungan sebesar Rp 2.502.340. Nilai tambah industri tahu Raos Rasa sebesar Rp 4.913,75. Strategi pemasaran usaha industri tahu Raos Rasa adalah strategi agresif atau strategi SO (Strengths-Opportunities). Permasalahan yang dihadapi Industri tahu Raos Rasa yaitu ketika terjadinya perubahan harga bahan baku yang meningkat hal ini menyebabkan keuntungan dari penjualan berkurang.Kata kunci: tahu, biaya, nilai tambah, keuntungan, strategi pemasaran
ANALISIS BREAK EVENT POINT PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PADA PT BORNEO INDO TANI KECAMATAN CINTAPURI DARUSALAM, KABUPATEN BANJAR Theresya, Oni; Aid, Artahnan; Hanafie, Usamah
Frontier Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i1.2621

Abstract

Kelapa sawit merupakan sektor pengekspor urutan terbesar ke lima dalam ekspor bahan indrustri. Kelapa sawit adalah tanaman unggulan bagi Indonesia dalam perdagangan Internasional. Selama musim panen, kehilangan produksi sering terjadi dalam perusahaan kelapa sawit, untuk itu perlu adanya inovasi baru dalam produksi kelapa sawit membantu dalam pembudayaan di awal dan pengamatan di akhir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya produksi dan harga produksi dalam break event/titik impas pada perusahaan kelapa sawit. PT Borneo Indi Tani merupakan perusahan perkebunan kelapa sawit. Adapun dalam penelitian ini menggunakan data luasan penanaman sebagai tumpuan dalam pengolahan data. Luas tahun tanam (TT) 3.732,79 ha, luasan tanaman belum menghasilkan (TBM) 3.028,48 ha, luasan tanaman menghasilkan (TM) 5.446,22 ha dengan total luas lahan seluruhnya 10.000 ha. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu metode BEP (Break Event Point) atas produksi dan atas dasar harga. Perusahan PT Borneo Indo Tani berdasarkan data yang di peroleh tahun 2010-2018 telah mencapai kondisi break event/titik impas dan telah memperoleh keuntungan. Break Event Point Produksi produksi telah terjadi tahun 2015-2018 secara berturut-turut 19.912.732,36 kg; 11.460.836,55 kg; 8.935.340,51 kg; 16.251.453,01 kg. Break Event Point harga terlah terjadi tahun 2016-2018 secara berturut-turut Rp. 1.322, Rp. 920, Rp. 820.Kata kunci: BEP produksi dan harga, perkebunan kelapa sawit, TBM, TM
ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN KOPERASI PRODUSEN MAJU BERSAMA KELURAHAN LANDASAN ULIN TIMUR KECAMATAN LANDASAN ULIN, KOTA BANJARBARU Setiawan, M. Fajar Reza; Hanafie, Usamah; Rahmawati, Emy
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1275

Abstract

Abstrak. Dalam pelaksanaan kegiatan Koperasi memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat sekitar Koperasi itu sendiri, sebab Koperasi dipandang adalah sebagai soko guru dalam sektor ekonomi di Indonesia yang mulai berkembang dari bawah menjadi badan usaha lainnya, seperti Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Unit Desa, Koperasi Konsumen, Koperasi Produsen dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kinerja keuangan dan menganalisis perkembangan finansial pada Koperasi Produsen Maju Bersama dengan menggunakan analisis Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Produsen Maju Bersama Kelurahan Landasan Ulin Timur Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Hasil penelitian diperoleh mengenai kinerja keuangan di Koperasi Produsen Maju Bersama dilihat dari rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas. Hasil analisis rasio Likuiditas pada penelitian dalam Current Ratio di tahun 2015, 2016 dan 2017 ialah sebesar 4.872%, 3.345% dan 1.972%, disimpulkan bahwa kinerja keuangan Koperasi Produsen Maju Bersama nilai sudah baik. Analisis rasio Solvabilitas yang digunakan pada panelitian adalah Debt to Equity Rasio (DER) di tahun 2015, 2016 dan 2017 ialah sebesar 2,20%, 290%, dan 5,10%, disimpulkan bahwa kinerja keuangan Koperasi Produsen Maju Bersama nilai sudah baik. Analisis rasio Profitabilitas pada penelitian ialah (1) Rentabilitas Ekonomi memperlihatkan bahwa laba yang diperoleh bisa dikatakan kurang baik, sebab di tahun 2015, 2016 dan 2017 nilai Rentabilitas Ekonomi sebesar 9,27%, -1,63% dan -0,02%, (2) Return on Equity memperlihatkan bahwa laba yang diperoleh bisa dikatakan kurang baik, sebab di tahun 2015, 2016 dan 2017 nilai Rentabilitas Ekonomi sebesar 10,43%, -1,65% dan -0,02%, (3) Return on Investment memperlihatkan bahwa laba yang diperoleh bisa dikatakan kurang baik, sebab di tahun 2015, 2016 dan 2017 nilai Rentabilitas Ekonomi sebesar 10,43%, -1,65% dan -0,02%. Kata kunci: koperasi produsen maju bersama, laporan keuangan