Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Analisis Kebutuhan Ideal Tenaga Rekam Medis pada Unit Filling Rizal Pratama Adi Putra; Syamsuriansyah Syamsuriansyah; Uswatun Hasanah; Musparlin Halid; Ikhwan Ikhwan
J-REMI : Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan Vol 4 No 3 (2023): June
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-remi.v4i3.3781

Abstract

The availability of adequate Human Resources (HR) in accordance with the scientific field is the main focus of various units in the Mataram City Hospital, especially medical recorders. This study aimed to determine the ideal number of medical recorder personnel needed in the filing unit. This type of research uses a quantitative approach in Mataram City Hospital with a sample of 4 people. Calculate ideal medical recorder staffing needs using the Workload Indicator Staffing Need (WISN) method. The results show that the workload is still relatively high. The number of personnel working at this time is still lacking. The number of medical recorders does not match the workload. The staff should be 7 people, while the current staff is 4 people, so they still need 3 more people. The need for medical recorders is not ideal and the hospital still needs additional medical recorders in the filling unit.
UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KELAPA (Cocos nucifera L.) SEBAGAI KANDIDAT ANTITUMOR DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) Tuhfatul Ulya; Musparlin Halid
Jurnal Penelitian Farmasi & Herbal Vol 5 No 2 (2023): JURNAL PENELITIAN FARMASI & HERBAL
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpfh.v5i2.1166

Abstract

Tumor merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya pembelahan sel yang tidak terkendali. Saat ini, terapi pembedahan dan radioterapi adalah pengobatan tumor yang paling efektif, tetapi tidak efisien ketika sel tumor telah menyebar ke seluruh tubuh (metastasis). Kemoterapi merupakan terapi pilihan untuk sel tumor yang bermetastasis, namun kemoterapi memiliki kelemahan karena tidak hanya mempengaruhi sel tumor, tetapi juga sel sehat yang membelah dengan cepat. Kelapa (Cocos nucifera) merupakan komoditas perkebunan yang potensial karena hampir semua bagian tanamannya dapat dimanfaatkan, tak terkecuali daun kelapa. Namun belum banyak penelitian yang melihat kebermanfaatannya dalam kesehatan. Penelitian ini diawali dengan skrining fitokimia ekstrak etanol daun kelapa. Uji toksisitas dilakukan dengan metode BSLT menggunakan 750 ekor larva Artemia salina yang terbagi dalam 6 kelompok (5 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol negatif), dengan konsentrasi ekstrak masing-masing kelompok perlakuan 1000, 500, 250, 125, dan 50 ppm, selanjutnya persen mortalitas larva Artemia salina dihitung setelah 24 jam paparan. Skrining fitokimia ekstrak etanol daun kelapa menunjukkan hasil positif adanya senyawa alkaloid, flavonoid, fenol, dan triterpenoid. Hasil uji toksisitas menunjukkan ekstrak etanol daun kelapa konsentrasi 1000, 500, 250, 125, dan 50 ppm mengakibatkan kematian pada larva Artemia salina. Persen mortalitas tertinggi ditemukan pada konsentrasi ekstrak 1000 ppm (41,33%). Nilai LC50 yang didapatkan sebesar 1621,05 ppm menunjukkan ekstrak etanol daun kelapa tidak cukup toksik untuk berpotensi sebagai kandidat antitumor dan antikanker.
Gambaran Kompetensi Petugas Rekam Medis pada Kualitas Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Khusus X Tahun 2021 Musparlin Halid; Uswatun Hasanah; Ikhwan; Rizal Pratam Adi Putra
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 8 No. 2 (2022): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.484 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v8i2.433

Abstract

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak hanya didukung oleh ketersediaan sarana dan prasana medis saja, tetapi juga SDM sebagai petugas pelaksana pelayanan kesehatan tersebut. salah satunya adalah kompetensi perekam medis dan informasi kesehatan yang merupakan pengetahuan, keterampila dan perilaku yang harus dimiliki seorang profesi perekam medis dan informasi kesehatan dalam melakukan tanggung jawab diberbagai pelayanan kesehatan. Ada 2 (dua) kategori standar kompetensi perekam medis yaitu kompetensi pokok dan kompetensi pendukung dimana harus dimiliki oleh seorang perekam medis dan informasi kesehatan untuk menjalankan tugas di sarana pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi petugas rekam medis terhadap mutu pelayanan kesehatan. Jenis penelitian survey dengan metode deskriptif kuantitatif yaitu metode penelitian yang ditujukan untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Populasi penelitian ini adalah 10 petugas rekam medis dimana seluruh populasi dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan total sampling. Dari hasil penelitian diketahui sebagian besar responden berada pada kategori kompetensi pokok baik adalah sebanyak 5 responden (50%). Selanjutnya sebagian besar responden berada pada kategori kompetensi pendukung sedang adalah sebanyak 5 responden (50%). Dari hasil penelitian diketahui juga bahwa sebagian besar responden berada pada mutu pelayanan kesehatan baik adalah 7 responden (70%). Dari uraian di atas perlu ditingkatkan mutu pelayanan kesehatan diberbagai instalasi khususnya rekam medis karena merupakan pintu masuknya pasien di rumah sakit dimana seluruh petugas rekam medis harus lebih kompeten di bidangnya masing-masing dengan melakukan pelatihan, seminar, dsb
Analisa Tingkat Kepatuhan Pasien Home Care dalam Minum Obat Anti Hipertensi Adriyan Suhada; Musparlin Halid
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 8 No. 2 (2022): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.522 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v8i2.453

Abstract

Hypertension is often referred to as a hidden killer disease because this disease usually does not give specific symptoms to sufferers and is very dangerous. Compliance in taking hypertension medication is a major problem for patients so that many patients experience sudden attacks when their blood pressure rises. Providing home care with counseling is reported to provide patients with a better understanding of the disease and can improve the patient's quality of life. The purpose of this study was to determine the level of compliance of home care patients in taking anti-hypertensive drugs at Mitra Dasan Cermen Pharmacy, to determine the factors that influence the compliance of home care patients in taking anti-hypertensive drugs. The research method used was cross sectional using a compliance level questionnaire and a questionnaire of factors affecting the level of compliance, the data were analyzed by the spearman rank correlation test. The results showed that 57.6% of respondents had a moderate level of compliance 42.4% of respondents had a moderate level of compliance, 3 factors affecting the level of compliance that had a relationship, namely gender p = 0.001), education level (p = 0.000), family support (p = 0.001), 4 factors of compliance level that did not have a relationship, namely employment status (p = 0.189), duration of hypertension (p = 0.805), health insurance participation (p = 0.065).
Efektivitas Ekstrak Binahong (Andredera cordifolia steenis) Terhadap Salmonella typhi secara in Vitro Adriyan Suhada; Musparlin Halid; Wulan Ratia Ratulangi; Wulandari Dewi Susilawati; Uswatun Hasanah; Rizal Pratam Adi Putra; Pauzan; Hardani M.Si
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 8 No. 2 (2022): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.957 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v8i2.454

Abstract

Binahong (Anredera cordifolia steenis) is one of the plants that has the potential to be developed as a raw material for antibiotic drugs. Typhoid fever is a systemic infection caused by Salmonella typhi (S. typhi). Salmonella paratyphi A, B, and C can also cause an infection called paratyphoid fever. Typhoid and paratyphoid fever are included in enteric fever. In endemic areas, about 90% of enteric fever is typhoid fever. This study is a true experimental in the Biology lab of Politeknik Medica Farma Husada Mataram using the well method with 5 treatments, the treatment was repeated 6x with various concentrations of 100%, 80%, 60%, 40%, and 20%, and cipropolacin antibiotics were used as positive controls and ethyl acetate as a negative control, the material used is thick extract of binahong leaves, after the thick extract of binahong leaves is produced, then the antibacterial inhibition test is carried out against the growth of salmonella thypi bacteria in vitro, the parameter observed is the diameter of the antibacterial inhibition zone of salmonella thypi, ANOVA test data analysis. The results showed that binahong leaves have the ability to inhibit the growth of salmonella thypi bacteria with the inhibition zone formed. The average inhibition zone of binahong leaf extract (Anredera Cardifolia Steenis) is 20% concentration of 18mm, 40% concentration of 12 mm, 60% concentration of 15mm, 80% concentration of 19 mm, and 100% concentration of 24mm.
Analisis Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Musparlin Halid
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Perekam Medis & Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jmiak.v6i1.2712

Abstract

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan bentuk pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak di peroleh setiap warga negara secara minimal, dan salah satu jenis yang di atur adalah pelayanan di bagian rekam medis. Terdapat 4 indikator penilaian yang dinilai dalam pelayanan di bagian rekam medis yaitu kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan, kelengkapan informed consent setelah mendapatkan informasi yang jelas, waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan, dan waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat inap. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran SMP rekam medis di RSUD Provinsi NTB. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 87 berkas rekam medis dari masing-masing indikator rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan di bagian rekam medis RSUD Provinsi NTB belum sesuai dengan SPM. Dengan rincian kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan yang tidak terisi lengkap yaitu identitas pasien 0%, tindakan dan hasil pemeriksaan 0%, paraf dokter/perawat 62%. Kelengkapan informed consent setelah mendapatkan informasi yang jelas yang tidak terisi lengkap yaitu identitas pasien 0%, pemberian informasi 76%, jenis informasi 76%, tanda tangan dokter 76%, serta tanda tangan saksi 1 dan 2 76%. Perlu adanya sosialisasi kepada dokter dan tenaga medis lainnya untuk melengkapi dokumen rekam medis secara lengkap dan benar sehingga dapat memenuhi SPM yang ada.
Survei dan Penyuluhan Tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Bendega, Keluarahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram Musparlin Halid; Adriyan Suhada; Hardani; Bidarita Widiati; Hollysa Andini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.744 KB) | DOI: 10.33651/jpms.v1i1.399

Abstract

Penyakit menular yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang ke seseorang lainnya melalui perantara ataupun tidak, salah satunya penyakit yang bisa menularkan melalui perantara yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus ataupun plasmodium melalui perantara nyamuk yaitu penyakit malaria dan penyakit Demam berdarah Dengue (DBD). Metode yang digunakan yaitu melakukan penyuluhan pada kegiatan ini adalah dengan survei dan ceramah dengan melibatkan 10 mahasiswa di Desa Bendega, Tanjung Karang, Sekarbela, Kota Mataram. Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa terdapat 2 keluarga yang pernah mengalami DBD. Keadaan lingkungan sekitar rumah warga masih belum kondusif dan diperlukan penanganan yang lebih intensif. Perhatian dari pemerintah daerah sangat diperlukan mengingat pentingnya pencegahan dan penanggulangan prevalensi DBD di Lingkungan Bendega
PENYULUHAN PERAN REMAJA DAN MASYARAKAT DALAM MENCEGAH TUBERKULOSIS (TB) Aini Aini; Elan Pratiwi; Musparlin Halid; Adriyan Suhada
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.195 KB) | DOI: 10.33651/jpms.v2i1.450

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. Kejadian terbaru khusus di Kabupaten Lombok Barat menempati urutan ketiga setelah Lombok Tengah dan Lombok Timur. Berbagai upaya yang dilakukan untuk menurunkan Angka kejadian tinggi oleh pemerintah. Mulai dari imunisasi program pos hingga program pengawasan minum obat untuk penderita yang telah didiagnosis tuberkulosis. Salah satu yang merupakan elemen masyarakat produktif yang mampu memiliki peran dalam membantu pemerintah dalam upaya untuk pengawasan tuberculosis adalah remaja. Remaja memerlukan kegiatan yang selalu memberikan inovasi, yang tidak hanya terbatas pada pengobatan saja tetapi yang diperlukan lebih dari itu yaitu kegiatan yang sifatnya pencegahan dan promosi kesehatan seperti penyuluhan, penkes, dan sosialisasi.Tujuan dari kegiatan pengadian ini adalah untuk memberikan pemahaman pada generasi muda dalam memberikan pemahanan cara mencegah kejadian dan penyebaran tuberculosis. Kegiatan ini dilakukan di SMA 7 labuapi dan diikuti oleh 80 siswa. Kegiatan pengabdian dilakukan dalam bentuk sosialisasi untuk pemberian pehamanan terhadap 80 orang siwa. Evaluasi hasil pengabdian dilakukan dalam bentuk kuesioner yang diberikan sebelum dan sesudah sosialisasi. Perbandingan hasil yang diperolah dari nilai sebelum dan sesudah sosialisasi.
KEGIATAN PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN PADA ANAK Musparlin Halid; Pauzan; Beny Binarto Budi Susilo; Rizal Pratama Adi Putra; Uswatun Hasanah; Yan Reiza Permana; Alfisahrin; Hardani; Adriyan Suhada; Wulan Ratia Ratulangi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehati
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.559 KB) | DOI: 10.33651/jpms.v2i1.460

Abstract

Di SMP Islam Iwan Bongkol Kopang adalah sering terdapat siswa- siswi yang menderita diare, kemudian lokasi sekolah yang tidak bersih, kurangnya perhatian siswa-siswi terhadap kebersihan, siswa-siswi belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang PHBS dan pemeriksaan kesehatan. pemeriksaan golongan darah menggunakan kartu pemeriksaan golongan darah. Kegiatan ini dilaksanakan pada November sampai dengan Desember 2022 di SMP Islam Iwan Bongkol Kopang yang diadakan oleh dosen dan mahasiswa Politeknik Medica Farma Husada Mataram. Siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 35 orang. Pemeriksaan golongan darah ABO dilakukan untuk menentukan jenis golongan darah pada manusia. Penentuan golongan darah ABO pada umumnya dengan menggunakan metode   Slide. Metode ini didasarkan   pada prinsip reaksi antara aglutinogen (antigen) pada permukaan eritrosit dengan aglutinin yang terdapat dalam serum/plasma yang membentuk aglutinasi atau gumpalan
EFFECT OF ASHITABA (Angelica keiskei) IN LOWERING BLOOD GLUCOSE LEVELS IN MICE (Mus musculus L.) Musparlin Halid; Sri Rahmawati
Indonesian Journal for Health Sciences Vol 7, No 2 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ijhs.v7i2.6588

Abstract

Ashitaba has been traditionally used for its potential health benefits and is generally considered safe when consumed as part of a balanced diet, it's essential to approach its usage with caution and consult a healthcare professional before starting any new supplement regimen. The study was conducted to determine the activity of ashitaba leaf extract (Angelica keiskei) on reducing blood glucose levels in alloxan-induced mice. This research method is pre and post-control group design. Twenty-five mice were divided into five treatment groups. Group I (negative control) was given PEG 4000, group II (positive control) was given glibenclamide, and groups III, IV, and V were given Ashitaba leaf extract at 300, 600, and 1200 mg/kg BW doses. The study results were divided into 2 groups, namely groups of mice with Pre-Diabetes Mellitus and groups of mice with Diabetes Mellitus. The 1200 mg/kg BW dose of Ashitaba (Angelica keiskei) leaf extract has the highest activity in reducing blood glucose levels in the group of mice with Pre-Diabetes Mellitus, while the 600 mg/kg BW dose of Ashitaba (Angelica keiskei) leaf extract has the highest activity in reducing blood glucose levels in mice with Diabetes Mellitus. Thus, Ashitaba leaf extract can reduce blood glucose in mice