Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : AKSIOMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL HIGH ORDER THINKING SKILLS DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS Wahyuddin Wahyuddin; Sri Satriani; Faisal Asfar
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.513 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i2.3480

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan menyelesaikan soal high order thinking skills (HOTS) ditinjau dari kemampuan berpikir logis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian sebanyak 27 siswa kelas XI SMAN 2 Kabupaten Kepulauan Selayar yang dipilih 1 kelas dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan tes kemampuan berpikir logis, tes kemampuan menyelesaikan soal HOTS, dan wawancara. Instrumen tes diadopsi dari instrumen baku yang divalidasi ahli. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan hasil wawancara diolah dengan mereduksi, menyajikan, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kemampuan berpikir logis berada pada kategori rendah sedangkan kemampuan menyelesaikan soal HOTS berada pada kategori sedang. Selanjutnya, aspek kemampuan berpikir logis ditemukan bahwa siswa kategori tinggi (T) mampu memenuhi kriteria level C4, C5, dan C6 sedangkan siswa kategori sedang (S) dan kategori rendah (R) hanya mampu memenuhi kriteria level C4 dan C5. Secara umum siswa masih kesulitan memenuhi level C6 dan kemampuan C6 siswa masih tergolong rendah. Kendala yang dihadapi siswa (S) dan (R) dalam memenuhi aspek C6 yaitu siswa mengalami kesulitan dan kendala dalam menerjemahkan permasalahan kedalam kalimat matematika, siswa belum mampu memberikan cara pandang terhadap suatu persoalan sehingga belum bisa mengeluarkan ide dan merancang solusi secara mandiri untuk menyelesaikan permasalahan dalam mengambil keputusan.Kata Kunci: berpikir logis; kemampuan HOTS AbstractThe main purpose of this study was to analyze and describe the ability to solve HOTS questions in terms of students' logical thinking abilities. This type of research was a descriptive study with a qualitative approach. The research subjects were 27 students of class XI State Senior High School 2 of Kabupaten Selayar Regency who were selected from 1 class using purposive sampling technique. Data collection techniques used a logical thinking ability test, a test of the ability to solve HOTS questions, and interviews. The test instruments were adopted from standard instruments which were further validated by experts. The results of the study concluded that the students' logical thinking skills were in the low category, while the students' ability to solve HOTS questions was in the medium category. From the aspect of logical thinking ability, it was found that students with high categories were able to meet the criteria of C4, C5, and C6 while students with medium categories (S) and low categories (R) were only able to meet the criteria of C4 and C5. In general, students still have difficulty meeting the C6 level (creating) and it was still low. The obstacles faced by students (S) and (R) in fulfilling aspects of C6 were students experiencing difficulties in translating problems into mathematical sentences and have not been able to provide a perspective so that they cannot issue ideas and design solutions independently to solve problems in making decisions.Keywords: HOTS ability; logical thinking
PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) Baharullah Baharullah; wahyuddin wahyuddin; Muhammad Rizal Usman; Nurmia Syam
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3194.911 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i2.4766

Abstract

Adversity Quotient (AQ) merupakan kecerdasan dalam mengatasi  kesulitan dengan  menentukan berbagai strategi dan menjadi penentu dalam kepampuan menyelesaian masalah. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika bagi siswa merupakan suatu persoalan pokok yang perlu ditinjau lebih lanjut berdasarkan Adversity Quotient (AQ). Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ditinjau dari adversity quotient dengan kategori climbers, campers, dan quitters. Penelitian merupakan deskriptif kualitatif yang dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa dengan subjek sebanyak 3 orang yang mewakili masing-masing kategori adversity quotient. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, tes, dan wawancara. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara tiga kategori adversity quotient dalam kemampuan pemecahan masalah matematika, dimana; siswa kategori climbers memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyelesaikan masalah dengan memenuhi keempat indikator yaitu memahami, merencanakan, melaksanakan pemecahan masalah, dan melakukan evaluasi kembali. Selanjutnya, siswa kategori campers ditemukan memiliki kemampuan pemecahan masalah yang cukup dengan mampu memenuhi tiga indikator yaitu memahami, merencanakan, dan melaksanakan pemecahan masalah. Sedangkan siswa kategori quitters ditemukan memiliki kemampuan pemecahan masalah yang rendah, dimana hanya mampu memenuhi satu indikator penyelesaian masalah yaitu memahami masalah. Adversity Quotient (AQ) is intelligence in overcoming difficulties by determining various strategies and becoming the determinant in solving the problems. The poor mathematical problem-solving ability of students is a major problem that needs to be reviewed further based on the Adversity Quotient (AQ). The main purpose of this research is to analyze and describe students' mathematical problem solving abilities in terms of the adversity quotient in the categories of climbers, campers, and quitters. This research is a qualitative descriptive that was conducted on eighth grade students of SMPN 3 Sungguminasa, Gowa Regency with 3 subjects representing each adversity quotient category. Data collection techniques using questionnaires, tests, and interviews. The data collected was then analyzed using the Miles and Huberman model with the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions/verification. The results of this research indicate that there are differences between three adversity quotient categories in mathematical problem solving abilities, where; Climbers category students have very good ability in solving problems by fulfilling the four indicators, namely understanding, planning, implementing problem solving, and re-evaluating. Furthermore, the campers category students were found to have sufficient problem-solving ability by being able to meet three indicators, namely understanding, planning, and implementing problem solving. Meanwhile, students in the quitters category were found to have low problem-solving abilities, which were only able to fulfill one problem-solving indicator, namely understanding the problem