cover
Contact Name
Sukardin
Contact Email
jurnalprima8@gmail.com
Phone
+6887765978484
Journal Mail Official
jurnalprima8@gmail.com
Editorial Address
Sukardin MNS Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mataram Jln. Asri VI no.136 BTN Perum Elit Kota Mataram Phone: +6287765978484 Email: jurnalprima8@gmail.com
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
ISSN : 24770604     EISSN : 26215152     DOI : -
Core Subject : Health,
PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan is a journal that publishes research results from the health field. This journal can publish research articles from various fields of health. However, the scope of the type of articles submitted is research articles in the field of health professions The Focus and Scope of Your Healthy Journal are as follows: - Basic nursing - Health care - Health Knowledge - Midwifery - Public health - Health education if the articles out of the listed scope will be automatically rejected by the editorial team before going into the review stage.
Articles 215 Documents
Hubungan Peran Serta Kader Posyandu Menurut Persepsi Ibu terhadap Status Gizi Balita di Desa Kayangan Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara Indah Wasliah; Fitri Romadonika
Jurnal PRIMA Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i1.254

Abstract

Permasalahan gizi masih menjadi masalah yang serius, kekurangan gizi menjadi penyebab dari sepertiga kematian anak di dunia, gizi buruk dan gizi lebih masih menjadi persoalan yang harus di hadapi. Salah satunya di Desa Kayangan Kabupaten Lombok utara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubugan peran serta kader posyandu menurut persepsi ibu terhadap status gizi balita di Desa Kayangan Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini menggunakan analitik observasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang di gunakan sejumlah 66 responden dengan pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik total sampling, teknik pengumpulan data dengan data primer menggunakan kuesioner Hubungan Peran Serta Kader Posyandu Menurut PersepsiI buTerhadap Status Gizi Balita. Dari hasil analisis mengunakan SPSS 16.00 Spearman Rho didapatkan p value sebesar 0,003 (p<0,05), sehingga Ho di terima artinya ada hubungan peran serta kader posyandu menurut persepsi ibu terhadap status gizi balita. Diharapkan kepada seluruh petugas kader posyandu agar dapat meningkatkan keterampilan dalam memberikan pelayanan dan melaksanakan kegiatan di posyandu.
Hubungan Lama Pemakaian Kontrasepsi Suntikan 3 Bulanan dengan Keluhan Amenorea Dan Spotting Di Kabupaten Sumbawa Barat Humaediah Lestari; Erny Rosita; Nurhidayah Nurhidayah
Jurnal PRIMA Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i1.265

Abstract

Pendahuluan: Metode kontrasepsi suntikan 3 bulanan adalah kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh pasangan suami istri untuk mengatur jarak kelahiran. Kontrasepsi suntik memiliki efektivitas tinggi, aman dan praktis, namun banyak aksepstor yang mengeluhkan berbagai efek samping seperti amenorea dan spotting. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi efek samping penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulanan adalah lama pemakaian suntik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama pemakaian KB suntikan 3 bulanan dengan keluhan amenorea dan spotting di wilayah kerja Puskesmas Jereweh. Metode: Desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional dengan instrumen penelitian yaitu kuesioner. Subyek penelitian adalah ibu akseptor KB suntikan 3 bulanan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Jereweh. Sampel penelitian yaitu semua akseptor yang melakukan suntik ulangan dari tanggal 16 Agustus-16 September 2021 sebanyak 90 akseptor. Tehnik pengumpulan sampel adalah non probability sampling dengan jenis accidental sampling. Hasil: dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagaian besar akseptor sudah menggunakan kontrasepsi ini selama >2 tahun sebanyak 53 orang (58 %), serta sebanyak 50 orang (55,6 %) akseptor mengalami amenorea dan spotting. Didapatkan ada hubungan lama pemakaian kontrasepsi suntikan 3 bulanan dengan keluhan amenorea dan spotting dengan hasil uji fisher exact didapatkan nilai p-value adalah 0,024 (<0,05). Kesimpulan: Semakin lama pemakaian KB suntik 3 bulanan maka semakin memperbesar peluang akseptor mengalami amenorea dan spotting. Diharapkan tenaga kesehatan bisa secara konsisten memberikan pemahaman baik penyuluhan kelompok maupun individu kepada akseptor KB 50 people (55.6%) experienced amenorrhea and spotting. There was a relationship between duration of use of injectable contraceptives for 3 months with complaints of amenorrhea and spotting. It is proven by the fisher exact test results, the P-value is 0.024 (<0.05). Conclusion: it can be concluded that the longer the use, the greater the chance for the acceptor to experience amenorrhea and spotting. Therefore, it is hoped that health workers can consistently provide understanding both group and individual counselling to family planning acceptors regarding the benefits and side effects of contraceptive methods to prevent discontinuation of us.
Caring For LGBT Person In Dermatology Silvi Sari Dewi; Dinie Ramdhani Kesuma
Jurnal PRIMA Vol 8, No 2 (2022): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i2.308

Abstract

Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) adalah istilah umum yang mengacu pada komunitas luas individu dengan orientasi dan perilaku seksual yang beragam, identitas gender, dan/atau ekspresi gender, dan kebutuhan kesehatan yang berbeda. LGBT termasuk di dalamnya yaitu LSL (Lelaki Seks dengan Lelaki). Indonesia menjadi negara ke-5 terbesar di dunia dalam menyumbang penyebaran LGBT. Menurut kemenkes terdapatkan 1.095.970 LSL, baik yang tampak atau tidak, dan lebih dari 5% LSL mengidap HIV. Kelompok LGBT memiliki kerentanan penyakit menular seksual termasuk HIV, meskipun demikian kelompok ini terus menghadapi kesenjangan kesehatan yang substansial terkait dengan penyakit menular dan tidak menular. Pasien LGBT juga mendapat hambatan dan diskriminasi dalam mengakses pelayanan perawatan kesehatan yang sering tertunda atau tidak tepat dari penyedia layanan kesehatan yang belum terbiasa dengan masalah kesehatan LGBT. Dermatologis harusnya membiasakan diri dengan masalah kesehatan LGBT. Kaum LGBT juga merupakan manusia yang perlu diberikan pelayanan kesehatan dan edukasi kesehatan, tanpa mengurangi pengobatan yang ditawarkan atau membeda-bedakan tindakan yang diberikan.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan Psikososial Remaja di SMKN 2 Mataram Ni Nyoman Santi Tri Ulandari; Bq Fitria Susiana; Suhartininsih Suhartiningsih; Endah Sulistiyani
Jurnal PRIMA Vol 8, No 2 (2022): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i2.269

Abstract

Pendahuluan: Perkembangan psikososial pada remaja adalah kemampuan remaja untuk mencapai identitas dirinya versus kebingungan peran. Perkembangan remaja di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu orang tua. Orangtua yang positif akan menentukan pembentukan status identitas remaja. Dampak dari kebingungan peran ini dapat menyebabkan beberapa masalah Kenakalan remaja yaitu merokok (sekitar 60%), bullying (sekitar 50%), pelecehan seksual (sekitar 24%), mencuri (sekitar 21,8%), alkohol (sekitar 21,4%), penggunaan narkoba (sekitar 20% tidak termasuk ganja, 48% termasuk ganja), Riskesdas mendata masalah gangguan     kesehatan mental emosional (depresi  dan  kecemasan) sebanyak  9,8%. Dan menurut kelompok umur 15-24 tahun memiliki persentase    yang    sama    sebanyak    10% (Riskesdas, 2018).Tujuan: Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan psikososial pada remaja Di SMKN 2 Mataram.Metode:Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan penelitian Cross Sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah Total sampling dengan populasi penelitian sebanyak 55 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan menganalisis data menggunakan Spearman rank.Hasil:Hasil Penelitian ini didapatkan  pola asuh authoritatif sebanyak 39 responden (71%) Responden dan perkembangan psikososial remaja dengan identity achievement sebanyak 32 responden (58%)dengan nilai p=0,000 (p<0,05).Kesimpulan: Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan psikososial remaja di SMKN 2 Mataram.
Sindrom Digeorge pada Masyarakat Luh Egitha Widyarama Putri; Ima Arum Lestarini
Jurnal PRIMA Vol 8, No 2 (2022): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i2.310

Abstract

DiGeorge sindrom (DGS) merupakan suatu kelainan mikrodelesi genetik yang paling sering terjadi pada manusia. DiGeorge sindrom terjadi akibat adanya mikrodelesi dari kromosom 22 yaitu pada bagian lengan panjang q di lokus 11.2 sehingga sering disebut sindrom delesi kromosom 22q11.2. Prevalensi dari sindrom mikrodelesi 22q11.2 terjadi sekitar 1 per  4000 – 6000 kelahiran. Adapun manifestasi klinik yang ditemukan pada anak dengan DiGeorge sindrom berupa fitur wajah dismorfik, bentuk bulbus nasal bulat, dagu kecil, lipatan mata dalam, serta telinga yang berlipat. Kelainan klinis lainnya berupa malformasi jantung, hipotonia, dan imunodefisiensi.  Penegakan diagnosis DGS dilakukan dengan mendeteksi kejadian mikrodelesi 22q11.2 menggunakan  metode Fluorescence In Situ Hibridisasi (FISH). Tatalaksana DGS membutuhkan perawatan interprofesional yang intesif, sangat bergantung pada usia, serta sesuai dengan keparahan gejala atau keluhan yang dialami. Kurangnnya pengetahuan masyarakat mengenai DGS menyebabkan kelainan bawaan ini sering tidak terdeteksi.
Gambaran Obesitas Berdasarkan Indikator Antropometri Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang dan Panggul Zaenal Arifin; Zuliardi Zuliardi; Kurniati Prihatin
Jurnal PRIMA Vol 8, No 2 (2022): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i2.303

Abstract

Pendahuluan : masalah gizi di Indonesia terdiri dari gizi kurang dan gizi lebih. Salah satu masalah kesehatan yang diakibatkan adanya kelebihan asupan gizi adalah obesitas.Tujuan : tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi obesitas berdasarkan indikator antropometri lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang dan panggul.Metode : metode penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian sebanyak 53 responden dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purpossive sampling.Hasil : hasil penelitian didapatkan rata-rata lingkar pinggang pada responden laki-laki adalah 91,39+9,732 cm dan rata-rata lingkar pinggang responden perempuan adalah 84,20+9,208 cm. Berdasarkan pengukuran lingkar pinggang diketahui sebanyak 34 orang (64,1%) berisiko dan 19 orang (35,8%) tidak beresiko. Dan hasil pengukuran rasio lingkar pinggang dan panggul didapatkan 1 orang (1,9%) memiliki rasio lingkar pinggang dan panggul berisiko dan 52 orang (98,1%) memiliki rasio lingkar pinggang dan panggul berisiko.Kesimpulan : peningkatan lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang dan panggul dapat menggambarkan adanya obesitas akibat penumpukan lemak pada daerah abdomen. Adanya obesitas dapat menjadi pemicu terjadinya sindrom metabolik.Kata kunci : obesitas, lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang dan panggul
Rancang Bangun Penyediaan Rekam Medis Tanpa Cover Pasien Rawat Jalan Berbasis Web di RSD Mangusada Kabupaten Badung I Wayan Swartana; Bambang Hadi Kartiko; Agus Tommy Adi Prawira Kusuma
Jurnal PRIMA Vol 8, No 2 (2022): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i2.257

Abstract

The development of the world of information technology is so fast and widespread throughout the world, so this will have an impact on the activities of institutions, especially those that use information technology facilities so that it will increase the efficiency and effectiveness of the performance of government, private and individual institutions including health institutions. Based on the results of observations made by the author, the number of patient visits at the Mangusada Hospital, Badung Regency reached 4,185 patients, the average medical record of patients without cover per day was 135 medical records. The number of medical records of patients without a cover who are controlled again per day is 55 medical records. Searching for medical records of patients without cover at the Mangusada Hospital, Badung Regency is still done manually, namely by sorting out the medical records one by one. The system built using the SDLC method in the development of a web-based system. Based on the results of the usability test conducted, the system is classified as very good for implementation.
Anemia Hemolitik Autoimun: Patofisiologi, Diagnosis, Tatalaksana, dan Prognosis Rizqi Al Kasiron; Diajeng Aesya Mutiara Firdausy; Ima Arum Lestarini
Jurnal PRIMA Vol 8, No 2 (2022): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i2.307

Abstract

Anemia hemolitik autoimun (autoimmune hemolytic anemia = AIHA) merupakan anemia yang jarang terjadi. Kelainan ini disebabkan oleh autoantibodi yang menyerang eritrosit sehingga terjadi pengahncuran dini dari eritrosit yang telah dibuat oleh sumsum tulang. Menurut literatur yang ada, terdapat beberapa jenis AIHA berdasarkan etiologinya, yaitu Warm AIHA, Cold Agglutinin Disease (CAD), Paroxymal Cold Hemoglobinuria (PCH), mixed type AIHA, dan Drug Induced Immune Hemolytic Anemia (DIIHA). Pendekatan diagnosis yang dapat dilakukan meliputi pemeriksaan laboratorium darah lengkap, pemeriksaan darah tepi, dan Direct Antiglobulin Test (DAT). Dengan ditegakkannya diagnosis, maka pengobatan dapat ditujukan secara lebih spesifik baik pada warm, mixed, maupun cold AIHA sehingga dapat meminimalisir kejadian dan komplikasi dari penyakit tersebut yang dilakukan.
Aspirin Sebagai Faktor Risiko Utama Sindrome Reye Daffa Muhammad Rizky; Indah Sapta Wardani; Fahmi Akbar Utomo; I Dewa Ayu Natih Canis Paloma; Muhammad Gasim Al aydrus; Karina Khilmi Adzuba
Jurnal PRIMA Vol 8, No 2 (2022): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i2.272

Abstract

Sindrom Reye adalah penyakit langka yang menyerang anak-anak dan dapat menyebabkan kondisi fatal berupa ensefalopati non-inflamasi akut dengan gagal hati dan infiltrasi lemak. Penggunaan aspirin untuk pengobatan infeksi virus pada anak-anak dianggap sebagai salah satu faktor risiko utama untuk sindrom Reye. Patofisiologi yang tepat dari Sindrom Reye masih belum sepenuhnya dipahami. Kurangnya pemahaman penuh tentang patofisiologi Sindrom Reye menunjukkan bahwa masih banyak kondisi dan etiologi lain yang juga masih belum diketahui.
Hubungan Perilaku Ibu dalam Pemberian Makanan Pendamping Asi (MP-ASI) dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 6-24 Bulan Nia Firdianty Atmojo; I Gusti Ayu Mirah Adhi; Eva Marvia; Ageng Abdi Putra; Dhevi Alvionita
Jurnal PRIMA Vol 8, No 2 (2022): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i2.328

Abstract

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperkirakan bahwa setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal dunia karena diare di Indonesia, diantara kematian tersebut terkait dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak, seperti pemberian MP-ASI yang terlalu cepat atau terlambat diberikan bisa menyebabkan diare pada bayi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku ibu dalam pemberian makanan pendamping asi (MP-ASI) dengan kejadian diare pada balita usia 6-24 bulan di Desa Sesela Wilayah Kerja Puskesmas Gunungsari.Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deksriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Tehnik sampel menggunakan total sampling dengan sampel yaitu 51 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner untuk mengetahui perilaku ibu dan kejadian diare. Analisa data menggunakan uji alternatif chi square (Fisher Exact Test).Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI menunjukkan bahwa sebagian besar dalam kategori kurang dan Kejadian diare pada balita Usia 6-24 bulan sebagian besar balita mengalami Diare. Hasil uji analisa didapatkan nilai pvalue <α (0,000 < 0,05) sehingga Ha di terima dan H0 di tolak yang artinya ada hubungan antara perilaku ibu dalam pemberian MP ASI dengan kejadian diare.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kejadian diare berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian makanan pendamping asi (MP-ASI) pada balita usia 6-24 bulan. Maka dari itu perlu adanya penyuluhan kesehatan terkait pemberian MP-ASI pada balita usia 6-24 bulan.Kata kunci : Balita, Kejadian Diare, MP-ASI, Perilaku Ibu.