cover
Contact Name
I KETUT MUDITE ADNYANE
Contact Email
adnyane@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
acta.vet.indones@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
ACTA VETERINARIA INDONESIANA
ISSN : 23373207     EISSN : 23374373     DOI : -
Core Subject : Health,
Acta Veterinaria Indonesiana (Indonesian Veterinary Journal) mempublikasikan artikel-artikel dalam bentuk: penelitian, ulasan, studi kasus, dan komunikasi singkat yang berkaitan dengan berbagai aspek ilmu dalam bidang kedokteran hewan, biomedis, peternakan dan bioteknologi. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Acta Veterinaria Indonesiana diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Hewan bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia. Terbit dua kali dalam satu tahun pada bulan Januari dan Juli. [ISSN 2337-3202, E-ISSN 2337-4373]
Arjuna Subject : -
Articles 248 Documents
Combination of Systemic and Topical Treatment for Feline Dermatophytosis: A Case Report Soedarmanto Indarjulianto; Yanuartono Yanuartono; Alfarisa Nururrozi; Slamet Raharjo; Jeffi Chandra Ajiguna
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 8 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.028 KB) | DOI: 10.29244/avi.8.1.18-23

Abstract

Dermatophytoses or ringworm are the most common fungal infections in dogs and cats. This zoonotic disease is called dermatophytosis. A 2 years old male Persian cat referred to the Veterinary Clinic Faculty of Veterinary medicine, Universitas Gadjah Mada with multi-focal circular non-pruritic skin lesions and hair loss mainly on the head and ears. A complete series of dermatologic tests such as Wood’s light examination, direct microscopic examination, and fungal culture were performed. The cat was treated with itraconazole dosage orally for a period of 20 days and ketoconazole topical for 35 days, respectively. Thirty five days after treatments the cat showed reduction of lesions.
Hubungan Temperatur, Kelembaban, dan Manajemen Pemeliharaan terhadap Efisiensi Reproduksi Sapi Perah di Kabupaten Bogor Dadang Jaenudin; Akhmad Arif Amin; Mohamad Agus Setiadi; Hadi Sumarno; Sri Rahayu
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 6 No. 1 (2018): Januari 2018
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.219 KB) | DOI: 10.29244/avi.6.1.16-23

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan mengkaji hubungan suhu, kelembaban dan manajemen ternak terhadap efisiensi reproduksi sapi perah di Kabupaten Bogor. Suhu dan kelembaban udara diamati pagi, siang dan sore hari. Data suhu dan kelembaban udara dikonversi ke nilai indeks suhu kelembaban udara (THI). Pengamatan parameter efisiensi reproduksi dilakukan dengan menghitung nilai Days Open (DO), Conception Rate (CR),  Service per Conception (S/C) dan First Service. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai THI Acep Farm Kunak (77,21±0,71) lebih tinggi (P<0,05) dari Cifa Farm (71,27±0,50) dan Erif Farm (71,22±0,41). Days Open Acep Farm Kunak (110,76±37,34 hari) lebih panjang (P<0,05) dibandingkan dengan Cifa Farm (88.39±23,80 hari) dan Erif Farm (88,20±22,39 hari). Nilai CR Acep Farm (75,76±0,11%) dan Cifa Farm (66,13±0,10%) tidak berbeda (p>0,05) dibandingkan dengan Erif Farm (42,00±0,08%). Nilai S/C di tiga peternakan tidak menunjukkan perbedaan (p>0,05) masing-masing nilai S/C Cifa Farm (1,42±0,64), Erif Farm (1,52±0,64) dan Acep Farm Kunak (1,64±0,82). First Service Cifa Farm (76,11±13,84) dan Erif Farm (75,17±13,17) berbeda (P<0,05) dengan Acep Farm Kunak (96,42±35,49). Dapat disimpulkan bahwa suhu, kelembaban udara dan manajemen pemeliharaan dapat memengaruhi DO sapi perah di ke tiga peternakan sapi perah di ke tiga lokasi penelitian. Lebih lanjut, diindikasikan THI memengaruhi zona nyaman peternakan sapi perah, namun tidak ditemukan korelasi positif antara nilai THI dengan tingkat efisiensi reproduksi.
Deteksi Kebuntingan Dini pada Sapi Perah dengan Pemeriksaan Ultrasnography (USG) dan Analisis Hormon Steroid Dilla frastantie; Muhammad Agil; Ligaya ITA Tumbelaka
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 7 No. 2 (2019): Juli 2019
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16752.413 KB) | DOI: 10.29244/avi.7.2.9-16

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode deteksi kebuntingan dini menggunakan ultrasonography (USG) dan pemeriksaan steroid (progesteron dan estrogen) pada sapi. Sebanyak sepuluh ekor sapi diperiksa di peternakan sapi perah Kawasan Usaha Peternakan Cibungbulang, Bogor. Lima ekor dideteksi bunting dini dan lima ekor tidak bunting. Pengambilan plasma darah dilakukan empat hari sekali dimulai dari 40 hari sebelum pelaksaan IB sampai 30 hari untuk sapi tidak bunting hingga hari ke-60 bila sapi bunting. Pemeriksaan dengan USG dilakukan menggunakan probe 5 MHz dimulai sejak hari ke-9 pasca IB bersamaan dengan pengambilan sampel darah. Hasil USG menunjukkan keberadaan konseptual vesikel pada hari ke-15 setelah IB dengan diameter 0,44 cm. Embrio dapat dideteksi mulai hari ke-26 dengan ukuran 2,6 cm. Konsentrasi progesteron pada saat IB (baseline) adalah 6-8 ng/ml dan meningkat menjadi 30-50 ng/ml pada hari ke-15 pasca IB. Konsentrasi progesteron terus bertahan tinggi sejak hari ke-15 sampai hari ke-60 pasca IB. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan USG dapat mendeteksi kebuntingan lebih dini dibandingkan dengan pemeriksaan hormonal.
Evaluasi Status Reproduksi Domba Garut Jantan Tipe Tangkas Surya Kusuma Wijaya; Ligaya ITA Tumbelaka; Iman Supriatna; Daisy Tambajong
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 7 No. 1 (2019): Januari 2019
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9.527 KB) | DOI: 10.29244/avi.7.1.55-63

Abstract

Domba garut merupakan salah satu aset plasma nutfah Jawa Barat yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sumber daging. Domba garut memiliki keunikan tersendiri, terutama untuk jenis garut jantan tipe tangkas, sebagai daya tarik wisata daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan antara ukuran fisik domba garut jantan tipe tangkas, yaitu bobot badan, lingkar skrotum, dan produksi semen dengan status reproduksi domba jantan. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur hewan coba secara fisik pada kelompok umur 3 bulan, 6-12 bulan, 13-18 bulan, 19-24 bulan, dan 36-48 bulan. Evaluasi semen dilakukan pada semua kelompok umur. Pemilihan domba jantan garut tipe tangkas didasarkan pada sifat kualitatif dan kuantitatif. Sifat kualitatif (bentuk tanduk) yang dipilih oleh petani ialah gayor (44,44%), ngabendo (33,33%), leang (16,67%), dan ngagolong tali (5,56%). Sifat kuantitatif meliputi bobot badan, lingkar skrotum, dan panjang skrotum pada domba jantan, yang meningkat sampai kelompok usia 18-24 bulan. Evaluasi semen menunjukkan nilai tertinggi ditemukan pada kelompok usia 18-24 bulan. Bentuk tanduk tipe tangkas tidak memiliki korelasi dengan bobot badan, lingkar skrotum, dan panjang skrotum garut jantan secara statistik.
Potensi Ekstrak Air Daun Sirsak sebagai Penurun Kolesterol dan Pengendali Bobot Badan Lelly Yuniarti; Miranti Kania Dewi; Uci Ary Lantika; Tryando Bhatara
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 4 No. 2 (2016): Juli 2016
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.893 KB) | DOI: 10.29244/avi.4.2.82-87

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak air daun sirsak terhadap bobot badan dan kadar kolesterol darah. Penelitian ini menggunakanrancangan acak lengkap dengan 5 kelompok perlakuan masing-masing sebanyak 3 ulangan. Hewan coba berupa tikus galur Wistar sebanyak 15 ekor dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok yang diberikan ekstrak air daun sirsak dengan dosis 200 mg/kgBB, 400mg/kgBB, kontrol positif, kontrol negatif, dan kontrol normal. Rerata bobot badan dan kadar kolesterol kemudian dianalisis menggunakan Sapphiro Wilk test, ANOVA dan Kruskall Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua kelompok yang diberikan ekstrak daun sirsak memiliki efek menghambat peningkatan bobot badan jika dibandingkan dengan kontrol normal, sedangkan untuk kadar kolesterol darah didapatkan bahwa seluruh kelompok perlakuan menunjukkan kadar kolesterol darah yang sama dengan kelompok yang diberikan simvastatin. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa ekstrak air daun sirsak memiliki efek mengendalikan bobot badan dan kolesterol darah. Efek terhadap kolesterol darah serupa dengan simvastatin, karena ekstrak air daun sirsak mengandung fl avonoid yang mempunyai efek menghambat enzim HMG CoA reduktase, serupa dengan mekanisme kerja simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol darah.
Prevalensi dan Karakterisasi Molekuler Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) di Sentra Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Propinsi Banten Rona Choiruz Zaujat; Surachmi Setiyaningsih; Angela Mariana Lusiastuti
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 4 No. 2 (2016): Juli 2016
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.038 KB) | DOI: 10.29244/avi.4.2.88-96

Abstract

Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) adalah virus yang umum menyerang udang putih (Litopenaeus vannamei) dalam industri budidaya udang di dunia. Di Indonesia, penyakit myonecrosis pertama kali diketahui terjadi pada udang putih dari pertambakan di Situbondo, Jawa Timur, pada tahun 2006 dengan prevalensi 11.11% dan gejala klinis serupa dengan kejadian wabah myonecrosis di Brazil pada tahun 2002. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan karakteristik molekuler IMNV di sentra budidaya udang vaname di Propinsi Banten. Sampel udang dikumpulkan selama periode Maret hingga Juni 2015. Sebanyak 24 sampel diperoleh dari 24 area pertambakan aktif kemudian di-pool dan diuji menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil uji menunjukkan bahwa prevalensi IMNV secara keseluruhan di Propinsi Banten adalah sebesar 33,3% dengan rincian: Kota Serang 0%; Kabupaten Serang 0%; Kabupaten Tangerang 14,3% dan Kabupaten Pandeglang 100%. Analisis perbandingan genom IMNV pada ORF1parsial menunjukkan bahwa isolat lapang Banten, isolat Indonesia dan Brazil memiliki persentase kemiripan 97,4-100%. Analisis sekuens asam amino menunjukkan persentase kemiripan 97,6-100%. Analisis fi logenetik sekuens nukleotida menunjukkan bahwa telah terjadi diversifikasi genetik antara IMNV Indonesia dan Brazil dan antar isolat Indonesia sendiri.
Perbandingan Aktivitas Antelmintik Albendazole dan Levamisole terhadap Ascaridia galli secara In Vitro Ummu Balqis; Muhammad Hambal; . Darmawi; Abdul Harris; . Rasmaidar; Farida Athaillah; . Muttaqien; . Azhar; . Ismail; Razali Daud
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 4 No. 2 (2016): Juli 2016
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.142 KB) | DOI: 10.29244/avi.4.2.97-102

Abstract

Penelitian ini meneliti aktivitas antelmintik albendazole dan levamisole terhadap hambatan motilitas, percepatan waktu paralisis, dan motilitas cacing Ascaridia galli dewasa secara in vitro. Sebanyak empat ekor cacing masing dibuat triplikat dalam NaCl 0,9% masing-masing dengan konsentrasi 15 mg/ml Albendazole, dan 0.6 mg/ml Levamisole. Motilitas cacing diamati pada interval 10, 20, 30, dan 40 jam. Paralisis dan kematian diamati pada tampilan tidak ada pergerakan badan pada bagian kepala dan ekor cacing. Hasil menunjukkan bahwa aktivitas albendazole dan levamisole terhadap mortalitas A. galli berturut-turut terjadi pada 40 dan 30 jam pasca inkubasi. Levamisole dapat menghambat motilitas A. galli pada jam ke 10 dan juga menyebabkan lebih awal paralisis pada 6,75 ± 0,50 jam pasca inkubasi. Kajian tersebut mengindikasikan bahwa aktivitas antelmintik levamisole lebih awal dibandingkan efek albendazole pada cacing A. galli.
Daya Fertilisasi Spermatozoa Kauda Epididimis Domba dengan atau tanpa Swim Up sebelum Fertilisasi Nur’aisyah Amrah Safitri; Ni Wayan Kurniani Karja; Mohamad Agus Setiadi; Mokhamad Fahrudin
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 5 No. 1 (2017): Januari 2017
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.208 KB) | DOI: 10.29244/avi.5.1.1-7

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan metode swim up untuk persiapan spermatozoa sebelum fertilisasi terhadap tingkat fertilisasi in vitro spermatozoa kauda epididimis pasca penyimpanan selama 48 jam. Kauda epididimis domba disimpan pada suhu 4 oC selama 0 hari (H-0), 1 hari (H-1) dan 2 hari (H-2), kemudian spermatozoa dikoleksi dan dibekukan. Spermatozoa ejakulat beku digunakan sebagai kontrol. Oosit yang telah matang difertilisasi secara in vitro dengan spermatozoa asal kauda epididimis pasca penyimpanan dan ejakulat menggunakan metode persiapan spermatozoa dengan dan tanpa swim up. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spermatozoa asal kauda epididimis yang dikoleksi segera setelah kematian hewan (H-0) memiliki kemampuan yang sama dengan spermatozoa ejakulat (P>0,05). Tingkat fertilisasi spermatozoa kauda epididimis pasca penyimpanan selama 2 hari mengalami penurunan seiring bertambahnya waktu simpan. Penggunaan metode swim up dan tanpa swim up menunjukkan kemampuan fertilisasi yang sama pada spermatozoa ejakulat dan spermatozoa kauda epididimis yang disimpan. Dapat disimpulkan bahwa metode swim up tidak berpengaruh terhadap tingkat fertilisasi in vitro spermatozoa asal kauda epididimis yang disimpan pada suhu 4 °C selama 2 hari. Kemampuan fertilisasi spermatozoa asal kauda epididimis domba yang disimpan pada suhu 4 °C mengalami penurunan sampai hari kedua, namun spermatozoa tersebut masih mampu membuahi oosit secara in vitro.
Hubungan Kadar Albumin dan Enrofloksasin dalam Plasma Anjing yang Diterapi Enrofloksasin Agustina Dwi Wijayanti; Dwi Cahyo Budi Setiawan
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 5 No. 1 (2017): Januari 2017
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.683 KB) | DOI: 10.29244/avi.5.1.42-46

Abstract

Ikatan protein plasma terutama albumin dengan obat merupakan faktor penting yang harus dipertimbangan dalam terapi pada hewan. Hewan sakit umumnya mengalami hipoalbuminemia yang diakibatkan oleh kurangnya asupan nutrisi atau gangguan metabolisme protein pembentukan albumin akibat agen penyakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kadar albumin pada pasien anjing yang sedang diterapi enrofloksasin dengan kadar enrofloksasin dalam plasma, untuk mengetahui seberapa besar persentase obat bebas yang memiliki nilai terapetik. Sampel darah diambil dari 10 pasien anjing dewasa berbagai ras satu jam setelah injeksi intra muskuler enrofloksasin dosis terapi (10 mg/kg berat badan) dan dimasukkan ke dalam tabung mengandung heparin. Sebagai pembanding juga dilakukan sampling darah terhadap 5 ekor anjing dewasa sehat berbagai ras untuk melihat kadar albumin dan kadar obat secara in vitro. Plasma diperoleh setelah proses sentrifugasi dan albumin diukur dengan metode bromcresolgreen serta kadar enrofloksasin diukur secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Hasil pengukuran kadar albumin menunjukkan perbedaan yang signifikan antara anjing sehat dan sakit yaitu 3,10 : 2,24 g/dL (P<0,05). Hasil pengukuran kadar enrofloksasin plasma anjing sakit menunjukkan rerata kadar 1,10 μg/mL, atau setara pada kadar albumin 1,7-2,6 g/dL pada uji kadar obat secara in vitro. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin rendah kadar albumin maka kadar enrofloksasin yang terukur semakin tinggi, yang menunjukkan semakin rendah persentase ikatan albumin-obat.
Analisis Fragmen Gen VP-2 Virus Infectious Bursal Diseases yang Diisolasi dari Peternakan Ayam Komersial Michael Haryadi Wibowo; Dito Anggoro; Sarwo Edy Wibowo; Purnama Edy Santosa; Surya Amanu; Widya Asmara
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 5 No. 1 (2017): Januari 2017
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.584 KB) | DOI: 10.29244/avi.5.1.47-56

Abstract

Infectious Bursal Disease (IBD) adalah penyakit virus yang bersifat akut dan infeksius serta menyerang pada unggas muda yang berumur kurang dari 4 bulan. Sejauh ini data molekuler virus IBD isolat Indonesia sangat minim, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengarakterisasi gen VP-2 virus IBD yang telah ada di Indonesia. Sampel penelitian diperoleh dari kasus terdiagnosa IBD yang terjadi di peternakan ayam komersial broiler dan layer. Sampel Bursa dipersiapkan untuk dilakukan isolasi menggunakan telur ayam berembrio SPF. Membran korioalantois dipanen dan dilakukan identifikasi dengan metode RT-PCR dengan gen target VP-2. Hasil amplifikasi selanjutnya dilakukan pengurutan DNA. Data nukleotida hasil pengurutan DNA dianalisis dengan program MEGA 6, meliputi pesejajaran, prediksi asam amino, dan konstruksi pohon kekerabatan antara virus yang diteliti dengan beberapa virus yang telah dipublikasi di bank gen terutama virus IBD yang bersirkulasi di Indonesia. Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa ayam yang terdiagnosis penyakit IBD dapat ditentukan penyebabnya sebagai virus IBD. Hasil analisis urutan penanda patogenisitas molekuler menunjukkan virus yang virulen. Analisis pohon kekerabatan 2 isolat IBD SR/Lay-WNO-DIY dan IBD Potrow/Lay-SLM-DIY termasuk dalam kelompok virus IBD tipe klasik, sedangkan lima virus lainnya, yaitu IBD Yanti/Lay-SLM-DIY; IBD Lampung/Bro/IL; IBD Fung/Lay-SLM-DIY-BF1, IBD Fung/Lay-SLM-DIY-BF2, dan IBD Fung/Lay-SLM-DIY-BF3 termasuk dalam kelompok vvIBD strain Indonesia.

Page 7 of 25 | Total Record : 248