cover
Contact Name
Ludovikus Bomans Wadu
Contact Email
actualinsight21@gmail.com
Phone
+6281233597270
Journal Mail Official
kontruksisosial@gmail.com
Editorial Address
Jalan Abdurahman Saleeh Blok GJ2 Kedungkandang Kota Malang Jawa Timur, Malang, Provinsi Jawa Timur, 65148
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Konstruksi Sosial: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial
Published by Actual Insight
Konstruksi Sosial: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial adalah jurnal penelitian dengan akses terbuka dengan peer-review cepat, yang menerbitkan karya dari berbagai bidang, termasuk antropologi, kriminologi, ekonomi, pendidikan, geografi, sejarah, linguistik, ilmu politik, psikologi, kebijakan sosial, pekerjaan sosial, sosiologi, dan sebagainya. Jurnal ini menerima naskah dengan menggunakan metodologi yang paling sesuai dengan pertanyaan penelitian, baik itu teoritis, empiris / arsip, analitik data besar, eksperimental, survei lapangan, wawancara, dan sejenisnya.
Articles 68 Documents
Penanaman Nilai-nilai Ketuhanan di Sekolah Menengah Atas : Suatu Kajian Deskriptif Ganes Harpendya; Tjipto Sumadi; Yasnita Yasnita
Konstruksi Sosial : Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Vol. 1 No. 1 (2021): Januari
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/konstruksisosial.v1i1.23

Abstract

Tujuan dari penelitian ini, pertama untuk mengetahui program kerja yang dilaksanakan Rohani Islam dan Rohani Kristen SMAN 14 Jakarta dalam menanamkan nilai-nilai Ketuhanan. Tujuan kedua, untuk mengetahui penanaman nilai-nilai Ketuhanan yang dilaksanakan melalui program kerja Mentoring dan Kelompok Tumbuh pada kelas X. Tujuan ketiga mengetahui implikasinya terhadap penguatan toleransi antarumat beragama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara. Penelitian ini melibatkan 16 orang informan, 4 orang informan kunci, dan 1 orang expert opinion. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa program kerja rohani Islam dan rohani Kristen bisa menanamkan nilai-nilai Ketuhanan. Program kerja berupa mentoring dan kelompok tumbuh pada kelas X menunjukan adanya peningkatan pemahaman dan ketaatan siswa dalam meyakini dan menjalankan agamanya. Selain itu program mentoring dan kelompok tumbuh berimplikasi pada sikap dan perilaku siswa yang lebih toleran terhadap penganut agama lain.
Peranan Orang Tua Asuh dalam Pembinaan Moral Anak Usia Remaja di Panti Asuhan Panjura Kota Malang Yustina Jemimut
Konstruksi Sosial : Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Vol. 1 No. 1 (2021): Januari
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/konstruksisosial.v1i1.24

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum tentang peranan orang tua asuh dalam melakukan pembinaan moral terhadap anak usia remaja di Panti Asuhan Panjura kota Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dimana lebih memfokuskan pada cara orang tua asuh memberikan pembinaan moral untuk anak remaja di panti asuhan kota. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan orang tua asuh yang ada di panti asuhan sudah melaksanakan tanggung jawabnya sebagai orang tua pengganti dengan beberapa indikator berupa sikap menyayangi, menasihati, mendidik, memberikan kasih dan sayang kepada anak asuh layaknya anak mereka sendiri. Adanya perhatian dan pembinaan moral bagi anak asuh berdampak positif karena mereka merasa nyaman dan betah untuk tinggal di panti asuhan. Penelitian ini merekomendasikan adanya pembinaan moral berkelanjutan dengan peran memposisikan anak sebagai subyek dalam pembinaan yang dilakukan orang tua asuh di panti asuhan. Hasil dari penelitian ini juga dapat dijadikan rujukan untuk pembinaan moral untuk anak remaja di berbagai tempat lainnya.
Persepsi Pemuda Terhadap Pelaku Civic Virtue di Desa Bangsalan Puma Farah Dhiba; Nurhadji Nugraha; Indriyana Dwi Mustikarini
Konstruksi Sosial : Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Vol. 1 No. 1 (2021): Januari
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/konstruksisosial.v1i1.25

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berbagai macam persepsi pemuda terhadap civic virtue di Desa Bangsalan. Hal ini dikarena situasi saat ini sebagian masyarakat sudah tidak lagi mengindahkan kebajikan sebagai warga negara. Kepentingan umum tidak lagi menjadi hal penting, tetapi kepentingan pribadi yang lebih diutamakan. Situasi yang terjadi mengarah pada kemerosotan moral itu. Hal ini memicu berbagai persepsi mengenai civic virtue atau kebajikan warga negara, terutama yang terjadi pada pemuda di Desa Bangsalan dengan adanya pelaku civic virtue yang memiliki persepsi negatif maupun positif. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di Desa Bangsalan Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi pemuda di Desa Bangsalan terhadap civic virtue, didominasi dengan persepsi positif. Faktor yang menyebabkan persepsi tersebut adalah perubahan positif yang dilakukan oleh pemuda Desa Bangsalan. Adanya perubahan perilaku sosial pemuda Desa Bangsalan yang semakin baik, dan semakin eratnya keorganisasian Karang Taruna di Desa Bangsalan.
Peran Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Gigih Bangun Swasono; Budiyono Budiyono
Konstruksi Sosial : Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Vol. 1 No. 1 (2021): Januari
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/konstruksisosial.v1i1.26

Abstract

Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan peran kepemimpinan kepala desa dalam pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini terarah dengan berfokus pada peran kepemimpin kepada desa pada kelompok tani “Bale Makmur” di desa Ngadisanan, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo. Peran kepada desa sebagai pemimpin secara nyata, membuat masyarakat desa sejahtera. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 2 tentang Pemerintahan Desa, membuat kebijakan tentang Desa dalam memberi pelayanan, peningkatan peran dan pemberdayaan masyarakat desa yang ditujukan kepada masyarakat. Dalam konteks otonomi daerah, desa mempunyai kewenangan dalam urusan-urusan yang berkaitan dengan kebutuhan dasar dan kebutuhan pengembangan usaha masyarakat. Metode penelitian menggunakan teknik analisis data deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling di mana peneliti mengambil tujuh responden untuk dijadikan sampel yang sesuai dengan kebutuhan peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan kelompok tani di Desa Ngadisanan sudah dilakukan dan terus diterapkan kepada kelompok tani. Hal ini disebabkan karena adanya faktor peran kepemimpinan kepala desa yang aktif dan responsif.
Tinjauan Yuridis Akibat Hukum Nikah Sirri bagi Kedudukan Anak :Studi Kasus di Desa Bangelan Linda Kurniawati; Suciati Suciati; Anindya Bidasari
Konstruksi Sosial : Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Vol. 1 No. 1 (2021): Januari
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/konstruksisosial.v1i1.27

Abstract

Tujuan penelitian ini lebih pada mengkaji status anak yang lahir dari pernikahan sirri yang merupakan objek studi dalam hukum dan hukum Islam. Pernikahan sirri berbeda dengan pernikahan yang dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Pernikahan sirri sesuai hukum Islam berkaitan dengan sah tidaknya suatu pernikahan, tidak terletak pada dicatatkan atau tidak dicatatkan pada lembaga pencatatan, tetapi yang membuat sah tidaknya suatu perkawinan terletak pada syarat-syarat dan rukunnya pernikahan atau perkawinan. Konsekuensi hukum bagi pernikahan yang tidak memiliki surat nikah, anak yang dilahirkan tidak dapat melakukan tindakan hukum perdata yang berkaitan dengan rumah tangga. Tempat penelitian ini berada di desa Bangelan. Ada 10 persen dari 100 penduduk desa di Bangelan melakukan pernikahan sirri dengan berbagai alasan. Dari hasil pernikahan sirri ada keturunan, dan berupaya mendapatkan pengakuan hukum. Metode penelitian ini menggunakan penelitian empiris dengan pendekatan yuridis sosiologis dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Penelitian dimulai dengan pemeriksaan data yang dikumpulkan dari data primer (Undang-Undang) dan sekunder (buku dan jurnal ilmiah). Hasil penelitian dianalisis dengan dengan cara analisis kualitatif.
Keterlibatan Masyarakat Desa Wisata Penglipuran dalam Mengelola Desa Wisata Orfin Kaburak; Suparno Suparno
Konstruksi Sosial : Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Vol. 2 No. 1 (2022): Januari
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/konstruksisosial.v1i7.132

Abstract

Peneliti ini ingin memahami keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan desa wisata Penglipuran menjadikan destinasi desa terbersih di dunia. Diketahui bahwa penelitian ini menggunkan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi peneliti dilaksana di desa Penglipuran, kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli, Bali Indonesia. Hasil penelitian terkait keterlibatan masyarakat dalam mengelola desa wisata, yaitu melalui tahap penyadaran, dalam tahap ini masyarakat mulai merencanakan pelaksanaan dalam mengevaluasi bentuk keterlibatan masyarakat. Tingginya rasa peduli terhap lingkungan membuat masyarakat desa Penglipuran berusaha dalam mempertahankan tradisi kebudayaan dari arus global. Adanya partisipasi pemerintah dalam membangun segala infrastruktur baik dalam pembangunan jalan maupun kebutuhan perekonomian yang merupakan kebagaan tersendiri bagi masyarakat setempat, hal ini tentu mempermudah masyarakat untuk mendapat pengujung setiap hari dan memberi danpak positif bagi pengusaha mikro. Adapun saran peneliti dalam menjaga lingkungan yaitu tidak membuang sampah sebarangan sehingga tidak mengotori tempat rekreasi wisata karna banyak wisatawan yang datang namun membuang sampah tidak pada tempatnya.
Keterlibatan Warga Negara Dalam Menangani Ketimpangan Sosial Melalui Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata Vinsensius Saragosa; Suparno Suparno
Konstruksi Sosial : Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Vol. 2 No. 2 (2022): April
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/konstruksisosial.v1i8.138

Abstract

Keterlibatan warga negara dalam memecahkan suatu permasalahan tentu hal yang sangat penting. Permasalahan ketimpangan sosial tentunya membutuhkanketerlibatanwarga negara.Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui keterlibatan warga negara dalam menagani ketimpangan sosial melalui forum masyarakat penyelamat pariwisata, dan untuk mengetahui faktor penghambat dalam menangani ketimpangan sosial dari forum masyarakat penyelamat pariwisata(Formapp)serta mengetahui dampak bagi masyarakat labuan bajo terkait kebijakan pemerintah yang menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial.Hasil penelitian tentang keterlibatan Formapp dalam upaya mengatasi ketimpangan sosial di Labuan Bajo dilakukan melalui beberapa langkah diantaranya mengadvokasi masyarakat dalam beberapa permasalahan dimulai dari kajian terhadap permasalahan hingga melakukan demonstrasi dan diskusi dengan pihak terkait, membangun kerjasama dengan pihak lain, serta memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan dukungan publik. faktor penghambat yang ditemui Formapp Mabar dalam upaya mengatasi ketimpangan sosial di Labuan Bajo diantaranya yakni sikap masyarakat yang masih pasif dan apatis, keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki forum, kurangnya respon pemerintah dalam menanggapi permintaan forum masyarakat.
Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Keterkaitan Dengan Pendidikan Karakter di Indonesia Pingkan Regi Genika; Dinie Anggraeni Dewi
Konstruksi Sosial : Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Vol. 1 No. 2 (2021): April
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/konstruksisosial.v1i2.220

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara kualitatif deskriptif keterkaitan antara Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendidikan Karakter di Indonesia. Pendidikan kewarganegaraan telah memiliki beberapa nama berdasarkan perkembangan politik Indonesia. Istilah pendidikan kewarganegaraan dan kewarganegaraan telah muncul untuk membentuk konsep sekarang. Pada tahun 1994 diganti namanya menjadi Pancasila dan kewarganegaraan, dan akhirnya berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2003. Konsep tersebut diubah menjadi pendidikan kewarganegaraan untuk semua tingkat termasuk di universitas. Pendidikan kewarganegaraan di Indonesia masih dihadapkan pada tantangan pendidikan kewarganegaraan sebagai bidang studi akademis yang masih dibutuhkan perkembangan epistemologis dan sivitas akademika agar posisinya semakin kokoh dan menenangkan. Dalam hal ini, pendidikan kewarganegaraan memiliki pendidikan karakter yang dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bukan hanya pendidikan dalam pencapaian tujuan kognitif atau pengetahuan saja melainkan memiliki juga kemampuann afektif yang akan membentuk karakter atau sikap yang belum sepenuhnya ada. Tujuan agar tercapainya pendidikan yang berkarakter serta warga negara Indonesia dalam pendidikan kewarganegaraan perlu keikutsertaan warga negara untuk mewujudkannya.
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila untuk Menangkal Intoleransi dalam Hidup Sosial Warga Negara Indah Cahaya Putri; Dinie Anggraeni Dewi
Konstruksi Sosial : Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Vol. 1 No. 3 (2021): Juli
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/konstruksisosial.v1i3.221

Abstract

Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi nilai-nilai Pancasila untuk menangkal intoleransi dalam hidup sosial warga negara. Pancasila memiliki nilai-nilai dasar yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai itu menjadi landasan yang menjadi fokus peneliti untuk menyelesaikan masalah intoleransi dalam hidup sosial warga negara. Penelitian ini menggungakan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data menggunakan beberapa pustaka seperti buku, jurnal ilmiah, artikel ilmiah. Hasil penelitian menemukan dua poin penting yaitu pertama, nilai-nilai dasar dalam Pancasila perlu dimengerti dari konsep abstrak menjadi bentuk-bentuk tindakan untuk menatap perbedaan sebagai suatu kelumrahan.  Kedua, nilai ketuhanan universal menjadi pedoman dan sumber bagi sila-sila lainnya untuk mengerti bahwa ada konteks hidup bersama dalam universalitas untuk bisa mengerti tentang manusia, persatuan antar individu dan kelompok yang berbeda, penyelesaian dengan musyawarah, dan terwujudnya keadilan. Nilai-nilai dasar Pancasila di masing-masing pribadi dilakukan dengan menanamkan nilai toleransi dalam diri individu dengan menghargai perbedaan dan menganggap perbedaan sebagai bagian dari kebhinekaan dalam negara.
Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Pancasila dalam Mengantisipasi Interaksi Asosial pada Generasi Z Ervina Yunica; Dinie Anggraeni Dewi
Konstruksi Sosial : Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Vol. 1 No. 4 (2021): Oktober
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/konstruksisosial.v1i4.222

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh interaksi asosial pada generasi muda di masa sekarang. Nilai-nilai Pancasila menjadi hal mendasar untuk mengantisipasi adanya interaksi asosial, terutama pada generasi Z.  Tujuan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengkaji implementasi nilai-nilai Pancasila agar generasi Z di Indonesia tidak terjebak pada interaksi asosial, yang cenderung mengabaikan nilai kebersamaan antar individu dalam tata sosial karena adanya pengaruh media sosial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian, pertama generasi Z diajak untuk menghasilkan karya-karya inovasi berbasis teknologi kompetitif yang memiliki nilai-nilai Pancasila. Kedua, penerapan nilai-nilai Pendidikan Pancasila memerlukan tindakan aktif dari relasi antara para pendidik dan peserta didik untuk bersosialisasi dengan orang lain melalui forum diskusi baik di sekolah, di keluarga, maupun di lingkungan sosial. Rekomendasi dari peneliti adalah bahwa generasi Z dengan demikian mampu menghargai perbedaan di dalam lingkungan terdekat, akan dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga kepada diri sendiri sebagai warga negara yang baik.