cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Diponegoro
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25408844     DOI : -
Core Subject : Health,
JKD : JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO ( ISSN : 2540-8844 ) adalah jurnal yang berisi tentang artikel bidang kedokteran dan kesehatan karya civitas akademika dari Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang dan peneliti dari luar yang membutuhkan publikasi . JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO terbit empat kali per tahun. JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO diterbitkan oleh Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO" : 12 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA KADAR ALBUMIN SERUM PRAOPERASI DENGAN ILEUS PASCALAPAROTOMI PERFORASI ULKUS PEPTIKUM David Setiadarma; Parish Budiono; Ani Margawati
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.095 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i4.22258

Abstract

Latar Belakang: Ileus pascalaparotomi perforasi ulkus peptikum merupakan ileus paralitik yang terjadi setelah dilakukannya laparotomi. Pemeriksaan kadar albumin serum praoperasi merupakan salah satu pemeriksaan yang dilakukan sebelum dilakukannya laparotomi. Diharapkan kadar albumin memiliki hubungan dengan ileus pascalaparotomi, sehingga dapat memprediksi terjadinya ileus pascalaparotomi perforasi ulkus peptikum untuk kemudian dapat dilakukan intervensi lebih lanjut untuk menurunkan komorbiditas, lama tinggal, dan biaya perawatan di rumah sakit.Tujuan: Mengetahui hubungan antara kadar albumin serum praoperasi dengan ileus pascalaparotomi perforasi ulkus peptikum melalui waktu pertama flatus, waktu pertama BAB, dan waktu pertama menerima makanan padat.Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik prospektif dengan desain cross sectional. Sampel adalah pasien pascalaparotomi perforasi ulkus peptikum dan dirawat inap di RSUP Dr. Kariadi periode Juli 2017-Maret 2018.Hasil: Dari 25 sampel, didapatkan 18 (72%) laki-laki dan 7 (28%) perempuan dengan rerata usia 52,92±14,99 tahun. Terdapat hubungan yang berbanding terbalik secara signifikan kuat antara kadar albumin serum praoperasi dengan waktu pertama flatus (p<0,001; r=-0,715), waktu pertama BAB (p<0,001; r=-0,679), dan waktu pertama menerima makanan padat (p<0,001; r=-0,675). Didapatkan cut-off point dari kadar albumin serum praoperasi sebesar 2,95 g/dL.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kadar albumin serum praoperasi dengan ileus pascalaparotomi perforasi gaster.Kata Kunci: kadar albumin serum praoperasi, ileus pascalaparotomi perforasi ulkus peptikum, waktu pertama flatus, waktu pertama BAB, waktu pertama menerima makanan padat.
GAMBARAN VASKULARISASI RETINA PASCA PEMBERIAN OKSIGEN KONSENTRASI TINGGI (STUDI EKSPERIMENTAL RETINOPATHY OF PREMATURITY PADA TIKUS WISTAR) Tita Erlanggawati; Agung Aji Prasetyo; Puspita Kusuma Dewi
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.483 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i4.22264

Abstract

Latar belakang: Retinopathy of Prematurity (ROP) didefinisikan sebagai proliferasi abnormal pembuluh darah retina pada bayi baru lahir akibat terpapar oksigen konsentrasi tinggi. Patogenesis ROP ditandai dengan terbentuknya neovaskularisasi pada retina yang dipengaruhi oleh kadar Vascular Endhotelial Growth Vactor (VEGF) dan kerusakan jaringan akibat stress oksidatif. Glutation adalah antioksidan utama dalam tubuh yang mudah berikatan dengan senyawa radikal bebas, pada penelitian ini digunakan untuk mengurangi terbentuknya pembuluh darah abnormal pada retina.Tujuan: Mengetahui adanya pengaruh pemberian glutation terhadap gambaran vaskularisasi retina pada tikus Wistar yang diberi oksigen konsentrasi tinggi.Metode: Penelitian true experimental dengan posttest only control group design. Penelitian dilakukan selama 14 hari menggunakan tikus Wistar usia 1-7 hari (n=18) yang secara random dibagi menjadi 3 kelompok (kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, dan kelompok perlakuan). Kelompok kontrol negatif tidak diberikan perlakuan. Kelompok kontrol positif diberikan paparan oksigen 95% selama 4 jam. Kelompok perlakuan diberikan paparan oksigen 95% selama 4 jam dan injeksi glutation. Tikus di terminasi dan dilakukan enukleasi pada hari ke 15. Bulbus oculi tikus diambil untuk dilakukan pengecatan HE dan diperiksa gambaran histopatologi dengan cara menghitung fokus proliferasi sel endotel yang terbentuk. Uji statistik menggunakan uji Saphiro Wilk dilanjutkan uji Kruskal Wallis dan uji Mann-Whitney untuk melihat pebedaan antar kelompok.Hasil: Jumlah neovaskularisasi paling tinggi ditemukan pada kelompok kontrol positif. Penurunan jumlah neovaskularisasi terjadi pada kelompok perlakuan. Terdapat perbedaan bermakna jumlah neovaskularisasi retina kelompok kontrol positif dibandingkan dengan kontrol negatif (p=0,003) dan kelompok perlakuan (p=0,006). Tidak terdapat perbedaan bermakna jumlah neovaskularisasi retina antara kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan (p=0,212).Simpulan: Pembentukan pembuluh darah abnormal pada retina yang diberikan glutation lebih sedikit dibandingan dengan yang tidak diberi glutation.Kata Kunci: Retinopathy of Prematurity (ROP), glutation, radikal bebas, oksigen, neovaskularisasi
PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP TINGKAT KONSENTRASI MAHASISWA FK UNDIP Rara Badriya Agustin; Endang Kumaidah; Saekhol Bakri
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.541 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i4.22470

Abstract

Latar Belakang: Skipping merupakan salah satu jenis dari olahraga aerobik. Melakukan aktivitas fisik seperti latihan skipping akan meningkatkan fungsi kognitif otak salah satunya fungsi atensi yang  mengakibatkan peningkatan konsentrasi seseorang. Belum ada peneitian yang membahas tentang pengaruh latihan skipping terhadap tingkat konsentrasi.Tujuan: Mengetahui pengaruh latihan skipping terhadap tingkat konsentrasi  mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.Metode: Penelitian quasi eksperimental dengan metode pre-test dan post-test unequivalent group. Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (n=28) berusia 18-22 tahun yang dipilih secara purposive sampling menjadi kelompok perlakuan dan kontrol. Penelitian ini menggunakan DSST untuk pengambilan data tingkat konsentrasi pre-test dan post-test yang dilanjutkan analisis menggunakan uji t berpasangan, t tidak berpasangan, Wilcoxon dan Mann-Whitney. Hasil: Terdapat peningkatan tingkat konsentrasi setelah perlakuan latihan skipping rutin selama 6 minggu. Pada kelompok perlakuan didapatkan rerata 67,21 ± 7,85 menjadi 75,79 ± 8,59 pada post-test I dan 82,86 ± 9,96 pada postest II.Kesimpulan: Latihan skipping dapat meningkatkan nilai tingkat konsentrasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.Kata kunci: DSST, Skipping, Konsentrasi
KARAKTERISTIK KEGUGURAN BERULANG DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG Maulana Alfansury; Yuli Trisetiyono
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.865 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i4.22260

Abstract

Latar Belakang: Keguguran berulang (recurrent miscarriage) adalah kejadian keguguran paling tidak sebanyak dua kali atau lebih berturut-turut pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu dan/atau berat janin kurang dari 500 gram. Keguguran berulang dapat menimbulkan dampak psikologis bagi pasangan suami istri.Tujuan : Mengetahui angka kejadian serta karakteristik keguguran berulang di RSUP Dr.Kariadi Semarang.Metode : Penelitian deskriptif analitik. Data diambil dari data rekam medis pasien dengan keguguran berulang di RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode Tahun 2015 – 2017.Hasil: Terdapat 28 kasus keguguran berulang di RSUP Dr. Kariadi Semarang Tahun 2015-2017. Kelompok usia ibu paling banyak mengalami keguguran berulang adalah 20-35 tahun. Usia kehamilan 8-20 minggu merupakan kelompok terbanyak yang ditemukan pada keguguran berulang. Penyebab tersering terjadinya keguguran berulang pada penelitian ini adalah idiopatik yaitu sebanyak 100%.Kesimpulan : Kejadian keguguran berulang di RSUP Dr. Kariadi Semarang, seluruhnya disebabkan oleh faktor idiopatik. Kelompok usia ibu paling banyak mengalami keguguran berulang adalah 20-35 tahun. Usia kehamilan 8-20 minggu merupakan kelompok terbanyak yang ditemukan pada keguguran berulangKata Kunci : Keguguran berulang, Usia Ibu, Usia kehamilan.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Wilda Umami; Ani Margawati
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.527 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i4.22265

Abstract

Latar Belakang: Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu upaya untuk memperoleh tumbuh kembang bayi yang baik. Karena ASI mengandung semua nutrisi penting yang diperlukan bayi untuk tumbuh kembangnya dan mengandung zat antibodi untuk kekebalan tubuh bayi. Seringkali ibu tidak dapat memberikan ASI kepada anaknya dengan baik disebabkan oleh banyak faktor.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Semarang Utara.Metode: jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain penelitian cross sectional . Sampel diambil dengan teknik purposive sampling dan didapatkan 34 orang, yaitu ibu menyusui yang memiliki balita di Kecamatan Semarang Utara yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan menggunakan metode wawancara dengan instrumen berupa kuesioner.Hasil: Teknik analisis yang digunakan adalah analisis analisis bivariat (uji Fisher). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara Pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif (p = 0,578). Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif (p = 0,539). Tidak terdapat hubungan antara pendapatan dengan ASI eksklusif (p = 0,683). Terdapat hubungan antara dukungan Keluarga dengan pemberian ASI eksklusif (p = 0,002). Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan dengan ASI eksklusi (p = 0,394). Simpulan: tidak terdapat hubungan antara pendidikan, pengetahuan, pendapatan, ibu yang bekerja dan tidak bekerja dengan pemberian ASI eksklusif dan terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif.Kata Kunci: ASI eksklusif, faktor – faktor
EFEKTIVITAS VIRGIN COCONUT OIL DALAM PENANGANAN HAND FOOT SYNDROME PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENDAPAT KEMOTERAPI CAPECITABINE PER ORAL DILIHAT DARI SKOR KUALITAS HIDUP DAN DERAJAT HAND FOOT SYNDROME Putra, Muhammad Reza Tryas; Prajoko, Yan Wisnu; Budijitno, Selamat
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.062 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i4.22261

Abstract

Latar Belakang: Penanganan pada pasien yang menderita kanker salah satunya adalah kemoterapi karena terbukti dapat memperpanjang kelangsungan hidup dan meningkatkan kualitas hidup. Namun selain manfaat kemoterapi juga dapat menimbulkan efek negatif bagi penggunanya. Salah satunya adalah hand foot syndrome. Hand foot syndrome adalah efek samping kemoterapi yang sering ditemukan dan perlu penanganan yang tepat. Selain urea cream, minyak kelapa murni juga dapat melindungi kulit karena bekerja sebagai pelembab dan anti inflamasi.Tujuan: Membuktikan adanya efektivitas virgin coconut oil  dalam penanganan hand foot syndrome pada pasien kanker payudara yang mendapat kemoterapi capecitabine per oral.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pretest-posttest control group design . Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. Kariadi, Semarang. Sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (n=31) yang diberikan pretest, lalu pemberian krim minyak kelapa murni, kemudian diberikan  posttest. Skor hand foot syndrome setelah diberikan krim minyak kelapa murni dianalisis dengan uji Kendall’s tau b dan Mann Whitney, skor kualitas hidup di analisis dengan Paired T test, dan uji korelasi antara grade hand foot syndrome dengan kualitas hidup pasien kanker payudara menggunakan uji Spearman. Hasil: Diantara kedua kelompok, skor hand foot syndrome pada kelompok perlakuan mengalami perbaikan (p=0,011)Kesimpulan: Terdapat perbaikan skor hand foot syndrome dan skor kualitas hidup pada pasien kanker payudara yang mendapat kemoterapi capecitabine per oral yang diberikan krim Virgin Coconut OilKata Kunci:  kanker payudara, kemoterapi, kualitas hidup, hand foot syndrome¸virgin coconut oil, urea cream
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN BEROBAT DAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KENDAL 1 Edwin Rheza Nugroho; Ika Vamilia Warlisti; Saekhol Bakri
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.016 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i4.22266

Abstract

Latar Belakang: Penanganan terapi diabetes melitus dilakukan seumur hidup sehingga membutuhkan kepatuhan kunjungan berobat dan kadar glukosa darah puasa yang baik. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan kunjungan berobat dan kadar glukosa darah puasa penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kendal 1.Metode: Desain penelitian ini adalah analtik cross sectional dengan jumlah sampel 58 pasien DM tipe 2. Analisa data menggunakan chi square dan fisher’s exact.Hasil: Hasil penelitian didapatkan tidak ada pengaruh hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan menjalankan pengobatan (p>0,05) dan ada pengaruh hubungan antara dukungan keluarga dengan kadar glukosa darah puasa (p<0,05).Simpulan: Dapat disimpulkan terdapat pengaruh hubungan antara dukungan keluarga dengan kadar glukosa darah puasa.Kata kunci: Dukungan Keluarga, Kepatuhan Kunjungan Berobat, Kadar Glukosa Darah Puasa
PERBEDAAN BEBAN CAREGIVER ORANG DENGAN SKIZOFRENIA DENGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Sisca Maria Turnip; Titis Hadiati; Widodo Sarjana
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v7i4.22262

Abstract

Latar belakang   Skizofrenia maupun anak berkebutuhan khusus mempunyai hendaya nyata pada taraf kemampuan fungsional sehari-hari, sehingga membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhannya oleh pihak keluarga maupun kerabat lain yang peduli pada mereka (caregiver).Peran ini berpengaruh banyak terhadap keluarga atau kerabat sebagai pemberi layanan utama perawatan dimana menimbulkan konsekuensi yang akhirnya menimbulkan beban pada keluarga.Tujuan  membuktikan adanya perbedaaan beban caregiver pada skizofrenia dan pada caregiveranak berkebutuhan khusus.Metode  Penelitian observasional dengan rancangan belah lintang. Subjek penelitian adalah 60, 30 caregiver skizofrenia di Poliklinik Rawat Jalan Psikiatri RS. Dr Amino Gondohutomo Semarangdan caregiver anak berkebutuhan khusus  di YPAC Semarang pada Januari 2016 – September 2017. Data diperoleh dari wawancara menggunakan kuisioner BAS. Uji statistik menggunakanMann – WhitneyHasil   Dari hasil analisis yang dihasilkan menunjukan tidak adanya perbedaan yang bermakna antara beban perawatan pada caregiver skizofrenia dan caregiver anak berkebutuhan khusus pada keempat domain yaitu domain 1 dampak terhadap perasaan nyaman (p=0.073), domain 3 apresiasi terhadap peran perawatan (p=0.845), domain 4 dampak terhadap hubungan dengan orang lain (p=0.072), domain 5 beratnya masalah ganguuan yang dihadapi (p=0.110),namun untuk domain 2 tidak dapat dianalisis karena hanya sedikit caregiver yang merupakan pasangan hidup dan pada caregiver anak berkebutuhan khusus tidak ada. Untuk skor BAS total tidak didapatkan perbedaan bermakna antara caregiver skizofrenia dan caregiver anak berkebutuhan khusus (p=0.019)Simpulan Tidak terdapat perbedaan skor BAS total antara caregiver skizofenia dan caregiver anak berkebutuhan khusus.Kata kunci:   caregiver, beban perawatan, skizofrenia, anak berkebutuhan khusus
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa blimbi L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI ALOKSAN Widodo, Aryoko
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.578 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i4.22287

Abstract

Latar Belakang : Penderita Diabetes Melitus yang jumlahnya semakin bertambah, membutuhkan obat yang mudah didapatkan serta ekonomis. Salah satu obat tradisional yang sesuai dengan kriteria tersebut adalah belimbing wuluh (Averrhoa blimbi L.).Tujuan Penelitian : Menganalisis pengaruh pemberian ekstrak buah belimbing wuluh ( Averrhoa blimbi L. ) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus wistar ( Rattus norvegicus ) yang diinduksi aloksan.Metode : Jenis penelitian adalah eksperimental dan rancangan penelitian adalah pre dan post test randomized controlled group design. Hewan coba tikus wistar jantan sebanyak 25ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu aquadest (control negatif), metformin dosis 18mg/tikus (kontrol positif), dan ekstrak buah belimbing wuluh dosis 0,25;0,75;1,25 gram/kgBB. Seluruh kelompok diinduksi aloksan terlebih dahulu sampai dengan kadar glukosa darahnya mencapai ≥ 126 mg/dL (pretest). Setelah 14 hari diberikan perlakuan dilakukan puasa selama 8 jam kemudian diukur kadar glukosa darahnya (post test1) dan 14 hari berikutnya diukur kembali kadar glukosa darahnya (post test 2) kemudian dilihat penurunan kadar glukosa darahnya.Hasil : Seluruh kelompok perlakuan memiliki penurunan kadar glukosa darah yang bermakna antara pre test, post test 1, dan post test 2 dengan nilai p<0,05. Pada semua kelompok dosis ekstrak buah belimbing wuluh memiliki kemampuan yang lebih baik daripada aquadest namun masih kurang efektif penurunannya bila dibandingkan dengan metformin. Dosis yang paling efektif menurunkan kadar glukosa darah dalam penelitian kali ini adalah 0,75 gram/kgBB.Kesimpulan : Ekstrak buah belimbing wuluh memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar glukosa darah, namun efektifitas penurunan kadar glukosa darahnya masih berada dibawah metformin.Kata Kunci: Ekstrak, buah, belimbing wuluh (Averrhoa blimbi L.), kadar glukosa darah, aloksan
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK CABAI RAWIT (CAPSICUM FRUTESCENS L.) TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS GINJAL MENCIT BALB/C Lia Ernawati; Bambang Witjahyo; Akhmad Ismail
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.555 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i4.22259

Abstract

Latar Belakang: Cabe rawit merupakan salah satu tanaman yang memiliki kekhasan rasa pedas memberikan kesegaran dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. cabai rawit mengandung senyawa utama yaitu kapsaisin. Kapsaisin bersifat iritan terhadap mamalia termasuk manusia dan memunculkan sensasi nyeri terbakar, jika di konsumsi berlebihan bisa menyebabkan toksik. Dilihat dari efek tosiknya organ ginjal merupakan salah satu organ sasarannya.Tujuan: Membuktikan adanya pengaruh ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L)  terhadap mikroskopis ginjal mencit Balb/c.Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true eksperimental laboratorik dengan Post test only with control group design. Sampel sebanyak 20 ekor mencit Balb/c jantan yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, diadaptasi selama 7 hari. Kelompok K hanya diberi pakan dan minum standar. Kelompok P1, P2, dan P3 diberi pakan dan pemberian ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L.) dengan dosis 10, 20, dan 40 mg/kgBB/hari selama 14 hari. Setelah 15 hari, mencit Balb/c dianestesi lalu dideterminasi kemudian dilakukan pemeriksaan histopatologi ginjal berupa degenerasi dan nekrosis.Hasil: Rerata degenerasi dan nekrosis tertinggi sel epitel tubulus proksimal ginjal terdapat pada kelompok P3. Pada degenerasi, terdapat perbedaan yang bermakna (p<0.05) antara seluruh kelompok perlakuan, kecuali K-P1 dan P1-P2 tidak didapatkan perbedaan yang bermakna. Pada nekrosis, tidak didapatkan perbedaan yang bermakna (p>0.05) antara kelompok kontrol dengan seluruh kelompok perlakuan maupun antar seluruh kelompok perlakuan.Simpulan: Pemberian ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L) dosis bertingkat  menyebabkan terjadinya perubahan gambaran mikroskopis ginjal mencit Balb/c.Kata Kunci: ekstrak cabai rawit, kapsaisin, ginjal, degenerasi, nekrosis

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 6 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 5 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 4 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 3 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 6 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 5 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 4 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 3 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 2 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 1 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 6 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 5 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 4 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 3 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 2 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 1 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 9, No 6 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (Jurnal Kedokteran Diponegoro) Vol 9, No 4 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 3 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 2 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 1 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 3 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 4 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 1 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 3 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO More Issue