Raden Arief Setyawan
Departemen Teknik Elektro, Universitas Brawijaya

Published : 102 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENERAPAN ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) 128 PADA MODUL INTERNET OF THINGS (IoT) Royyannuur Kurniawan Endrayanto; Adharul Muttaqin; Raden Arief Setyawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 6 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Perangkat IoT menjadi salah satu tren terhadap serangan siber. Serangan yang umum terjadi pada perangkat IoT adalah serangan pasif menggunakan teknik Sniffing. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengamankan komunikasi data menggunakan enkripsi. Enkripsi dapat diimplementasikan dalam bentuk hardware accelerator seperti halnya pada ESP32 dan Intel Joule. Hardware accelerator merupakan dukungan perangkat keras untuk enkripsi yang dapat mengefisienkan penggunaan sumber daya pada perangkat. Namun tidak semua perangkat IoT dilengkapi dengan hardware accelerator sehingga enkripsi diimplementasikan dalam bentuk program. Akan tetapi penerapan program enkripsi diketahui dapat menimbulkan permasalahan lain terutama jika diterapkan pada modul IoT berbasis Embedded System yang memiliki sumber daya terbatas. Dalam kajian ini dibahas algoritma enkripsi AES-128 yang diimplementasikan pada modul IoT Particle Photon yang belum memiliki hardware accelarator. Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui performa penerapan AES-128 pada modul IoT dan penggunaan memory-nya. Hasil pengujian menunjukkan AES-128 yang diterapkan dapat berjalan baik dengan waktu enkripsi paling lama 398 mikrodetik dan throughput terkecil 301507.538 bit/detik. Penggunaan memori flash oleh program sebesar 16024 Byte dengan penggunaan RAM sebesar 3020 Byte. Selisih delay TCP/IP dengan penerapan enkripsi dan delay tanpa penerapan enkripsi paling lama 8.817 milidetik. Kata Kunci: Modul IoT, Sniffing, AES-128 Abstract – IoT devices affected by cyber attacks are now becoming a trend. A common one is a passive attack using the Sniffing technique. Way to overcome this is to secure data communication using encryption. Encryption can be implemented in the form of hardware accelerator such in ESP32 and Intel Joule. Hardware accelerator is hardware support for encryption that can make efficient use of resources on the device. But not all IoT devices are equipped with a hardware accelerator so that encryption is implemented in the form of a program. However, the application of the encryption program is known to cause other problems especially if it is applied to IoT modules based on Embedded Systems which have limited resources. This study discusses an AES-128 encryption algorithm that is implemented in form of program and can be applied to the IoT Particle Photon module that not equipped with hardware accelerator. The purpose of this study is to find out the performance and the memory ussage of applied AES-128 to the IoT module. The results show the applied AES-128 can run well with the longest encryption time of 398 microseconds and the smallest throughput of 301507,538 bits / second. Flash memory usage by the program is 16024 Bytes with RAM usage of 3020 Bytes. Difference in the delay of TCP / IP with the application of encryption and the delay without applying the longest encryption is 8,817 milliseconds. Keywords: IoT Module, Sniffing, AES-128.
SISTEM MONITORING KUALITAS UDARA UNTUK PENDERITA PENYAKIT ASMA YANG TERINTEGRASI DENGAN INTERNET OF THINGS Yusuf Kurniawan; Raden Arief Setyawan; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 4 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asma merupakan penyakit gangguan pernafasan yang dapat menyerang anak-anak hingga orang dewasa. Menurut kategori Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) untuk partikulat udara ambien berdasarkan standar US EPA – NAAQS (National Ambient Air Quality Standards), kondisi udara yang sangat tidak sehat memiliki potensi meningkatnya sensitivitas penyakit asma dengan kadar partikel PM2.5 >150 µg/m3 dan kadar partikel PM10 >350 µg/m3. Berdasarkan uraian di atas, dibuatlah sistem monitoring yang mampu mengukur kadar partikel di udara, sekaligus memberi peringatan kepada pengguna ketika udara dalam keadaan tidak sehat, dan dapat diakses secara daring menggunakan integrasi Internet of Things. Sistem terdiri dari sensor SDS011 untuk mengukur kadar partikel, mikrokontroler Arduino Mega, buzzer, modul SIM800L V2 digunakan untuk mengirim data ke server Thingspeak, dan aplikasi Android. Hasil penelitian menunjukkan sensor SDS011 memiliki pembacaan yang cukup konstan untuk partikel PM2.5 yaitu 13 µg/m3 sedangkan untuk PM10 memiliki nilai pengukuran antara 22-26 µg/m3 pada keadaan udara tanpa asap.  Sistem dapat mendeteksi partikel PM2.5 dan PM10 di atas ambang batas penderita, sekaligus memberi peringatan ketika parameter PM2.5 >150 µg/m3 PM10 >350 µg/m3 berupa bunyi pada buzzer dan notifikasi untuk pengguna gawai Android. Sistem dapat mengirim pembacaan sensor ke server menggunakan jaringan GPRS, sehingga sistem dapat dipindahkan ke tempat-tempat yang memiliki jaringan operator tanpa harus melakukan pengaturan internet. Kata Kunci: Asma, ISPU, IoT ABSTRACT Asthma is a respiratory disease that can affect children and adults. According to the Air Pollution Standards Index (ISPU) for ambient air particulates based on US EPA - NAAQS (National Ambient Air Quality Standards) standards, very unhealthy air conditions have the potential to increase the sensitivity of asthma with particle content of PM2.5> 150 µg / m3 and particle content of PM10> 350 μg / m3. Based on the description above, a monitoring system is created that is able to measure the levels of particles in the air, as well as giving a warning to users when the air is not healthy, and can be accessed online using the integration of the Internet of Things. The system consists of an SDS011 sensor to measure particle content, an Arduino Mega microcontroller, a buzzer, the SIM800L V2 module is used to send data to the Thingspeak server, and an Android application. The results showed the SDS011 sensor had a fairly constant reading for PM2.5 particles which is 13 µg / m3, while for PM10 it had a measurement value between 22-26 µg / m3 in the air condition without smoke. The system can detect PM2.5 and PM10 particles above the patient's safe limit, as well as giving a warning when the PM2.5 parameters > 150 µg / m3 and PM10> 350 µg / m3, with sounds on the buzzer and notifications for Android device users. The system can send sensor readings to the server using the GPRS network, so the system can be moved to places that have operator networks without having to make internet settings. Keywords: Asthma, ISPU, IoT
SISTEM MONITORING CURAH HUJAN BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT) MENGGUNAKAN TIPPING BUCKET TERINTEGRASI APLIKASI PADA SMARTPHONE Rizki Wahyu Nugroho; Raden Arief Setyawan; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 4 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penakar curah hujan konvensional biasanya menggunakan sebuah alat berbentuk pipa yang didalamnya terdapat penampung air.Penakar air jenis ini memiliki kelemahan air menguap terlebih dahulu sebelum dilakukan pengukuran. Untuk menyelesaikan masalah tersebut dapat digunakan sistem penakar airhujan dengan menggunakan metode tipping bucket. Tipping bucket merupakan alat penakar air hujan dengan menggunakan prinsip menimbang berat air hujan yang tertampung menggunakan bucket atau ember, kemudian disalurkan dengan sebuah skala ukur (pias) dengan resolusi 1,346 mm. Dengan menggunakan tipping bucket maka hasil pengukuran dapat dilakukan secara realtime. Hasil keluaran sensor akan diolah oleh mikrokontroler untuk dikirim ke server Blynk. Dalam pengiriman data curah hujan, penulis menggunakan dua metode pengiriman data, yaitu untuk mentransmisikan data dari transmitter menuju receivermenggunakan modul LoRa dan untuk koneksi internet menuju server menggunakan modul GPRS SIM808. Pada smartphone Android akan dipasang aplikasi untuk menampilkan hasil pengukuran sensor beserta waktu pengambilan sampel data sensor tersebut. Kata kunci: Tipping bucket, sensor curah hujan, modul LoRa, modul GPRS SIM808, mikrokontroler, Blynk ABSTRACT Conventional rainfall gauge usually use a pipe-shaped tool in which there is a water container. This kind of water gauge has a weakness of water evaporated before measurement. To solve this problem, rainwater gauge system can be used by tipping bucket method. Tipping bucket is a rain gauge tool using the principle of weighing rainwater that is accommodated using a bucket, then distributed with a measuring scale with a resolution of 1.346 mm. By using tipping bucket then the measurement result can be done in realtime. The sensor output will be processed by microcontroller to send to Blynk server. In sending rainfall data, the author uses two methods of data transmission, which is to transmit data from transmitter to receiver using LoRa module and for internet connection to server using SIM808 GPRS module. On Android smartphone will be installed applications to display the result of sensor measurements along with the time of sensor data sample itself. Keyword: Tipping bucket, Rain gauge sensor, LoRa module, SIM808 GPRS module, microcontroller, Blynk
SIMULASI GAYA ELEKTROSTATIK PADA FLEXIBLE DISPLAY MENGGUNAKAN ELMER Edinar Valiant Hawali; Onny Setyawati; Raden Arief Setyawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Simulasi gaya elektrostatik pada flexible display telah dilakukan. Simulasi gaya elektrostatik pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software Elmer. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana gaya elektrostatik yang dihasilkan flexible display ketika dilakukan perubahan pada bentuk geometri yang digunakan, tegangan yang digunakan, dan jarak antar elektroda. Simulasi yang pertama dilakukan adalah simulasi sesuai referensi kemudian dilakukan simulasi dengan merubah bentuk geometri setelah itu simulasi dengan merubah tegangan yang digunakan dan yang terakhir simulasi dengan merubah jarak antar elektroda. Dari hasil simulasi didapatkan gaya elektrostatik yang dihasilkan flexible display sebesar 1,28×10-2 N untuk desain sesuai referensi, 1×10-2 N untuk geometri lingkaran, 8,01×10-4 N hingga 3,2×10-1 N untuk tegangan 5 V hingga 100 V, dan 4,86×10-3 N hingga 9,06×10-2 N untuk ketebalan lapisan udara 1 µm hingga 0,2 µm. Dari hasil simulasi juga diketahui bahwa gaya elektrostatik pada flexible display bertambah besar ketika bentuk geometri yang digunakan lebih besar luas permukaannya, ketika tegangan yang digunakan diperbesar, dan ketika jarak antar elektroda diperkecil. Kata kunci: Flexible display, gaya elektrostatik, jarak elektroda, luas permukaan, tegangan   ABSTRACT Electrostatic force simulation on flexible display has been evaluated. Electrostatic force simulation in this research is done by Elmer software. The research is conducted to find out how the electrostatic force generated on the flexible display when the shape of geometry, the voltages, and the distances between the electrodes are varied. The simulation results show that the electrostatic force generated on the flexible display are approximately 1,28×10-2 N for the reference design, 1×10-2 N for the circle geometry, 8,01×10-4 N to 3,2×10-1 N for the applied voltage 5 V to 100 V, and 4,86×10-3 N to 9,06×10-2 N for the thickness on air layer 1 µm to 0,2 µm. The electrostatic force on the flexible display increases when the surface area of the display and the applied voltage increase. However, the electrostatic force increases when the distance between electrodes decreases. Keyword: Distance between electrodes, electrostatic force, flexible display, surface area, voltage
SISTEM MONITORING DAN KONTROL LARUTAN NUTRISI SAYURAN HIDROPONIK MENGGUNAKAN KOMUNIKASI NIRKABEL Ibrahim Hasan; Raden Arief Setyawan; Ponco Siwindarto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 6 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Hidroponik adalah metode penanaman tanaman tanpa menggunakan media tumbuh dari tanah melainkan menggunakan air yang mengandung campuran hara agar potensi maksimum tanaman untuk berproduksi dapat tercapai. Kesulitan yang banyak dihadapi petani dalam menanam sayuran dengan metode hidroponik adalah setiap sayuran memiliki perbedaan nilai pH dan EC yang berbeda-beda. Selain itu parameter tersebut selalu berubah yang disebabkan berbagai faktor seperti media tanam, proses fotosintesis dan respirasi, maupun bakteri. Dengan demikian, maka dibuatlah sistem monitoring dan control larutan nutrisi sayuran hidroponik menggunakan komunikasi nirkabel. Dimana alat terdiri dari perangkat remote dan perangkat field control. Pemilihan jenis sayuran yang akan ditanam dapat dipilih melalui perangkat remote. Sedangkan perangkat field control bertugas untuk mengukur dan mengontrol nilai pH dan EC larutan nutrisi agar sesuai dengan yang dianjurkan pada setiap sayuran serta mengirim data pengukuran ke perangkat remote menggunakan komunikasi nirkabel. Hasil penelitian menunjukan, perangkat remote mampu memberikan beberapa pilihan sayuran yang akan ditanam. Pada perangkat field control, error pembacaan sensor pH sebesar 0.52%, error pembacaan sensor EC sebesar  0.19%, pompa pupuk A dan B dapat menaikan EC sebesar 0.18 mS/cm, pompa pH up dapat  menaikan pH sebesar 0.20, pompa pH down dapat menurunkan pH sebesar 0.76, pompa penguras dan pengisi air dapat menurunkan EC sebesar 0.10 mS/cm dan pH sebesar 0.27, serta dapat menjaga nilai pH dan EC pada rentang yang ditetapkan. Perangkat remote dan perangkat field control dapat berkomunikasi dua arah secara nirkabel pada jarak terjauh kurang dari 95 meter.   Kata Kunci–Hidroponik, Pengukuran pH dan Konduktivitas, Komunikasi Nirkabel Abstract - Hydroponics is a method of planting crops without using growing media from the soil but using water containing a mixture of nutrients so that the maximum potential of plants to produce can be achieved. The difficulty many farmers face in planting vegetables with hydroponic methods is that each vegetable has different values ​​of pH and EC. In addition, these parameters are always changing due to various factors such as planting media, photosynthesis and respiration process, and bacteria. Thus, the monitoring and control system of hydroponic vegetable nutrition solution using wireless communication. Where tools consist of remote devices and field control devices. The selection of vegetables to be planted can be selected through a remote device. While the field control device is in charge of measuring and controlling the pH and EC values ​​of nutrient solutions to fit the recommended vegetables and send measurement data to remote devices using wireless communications. The results showed, the remote device is able to provide several choices of vegetables to be planted. In field control devices, 0.52% pH sensor readout error, 0.19% EC sensor read error, A and B fertilizer pumps can raise EC by 0.18 mS / cm, pH up pumps can raise pH by 0.20, pH down pumps can decrease pH 0.76, the drain and water filler pump can decrease the EC by 0.10 mS / cm and pH by 0.27, and can keep the pH and EC values ​​within the specified range. Remote devices and field control devices can communicate both ways wirelessly at farthest distances of less than 95 meters. Keyword- Hydroponics, Measurement of pH  and Conductivity, Wireless Communications
ANALISIS INTERFERENSI WIRELESS LAN IEEE 802.11n TERHADAP BLUETOOTH PADA FREKUENSI 2,4GHz DENGAN VARIASI JARAK Danial Risaf Ashari; Sigit Kusmaryanto; Raden Arief Setyawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract – This research is discuss about analysis interferance WLAN 802.11n toward bluetooth in frequency 2,4 GHz with distance variation between laptop user and changing bluetooth. Using the same frequency band makes WLAN 802.11n and bluetooth can interferance each other. This research tested in an open space which certainly there is no one using 2.4 GHz frequency except researcher. The Spectrum Analyzer tool is used to determine the condition of use of the 2,4 GHz in the test area. This research is conducted by counting 3 parameters Quality of Service (QoS) that are delay, throughput, and packet loss. The result indicate that there is an effect of 802.11n WLAN performance if interference toward bluetooth. The value of delay, throughput, and packet loss has change when interference by bluetooth if compared with WLAN 802.11n network without interference. The value of delay, throughput, and packet loss without interference are 4,8115 ms, 1820 Kbit/s, 0%. Whereas, the value of delay in 1m, 2m, 3m, 4m, and 5m distance are 7,7526 ms, 7,2608 ms, 6,5611 ms, 6,3994 ms, 5,5657 ms. The value of troughput in 1m, 2m, 3m, 4m, and 5m distance are 1052,333 Kbit/s, 1149,333 Kbit/s, 1330,333 Kbit/s, 1370 Kbit/s, 1800 Kbit/s. The value of packet loss in WLAN 802.11n network for all interference distances is still very good  (0% ≤ PL <3%) based on TIPHON (Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks) standard. Key word: WLAN 802.11n, bluetooth, Quality of Service (QoS), TIPHON Abstrak — Penelitian ini membahas tentang analisis interferensi WLAN 802.11n terhadap bluetooth pada frekuensi 2,4 GHz dengan variasi jarak antara laptop user dengan bluetooth yang berubah ubah. Penggunaan pita frekuensi yang sama membuat WLAN 802.11n dan bluetooth dapat saling interferensi. Pengujian penelitian ini dilakukan pada ruang terbuka yang dipastikan tidak ada penggunaan frekuensi 2,4 GHz lainnya selain penguji. Alat Spectrum Analyzer digunakan untuk mengetahui kondisi penggunaan frekuensi 2,4 GHz di daerah pengujian. Penelitian ini dilakukan dengan menghitung 3 parameter Quality of Service (QoS) yaitu delay, throughput, dan pakcet loss. Hasil pengujian menunjukkan bahwa adanya pengaruh kinerja WLAN 802.11n jika terinterferensi terhadap bluetooth. Nilai delay, throughput, dan pakcet loss mengalami perubahan saat terinterferensi oleh bluetooth jika dibandingkan dengan jaringan WLAN 802.11n  tanpa interferensi. Nilai delay, throughput, dan pakcet loss tanpa interferensi adalah sebesar 4,8115 ms, 1820 Kbit/s, 0 %. Sedangkan besar nilai delay pada jarak 1m, 2m, 3m, 4m, dan 5m adalah sebesar 7,7526 ms, 7,2608 ms, 6,5611 ms, 6,3994 ms, 5,5657 ms. Nilai throughput pada jarak 1m, 2m, 3m, 4m, dan 5m adalah sebesar 1052,333 Kbit/s, 1149,333 Kbit/s, 1330,333 Kbit/s, 1370 Kbit/s, 1800 Kbit/s. Nilai packet loss pada jaringan WLAN 802.11n yang terinterferensi untuk semua jarak interferensi masih termasuk kategori sangat bagus (0% ≤ PL < 3%) berdasarkan standart TIPHON (Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks). Kata Kunci – WLAN 802.11n, bluetooth, Quality of Service (QoS), TIPHON.
SISTEM MONITORING KECEPATAN DAN ARAH ANGIN BERBASIS INTERNET OF THING (IOT) SEBAGAI PERINGATAN DINI BENCANA ALAM Hafidin Bangun Widyanto; Raden Arief Setyawan; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 4 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Internet of Thing (IoT) merupakan sebuah metode yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus untuk melakukan proses transfer data, penyimpanan data, atau kontrol data secara nirkabel. Karena masyarakat Indonesia masih sedikit pengetahuan tentang Internet of Thing (IoT), penulis merancang sebuah alat yang berguna untuk masyarakat yang mengimplementasikan Internet of Thing (IoT). Dengan adanya alat tersebut maka diharapkan masyarakat akan mengenal lebih dalam tentang Internet of Thing (IoT). Alat yang dirancang adalah alat yang berfungsi untuk monitoring atau memberikan informasi dari kecepatan dan arah angin di Android secara real time yang berguna untuk peringatan dini jika ada bencana angin. Pembuatan alat ini terdiri dari bagian-bagian utama berupa microcontroller, sensor kecepatan angin, sensor arah angin, dan modul GPRS SIM808. Kecepatan dan arah angin akan dideteksi oleh sensor, kemudian keluaran sensor akan diolah oleh microcontroller untuk dikirim ke server Blynk melalui koneksi GPRS dari modul SIM808. Di Android akan dipasang aplikasi untuk memberikan informasi dari kecepatan dan arah angin yang dibaca oleh alat. Aplikasi tersebut mengambil data dari server Blynk. Arah angin yang dideteksi oleh sensor arah angin adalah 8 arah mata angin, yaitu: utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut. Sensor kecepatan angin yang digunakan mempunyai sensitivitas , offset , dan ketidakakuratan . Dari hasil perancangan alat, jika angin yang terdeteksi ≥ 30 km/jam maka pada aplikasi Android akan ada informasi peringatan bencana angin berupa LED yang menyala. Kata kunci: Internet of Thing (IoT), monitoring, microcontroller, sensor kecepatan angin, sensor arah angin, modul GPRS SIM808 ABSTRACT Internet of Thing (IoT) is a method that aims to extend the benefits of continuously connected internet connectivity for data transfer, data storage or wireless data control. Because Indonesians still have little knowledge about the Internet of Thing (IoT), the authors designed a useful tool for communities that implement the Internet of Thing (IoT). With the tool then it is expected that the public will get to know more about the Internet of Thing (IoT). The tool designed is a tool that serves to monitor or provide information of the speed and direction of the wind on Android in real time which is useful for early warning if there is a wind disaster. Making this tool consists of the main parts such as microcontroller, wind speed sensor, wind direction sensor, and SIM808 GPRS module. Wind speed and direction will be detected by the sensor, then the sensor output will be processed by microcontroller to be sent to Blynk server via GPRS connection of SIM808 module. On Android an app will be installed to provide information of wind speed and direction read by the tool. The app takes data from the Blynk server. Wind direction that is detected by the wind direction sensor is 8 wind direction, namely: north, northeast, east, southeast, south, southwest, west, and northwest. The wind speed sensor used has a sensitivity of 0.053 Vjam / km, offset of -0.047 V, and an inaccuracy of 1.052%. From the results of the design of the tool, if the wind detected ≥ 30 km / h, then the Android application will have warning information of wind disaster in the form of a lit. Keywords: Internet of Thing (IoT), monitoring, microcontroller, wind speed sensor, wind direction sensor, GPRS SIM808 module
Implementasi Pelompatan IP dalam Bahasa C Bayu Aditya Herlambang; Muhammad Aswin; Raden Arief Setyawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.333 KB)

Abstract

Keamanan informasi memiliki makna melaku-kan pelindungan informasi dan sistem informasi dari akses tanpa wewenang, penggunaan, penyingkapan, gangguan, pengubahan, atau penghancuran, dalam rangka menyediakan keutuhan, kerahasiaan, dan kehandalan. Dalam kenyataannya, dalam setiap pengiriman data antar komputer memiliki potensi kehilangan satu atau lebih karakteristik keamanan informasi tersebut. Dalam pengiriman data, setiap paket data memiliki identitas yang sama yakni alamat IP yang dapat digunakan oleh penyusup sebagai acuan penggabungan aliran data. Dengan menggunakan acuan itu, data utuh dapat diperoleh walaupun data tersebut telah terenkripsi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk membangun sistem yang mampu melakukan transfer data antar komputer dengan melakukan pengubahan alamat IP/porta tujuan pengiriman secara cepat berdasarkan acak semu yang ditentukan. Hasil pengujian yang telah dilakukan menjelaskan pelom-patan IP memiliki kelebihan dalam meningkatkan kerahasiaan pengiriman data antar komputer dibandingkan dengan protokol lain yang ditandai dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,00014, lebih tinggi dibandingkan dengan protokol FTP yang memiliki nilai sebesar 0 (nol). Pelompatan IP memiliki kecepatan maksimal 295,76 KiB/detik atau 4,85 persen dari kecepatan protokol FTP.Kata kunci: Soket, Alamat IP, Porta, Pelompatan IP.
RANCANG BANGUN HIGH AVAILABILITY NODE DENGAN MULTI PROTOKOL KOMUNIKASI UNTUK SISTEM GAWAT DARURAT CODEBLUE Rachmadwipa Novandri; Raden Arief Setyawan; Adharul Muttaqin
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 7 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Kode darurat rumah sakit adalah pesan yang harus diumumkan sebagai penanda adanya keadaan darurat terhadap pasien , staff yang bertugas, serta orang yang berkunjung. Keadaan darurat yang paling sering terjadi adalah gagal jantung dan henti nafas secara tiba-tiba. Keadaan darurat harus mendapatkan keadaan yang cepat dalam hitungan detik karena efek dari penanganan yang lama adalah kematian. Walau keadaan yang begitu kritis  tidak semua rumah sakit memiliki alat komunikasi yang mumpuni dan terjamin untuk langsung terhubung satu sama lain , sehingga dibutuhkan sebuah alat yang dapat menjamin hubungan antara yang mengaktifkan CODEBLUE dengan operator. Alat yang dibuat pada penelitian ini berbentuk portabel yang bisa ditaruh di kamar pasien yang berpotensi mengalami keadaan darurat dengan menggunakan pushbutton sebagai masukkannya, Arduino uno sebagai pusat kendali di node client dan node server, sebagai alat komunikasinya ada ESP8266, Ethernet  ENC28J60, dan NRF24L01 serta LED sebagai indikator komunikasi berjalan dengan benar atau tidak. Kata kunci: CODEBLUE, kode gawat darurat, Arduino uno, AT-Command , ESP8266, ENC28J60, NRF24L01, backup komunikasi ABSTRACT The hospital emergency code is a message that should be announced as a marker of an emergency to patients, staff on duty, and people visiting. The most common emergency is heart failure and sudden breathing. Emergency must get fast in a matter of seconds because the effect of the old handling is death. Despite the critical situation, not all hospitals have a qualified and secure communication tool to directly connect with each other, so that a tool is needed that can guarantee the relationship between activating CODEBLUE and the operator. The tool created in this study is portable that can be placed in the patient's room with a potency of emergency by using pushbutton as its input, Arduino uno as control center in node client and node server, as communication tool there is ESP8266, Ethernet ENC28J60 and NRF24L01 and LED as the indicator of communication is running correctly or not. Keywords: CODEBLUE, emergency code, Arduino uno, ESP8266, ENC28J60, NRF24L01, communication backup
PERBANDINGAN DATA SENSOR ARUS SCT 013 DAN SENSOR ARUS ACS 712 PADA PENGUKURAN ARUS LISTRIK Ebim Iskandar Muda; Raden Arief Setyawan; Akhmad Zainuri
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 5 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Sensor arus terdapat  dua jenis yang bisa digunakan untuk mengukur nilai arus, yaitu sensor arus ACS 712 (Allegro Current Sensor) dan sensor arus SCT 013. Kedua sensor tersebut mengukur arus pada kawat tetapi terdapat beberapa perbedaaan keduanya terutama dari segi konstruksi. Sensor ACS712 merupakan sensor yang terdiri dari rangkaian sensor hall-effect yang linier, low-offset, dan presisi. Sedangkan sensor SCT 013 adalah sebuah CT yang digunakan untuk mengukur arus bolak balik, menggunakan sensor ini pun tidak harus memotong kabel cukup mengaitkan pada kabel. Untuk mengetahui perbedaan dari kedua sensor arus tersebut maka dibutuhkan pengujian terhadap keduanya guna mengetahui karakteristik yang dihasilkan dari masing-masing sensor. Dalam pengujiannya dibutuhkan tegangan dan juga  nilai arus yang bervariasi sebagai acuan yang akan diukur oleh sensor arus. Kata Kunci - Sensor, Arus, Pengukuran , SCT 013, ACS 712 Abstract -  There are two kinds of current sensor which can be use to measure the current value; Allegro Current Sensor 712 (ACS 712) and Current Sensor SCT 013. Both of the sensors can be used to measure the current on the wire, yet there are some differences among those two sensors especially their construction. ACS712 is a sensor that consist of sensor circuit linier hall-effect, low-offset, and precision. Meanwhile, SCT 013 is a CT that is usually used to measure the alternating current. It does not need to cut the wire in using SCT 013. To get the differences among the two current sensors, it needs to test both to know the characteristics generated from each sensor. In testing the sensors required voltage and also the varied current values as a refernce ​​to be measured by the current sensor. Keyword - Sensor, Current, , Measurement, SCT 013, ACS 712
Co-Authors Abdullah Rasyid Achmad Basuki Ade Vali Sofyan Adharul Muttaqin Admaja Dwi Herlambang Agus Satrio Ahmad Sulkhan Taufik Akbar, Sabriansyah Rizkika Akmal Hibban Syah Alam Algy Prastya Derosa Andreas Horaciyo Simanjuntak Angger Abdul Razak Asmungi, Gaguk Asrori Arsyad Aswin, Muhammad Aulia, Fikri Bayu Aditya Herlambang Bertoni Ramadhan Putra Bima Aditia M. S. Brian Reza Kawalta Tarigan S. Danial Risaf Ashari David Stefano Dewi Nur Ayuningtya Dian Falah J. Ebim Iskandar Muda Edinar Valiant Hawali Eka Maulana Eldoni Tuah Rito Purba Endy Hendrawan Erfan Achmad Dahlan Erni Yudaningtyas Fajar Mit Cahyana Farizqi, Yayang Firhan Bagus Adji Fredy Christiawan Fuad Sultan Muhammad Gagas Wijaksana Nugraha Giffary Risa Nugraha Gilang Luih Pinandita Hafidin Bangun Widyanto Hani Khulud Hani Khulud Harits Al Furqon Akbar Herdinto Praja Mukti I B Giri Kusuma I Putu Putra Darmawan Ibrahim Hasan Insanutama, Adam Issa Arwani Itsna Az Zahra Itsna Az Zahra James Christianto Jam’iyatul Hidayah Jason Danny Setiawan Jibril Asida Angkara Kenny Aldebaran Roberts Kusmaryanto, Sigit Lukman Gumelar M. Rendra Perdana Kusuma Djaka Milendy Arifputra Pamungkas Moch Agus Choiron Mochammad Agus Choiron Moh Fahri Ferdiansyah Moh. Wildan Ali Fikri Moh. Yusuf Firmansyah Mohammad Alif Robby Gani Mohammad Ghadafi Muhamad Ilham Muhammad Aswin Muhammad Aziz Muslim Muhammad Aziz Muslim Muhammad Fauzan Edy Purnomo Muhammad Julius St. Muhammad Khairy Mahdi Muhammad Naufal Muhammad Rahma Arif Muhammad Wisem Royyan Muslichin Muslichin Muslichin, n/a Mustofa, Ali Mutia Prameswari n/a Angellica n/a Nurussa&#039;adah n/a Nurussa&#039;adah n/a Nurussa’adah n/a Soeprapto Nano Bagus Septyanto Nisa Intan Kumalasari Nurussa'adah, n/a Onny Setyawati Panca Mudji Rahardjo Panca Mudjirahardjo Panca Mudjirahardjo Ponco Siwindarto Prasetyo Rizky Arfan Sodiq Pretty Lumbantobing Rachmadwipa Novandri Rahmadwati, n/a Raisul Falah Reynald Darmawan Reza Anhario Rhezananta Arya H. Ricky Insyani Santosa P. P. Rif'an, Mochammad Rizki Firmansyah Rizki Jumadil Putra Rizki Wahyu Nugroho Rizky Adi Sanjaya Royyannuur Kurniawan Endrayanto Rudy Soenoko Rudy Sunoko Ruri Ridha Rajwari Saif Masharil Huda Samuel Aji Sena Satrio Agung Wicaksono Sepvicho Prima Putra P. Sofyan Andika Yusuf Suyono, Hadi Taqiy Asyam Listyawan Thufeil Claudy Rahman Tommy Eka Putra Bimantara Vika Mubarokah Waru Djuriatno Waru Djuriatno Waru Djuriatno Wiam Mardliy Syahrir Yana Wahyuana Yudika Putra Perdana Pangaribuan Yusuf Kurniawan Yusuf Rangga Pratomo Yusuf, n/a Zainul Abidin Zainuri, Akhmad Zamrut Hirsa Mohammad