Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian

KARAKTERISASI ABSORBANSI LARUTAN DAN PENDUGAAN DERAJAT SOSOH BERAS BERDASARKAN ABSORBANSI PADA SPEKTRUM ULTRA- VIOLET nFN Mardison; Usman Ahmad; nFN Sutrisno; Slamet Widodo
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 15, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v15n1.2018.43-51

Abstract

Teknologi non-destruktif seperti penggunaan gelombang ultra-violet (UV) dapat dijadikan sebagai alternatif dalam menentukan kualitas beras sosoh. Pengembangan metode pengukuran dan karakterisasi beras sosoh berdasarkan absorbansi spektrumnya pada daerah UV sangat berpotensi dalam evaluasi kualitas beras secara non-destruktif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis spektrum absorbansi UV pada beberapa varietas beras dengan tingkat penyosohan bervariasi dan menentukan hubungan derajat sosoh beras varietas Ciherang dengan spektrum absorbansi UV dari larutan beras dalam pelarut n-heksana. Larutan beras dibuat dengan pelarut n-heksana dengan perlakuan waktu perendaman dan konsentrasi n-heksana, kemudian dilakukan pengukuran absorbansi larutan pada spektrum UV, dan terakhir dilakukan analisis terhadap absorbansi larutan, dalam hubungannya dengan derajat sosoh. Sebelum analisis absorbansi pada spektrum UV dilakukan, didahului dengan dua pra-pengolahan data yaitu derivatif pertama dan normalisasi. Hasil analisis adalah karakteristik spektra untuk enam varietas beras yang diuji memiliki profil dan pola absorbansi pada spektrum UV dan hubungannya dengan dengan derajat sosoh beras varietas Ciherang adalah dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0.927. Dari penelitian ini didapatkan metode persiapan sampel terbaik dengan waktu perendaman 2-3 jam, dan dengan konsentrasi larutan beras dalam pelarut n-heksanasebesar 43.3% absorbansi pada spektrum UV paling besar terjadi pada panjang gelombang 330-335 nm. Non-destructive technology such as the use of ultra-violet (UV) waves can be used as an alternative in determining the quality of milled riceThe development of method of measuring and characterizing milled rice based on the absorbance of spectra in the UV area is highly potential in milled rice quality evaluation non-destructively. This study aims to analyze the spectrum of UV absorbance for some rice varieties with varying degree of milling and determining relation degree of milling for ciherang rice varieties with the absorption on UV area of rice solution in n-hexane solvent. The rice solution was prepared with n-hexane solvent by treatment of immersion time and n-hexane concentration, then measured the absorbance of the solution on the UV spectrum, and finally analyzed the absorbance of the solution, in relation to the rice degree of milling. Prior to the analysis of absorbance on the UV spectrum, by two pre-processing data, first derivative and data normalization were performed. The results of the analysis are spectral characteristics for the six rice varieties tested were absorbance profile and pattern on the UV spectrum and its relation with the degree of milling for ciherang rice varieties with the correlation coefficient value (r) of 0.927. It was observed from this research the best sample preparation method was that with 2-3 hours of soaking time, and the concentration of rice solution in 43.3% n-hexane solvent, resulted maximum absorbance on UV spectrum by rice solution at wavelengths of 330-335 nm.
DOSIS BLANSIR UNTUK MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN DAGING BUAH KELAPA KOPYOR Muhammad Yusuf Antu; Rokhani Hasbullah; Usman Ahmad
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 13, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v13n2.2016.91-98

Abstract

Kelapa kopyor adalah salah satu jenis kelapa eksotik yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Teknologi penyimpanan daging buah segar kelapa kopyor belum tersedia. Daging buah kelapa kopyor cepat mengalami kerusakan, yang ditandai dengan cepat berkembangnya mikroba pembusuk. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis blansir dalam memperpanjang umur simpan daging buah kelapa kopyor. Buah kelapa kopyor diperoleh dari populasi kelapa kopyor Kalianda Lampung Selatan, dan dikemas menggunakan kemasan plastik polypropylene (PP). Perlakuan yang digunakan adalah dosis blansing : 0 menit (tanpa blansir), 5 menit dan 10 menit suhu 75 oC. Daging kelapa kopyor di blansir pada suhu 75 oC selama 5 menit, 10 menit, dan tanpa blansir. Karakteristik mutu yang diamati adalah total padatan terlarut (TPT), pH, asam lemak bebas (ALB), total mikroba, indeks kecerahan, dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa blansir 10 menit mampu mempertahankan mutu hingga penyimpanan 7 hari suhu kamar. Hal ini ditunjukkan dengan nilai asam lemak bebas dan total mikroba masih dibawah ambang batas, serta hasil evaluasi sensori warna, aroma, serta rasa masih dalam kisaran suka.
ANALISIS MUTU BERAS DAN PENERAPAN SISTEM JAMINAN MUTU DALAM KEGIATANPENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT nFN Sarastuti; Usman Ahmad; nFN Sutrisno
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 15, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v15n2.2018.63-72

Abstract

Regulasi mengenai komoditas beras yang ditetapkan oleh Pemerintah, yaitu Peraturan Menteri Perdagangan No:57/M-DAG/ PER/8/2017 tentang penetapan harga eceran tertinggi (HET) beras dan Peraturan Menteri Pertanian No.:31/Permentan/PP.130/8/2017 tentang standar mutu beras menjadi dasar pelaksanaaan kegiatan identifikasi mutu beras terhadap beras produksi gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan kelompok tani (Poktan) selaku Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM) dalam kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM). Kegiatan PUPM tersebut diselenggarakan pemerintah untuk stabilisasi harga dan pasokan beras melalui peran serta Toko Tani Indonesia Center (TTIC) sebagai lembaga distribusi beras kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kelas mutu beras yang dihasilkan LUPM dan mengevaluasi penanganan pascapanen padi di tingkat LUPM. Survey dilakukan terhadap enam responden dari populasi 80 LUPM pemasok beras ke TTIC. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi di lapangan, dan pengambilan contoh gabah dan beras berdasarkan metode SNI 19-0428-1998. Analisis mutu berdasarkan metode SNI 01-0224-1987 untuk gabah dan SNI 6128:2015 untuk beras giling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam beras yang diproduksi responden, tidak ada yang memenuhi persyaratan kelas mutu sesuai Peraturan Menteri Pertanian No.:31/Permentan/ PP.130/8/2017 karena kadar air yang tinggi, jumlah butir patah dan butir menir yang lebih tinggi, serta persentase beras kepala dan derajat sosoh yang lebih rendah dari persyaratan. Faktor-faktor kritis yang berpengaruh terhadap rendahnya mutu beras LUPM adalah penggunaan varietas padi jenis panjang dan ramping, metode perontokan cara gebot, kadar air gabah kering giling terlalu rendah (11.5-13.0%), ruang penyimpanan gabah lembab (RH udara 79-87%), penyimpanan gabah tanpa menggunakan alas, pengendalian mutu pengeringan dan penggilingan secara subyektif, dan teknologi mesin penggilingan padi yang masih sederhana.  Analysis of rice quality and assurance system implementations in Society of Agrifood Bussiness Development ProgramRegulations on rice applied by the government, namely the Regulation of Minister of Trade No:57/M-DAG/PER/8/2017 about the highest selling price for milled rice, and the Regulation of Minister of Agriculture No:31/Permentan/PP.130/8/2017 about milled rice quality standard, has becoming legal aspects to identification of milled rice quality parameters to the rice produced by farmers group as a Society of Agrifood Bussiness Institution (LUPM) in a Society of Agrifood Bussiness Development (PUPM) program. This program held by the government for stabilization of price and supply of milled rice supported by Center of Indonesian Farmer Store (TTIC) as a distribution institution of milled rice to consumers. Te objectives of this study are to identify the quality of milled rice produced by LUPM and to evaluate the paddy postharvest handling in the LUPM. Survey was conducted on six respondents from total of 80 LUPMs rice supplier population. Data collecting was conducted through interviews, field observations, and sampling of rice and milled rice based on SNI 19-0428-1998 for solid sampling instructions. Laboratory quality analysis was conducted based on the method in SNI 01-0224-1987 for rice and SNI 6128:2015 for milled rice.It was oberved that the six milled rice samples produced by the respondents were not qualified to the quality standard in the Regulation of the Minister of Agriculture No.:31/Permentan/PP.130/8/2017 because of higher moisture content, higher broken rice and small broken rice, and lower head rice, and lower milling degree compared to the requirements. Critical factors influenced to the milled rice quality were the used of long grain paddy variety, manual threshing, too low moisture content of rice (11.5-13.0% MC), high relative humidity of rice storage facility (air RH 79-87%), lack of pallets in rice bags storage system, subjectivity of operators to control the rice quality during drying and milling process, and the use of milling machines with old technology.
Co-Authors . Sabihah . Yulianingsih Adi Sutrisno Ali Djamhuri Aris Purwanto Armansyah H. Tambunan Baskara Edi Nugraha Christina Winarti Dedy Wirawan Soedibyo Desrial Desrial Desrial Desrial Diding Suhandy Dwi Dian Novita Dwi Pamungkas Bermani Eko Heri Purwanto Emmy Darmawati Enrico Syaefullah Evi Savitri Iriani Fahim Muchammad Taqi Fahmi Riadi Fajar Kurniawan Firdaus, Jonni Hadi K Purwadaria Hani Fildzah Nadya I Dewa Made Subrata I Dewa Made Subrata I Dewa Made Subrata I Wayan Budiastra Iman Sabarisman Inge Scorpi Tulliza Irriwad Putri Jati Sumarto Putro Khalimatus Sa'diyah Kudang Boro Seminar Lilik Pujantoro Eko Nugroho Lydia Ariani Mar'atus Sholihah Mardison Mardison Mardison S. Meika Wahyuni Azrita Meivie Lintang Mohamad Rafi Mohamad Rahmad Suhartanto Monika Marpaung Mudho Saksono Muhammad Sudirman Akili Muhammad Yusuf Antu MUHAMMAD YUSUF ANTU Nanda Supriana Nanda Wisha Ranawati nFN Mardison nFN Sarastuti nFN Sutrisno nFN Sutrisno Nijma Nurfadila Nijma Nurfadila Nikmatul Hidayah Nofiyanti, Sri Handayani Nugraha Edhi S Nugraha Edhi Suyatma Nur Rahma Refilia Putri Wulandari Zainal Rizka Wildani Rokhani Hasbullah Rokhani Hasbullah Rosyid Ridho Rudy Tjahjohutomo Samsudin Samsudin - Samsudin Samsudin Samsudin Samsudin Sarastuti Sarastuti Sarastuti, Sarastuti Selvi Marcellia Sjahrul Annas Slamet Ari Dwi Ratnanto Slamet Widodo Sri Lestari Sri Widowati Suci Rahmi Sukrisno Widyotomo Suroso . Sut risno Sutrisno Sutrisno - Sutrisno . Sutrisno . Sutrisno Sutrisno Tondok, Efi Toding Verra Mellyana Waqif Agusta Wawan Hermawan Wendianing Putri Luketsi Yusianto Yusianto