Yuhasriati Yuhasriati
Department Of Mathematic Education, Syiah Kuala University

Published : 52 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Kualitas Tes dan Penguasaan Materi Matematika Siswa pada Ujian Semester Ganjil Kelas X MAN Model Banda Aceh Tahun Ajaran 2016/2017 Sabar Ibnu Muarief; Salasi Salasi; Yuhasriati Yuhasriati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.146 KB)

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui kualitas tes yang dibuat oleh guru matematika dalam mengukur penguasaan materi siswa berdasarkan soal ujian semester kelas X MAN Model Banda Aceh tahun ajaran 2016/2017. Kualitas tes yang baik mempunyai validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan fungsi pengecoh. Subjek penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas MIA.1 berjumlah 36 siswa dan kelas MIA.2 berjumlah 36 siswa dengan total siswa 72 siswa. Soal tes yang diujikan kepada siswa terdiri dari 35 butir  soal pilihan ganda dan 5 butir soal essay. Data diambil berdasarkan lembar soal dan jawaban siswa pada ujian semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) validitas soal bentuk pilihan ganda tergolong rendah dan soal bentuk essay tergolong tinggi; (2) reliabilitas butir soal bentuk pilihan ganda tergolong tinggi dengan = 0,77 dan butir soal bentuk essay dengan = 0,81; (3) tingkat kesukatan butir soal pilihan ganda tergolong sukar dan butir soal essay tergolong sedang, (4) daya beda soal bentuk pilihan ganda tergolong jelek dan soal essay tergolong baik. Kualitas tes kurang memadai dalam mengukur penguasaan materi. Kata kunci: matematika, kualitas, pilihan ganda, essay
Proses Berpikir Reflektif Matematis Siswa dalam Pemecahan Masalah Non Rutin di SMP Negeri 1 Banda Aceh Aica Wira Islami; M Hasbi; Yuhasriati Yuhasriati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 5, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan atau proses berpikir yang dilakukan untuk membuat seseorang berhasil memecahkan suatu permasalahan matematika yang memiliki hubungan dengan kemampuan mengingat, mengenali keterkaitan antara konsep matematika, sehingga bisa mengemukakan ide baru untuk membuat suatu kesimpulan dengan tepat. Karena itu, proses berpikir reflektif adalah kemampuan untuk mengaitkan ilmu baru yang telah ia dapatkan dengan ilmu lamanya, sehingga ada kesimpulan untuk pemecahan masalah yang baru. Masalah non rutin adalah masalah yang jarang dimunculkan dalam pertanyaan didalam soal matematika. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir reflektif siswa dalam memecahkan masalah non rutin. Adapun penelitian ini melalui pendekatan kualitatif jenis penelitian deskriptif dikarenakan data yang dihasilkan akan disajikan berbentuk kalimat deskripsi. Subjek pada penelitian ini yakni siswa kelas VIII-3 semester ganjil SMP Negeri 1 Banda Aceh. Instrumen yang akan digunakan adalah soal tes berupa 3 soal pertanyaan berbentuk uraian dan pedoman wawancara. Dari 26 siswa kelas VIII-3 yang mengikuti tes ada 4 siswa yang mengikuti wawancara. Keempat subjek adalah siswa yang memenuhi indikator berpikir reflektif dan karakteristik berpikir reflektif. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa dari 4 siswa ada 3 subjek cukup mampu berpikir reflektif dalam menyelesaikan masalah non rutin matematika dan satu subjek tidak mampu berpikir reflektif dalam menyelesaikan masalah non rutin. Kata Kunci:     Proses berpikir reflektif, Penyelesaian masalah, Masalah non rutin.
Analisis Kesalahan Siswa Kelas X MAN 1 Aceh Besar dalam Memahami Materi Dasar Geometri SMP Nuzulidar Nuzulidar; Suryawati Suryawati; Yuhasriati Yuhasriati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.24 KB)

Abstract

Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang penting untuk dipelajari. Eksplorasi dalam geometri membantu mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan logika. Permasalahan dalam kehidupan sehari-hari juga banyak yang berkaitan dengan konsep geometri. Materi dasar geometri hendaknya dapat dikuasai semaksimal mungkin. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul analisis kesalahan siswa kelas X MAN 1 Aceh Besar dalam memahami materi dasar geometri SMP. Rumusan masalahnya adalah apa saja kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas X MAN 1 Aceh Besar dalam memahami materi dasar geometri SMP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan siswa kelas X MAN 1 Aceh Besar dalam memahami materi dasar geometri SMP. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 2 MAN 1 Aceh Besar.  Teknik pengumpulan data menggunakan tes tulis dan wawancara. Soal tes materi dasar merupakan soal-soal ujian nasional tentang bangun datar dan bangun ruang. Tes tulis diberikan kepada 28 siswa dan wawancara dilakukan kepada 6 siswa yang melakukan kesalahan masing-masing dua siswa dari kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Hasil tes menunjukkan jenis kesalahan  yang dilakukan siswa kelas X MAN 1 Aceh Besar dalam memahami materi dasar geometri SMP yakni: kesalahan konsep meliputi kesalahan dalam menyebutkan nama bangun-bangun geometri, keliru dalam memaknai konsep tegak lurus, tidak dapat mengingat teorema pythagoras, tidak dapat mengingat teorema hubungan sudut pusat dengan sudut keliling, kesalahan dalam memahami jumlah sudut dalam segitiga dan besar sudut berpelurus, kesalahan dalam menyebutkan unsur-unsur dari lingkaran, tidak mengingat syarat kesebangunan dan kekongruenan, tidak mengingat rumus baik rumus untuk mencari keliling, luas, dan volume; kesalahan prinsip meliputi kesalahan dalam menggunakan rumus keliling, luas bangun-bangun datar, dan volume bangun-bangun ruang, kesalahan dalam menggambarkan bangun-bangun geometri seperti juring lingkaran, alas dari bangun kerucut, prisma, dan limas, dan  kesalahan dalam melakukan operasi perkalian dan pembagian; dan kesalahan verbal meliputi kesalahan dalam memaknai kata seperti kata ubin dan paving blok, kesalahan dalam menerjemahkan soal cerita (interpretasi bahasa) dan kesalahan dalam penarikan kesimpulan.  Kata Kunci:         Analisis Kesalahan, Geometri SMP.
Penerapan Model Think Talk Write Berbantuan Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Himpunan di Kelas VII SMP Negeri 6 Banda Aceh Renni Yusdardilla Putri; M Ikhsan; Yuhasriati Yuhasriati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model Think Talk Write berbantuan Mind Mapping merupakan salah satu model yang dapat diterapkan dalam pembelajaran agar siswa mau bekerja sama sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Dengan model ini siswa diberikan kesempatan untuk berinteraksi dan berkolaborasi sesama anggota kelompoknya dalam mendiskusikan masalah kemudian mencatat hasil diskusi tersebut. Proses mencatat hasil diskusi menggunakan metode Mind Mapping. Rendahnya hasil belajar siswa salah satunya disebabkan karena siswa mengalami kesulitan dalam mengingat dan memahami konsep pembelajaran matematika karena metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan siswa. Selain itu rata-rata siswa tidak terlalu menyukai menyelesaikan pekerjaan dengan cara berkelompok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Think Talk Write berbantuan Mind Mapping pada materi himpunan di kelas VII SMP Negeri 6 Banda Aceh. Jenis penelitian yang digunakan ialah pendekatan eksperimen dengan True Experimental Design menggunakan control group pre-test post-test design. Populasi penelitan ini yaitu seluruh siswa kelas VII di SMP Negeri 6 Banda Aceh yang terdiri dari 8 kelas sedangkan sampelnya dipilih secara random dan terpilih dua kelas yaitu siswa kelas VII-3 sebagai kelas eksperimen dan VII-4 sebagai kelas kontrol. Data diperoleh melalui hasil pre-test dan post-test hasil belajar siswa selama pelaksanaan penelitian. Analisis data dilakukan dengan statistik uji-t satu pihak yaitu pihak kanan pada taraf signifikan α = 0,05 dan dk = 58 sehingga diperoleh nilat thitung = 3,92 dan ttabel = 1,672 sehingga thitung ttabel atau 3,92 1,672, hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Think Talk Write berbantuan Mind Mapping lebih baik dari pada yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Kata Kunci:     Think Talk Write, Mind Mapping, Hasil Belajar.
PENGEMBANGAN MEDIA KARsPET ENGKLEK UNTUK MEMPERKENALKAN LAMBANG BILANGAN PADA ANAK USIA DINI Mukharramah .; Yuhasriati .; Rosmiati .; Suhartati .; Siti Naila Fauzia; Rahmatun Nessa; Sitti Muliya Rizka
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 3 (2021): AGUSTUS
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keywords: Media, Engklek Carpet, To Introduce Number SymbolsLearning media is something that cannot be separated in early childhood education. Media is also an important element in the learning process, including in an effort to introduce number symbols. However, currently the availability of learning media in introducing number symbols for early childhood is still lacking, so researchers are interested in developing engklek carpet media. This study aims to develop an engklek carpet as a learning medium in introducing number symbols to children aged 5-6 years. The type of research used is the type of research and development by Thiagaradjan, with the initial concept development in this study consisting of definition, design and development. Data collection in this study was carried out through observation, literature study and validation questionnaire sheets from media expert and material expert. This Engklek media is made of sponge material with a size of 357cm x 120cm, for each square-shaped box with a size of 50cm x 50cm, therefore for the results of the validation of the engklek carpet media, media expert get a final score of 85% with a very valid category. The contents of the crank box contain number symbols (1-10), fruit images, and different colors, and the results of the material expert validation obtained a final score of 94% with a very valid category. Based on the results of validation by media experts and material experts, it can be concluded that the engklek carpet media which is very valid to be used as a learning medium in introducing number symbols for early childhood. This research was carried out only up to the internal validation stage, for the external validation stage it will be carried out at the next research level.ABSTRAK. Media pembelajaran merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam pendidikan anak usia dini. Media juga salah satu unsur penting dalam proses pembelajaran, termasuk dalam upaya memperkenalkan lambang bilangan. Namun, saat ini ketersediaan media pembelajaran dalam memperkenalkan lambang bilangan bagi anak usia dini masih kurang, sehingga peneliti tertarik untuk mengembangkan media karpet engklek. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan karpet engklek sebagai media pembelajaran dalam memperkenalkan lambang bilangan pada anak usia 5-6 tahun. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian pengembangan (Research and Development) oleh Thiagaradjan, dengan pengembangan konsep awal pada penelitian ini terdiri dari pendefinisian, perancangan dan pengembangan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi,  studi literatur dan lembar angket validasi dari ahli media dan ahli materi.  Media Engklek ini terbuat dari bahan spons dengan ukuran 357cm x 120cm, untuk setiap kotak berbentuk persegi dengan ukuran 50cm x 50cm, maka dari itu untuk hasil validasi media karpet engklek pada ahli media memperoleh skor akhir sebesar 85%  dengan kategori sangat valid. Pada bagian isi kotak engklek berisikan lambang bilangan (1-10), gambar buah, dan warna yang berbeda, dan hasil dari validasi ahli materi memperoleh skor akhir sebesar 94% dengan kategori sangat valid. Berdasarkan hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi, maka dapat disimpulkan bahwa media karpet engklek yang dikembangkan sangat valid untuk dijadikan sebagai media pembelajaran dalam mengenalkan lambang bilangan bagi anak usia dini. Penelitian ini dilakukan hanya sampai pada tahap validasi internal, untuk tahap validasi eksternal akan dilakukan pada jenjang penelitian selanjutnya.Kata Kunci: Media, Karpet Engklek, Memperkenalkan Lambang Bilangan
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI PAUD BUNGONG SEURUNE DESA TUNGKOB KABUPATEN ACEH BESAR Desi Amalia Sari; Yuhasriati . .; Dina . Amalia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 3 (2019): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan bahasa merupakan salah satu aspek yang harus dikembangkan pada anak usia dini. Dengan berbahasa anak dapat berinteraksi dengan lingkungannya, mengungkapkan perasaan dan bercerita tentang apa yang ia rasakan. Idealnya pada usia 4-6 tahun anak sudah mampu menceritakan kembali cerita yang didengar, namun dilapangan anak-anak masih terdapat belum mampu menceritakan kembali cerita yang telah dibacakan atau didengar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak dengan menggunakan metode bermain peran di PAUD Bungong Seurune, Desa Tungkob, Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dalam setiap siklus mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian sebanyak 15 anak, terdiri atas 10 orang anak laki-laki dan 5 orang anak perempuan. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan unjuk kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perkembangan dalam kemampuan bahasa anak. Pada siklus I dari 15 orang anak yang memperoleh kriteria Berkembang Sesuai Harapan sebanyak 6 anak dengan persentase 40%. Selanjutnya pada siklus II dari 15 orang anak yang mendapat kriteria Berkembang Sesuai Harapan sebanyak 3 anak dengan persentase 20%, dan Berkembang Sangat Baik sebanyak 12 anak dengan persentase 80%. Disimpulkan bahwa kemampuan bahasa anak berkembang melalui kegiatan bermain peran di PAUD Bungong Serurune Desa Tungkob Kabupaten Aceh Besar.Kata Kunci: Kemampuan Bahasa, Metode Bermain Peran, Anak Usia Dini
PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN AIRBRUSH PADA KELAS B DI TK ILAGANG KABUPATEN BENER MERIAH Raida . Naidia; Yuhasriati . .; Rosmiati . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2020): Februari
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motorik halus merupakan salah satu perkembangan yang sangat penting untuk mempersiapkan diri anak pada jenjang selanjutnya. Oleh sebab itu, stimulus atau rangsangan yang didapat dari lingkungan sekitar sangat berpengaruh pada anak. Perkembangan motorik halus dapat dirangsang melalui kegiatan bermain sambil belajar yang berupa kegiatan airbrush. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan airbrush. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain one shot case study. Lokasi penelitian dilaksanakan di TK Ilagang Kampung Simpang Layang, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah. Subjek pada penelitian ini yaitu anak kelas B TK Ilagang yang berjumlah 11 orang anak diantaranya 8 orang anak laki-laki dan 3 orang anak perempuan, dan objek pada penelitian ini yaitu perkembangan motorik halus anak. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi. Analisis data dilakukan melalui 3 langkah yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis data dari setiap pertemuannya menunjukkan bahwa perkembangan motorik halus anak berkembang dengan baik. Pertemuan pertama nilai yang diperoleh anak mencapai rata-rata 2.42, pada pertemuan kedua nilai yang diperoleh anak mencapai rata-rata 3.09, dan pada pertemuan ketiga nilai yang diperoleh oleh anak mencapai rata-rata 3.66, maka dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan kegiatan airbrush anak mengalami peningkatan dan kemajuan yang sangat baik pada perkembangan motorik halusnya.Kata Kunci: Kegiatan Airbrush, Perkembangan Motorik Halus, Anak Usia Dini
PERKEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI BERMAIN KLASIFIKASI DI RA PERWANIDA BANDA ACEH Hadana Afidah Karimah; Anizar Ahmad; Yuhasriati .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 2 (2019): Mei
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan kognitif anak perlu dikembangkan sejak usia dini. Salah satu kemampuan kognitif yang harus dikembangkan adalah kemampuan klasifikasi benda. Kemampuan mengklasifikasikan adalah kemampuan memilih, mengumpulkan, memisahkan, dan mengelompokkan benda-benda ke dalam beberapa kelompok yang serupa atau memiliki kesamaan yaitu, kesamaan warna, bentuk, ukuran, fungsi. Mengembangkan kemampuan klasifikasi anak dapat dilakukan dengan melalui bermain klasifikasi. Permasalahan yang di jumpai di lapangan bahwasanya masih ada anak yang berusia 4-5 tahun di RA Perwanida Banda Aceh belum mampu berfikir logis untuk dapat mengklasifikasi benda berdasarkan warna, bentuk, ukuran, dan fungsi. Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kemampuan kognitif anak dalam hal mengklasifikasikan benda di kelas A di RA Perwanida. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan untuk tiga kali treatment. Dari  data yang dikumpulkan dari hasil observasi akhir setelah ketiga treatment dilakukananak yang berusia 4-5 tahun berjumlah 5 orang. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa melalui bermain klasifikasi dapat mengembangkan perkembangan kemampuan kognitif anak. Perkembangan kognitif anak yang diperoleh yaitu sebanyak 2 orang anak mendapatkan skor 4 dalam klasifikasi benda berdasarkan warna, 2 orang anak mendapatkan skor 4 dalam klasifikasi benda berdsarkan bentuk, 1 orang anak mendapatkan skor 4 dalam klasifikasi benda berdasarkan ukuran, dan 2 orang anak mendapatkan skor 4 dalam klasifikasi benda berdasarkan fungsi. Sehingga 3 dari 5 subjek penelitian mendapat peningkatan dan 2 dari 5 subjek penelitian tidak mengalami peningkatan setelah diberikan treatment.Kata kunci: Kemampuan Kognitif, Bermain,Klasifikasi, PAUD.
MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL ANAK MELALUI BERMAIN PUZZLE DI PAUD QUR’ANI NURUL ILMI GAMPONG REUDEUP KECAMATAN MONTASIK ACEH BESAR Fadhliana . Zahra; Fakhriah . .; Yuhasriati . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 1 (2019): Februari
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan seseorang dalam memahami dirinya sendiri. Kecerdasan intrapersonal dapat dikembangkan melalui bermain puzzle. Puzzle adalah permainan yang terdiri atas kepingan-kepingan dari satu gambar tertentu. kecerdasan intrapersonal yang dikembangkan melalui bermain puzzle yaitu kemampuan dalam bertanggung jawab dan kemampuan dalam mentaati peraturan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah kecerdasan intrapersonal anak dapat berkembang melalui kegiatan bermain puzzle di PAUD Qur’ani Nurul Ilmi Gampong Reudeup Kecamatan Montasik Aceh Besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kecerdasan intrapersonal anak melalui bermain puzzle di PAUD Qur’ani Nurul Ilmi Gampong Reudeup Kecamatan Montasik Aceh Besar. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Subjek penelitian ini berjumlah 5 orang anak berusia 4-5 tahun, yang keseluruhannya berjenis kelamin laki-laki. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi awal (pretest) dan Observasi akhir (posttest). Observasi awal dilaksanakan sebelum diberikannya perlakuan (treatment) dengan menggunakan media puzzle dan observasi akhir dilaksanakan setelah diberikannya perlakuan (treatment). Hasil dari penelitian menunjukkan 4 dari 5 orang subjek kemampuan dalam bertanggung jawab, dan kemampuan dalam mentaati peraturan mencapai nilai 3 dari 4 nilai yaitu dengan keterangan BSH (Berkembang Sesuai Harapan). Dengan demikian kecerdasan intrapersonal anak usia 4-5 tahun di PAUD Qur’ani Nurul Ilmi Gampong Reudeup Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar dapat berkembang melalui bermain puzzle. Kata Kunci: Kemampuan, Interpersonal, Bermain, Puzzle
PERKEMBANGAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MEMBENTUK DI TK BUNGONG SEULEUPOEK BANDA ACEH Rina . Pamilia; Yuhasriati . .; Rosmiati . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 3 (2019): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas merupakan kemampuan dalam menghasilkan sesuatu yang baru atau ide-ide baru. Pencapaian perkembangan kreativitas anak usia 5-6 tahun adalah mampu membuat karya seperti bentuk sesungguhnya dengan berbagai bahan (kertas, plastisin, balok, tanah liat, dll) tetapi kenyataan di lapangan dari 10 orang anak hanya 2 orang anak yang sudah mampu dalam membentuk, dilihat dari kreasi bentuk, kerapian bentuk dan menciptakan bentuk bentuk baru serta tidak meminta bantuan kepada guru, sedangkan anak lainya masih dibimbing oleh guru dan dilihat dari hasilnya sudah memiliki kreasi bentuk dan kerapian bentuk, tetapi belum mampu menciptakan bentuk baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kreativitas anak melalui kegiatan membentuk menggunakan tanah liat pada anak kelompok B di TK Bungong Seuleupoek Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen bersifat kualitatif deskriptif, dengan menggunakan rancangan one group design dimana diadakan pre-test dan post-test yang dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan (treatment). Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B yang berjumlah 10 orang anak terdiri dari 5 anak perempuan dan 5 anak laki-laki. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan perkembangan kreativitas anak melalui kegiatan membentuk menggunakan tanah liat pada anak di TK Bungong Seuleupoek Banda Aceh berkembang sesuai harapan. Pada saat observasi awal anak-anak belum mampu membentuk dengan menggunakan tanah liat kemudian pada saat perlakuan pertama dan kedua anak-anak sudah mulai mampu membentuk dengan menggunakan tanah liat meskipun perlu bimbingan guru dan pada saat observasi akhir anak-anak sudah dapat membentuk dengan baik dan benar tanpa perlu bantuan dari guru lagi.Kata Kunci: kreativitas, kegiatan membentuk, tanah liat, anak usia dini.