Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal 'Aisyiyah Medika

INTENSI MENCEGAH HIPERTENSI PADA REMAJA BERDASARKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR Dian Kurnia Sari; Nur Alam Fajar
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 5, No 2: Agustus 2020 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v5i2.386

Abstract

Latar belakang: Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Perubahan gaya hidup mengakibatkan terjadinya perubahan trend kejadian hipertensi yang umumnya terjadi pada usia lanjut kemudian bergeser pada usia remaja. Hal ini disebabkan karena perilaku remaja yang berisiko seperti merokok, kurang olahraga dan jarang mengonsumsi buah dan sayur. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan theory of planned behavior terhadap intensi mencegah hipertensi pada remaja. Metode: Penelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah remaja yang berusia 17-19 tahun yang sekolah di SMA/SMK/MA Negeri Kota Palembang. Waktu pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari 2020 – Februari 2020. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan sampel 209 orang. Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensi remaja mencegah hipertensi sebesar 52,6% dan variabel Theory Of Planned Behavior yang kuat adalah keyakinan norma yaitu sebesar 64,6%. Analisa bivariat menunjukkan bahwa keyakinan perilaku (p=0,006), evaluasi keyakinan perilaku (p=0,422), keyakinan norma (p=0,031), motivasi untuk memenuhi (p=0,002), kontrol keyakinan (p=0,001) dan persepsi kekuatan (p=0,084). Saran: Kepada sekolah  diharapkan dapat memberikan informasi dengan melakukan sosialisasi tentang perilaku hidup sehat pada remaja agar dapat mencegah terjadinya hipertensi. Kata kunci: Hipertensi, Perilaku, Intensi, TPB
PENGARUH PERILAKU (KEBIASAAN BUANG AIR BESAR) DAN SANITASI LINGKUNGAN TERHADAP INFEKSI KECACINGAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR Eichi Septiani; Nur Alam Fajar; Rico J Sitorus; Chairil Anwar; Mohammad Zulkarnain; Rostika Flora
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 6, No 1: Februari 2021 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v6i1.579

Abstract

Latar Belakang: Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia memiliki iklim dan kelembaban yang mendukung parasit cacing untuk tetap melangsungkan hidupnya. Kecacingan merupakan suatu masalah kesehatan yang masih dijumpai pada  masyarakat khususnya yang tinggal di negara tropis seperti Indonesia. Infeksi kecacingan lebih sering di jumpai pada anak, baik itu pra sekolah ataupun sekolah dasar. Tujuan: Untuk menganalisis pengarh perilaku dan sanitasi lingkungan terhadap infeksi kecacingan pada anak Sekolah Dasar. Metode: Penelitian ini menggunakan  rancangan studi cross-sectional yang dilakukan di Kabupaten Seluma yang dilaksanakan pada April 2020. Sampel berjumlah 140  anak yang  merupakan anak Sekolah Dasar usia 9-12 tahun dan berasal dari 5 kecamatan.  Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan observasi. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan feses untuk mengetahui infeksi kecacingan. Hasil: Hasil pemeriksaan feses didapatkan bahwa 37,9% anak mengalami infeksi kecacingan,  45,0% anak yang terinfeksi kecacingan mempunyai kebiasaan defikasi kurang baik, 45,7% anak yang terinfeksi kecacingan mempunyai sumber air kurang baik serta 25,0% anak yang terinfeksi kecacingan mempunyai tempat BAB kurang baik. Hasil uji chi square antara infeksi kecacingan dengan kebiasaan defikasi didapatkan nilai p= 0,201 dan PR = 1,66 ; infeksi kecacingan dengan sumber air didapatkan nilai p= 0,028 dan PR 2,3 ; infeksi kecacingan dengan  kebersihan kuku didapatkan nilai p=0,268 dan PR=0,57. Saran: Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma dan jajarannya diharapkan terus menggalakkan lagi edukasi tentang pencegahan dan bahaya penyakit kecacingan serta melakukan pemberian obat cacing lebih rutin (6 bulan 1x) dan melakukan skrining infeksi STH untuk sebagai upaya preventif. Kata Kunci : Perilaku, Sanitasi Lingkungan, Kecacingan, Anak Sekolah Dasar
ANALISIS RISIKO PAPARAN GAS HIDROGEN SULFIDA DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH SUKAWINATAN KOTA PALEMBANG Eka Fithriyani; Nur Alam Fajar; Achmad Fickry Faisya
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 5, No 2: Agustus 2020 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v5i2.388

Abstract

Latar belakang: Pencemaran udara akibat proses dekomposisi sampah merupakan salah satu dampak lingkungan yang  ditimbulkan dari tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Gas toksik hasil dekomposisi sampah yang berbau sangat tajam yaitu hidrogen sulfida (H2S) merupakan salah satu gas berbahaya di TPA yang berpotensi menimbulkan gangguan pernapasan. Tingkat risiko paparan gas hidrogen sulfida (H2S)  terhadap kesehatan dapat dinilai melalui pendekatan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) dengan menghitung nilai RQ (Risk Quotient) untuk menentukan tingkat risiko paparan pada kategori aman atau tidak aman terhadap kesehatan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko paparan gas hidrogen sulfida di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Sukawinatan kota Palembang. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan ARKL (Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan) untuk menilai risiko paparan gas hidrogen sulfida di TPA Sukawinatan kota Palembang. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat berupa distribusi frekuensi. Hasil: Hasil penilaian ARKL menunjukkan bahwa risiko paparan gas hidrogen sulfida di TPA Sukawinatan berada di tingkat risiko tidak aman (RQ>1). Saran: adanya tingkat risiko paparan gas hidrogen sulfida yang tidak aman bagi kesehatan pemulung di TPA Sukawinatan, maka diharapkan pemulung dapat menggunakan alat pelindung diri untuk mengurangi risiko paparan gas hidrogen sulfida.Kata Kunci: ARKL, Gas Hidrogen Sulfida, Risk Quotient
ANALISIS PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BERDASARKAN STATUS STUNTING, ASI EKSKLUSIF PADA BALITA YANG TINGGAL DI WILAYAH KUMUH Vefi Adiaty; Rico Januar Sitorus; Nur Alam Fajar
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 5, No 2: Agustus 2020 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v5i2.382

Abstract

Latar Belakang: Hasil Survery  pada tahun 2018 hampir 11,7% balita berusia 36-59 bulan mengalami keterlambatan perkembangan dimana Sumatera Selatan menyumbang angka sebesar 11,5%. Nutrisi adalah salah satu faktor lingkungan fisik yang mempengaruhi perkembangan motorik halus dan kemampuan intelektual. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana stunting dapat mempengaruhi motorik halus pada balita di Kota Palembang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari -Februari Tahun 2020 dengan otal responden sebanyak 117 balita yang berusia 02-60 bulan yang tinggal di Palembang yang masuk dalam kriteria inklusi. Analisis studi menggunakan chi square untuk analisis bivariat. Hasil: Ada hubungan yang bermakna antara stunting dengan perkembangan motorik halus pada balita (p=0,040) (OR=2,500 CI 95% 1,041 - 6,006) dimana balita yang stunting mengalami keterlambatan perkembangan motorik halus sebanyak 55,6%. Tidak ada hubungan yang bermankna antara asi eksklusif dengan perkembangan motorik halus pada balita (p=0,314) (OR=1,650 CI 95% 0,730-3,728). Saran: Diharapkan untuk instansi terkait dapat melakukan screening perkembangan motorik kepada semua balita pada seluruh balita yang tinggal di Kota Palembang, menggunakan Denver II Test sebagai salah satu instrumen untuk melakukan screening perkembangan motorik, dan membuat program online dimana balita dengan stunting dapat terdeteksi secara cepat. Kata Kunci: Stunting, ASI Eksklusif, Motorik Halus, Balita
ANALISIS PENGENDALIAN LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA BALITA DI KOTA PALEMBANG Neny Haryanti; Nur Alam Fajar; Yuanita Windusari
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 5, No 2: Agustus 2020 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v5i2.384

Abstract

Latar belakang: Pemberantasan penyakit demam berdarah dengue dilakukan dengan melakukan pembasmian nyamuk Aedes aegypti yang berperan sebagai pembawa virus dengue. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD di Indonesia sejak tahun 2016 sampai saat ini adalah melalui program PSN 3Mplus, yaitu segala bentuk kegiatan pencegahan dari gigitan nyamuk, melalui pengendalian lingkungan  dan perlindungan diri dari gigitan nyamuk  yang dilakukan oleh masyarakat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis  hubunganupaya pengendalian lingkungan melalui program PSN 3Mplus dengan kejadian demam berdarah denguedi Kota palembang. Metode: Penelitian ini  menggunakan desain cross sectional. Dilaksanakan bulan Februari sampai dengan Maret 2020 di kota Palembang. Populasinya adalah semua keluarga yang mempunyai balita usia0-59 bulan yang tinggal di kota Palembang. Besar sampel  sebanyak134 responden dalam wilayah kerja Puskesmas yang termasuk dalam wilayah kecamatan dengan kategori risiko tinggi angka insiden DBD di kota Palembang.Analisis data menggunakan uji Chi-Square dengan kemaknaan 95% (p<0,005). Hasil: Hasil penelitian didapat ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan keluarga menguras dan membersihkan tempat penampungan air/bak mandi, menghindari gigitan nyamuk dan menghindari menggantung pakaian dalam rumah dengan kejadian demam berdarah denguepada balita di Kota Palembang. Saran: Perlu peningkatan kesadaran pemberantasan sarang nyamuk di tiap wilayah melalui peran serta aktif masyarakat untuk melakukan upaya preventif (pencegahan) tempat perkembangbiakan vektor Aedes aegypti.Kata Kunci:Pengendalian lingkungan, DBD, PSN 3Mplus
POLA ASUH ORANG TUA OTORITER, DEMOKRATIS, PERMISIF DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMP DI KOTA PALEMBANG Exsan Utomo; Nur Alam Fajar; Misnaniarti Misnaniarti
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 6, No 1: Februari 2021 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v6i1.559

Abstract

Latar Belakang: Perilaku merokok remaja bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia merupakan bagian dari kehidupan sosial dan gaya hidup tanpa menghiraukan banyaknya racun yang dikandung rokok yang berbahaya bagi kesehatan, baik bagi perokok aktif atau pasif. Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk perilaku termasuk perilaku merokok. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku merokok pada siswa sekolah menengah pertama dikota Palembang. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2019 sampai Maret 2020, Populasi penelitian ini adalah di SMPN 35, SMPN 30, SMP Sriguna, Sampel penelitian adalah 100 siswa sekolah mengah pertama di kota Palembang. Pengumpulan data penelitian Perilaku merokok siswa sekolah bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia merupakan menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah chi square. Hasil: Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua otoriter dengan perilaku merokok Siswa (p 0,003< 0,05) dengan nilai OR = 5,037 artinya pola asuh orang tua otoriter mempunyai risiko 5,037 kali siswa SMP merokok dibandingkan dengan pola asuh orang tua tidak otoriter. Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua demokratis dengan perilaku tidak merokok siswa (p 0,000< 0,05) dengan nilai OR = 0,135 artinya terdapat hubungan antara pola asuh orang tua demokratis dengan perilaku merokok siswa, yang bernilai 0,135 kali artinya pola asuh orang tua demokratis mempunyai risiko penurunan 0,135 kali siswa SMP merokok dibandingkan dengan pola asuh orang tua tidak Demokratis. Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua permisif dengan perilaku merokok Siswa (p 0,002< 0,05) dengan nilai OR = 9,453 artinya pola asuh orang tua permisif mempunyai risiko 9,457 kali siswa SMP merokok dibandingkan dengan pola asuh orang tua tidak permisif. Saran: Meningkatkan kontrol pihak sekolah dalam pencegahan perilaku merokok pada siswa, mengadakan pertemuan tentang pentingnya penerapan pola asuh orang tua yang tepat guna mencegah perilaku merokok pada siswa. Kata Kunci: Pola Asuh, Perilaku Merokok, Siswa