Rinawati Pudji Handajani
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 55 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Fasilitas Rumah Bina Diri pada SLB Pembina Tingkat Nasional Bagian C, Lawang-Malang Fani Arif Dianti; Rinawati P Handajani; Triandi Laksmiwati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (942.987 KB)

Abstract

Anak tunagrahita merupakan salah satu anak dengan kekurangan kemampuan dalam hal kecerdasannya atau memiliki IQ yang dibawah rata-rata anak pada umumnya. Penanganan dengan pembelajaran dan pelatihan yang tepat sejak dini pada anak tunagrahita dapat membantu anak lebih mandiri dan tidak ketergantungan dengan orang lain. Salah satu pembelajarannya yaitu dengan melatih kemandiriannya dengan pembelajaran bina diri. Salah satu sekolah yang menyediakan fasilitas bina diri yaitu Sekolah Luar Biasa Pembina Tingkat Nasional Bagian C, Lawang-Malang yang juga sebagai sekolah percontohan di Jawa Timur. Sekolah ini memerlukan pengembangan pembangunan fasilitas pembelajaran bina diri yang lebih baik, karena kondisi ruang yang sudah ada kurang optimal. Oleh karena itu dibutuhkan perancangan ruang dalam untuk memenuhi kebutuhan arsitektural ruang dalam yang sesuai dengan kebutuhan aktivitas anak tunagrahita. Hasil akhir penelitian ini adalah perancangan ruang dalam fasilitas rumah diri sesuai dengan kriteria yang dihasilkan dari perilaku, aktivitas dan karakteristik anak tunagrahita ringan dan sedang. Kriteria yang perlu diperhatikan dalam perancangan tersebut adalah layout (sirkulasi, pola penataan perabot), elemen pembentuk ruang (lantai, dinding, plafon), perabot (pola, bentuk), pencahayaan dan material. Kemudian kriteria perancangan digunakan untuk perancangan fasilitas rumah bina diri di SLB Pembina Tingkat Nasional Bagian C, Lawang-Malang.Kata kunci: Bina Diri, Anak Tunagrhita , SLB Pembina Tingkat Nasional Bagian C
Kajian Behavior Setting pada Interior Kafe di Kota Malang Adinda Fara Aulia; Rinawati P. Handajani
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring berkembanganya jaman, kafe tidak hanya digunakan sebagai tempat bersantai, namun kini kafe digunakan sebagai tempat mengerjakan tugas, rapat maupun sebagai objek fotografi. Hal tersebut cenderung dilakukan oleh mahasiswa di era ini. Dengan adanya perubahan fungsi tersebut, perlu diketahui tata lingkungan khususnya interior kafe yang dapat memenuhi keberagaman kebutuhan aktivitas penggunanya. Hal tersebut dapat dikaji lebih dalam dengan teori behavior setting sebagai tolok ukurnya. Untuk memperoleh data, dilakukan observasi pada kafe yang memiliki lokasi di dekat dengan kampus dan memiliki mayoritas pengunjung mahasiswa dan observasi dilakukan pada waktu yang telah ditentukan yang kemudian data dianalisis dengan menggunakan behavioral mapping. Berdasarkan pengamatan dan hasil analisis pada Bureau Coffee, Roketto Coffee dan Kafe Hamur, diketahui bahwa terdapat komponen behavior setting pada permasalahan yang diteliti, dimana terdapat pola perilaku berulang yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari faktor personal maupun faktor lingkungan. Selain itu, terlihat pula adanya milieu (batas fisik dan temporal) yang berhubungan erat dengan perilaku yang terjadi. Dari kajian behavior setting pada tiga kafe tersebut, dapat dilihat bahwa interior pada kafe tersebut telah dapat memenuhi pergeseran kebutuhan penggunanya, khususnya untuk aktivitas mengerjakan tugas oleh mahasiswa.Kata kunci: behavior setting, kafe, perilaku, lingkungan
Perubahan Ruang Dalam Pada Rumah Usaha Sentra Kerajinan Rotan Balearjosari Malang Muhammad Firdaus; Rinawati P Handajani
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKerajinan rotan merupakan salah satu kerajinan asli Kota Malang, sehingga banyakterdapat usaha kerajinan rotan. Usaha kerajinan rotan tersebut berkembang di rumahrumahpenduduk Kelurahan Balearjosari Malang menjadi Usaha Berbasis Rumah Tangga(UBR). Kegiatan produksi kerajinan rotan tersebut menyebabkan adanya perubahanruang dalam pada rumah yang sebelumnya berfungsi sebagai hunian menjadi fungsiproduktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan ruang dalampada rumah usaha Sentra Kerajinan Rotan Balearjosari Malang. Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memberikangambaran pada objek yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruhsampel melakukan perubahan ruang dalam pada rumahnya. Sejumlah 60% pemilikmemindahkan fungsi produktif ke ruang baru, sedangkan sejumlah 40% pemilikmerubah fungsi ruang hunian menjadi ruang produktif. Perubahan ruang produktifberdasarkan letaknya, sebanyak 4 rumah merupakan tipe rumah yang berimbang dan 1rumah merupakan tipe rumah yang terpisah. Tidak ada rumah yang bertipe campuran.Kata Kunci : UBR, ruang dalam, perubahan ruangABSTRACTRattan Handicraft are one of the original handicraft in Malang City, so there are manyrattan handicraft businesses. The rattan handicraft business developed in residential housesat Balearjosari Malang to become a Home Based Enterprises (HBEs). The productionactivity of rattan handicraft makes a spatial change which previously accommodatehousehold activities into production function. The purpose of this study to determinespatial change of a business house in Balearjosari Rattan Craft Center Malang. The methodthat’s being used in this research is descriptive qualitative methods that aims to providedepiction of objects. The results of this research indicate that all samples made spatialchanges in their homes. 60% owners move their productive function to new spatial room,40% of owners change the function of residential space to productive space. The productivespatial change is based on its location, 4 houses are balance types of houses and 1 house is aseparate type of house. There are no mixed-type houses.Keyword : HBE’s, spatial room, change room
Perancangan Kembali Museum Airlangga Kota Kediri Ayu Mustikaning Pramesti; Rinawati P Handajani; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1160.606 KB)

Abstract

Museum adalah tempat untuk menyimpan dan memelihara benda peninggalan sejarah. Lambat laun terjadi fenomena menurunnya jumlah pengunjung di mana salah satunya disebabkan kurangnya daya tarik museum. Daya tarik museum yang dibahas dibatasi pada daya tarik bangunan museum. Selain kebutuhan untuk menambah daya tarik bangunan, pesatnya kemajuan teknologi juga merupakan isu yang mendasari studi penggunaan teknologi sebagai media penyajian benda koleksi museum sejarah. Tahapan pertama analisis adalah evaluasi bangunan dan ruang pamer sesuai persyaratan teknis dan dikombinasikan dengan penjabaran tapak untuk mendapatkan program tapak dan ruang. Tahap selanjutnya adalah analisis objek komparasi beberapa museum yang dianggap berhasil menarik pengunjung dan memiliki bentuk yang atraktif. Objek komparasi tersebut disandingkan untuk menemukan persamaan konsep bangunan dan penggunaan teknologinya untuk digunakan sebagai variabel desain. Tahap selanjutnya adalah analisis perancangan bentuk bangunan menggunakan variabel yang telah ditemukan, kemudian menggunakan contoh-contoh penerapan teknologi untuk penyajian benda koleksinya. Setelah itu, dilakukan analisis kesejarahan Kediri sebagai konteks Museum Airlangga yang merupakan museum sejarah. Hasil pengolahan bentuk didapat dari simbolik candi. Teknologi yang digunakan pada museum adalah teknologi LCD proyektor, touchscreen, komputer, pedestal kinetik, dan teknologi lighting.Kata kunci: perancangan kembali, museum, bentuk bangunan, teknologi penyajian koleksi
Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Tunadaksa di Lingkungan Kampus Universitas Brawiaya Malang alan Galante; Rinawati P. Handajani
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aksesibilitas merupakan kemudahan yang disediakan bagi semua orang termasukpenyandang disabilitas. Universitas Brawijaya sejak tahun 2012 menerima mahasiswapenyandang disabilitas dan sudah mulai memperbaiki lingkungan kampus agar ramahterhadap penyandang disabilitas, salah satunya dengan memperbaiki jalur pedestrian.Akan tetapi dalam kenyataannya, pengguna kursi roda jarang sekali melewati jalurpedestrian yang disediakan. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan aksesibilitaspengguna kursi roda pada pedestrian di lingkungan kampus Universitas Brawijaya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif kualitatif denganobservasi dan wawancara. Observasi dimulai dengan identifikasi kondisi eksisting jalurpedestrian berdasarkan standar pada PERMEN PUPR No.14/PRT/M/2017, kemudiandihubungkan dengan hasil wawancara terhadap pengguna kursi roda. Hasil penelitianini menunjukkan bahwa jalur pedestrian di lingkungan kampus Universitas Brawijayabelum bisa menunjang kemandirian pengguna kursi roda yang disebabkan oleh enampoin, yaitu penyebaran ramp tidak lengkap, ramp curam, pedestrian sempit, pedestrianrusak, pedestrian terputus, dan kanstin pedestrian yang rendah.
Penerapan Konsep Fleksibilitas Ruang pada Interior Butik Muslim Safira Rizki Damayanti; Rinawati P Handajani; Herry Santosa
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1259.476 KB)

Abstract

Butik merupakan salah satu bangunan komersil yang juga kerap mengalami perubahan khususnya pada bagian interiornya. Adanya perkembangan tren busana muslim yang terus berkembang berkaitan dengan ruang yang dibutuhkan untuk memperjualbelikan busana tersebut, seperti halnya yang terjadi pada butik muslim. Permasalahan desain interior butik sendiri adalah selalu berlomba-lomba menciptakan konsep ruang butik yang mampu menghadirkan nuansa baru serta estetika yang menarik bagi pelanggan. Hampir semua butik khususnya untuk butik muslim yang memiliki karakter ruang yang tetap, sedangkan perubahan tren kerap terjadi pada busana muslim tersebut, maka show room butik tersebut tidak dapat menyesuaikan dengan perubahan tren busana muslim. Fleksibilitas ruang penting untuk diterapkan pada ruangan yang cenderung mengalami perubahan suasana, sehingga desain pada ruang penjualan butik muslim dapat didesain fleksibel dan adaptif terhadap perubahan tren busana yang terjadi. Oleh sebab itu, kajian ini bertujuan untuk mencoba menerapkan konsep desain interior fleksibel pada salah satu butik muslim di Malang yaitu butik Shafira. Interior butik Shafira didesain fleksibel dengan menerapkan konsep fleksibilitas pada beberapa elemen pelingkup ruang. Konsep fleksibilitas yang diterapkan adalah konsep Konvertibilitas dan versalitilitas yang diterapkan pada elemen pelingkup ruang.Kata Kunci: fleksibilitas ruang, desain interior, butik muslim
Interior Layanan Perpustakaan Anak (Studi Kasus : Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur) Dyah Aprilia; Rinawati P Handajani; Triandi Laksmiwati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1181.69 KB)

Abstract

Perpustakaan anak merupakan tempat yang memiliki peran penting dalam meningkatkan minat baca pada anak. Salah satu perpustakaan di Indonesia yang menyediakan layanan perpustakaan anak adalah Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur. Untuk meningkatkan minat baca pada anak, dapat diwujudkan dengan menciptakan perancangan ruang yang sesuai dengan kebutuhan karakteristik pada anak. Ruang tersebut diharapkan dapat menarik anak untuk melakukan kegiatan membaca. Suasana yang menarik bagi anak dapat dengan menerapkan usur-unsur desain yang sesuai dengan karakteristik anak, seperti unsur warna dan unsur bentuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rancangan interior pada layanan perpustakaan anak yang dapat meningkatkan minat baca pada anak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yang berupa penelitian dengan pendekatan studi kasus, sedangkan metode perancangan yang digunakan adalah metode programatik dan metode preseden. Penelitian didasarkan pada dua aspek yang terkait, yaitu unsur warna dan unsur bentuk yang sesuai dengan kebutuhan karakteristik pada anak. Diharapkan dengan adanya rancangan interior layanan perpustakaan anak yang sesuai, dapat meningkatkan minat baca pada anak.Kata Kunci: Perpustakaan anak, karakteristik anak, warna, bentuk
Kriteria Desain Interior Indekos Pada Era New Normal (Studi Kasus Indekos Keputih Andy Rahman) Aisyah Pratita Danastri Yuwono; Rinawati Puji Handajani
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indekos adalah salah satu tempat tinggal sementara bagi mahasiswa yang berasal dari luar daerah selama masa studi. Pada akhir tahun 2019, dunia dilanda pandemi COVID-19 yang membuat tatanan kehidupan manusia berubah berdaptasi dengan keadaan menjadi tatanan new normal. Indekos sebagai tempat tinggal bagi mahasiswa perantau perlu dilakukan penyesuain dengan new normal agar penghuni aman dan nyaman. Penelitian ditujukan untuk mengetahui kriteria desain interior indekos yang sesuai dengan tatanan new normal ditinjau dari elemen interior bangunan. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan data primer diambil dari hasil observasi objek studi. Objek studi yang digunakan adalah Indekos Keputih Jilid 1 hingga Jilid 5 rancangan milik Andy Rahman. Hasil penelitian mendapatkan kriteria desain interior indekos yang beradaptasi dengan new normal yaitu memiliki penataan ruang berdasarkan zonasi, bukaan lebih dari 20%, memiliki courtyard dan skylight, permukaan material yang digunakan rata dan mudah dibersihkan, interior memiliki kesan alami dengan pencahayaan alami, penggunaan warna alami, dan elemen estetika.
Perancangan Bangunan SPA Di Malang dengan Pendekatan Relaksasi Indera Manusia Della Ayu Pitaloka; Rinawati P Handajani; Damayanti Asikin
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (993.494 KB)

Abstract

Seiring dengan perkembangan jaman hiruk pikuk perkotaan dapat memicu tingkat stress seseorang, untuk mengurangi stress seseorang memerlukan relaksasi. Relaksasi dapat dilakukan melalui beberapa cara salah satunya adalah relaksasi melalui fasilitas spa. Dalam fasilitas spa pengunjung akan mendapatkan terapi atau perawatan untuk merelaksasi tubuh serta pikiran. Tubuh manusia menerima rangsang melalui indera, rangsang yang diterima indera manusia dapat mempengaruhi tubuh. Indera manusia memiliki batas-batas tertentu agar tubuh terasa nyaman. Rangsang yang masuk melalui indera dapat diarahkan sedemikian rupa agar tubuh mencapai keadaan relaks. Beberapa penelitian membuktikan bahwa alam luar atau alam bebas mempunyai peran positif dalam tubuh manusia. Alam luar dapat membantu manusia merelaksasi tubuh. Adapun dalam studi ini adalah merancang fasilitas spa dengan pendekatan relaksasi melalui indera manusia. Rangsangan pada indera manusia di dapat melalui pemanfaatan unsur alam. Unsur alam yang dimaksud dalam studi adalah melalui elemen landscape seperti tanaman, air dan batuan, dll.Kata Kunci: spa, relaksasi, indera manusia
Penerapan Tata Massa Kampung Sunda Pada Rancangan Resort di Sentul Bogor Yunita Paskaria; Noviani Suryasari; Rinawati P Handajani
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada kajian ini, arsitektur tradisonal yang ingin diterapkan dalam resort yaitu karakterhunian dalam Kampung Adat Sunda, hal ini dilakukan untuk memperkenalkan kembalibudaya Sunda yang mulai hilang di wilayah Bogor sebagai destinasi tujuan wisata. Prosespenyetaraan elemen dalam kampung adat kedalam resort dilakukan dengan menganalisamasing-masing variabel yang diperoleh dari studi komparasi standar resort pada elemenfungsional dan studi komparasi resort berkonsep arsitektur lokal pada masing-masingelemen arsitekturalnya. Metode yang digunakan yaitu deskriptif-analitik denganmenjelaskan masing-masing elemen terkait, kemudian dianalisa menggunakan teori-teoriyang relevan. Hasil dari kajian berupa rancangan resort berkarakter kampung adat Sundayang telah mengalami penyetaraan pada tata massa ruang luar berupa penyusunanzonifikasi, organisasi dan sirkulasi ruang, penyetaraan fungsi bangunan dalam kampungadat sebagai fasilitas penunjang resort, serta penyetaraan tampilan bangunanmenggunakan material alam sesuai dengan karakter bangunan kampung adat Sunda.Kata kunci: arsitektur tradisional, Kampung Adat Sunda, resort, Kota Bogor.