Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Modernisasi Pangan Khas Minangkabau Palai Bada dengan Implementasi Inovasi pada Pengolahan dan Pemasaran Ediset Ediset; Rian Hidayat; Taufiq Ihsan; Weriantoni Weriantoni; Amrizal Anas
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2023): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.9.1.58-64

Abstract

The Community Partnership Program (CPP) to help businesses grow and develop is carried out in the Panas Minder group (Palai Bada Khas Minangkabau Moderized) which is located in Pauh District, Padang City. The product of Panas Minder's business is typical Minangkabau Palai Bada food, the product is still being processed and marketed traditionally so that the product does not last long and only has a local market share. The objectives of the activities are to improve the processing of Palai Bada products by implementing innovation in the combustion processes, and improve the marketing strategy of Palai Bada products by adopting digital marketing. The mentoring methods used to assist partners are field meetings and business meeting. The results of the coaching activities are partners have adopted combustion innovationsusing modern Furcase and Panas Minder partners have been trained and guided to take advantage of digital marketing by creating websites and official Instagram lines.
PEMILIHAN KEPALA DAERAH DALAM KERANGKA NEGARA DEMOKRASI PANCASILA Ninik Hasanah; Rian Hidayat; Sarbani; Andi Supriansyah; Ahmad Safei; Adi Purnama
Consensus : Jurnal Ilmu Hukum Vol. 1 No. 4 (2023): Mei
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.417 KB)

Abstract

AbstrakPancasila adalah dasar Negara yang disahkan PPKI tanggal 18 Agustus 1945 sebagai satu kesatuan dengan UUD 1945, wajib dijadikan dasar penyelenggaraan negara dalam seluruh aspek kehidupan. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 2 UU 12/2011, wajib di jadikan sebagai rujukan penyusunan seluruh peraturan perundang-undangan, termasuk UU Pemilu maupun UU Pilkada. Pilkada langsung adalah wujud nyata dari pembentukan demokratisasi di daerah.Pemilihan Kepala Daerah secara langsung harus dimasukkan dalam kerangka besar untuk mewujudkan pemerintahan lokal yang demokratis.Tujuan diadakannya pilkada langsung adalah untuk membentuk pemerintahan yang kuat berdasarkan pilihan dan legitimasi dari rakyat.Pilkada langsung adalah wujud nyata dari pembentukan demokratisasi di daerah.Partisipasi warga dalam pemilhan diharapkan tinggi sehinggga hasil pemilihan mempunyai legitimasi kuat. Namun demikian partisipasi warga masyarakat dalam memilih harus tetap berada pada koridor kebebasan politik dan kebebasan sipilnya, tanpa takut akan intimidasi, tetap mempunyai rasa aman. Karena sistem politik demokratis ciri khasnya terletak pada tatanan demokratis yang melandasi penguasa sehingga elemen-elemen demokrasi tidak saja menjadi norma bernegara tetapi secara empirik bekerja sesuai dengan koridor demokrasi. Kata Kunci : Pancasila; Pilkada; Demokratis; Demokrasi AbstractPancasila is the basis of the State which was ratified by PPKI on August 18, 1945 as an integral part of the 1945 Constitution, which must be used as the basis for the administration of the state in all aspects of life. Pancasila as the source of all sources of law as regulated in Article 2 of Law 12/2011, must be used as a reference for the preparation of all laws and regulations, including the Election Law and the Pilkada Law. Direct elections are a tangible manifestation of the establishment of democratization in the regions. Direct regional head elections must be included in the grand framework for realizing a democratic local government. The purpose of holding direct elections is to form a strong government based on the choice and legitimacy of the people. Direct elections are a tangible manifestation of the establishment of democratization in the regions. Citizen participation in elections is expected to be high so that the election results have strong legitimacy. However, the participation of citizens in voting must remain in the corridor of political freedom and civil liberties, without fear of intimidation, and still have a sense of security. Because the democratic political system is characterized by the democratic order that underlies the rulers so that the elements of democracy not only become the norm of the state but empirically work in accordance with the corridors of democracy.
Pemetaan Komoditi Unggulan Sektor Pertanian di Provinsi Sumatera Barat Nova Suryani; Cipta Budiman; Rian Hidayat
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i2.152

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Kabupaten/Kota yang basis terhadap sektor pertanian di Provinsi Sumatera Barat serta mengetahui komoditi unggulan masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskripstif kuantitatif dengan  menggunakan analisis  Location Quotient  (LQ)  dan  shift-share  analisis  (SSA)  untuk  mengetahui  Kabupaten/Kota  yang  basis  terhadap  sektor pertanian  serta  mengetahui  komoditi  unggulan  masing-masing  Kabupaten/Kota  yang  basis  terhadap  sektor pertanian. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 19 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat   terdapat 11 Kabupaten yang basis terhadap sektor pertanian yang kemudian dapat diketahui komodi unggulan masing-masing Kabupaten. Komoditi yang masuk dalam prioritas utama di Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah Jambu biji dan nangka. Kabupaten Pesisir Selatan yaitu jagung, belimbing, jengkol, gambir dan kelapa sawit. Kabupaten Solok adalah ubi jalar, alpokat, kayu manis dan cengkeh. Kabupaten Sijunjung adalah durian, duku, rambutan, manggis, nangka, dan pinang. Kabupaten Tanah Datar adalah ubi jalar, kayu manis dan cengkeh. Kabupaten Agam adalah jeruk, durian dan pinang. Kabupaten Lima puluh adalah cabe  merah,  kacang panjang, jeruk, rambutan,  sirsak dan pinang. Kabupaten Pasaman adalah sawo, belimbing, manggis, dan salak. Kabupaten Solok Selatan adalah jagung, cabe rawit, jambu air, dan kelapa sawit. Kabupaten Dharmasraya adalah pisang dan sawo. Kabupaten Pasaman Barat adalah  mangga,  jambu  biji,  salak,  dan  kelapa  sawit.  Sehingga  Pemerintah  Provinsi  Sumatera  Barat,  perlu menetapkan kebijakan dalam pembangunan dan pengembangan sektor perekonomian daerah yang mengacu pada sektor basis pada masing-masing Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Barat, terutama pada sektor pertanian yang menjadi sektor basis dan penyumbang sebagian besar pendapatan daerah pada Kabupatem dan Kota di Sumatera Barat.Kata Kunci: sektor pertanian, sektor basis, komoditi unggulanThis study aims to determine the district / city base on the agricultural sector in West Sumatra Province and find out the superior commodities of each regency / city in West Sumatra Province. The analytical method used is descriptive quantitative method using Location Quotient (LQ) and shift-share analysis (SSA) to find out the Regency / City base on the agricultural sector and know the superior commodities of each Regency / City based on the agricultural sector. The results of the analysis show that from 19 regencies / cities in West Sumatra there are 11 districts which are based on the agricultural sector which can then be identified as superior commodities in each district. Commodities included in the main priority in the Mentawai Islands Regency are Guava and Jackfruit. Pesisir Selatan Regency is corn, star fruit, jengkol, gambier and oil palm. Solok Regency is sweet potato, avocado, cinnamon and clove. Sijunjung Regency is durian, duku, rambutan, mangosteen, jackfruit and areca nut. Tanah Datar Regency is sweet potato, cinnamon and cloves. Agam Regency is oranges, durian and areca nut. Limay Regency is red chili, long beans, oranges, rambutan, soursop and areca nut. Pasaman Regency is sapodilla, star fruit, mangosteen, and salak. South Solok Regency is corn, cayenne, water guava, and oil palm. Dharmasraya Regency is banana and sapodilla. West Pasaman Regency is mango, guava, zalacca, and oil palm. So that the West Sumatra Provincial Government needs to establish policies in the development and development of the regional economic sector which refers to the sector basis in each Regency and City in West Sumatra Province, especially in the agricultural sector which is the base sector and contributes most of the regional income to Regency and City in West Sumatra.Keywords: agriculture sector, base sector, superior commodity
Analisis Nilai Tambah dan Profitabilitas Usaha Tahu Alami Di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Nurul Azmita; Vonny Indah Mutiara; Rian Hidayat
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 3 (2019): December
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i3.179

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan kedelai menjadi tahu dan untuk mengetahui nilai tambah serta distribusi dari nilai tambah tersebut dan profitabilitas dari kegiatan produksi tahu yang diproduksi oleh Usaha Tahu Alami. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, dan analisis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Untuk menjelaskan mengenai nilai tambah usaha, metode analisis yang digunakan adalah metode nilai tambah Hayami. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa nilai tambah yang dihasilkan dari kegiatan produksi tahu di Usaha Tahu Alami tergolong tinggi. Nilai tambah yang dihasilkan yaitu sebesar Rp 9.104 per kilogram bahan baku kedelai dengan rasio nilai tambah sebesar 50,58 persen. Margin yang dihasilkan yaitu sebesar Rp 10.600 dan kemudian didistribusikan untuk pendapatan tenaga kerja sebanyak 32,7 persen, untuk sumbangan input lain sebesar 14,11 persen dan untuk keuntungan usaha sebesar 53,19 persen. Profitabilitas yang dihasilkan adalah 27 persen yang menunjukkan bahwa dari kegiatan produksi tahu periode Juli 2019, Usaha Tahu Alami mampu menghasilkan keuntungan sebesar 27 persen. Berdasarkan hasil tersebut, dapat direkomendasikan kepada Usaha Tahu Alami agar tetap mempertahankan usahanya, karena nilai tambah yang dihasilkan tergolong tinggi dan mampu memberikan keuntungan dari kegiatan produksi tersebut.Kata kunci : nilai tambah, profitabilitas, tahuThis research aims to know the process of the processing the soybean into a tofu and to find out the value added and to examine the distribution of the value added and the profitability of the tofu production in Usaha Tahu Alami. The research used case study method, and the data were analyzed quantitatively. In order to obtain the value added, data were analyzed using Hayami method. The result shows that the value added generated by Usaha Tahu Alami was high. Based on the analysis, the study found the value added tofu was IDR 9,104,- per kilogram of raw material and the ratio of value added was 50.58 percent. The margin was obtained IDR 10,600 and was distributed for labour income of 32.7 percent, for other current input of 14.11 percent and for company profit of 53.19 percent. The profitability of Usaha Tahu Alami was 27 percent, this shows that tofu production in July 2019, Usaha Tahu Alami able to make profit of 27 percent. Based on the findings the company should maintain its performance. Keywords : value added, profitability, tofu
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Kopi Bubuk di Nagari Koto Tuo Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar Ninda Novita; Nofialdi Nofialdi; Rian Hidayat
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 3, No 2 (2021): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v3i2.414

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan usaha agroindustri kopibubuk di Nagari Koto Tuo, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar (2)Mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi kopi bubuk di Nagari Koto Tuo,Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini dilakukan diNagari Koto Tuo Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar. Pemilihanlokasi penelitian dilakukan dengan cara Purposive Sampling. Metode penelitianyang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan amalisis regresilinearBerganda.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwafaktor-faktoryangmempengaruhi produksi kopi bubuk adalah biji kopi, mesin roasting, kayu bakardantenagakerja.Sedangkanfaktoryangsecarasignifikanmempengaruhiproduksi kopi bubuk adalah bahan baku kopi. Fungsi produksi kopi bubuk diNagariKotoTuoberadadalamkeadaanskalahasilyangnaikdengannilaikoefisienregresi sebesar1,157.
PENYULUHAN PENINGKATAN KUALITAS MUTU TANAMAN KOPI ROBUSTA PADA KUPS PAYUANG SIRUKAM KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KABUPATEN SOLOK Rika Hariance; Rini Hakimi; Nuraini Budi Astuti; Rian Hidayat; Yulinda Yulinda
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 6 No 3 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v6i3.676

Abstract

The Social Economics Department of the Faculty of Agriculture initiated an academic partnership with KKI Warsi in implementing MBKM learning, research and community service. The purpose of this collaboration is in an effort to improve the quality of learning at the University and as a bridge for the transfer of knowledge from the university to the whole community as a form of the tri dharma of higher education. This community service activity was carried out at the KUPS Payung Sirukam social forestry group located in Nagari Sirukam, Payung Sekaki District, Solok Regency which was fostered by KKI Warsi. This service was carried out because the Robusta coffee plant in Nagari Sirukam is a plant that is still a legacy from the Dutch colonial period, where the cultivation process was not carried out intensively by farmers. This cultivation problem affects the quality of coffee. Thus, it is necessary to conduct counseling on Robusta coffee cultivation to farmers who are members of KUPS Payung Sirukam. From this counseling, farmers gain knowledge about good quality coffee beans, the maintenance process through good coffee cultivation patterns, and how to vegetatively rejuvenate coffee seedlings. Rejuvenation of coffee plants is one of the efforts that can be made in order to produce coffee plants that are the same as the main plants to maintain the quality of the sirukam coffee and shorten the harvesting life of the plants.
ANALISA PENGARUH JENIS PAHAT BUBUT TERHADAP KEKASARAN HASIL BUBUTAN PADA STAINLESS STEEL 304 Rian Hidayat
International Journal of Sustainable Building, Infrastructure and Environment (IJOSBIE) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Science and Technology Research Centre, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pahat yang mana  dapat menghasilkan kekasaran permukaan yang paling baik terhadap bahan stainless steel 304. Untuk mengetahui pengaruh dari kekarasan permukaan benda kerja setelah dilakukanya hasil pembubutan. Penelitian ini menggunakan Mesin yang digunakan adalah mesin bubut EMCO 11 CD, Pahat yang digunakan adalah HSS(high speed stell) carbida, dan pahat polycristaline diamond (PCD) pada proses pembubutan rata, Kecepatan putar spindel 110rpm, 410rpm, 700 rpm, kedalaman pemakanan 0,1 m. Dari ketiga jenis pahat bubut yang di gunakan untuk membubut stainless steel, menunjukkan bahwa kekasaran permukaan(Ra) didapatkan nilai kekasaran terkecil pada mata pahat diamond, dengan nilai rata rata kekasaran 1,026 µm. Dengan parameter pembubutan: putaran mesin 700 rpm, kecepatan potong 47 m/menit, dan kedalaman potong 0,1mm. Sedangkan kekasaran yang terbesar juga di dapat kan pada mata pahat diamond, dengan nilai rata rata kekasaran 3,591 µm. Dengan parameter pembubutan: putaran mesin 110 rpm. Kata Kunci: Mata pahat HSS(high speed steel), carbida, diamond, stainless steel.