Claim Missing Document
Check
Articles

KAPAL PENDETEKSI KADAR MINERAL AIR BERBASIS ANDROID SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN AIR Iqbal Habib; Dina Lutfiana Safitri; Atha Dwira Perdana; Good Rindo
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 9 2018
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.652 KB)

Abstract

Air memiliki kandungan mineral seperti kalsium karbonat dan magnesium karbonat yang memiliki ambang batas tertentu untuk dikonsumsi yaitu 500 mg/lt, apabila melebihi ambang batas maksimum dalam jangka panjang akan menyebabkan masalah bagi kesehatan. Kalsium anorganik yang terkandung dalam air mineral dalam jangka waktu tertentu sebagian akan mengendap di ginjal dan terakumulasi menjadi batu ginjal dan sebagian lagi akan mengendap di dalam darah menyebabkan pengapuran. Sehingga, perlu diciptakannya suatu alat pendeteksi kadar mineral air untuk mencegah pengonsumsian air bermineral tinggi. Alat ini dirancang dalam bentuk kapal sehingga memudahkan pendeteksian hingga ke tengah sungai karena kadar mineral pada tepi dan tengah sungai berbeda. Kapal dirancang dengan menggunakan sebuah Motor DC, komponen penunjang lainnya, dan dikendalikan dengan remote control. Hasil deteksi sensor ditransfer ke smartphone dalam bentuk data melalui aplikasi yang praktis dan mudah dengan menggunakan media Wifi. Metode yang digunakan dalam pembuatan alat ini melaui beberapa tahapan, dimana tahap pertama adalah studi literatur, tahap ke dua adalah survey, tahap yang ketiga adalah tahap perancangan desain, tahap selanjutnya adalah pembuatan, dan tahapan yang terakhir adalah tahap uji alat ini. Luaran yang dihasilkan dalam pelaksanaan program ini adalah berupa kapal yang dapat mendeteksi kadar mineral air yang dapat dikontrol melalui ponsel android. Kata kunci : kapal, mineral,  motor, sensor, smartphone
ANALISA TUBRUKAN PADA LAMBUNG KAPAL SELF PROPELLED OIL BARGE (SPOB) 5000 DWT DENGAN JETTY MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Ocid Mursid; Imam Pujo Mulyatno; Good Rindo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 4 (2015): OKTOBER
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1171.453 KB)

Abstract

Impact adalah benturan antara dua benda dalam waktu yang singkat dengan gaya yang besar. Penelitian tubrukan lambung kapal SPOB 5000 DWT dengan jetty menggunakan metode elemen hingga dengan software Ansys-LS DYNA. Pada penelitian ini digunakan 2 variasi yaitu tubrukan dimana jetty tidak dilengkapi fender dan jetty dilengkapi fender. Nilai ketebalan pelat yang digunakan yaitu 10 mm, dengan variasi kecepatan 0,5 m/s 1 m/s dan 2 m/s. Nilai pembebanan yang digunakan menggunakan energi kinetik masing-masing 13,724 MJ, 54,894 MJ dan 219,577 MJ.Hasil analisa menunjukkan kerusakan pada badan kapal akan bertambah dengan bertambahnya kecepatan. penambahan fender pada jetty dapat mengurangi kerusakan pada badan kapal. Nilai gaya kontak maksimum sebelum diberikan fender dari kecepatan 0,5 m/s, 1 m/s dan 2 m/s masing-masing 166.308 MN, 403.14 MN, dan 897.45 MN, setelah diberikan fender nilai gaya kontak maksimum menjadi 157,85 MN, 396,14 MN dan 638,6 MN. Energi kinetik yang diserap oleh fender untuk kecepatan 0,5 m/s, 1 m/s, dan 2 m/s berturut-turut   47,5%, 34,27% dan 30,59%.  Sehingga dengan ditambahkannya fender dapat mengurangi kerusakan pada badan kapal saat tubrukan.
PENGARUH VARIASI BENTUK PERFORATED PADA FLOATING BAFFLES UNTUK MENGURANGI EFEK SLOSHING PADA PALKA KAPAL IKAN TRADISIONAL 30 GT DI DAERAH BATANG - JAWA TENGAH Dito Adi Prassyeta; Eko Sasmito Hadi; Good Rindo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 2 (2016): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.204 KB)

Abstract

Kualitas ikan hasil tangkapan sangat tergantung dari penyimpanan sementara diatas kapal. Dengan menggunakan sistem pendingin palka yang baik maupun menggunakan sistem palka ikan hidup merupakan beberapa cara untuk meningkatkan kualitas hasil tangkapan. Untuk penggunaan sistem palka ikan hidupakan menimbulkan efek sloshing. Dalam penelitian ini, akan mengurangi efek sloshing yang ditimbulkan oleh sistem palka ikan hidup dengan menggunakan floating baffles. Tujuan dari penelitian ini adalah mendesain dan menganalisis model floating baffles. Pemodelan tangki muatan dengan menyederhanakan tangki menjadi bentuk kotak dengan ukuran panjang 60 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 60 cm. Analisa dilakukan dengan menggunakan metode Computational Fluid Dynamic (CFD). Simulasi dilakukan dalam 5 variasi tangki yakni, tangki kotak tanpa baffle, tangki kotak dengan baffle penuh, tangki kotak dengan baffle circle perforated, tangki kotak dengan rectangle perforated, dan tangki kotak dengan oval perforated menggunakan software simulasi fluida. Gerakan tangki disimulasikan melalui persamaan respon gerakan kapal ketika rolling, yakni ∅= 0,05 cos (2,423t). Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa efek sloshing pada tangki dengan baffle penuh dapat berkurang sebesar 19,2%, baffle circle perforated dapat berkurang sebesar 16,91%, baffle oval perforated dapat berkurang sebesar 17,89%, baffle rectangle perforated dapat berkurang sebesar 5,08%.
Pembuatan 3d Modeling Propeller Dengan Menggunakan Digital Photogrammetry Ririh Sustiko Asih; Eko Sasmito Hadi; Good Rindo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1046.436 KB)

Abstract

Propeller berfungsi untuk menghasilkan gaya dorong pada kapal. Propeller harus didesain sedemikan rupa agar mempunyai efisiensi yang maksimal. Desain propeller baik 2D atau 3D sangat berguna untuk proses reparasi dan modifikasi propeller guna mendapatkan propeller dengan efisiens yang maksimal. Namun, muncul permasalahan dengan tidak adanya data propeller yang dimiliki oleh owner atau galangan. Dari permasalahan tersebut, munculah percobaan untuk mendesain propeller dengan menggunakan metode Digital Photogrammetric. Digital Photogrammetry adalah seni dan ilmu untuk mendapatkan pengukuran yang tepat secara matematis dan data 3D dari dua atau lebih hasil foto. Pembuatan 3D model menggunakan metode Digital Photogrammetry dibantu oleh aplikasi Autodesk ReMake, MeshMeixer, Rhinoceros dan selanjutnya divalidasi dengan propeller asli. Hasilnya, model 1 dengan tipe B series memiliki diameter propeller 0,565 m, diameter hub 0,068 m, jumlah daun 4, AE/AO 0,40, dan maksimal koreksi lebar 4,561% dan tebal 5%, model 2 dengan tipe B series memiliki diameter propeller 0,824 m, diameter hub 0,096 m jumlah, daun 4, AE/AO 0,40 dan maksimal koreksi lebar 4,956% dan tebal 4,878%, model 3 dengan tipe B series memiliki diameter propeller 0,62 m, diameter hub 0,067 m, jumlah daun 3, AE/AO 0,35 dan maksimal koreksi lebar 4,974% dan tebal 4,918% hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh faktor pencahayaan, latar dan jarak pemotretan. 
ANALISA PENGARUH VARIASI KECEPATAN TERHADAP TEKANAN, KECEPATAN ALIRAN FLUIDA DAN NILAI HAMBATAN TOTAL PADA KAPAL KRISO 3600 TEU MENGGUNAKAN CFD Cahyo Dwi Yantoro; Untung Budiarto; Good Rindo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 2 (2015): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (864.085 KB)

Abstract

Dalam operasinya di laut, kapal harus memiliki nilai ekonomis. Aliran fluida ketika kapal bergerak akan mengalir menuju buritan dan membentuk arus. Mengacu pada aliran fluida yang terjadi, perhitungan nilai hambatan total kapal saat kapal beroperasi menjadi penting karena berpengaruh terhadap aliran fluida yang ditimbulkan serta besarnya kecepatan kapal. Pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tekanan, kecepatan aliran fluida dan besarnya nilai hambatan kapal yang terjadi dengan menggunakan program computational fluid dynamic (CFD). Penelitian dilakukan dengan cara menganalisa dan menghitung hambatan total kapal menggunakan model 3D serta dilakukan perhitungan kecepatan aliran fluida dan besarnya tekanan pada kondisi pembebanan kapal design loading dan ballast loading. Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan didapatkan kontur kecepatan aliran fluida, tekanan dan hambatan total untuk kondisi pembebanan kapal design loading dan ballast loading. Pada kondisi pembebanan kapal design loading, nilai hambatan total sebesar 2598.85 KN. Sedangkan pada kondisi pembebanan kapal ballast loading, nilai hambatan total sebesar 1783.11 KN. Pada variasi froude number yang telah dilakukan, nilai kecepatan aliran fluida terbesar dan nilai tekanan terkecil pada sarat dibelakang propeller-boss dan +/- 0.8R terjadi pada station -0.169, baik pada kapal kondisi design loading maupun ballast loading.
STUDI PERBANDINGAN PERFORMA HULL FORM FPSO BERBENTUK KAPAL DAN FPSO BERBENTUK SILINDER DI PERAIRAN LEPAS PANTAI UTARA NATUNA-INDONESIA Rani Komala Sari; Ahmad Fauzan Zakki; Good Rindo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 1 (2015): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.18 KB)

Abstract

FPSO (Floating Production Storage and Offloading) menjadi salah satu alternatif pilihan yang diminati Investor. Dari segi investasi lebih efisien dari pada FSO, karena FPSO selain mobile juga dapat melakukan proses produksi, serta reliability dalam pengoperasiannya. Revolusi teknologi di bidang FPSO kini berkembang dari hull form berbentuk kapal konvesional menjadi hull form berbentuk silinder. Ditinjau dari bentuk lambungnya FPSO silinder menawarkan kelebihan-kelebihan antara lain: olah gerak, kompartemen tanki, stabilitas dan kekuatan memanjang yang lebih baik dari FPSO berbentuk kapal. Berdasarkan studi litelatur tersebut, maka dilakukanlah studi perbandinganan performa hull form antara FPSO berbentuk kapal dan FPSO berbentuk Silinder yang akan dioperasikan pada perairan lepas pantai Utara Natuna. Dari hasil analisa kekuatan memanjang FPSO Kapal memiliki moment yang lebih  signifikan 417,11  ton.m dan FPSO Silinder 45,53 ton.m. Dilihat dari olah geraknya FPSO Kapal memiliki gerakan heave yang lebih baik dari silinder saat sudut gelombang 90°,135°, dan 180°. Namun FPSO Silinder memiliki gerakan Roll, dan Pitch yang lebih baik dari FPSO Kapal saat sudut gelombang 90°,135°, dan 180°. Berdasarkan hasil analisis numerik yang dilakukan tersebut, keduanya layak untuk beroperasi namun FPSO Silinder lebih banyak menawarkan keunggulan performa. Dari keunggulan yang ditawarkan tersebut, FPSO Silinder dapat dijadikan acuan alternatif pilihan hull form yang lebih menguntungkan untuk dioperasikan di lepas pantai Indonesia khususnya Utara Natuna - Indonesia.
ANALISA NILAI MAXIMUM THRUST PROPELLER B-SERIES DAN KAPLAN SERIES PADA KAPAL TUGBOAT ARI 400 HP DENGAN VARIASI DIAMETER, JUMLAH DAUN, SUDUT RAKE MENGGUNAKAN CFD Herbet Simbolon; Andi Trimulyono; Good Rindo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 4 (2015): OKTOBER
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.701 KB)

Abstract

Aspek yang paling penting dalam pembuatan kapal itu sendiri ialah aspek perencanaan dibidang sistem propulsi. Adapun aspek dari sitem propulsi itu sendiri ialah Perencanaan desain Propeller. Propeller merupakan salah satu aspek yang wajib direncanakan dengan baik guna mencapai tujuan fungsi kapal dalam hal kecepatan. Kecepatan pada kapal tidak terlepas dari desain propeller yang baik agar mendapatkan gaya dorong (Thrust) optimal yang dihasilkan oleh gerak propeller.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai thrust optimum untuk Propeller TB Ari 400 HP dari analisa model variasi yang dibuat sehingga dapat mengetahui dari model tersebut manakah yang memiliki nilai thrust tinggi dan torque terendah serta untuk mengetahui perbandingan nilai Thrust yang dihasilkan dari variasi model Fpp B-series dan Fpp Kaplan Series dengan variabel variasi diameter, sudut rake dan jumlah daun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Nilai thrust tertinggi dihasilkan pada model Propeller Ka5 50 Series diameter 1m sudut rake 00 dengan nilai thrust tertinggi sebesar 14608,8 N pada putaran 500 RPM. Nilai torque terendah dihasilkan pada model Propeller B4 50 Series sudut 100 diameter 0,813m dengan nilai 513,967 Nm pada putaran 500 RPM. Nilai perbandingan thrust dan torque tersebut  di dapatkan dari model dengan parameter analysis dimensi yang sama dan Putaran 500 RPM. Dan mendaptkan Nilai efisiensi tertinggi diperoleh pada model propeller b4 50 sudut rake 120 diameter 0,813m yaitu sebesar 0,6764 pada putaran 500 RPM 
ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS MODIFIKASI LANDING CRAFT TANK (LCT) CONQUEST MENJADI SELF PROPELLED OIL BARGE (SPOB) Mukhama Ghulamuddin; Untung Budiarto; Good Rindo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 4 (2015): OKTOBER
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.638 KB)

Abstract

Modifikasi Landing Craft Tank (LCT) menjadi  Self ropelled Oil Barge (SPOB) semakin banyak dilakukan. Modifikasi ini dilakukan  karena Landing Craft Tank (LCT) sudah tidak dapat digunakan sebagai alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut minyak. Secara teknis Landing Craft Tank (LCT) tidak memenuhi persyaratan  sebagai Oil Tank yang terdapat dalam kebijakan Direktur PT. Pertamina Nomor: 754/F3422/2011-SO tentang kebijakan Sarana Angkut BBM via Laut atau Air, dinyatakan bahwa kapal Landing Craft Tank (LCT) tidak dapat dipergunakan sebagai sarana angkut BBM kecuali telah dimodifikasi dan disesuaikan notasinya baik dari bidang klasifikasi maupun statutori. Pada analisa ini akan dibahas mengenai modifikasi Landing Craft Tank (LCT) menjadi Self Propelled Oil Barge (SPOB). Analisa teknis yang dilakukan harus sesuai dengan kriteria permintaan owner,  Mendapatkan Analisa teknis terhadap hasil desain modifikasi meliputi perhitungan hidrostatic , nilai stabilitas kapal berdasarkan IMO, Analisa ekonomis dapat dihitung biaya yang digunakan untuk melakukan modifikasi Landing Craft Tank (LCT) menjadi Self Propelled Oil Barge (SPOB). Biaya yang dikeluarkan untuk melakuka modifikasi Landing Craft Tank (LCT) menjadi Self Propelled Oil Barge (SPOB) adalah sebesar Rp961.129.40,-. Modal Investasi akan kembali dalam jangka waktu 3,62 tahun  (43,45 bulan)  dan proyek investasi ini dikatakan layak karena nilai PI > 1.
STUDI PERANCANGAN DAN ANALISA OLAH GERAK KAPAL LANDING SHIP TANK (LST) KAPASITAS 25 UNIT TANK LEOPARD 2A6 Roni Rahmad S; Untung Budiarto; Good Rindo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 1 (2016): JANUARI
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1183.002 KB)

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara maritim yang memiliki ribuan pulau yang tersebar di seluruh nusatara. Dari faktor geografis inilah diperlukan suatu sistem transportasi yang efektif dan efisien untuk mendukung mobilitas militer secara keseluruhan. Selain itu juga dibutuhkan sebuah alat transportasi untuk mendukung supply alutsista militer yang ada. hingga tahun 2024 pada saat MEF tersebut dibuat pada tahun 2004, TNI AL telah memiliki 28 kapal LST dari berbagai kelas kapal. Dari kekurangan 13 kapal LST. Dalam penelitian ini, fungsi utama kapal yang akan dirancang harus memperhitungkan ukuran utama, rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal, Ukuran utama yang dihasilkan dari perhitungan adalah LOA: 174,36 m, LWL: 171,85 m, B: 16,8 m, T: 3,9 m, H: 6,9 m. Dari analisa hidrostatik yang dilakukan pada kapal Landing Ship Tank ini didapatkan displacement kapal 8196,2 ton, Cb: 0,71, LCB: 84,87 m. Kapal ini menggunakan memiliki kapasitas bisa menampung 25 unit Tank leopard 2A6, 1 unit Helikopter Puma dan Personil militer sebanyak 395 orang. Dan kapal ini menggunakan  diesel generator  Caterpillar 3608-3084 Hp Inboard motor model 4-stroke – Cycle Diesel sebanyak dua buah yang di letakkan di kamar mesin kapal.
Analisis Hambatan dan Gaya Angkat dari Modifikasi Stephull dengan Variasi Sudut pada Kapal Pilot Boat 15 Meter ALU Menggunakan Metode CFD Citra Eka Febrian; Deddy Chrismianto; Good Rindo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 1 (2018): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1442.986 KB)

Abstract

Kapal berkecepatan tinggi merupakan jenis kapal yang paling banyak digunakan di berbagai kebutuhan seperti untuk keperluan balap, aplikasi militer, bahkan untuk rekreasi di bidang pariwisata. Peningkatan permintaan untuk kendaraan laut berkecepatan tinggi telah menyebabkan perkembangan beberapa desain bentuk lambung yang canggih untuk meningkatkan performa kecepatan dan efisiensi penggunaan. Oleh karena itu modifikasi bentuk lambung kapal cepat telah meningkat beberapa tahun terakhir. Stephull merupakan modifikasi bentuk lambung berupa step melintang yang ditempatkan pada bawah lambung bagian midship kapal. Aplikasi penggunaan stephull dapat menurunkan sudut trim sehingga stabilitas kapal lebih stabil, meningkatkan kinerja hidrodinamik, dan memperkecil luas permukaan basah sehingga bisa mengurangi hambatan yang dihasilkan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan optimasi hambatan terhadap variasi bentuk stephull dalam sudut. Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan program komputer berbasis Computational Fluid Dynamic (CFD) untuk penyelesaian masalah dari tujuan penelitian. Computational fluid dynamic (CFD) merupakan ilmu sains dalam penentuan penyelesaian numerik dinamika fluida.Penelitian dilakukan dengan cara menganalisa dan menghitung hambatan total kapal menggunakan model. Berdasarkan hasil analisa menggunakan software Tdyn 12.2.3.0 didapatkan nilai gaya angkat dan hambatan untuk berbagai variasi bentuk stephull. Nilai hambatan total dapat diperkecil  hingga 16,96%, nilai ini terjadi pada bentuk stephull sudut 1800 pada variasi kecepatan 26 knot.