Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search
Journal : KESMAS

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERAWAT RAWAT INAP DI RUMKIT TK III 07.08.01 R. W. MONGINSIDI TELING MANADO Lukito, Royke; Pinontoan, Odi R.; Maddusa, Sri Seprianto
KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres adalah perasaan tertekan yang dialami seseorang pekerja yang disebabkan oleh pekerjaannya. Banyak faktor yang dapat membuat pekerja merasa stres dalam pekerjaan yang mempengaruhi produktivitas pekerja menurun. Produktivitas kerja adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi pengguna cara produktivitas untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien, dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan produktivitas kerja pada perawat di ruang rawat inap di Rumkit TK III 07.08.01. R. W. Monginsidi Teling Manado. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan rancangan penelitian cross sectional study dan sampel penelitian ini adalah seluruh populasi perawat di ruang rawat inap yang berjumlah 51% responden. Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling.Hasil penelitian menunjukan bahwa ada kelompok responden mengalami stres kerja dan produktivitas kurang adalah sebanyak 8 orang (15,7%), dan kelompok responden mengalami stres kerja dan produktivitas baik adalah 1 orang (2,0%). Berdasarkan analisis data dengan menggunakan iji statistic Chi- Square dengan nilai p = 0,000 <? = 0,5. Ini berarti bahwa Ho ditolak atau terdapat hubungan antara stres kerja dengan produktivitas kerja. Terdapat hubungan antara stres kerja dengan produktivitas kerja perawat ruang rawat inap di Rumkit TK. III 07.08.01. R. W. Monginsidi Teling Manado.Kata Kunci: Stres kerja, Produktivitas kerja.ABSTRACTWork Stress is a feeling of distress experienced by a worker caused by his work. Many factors can make workers feel stressed in jobs and thus decreases productivity. The purpose of this study was to understand the relationsip between work stress and work productivity of nurses of inpatient room at R. W. Monginsidi Level III Hospital Teling Manado. The study used analytical servey method with cross sectional study design. Population was all nurses of inpatient room as 104 nurses were selected as sample using Slovin formula. Sampling was done by simple random sampling method. The result of the study showed that 8 respondents (15.7%) were experiencing work stress and have poor productivity and only 1 rspondents (2.0%) who experiencing work stess with good productivity. Based on data analysis using Chi-Square statictis test, p value obtained at p = 0.000 < ? = 0.5, which means H null was rejected and H alternative was accepted. The study revealed that there was relationship between job stress and work productivity of nurses of inpatien room at R. W. Monginsidi Level III Hospital Teling Manado.Keywords: Work Stress, Work Produktivity
FAKTOR KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI KELURAHAN PAKOWA KECAMATAN WANEA KOTA MANADO Kaligis, Glory I; Pinontoan, Odi R.; Joseph, Woodford B.S
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Rumah yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dapat menjadi faktor terjadinya penyakit tuberkulosis paru. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor kondisi lingkungan fisik rumah (luas ventilasi, pencahayaan kamar, jenis lantai, kelembaban kamar, dan kepadatan hunian kamar) yang berhubungan dengan kejadian tuberkulosis paru di kelurahan Pakowa kecamatan Wanea Kota Manado. Jenis dan rancangan penelitian ini yaitu survei analitik dengan rancangan case control study. Tempat penelitian di kelurahan Pakowa dari bulan Juli sampai September 2019. Jumlah sampel yaitu 82 yang terdiri dari 41 kasus dan 41 kontrol. Penelitian ini menggunakan analisis data Chi-square. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara luas ventilasi (p-value 0,000), pencahayaan kamar (p-value 0,000), jenis lantai (p-value 0,034), kelembaban kamar (p-value 0,000), dan kepadatan hunian (p-value 0,000) dengan kejadian tuberkulosis paru. Kesimpulannya yaitu terdapat hubungan antara faktor kondisi lingkungan fisik rumah (luas ventilasi, pencahayaan kamar, jenis lantai, kelembaban kamar dan kepadatan hunian kamar) dengan kejadian tuberkulosis paru di kelurahan Pakowa kecamatan Wanea kota Manado. Disarankan kepada instansi lokasi penelitian di Puskesmas Ranotana Weru bisa terus mengupayakan penyuluhan mengenai informasi upaya pencegahan tuberkulosis paru. Kata Kunci: Tuberkulosis paru, lingkungan fisik rumah ABSTRACTPulmonary tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. Houses that not health requirements suitables can be a factor in the occurrence of pulmonary tuberculosis. This research to determine factors of the physical environment conditions of the house (ventilation area, room lighting, floor type, room humidity, and room occupancy density) associated with the incidence of pulmonary tuberculosis in the Pakowa village of Wanea district of Manado City. The type and design of this research is analytic survey with case control study design. The research site was in the Pakowa village from July to September 2019. The number of samples was 82 consisting of 41 cases and 41 controls. This research uses Chi-square data analysis. The results showed there was a relationship between ventilation area (p-value 0,000), room lighting (p-value 0,000), floor type (p-value 0.034), room humidity (p-value 0,000), and occupancy density (p-value 0,000 ) with pulmonary tuberculosis. The conclusion is that there is a relationship between the physical environmental conditions of the house (ventilation area, room lighting, floor type, room humidity and room occupancy density) with the incidence of pulmonary tuberculosis in the Pakowa village of Wanea district of Manado City. It is recommended that the research location agencies at Ranotana Weru Health Center be able to continue to seek information about information on efforts to prevent pulmonary tuberculosis. Keywords: Pulmonary tuberculosis, home physical environment
UJI KUALITAS AIR BERSIH DARI PT. AIR MANADO BERDASARKAN PARAMETER BIOLOGI DAN FISIK DI KELURAHAN BATU KOTA KOTA MANADO Pontororing, Maria E.I; Pinontoan, Odi R.; Sumampouw, Oksfriani J.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air bersih merupakan standar baku mutu kesehatan lingkungan untuk media air untuk keperluan higiene sanitasi meliputi parameter fisik, biologi, kimia yang dapat berupa parameter wajib dan parameter tambahan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kualitas air bersih dari PT. Air Manado berdasarkan parameter biologi dan fisik di Kelurahan Batu Kota Kota Manado. Penelitian ini merupakan observasional berbasis laboratorium. Jumlah sampel yang di ambil sebanyak 20 pelanggan yang diperoleh secara purposive sampling. Semua parameter dilakukan pemeriksaan laboratorium parameter yang diukur yaitu Bau, Rasa, Kekeruhan, Warna, E.Coli. Data dianalisis dan di tampilkan dalam bentuk tabel . Dalam 20 sampel air bersih yang diperiksa terdapat 19 sampel (95%) yang megandung  E.coli dengan jumlah berkisar 17- > 2400 MPN E.coli.  Parameter  bau, rasa, kekeruhan, semuanya memenuhi syarat yang. Parameter warna terdapat 1 sampel air bersih yang tidak memenuhi syarat . Keberadaan E.coli  pada penelitian ini yaitu  bahwa 19 sampel (95%) telah tercemar E.coli, dan pada kualitas fisik warna air bersih menunjukkan bahwa 1 sampel air bersih (5%) kualitas fisik air bersih tidak memenuhi syarat. Kata Kunci : Kualitas Air Bersih  ABSTRACT Clean water is a standard quality of environmental health for water media to sanitation hygienic needs which are physics, biology, chemisty that can be primary parameter and secandary parameter. The purpose of this research is to know the quality of a clean water of PT. Air Manado based on biology and physical parameter ini Batu Kota Manado City. This research is a laboratory observation. The amount of the sample that taleen is 20 customers which obtaind as purposive sampling. In parameter was checked in laboratory, the parameter has measured are smell, taste, turbidity, colour, E. coli. Data is analyzed and. Olisplayed in tabular form. On  20 sample of clean water was checked there is 19 sample (95%) that contained wirth E. coli. With the amounle around 17- > 2400 MPN E.coli. Smell, taste, turbidity parameter, all of that fuifill the required condition. Colour parameter there is 1 sample of clean water that doesnit fuifill the required conditions. The existence of  E.coli in this research is there are 19 sample (95%) has contaminated with E.coli, and on the physic quality of the clean waters colour shawed that 1 sample of clean water (5%) the physic quality of clean water doesnit fulfill the required conditions. Keywords: Clean Water Quality
GAMBARAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS) DI RSUD DATOE BINANGKANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Olii, Galis; Pinontoan, Odi R.; Kawatu, Paul A.T
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit adalah kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan bagi sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien, sehingga dibuat standar perlindungan bagi pekerja yang ada di Rumah Sakit. Hasil observasi awal, diketahui bahwa pelaksanaan program K3 di RSUD Datoe Binangkang Bolaang Mongondow belum sepenuhnya dilaksanakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui penerapan standar pelayanan K3RS Di RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian berjumlah 6 orang. Standar pelayanan kesehatan kerja yang sudah terlaksana tapi belum maksimal adalah pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, berkala, peningkatan kesehatan badan dan kondisi mental, kemampuan fisik sumber daya manusia, penanganan bagi sumber daya manusia yang sakit, sedangkan yang belum dilaksanakan yaitu Pemeriksaan kesehatan khusus, koordinasi dan pengendalian infeksi, Pendidikan dan pelatihan tentang kesehatan kerja, memberikan bantuan dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental, pemantauan lingkungan kerja dan ergonomi, Surveilans kesehatan kerja, serta evaluasi, pencatatan/pelaporan. Standar pelayanan keselamatan kerja yang belum terlaksana dengan baik adalah Pembinaan dan pengawasan seperti sarana, prasarana, penyesuaian peralatan kerja terhadap SDM rumah sakit, Memberi rekomendasi perencanaan, pembuatan tempat kerja dan pemilihan alat serta pengadaannya. sedangkan yang belum dilaksanakan yaitu Pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja, sanitair, perlengkapan dan Pelatihan keselamatan kerja untuk SDM rumah sakit, manjemen sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan Evaluasi, pencatatan dan pelaporan. Kesimpulan Penerapan standar pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja belum terlaksana dengan maksimal sesuai dengan standart pelayanan yang berlaku. Disarankan untuk membuat kebijakan, sosialisasi, dan merencaakan anggaran dana untuk pelaksanaan kegiatan kesehatan kerja.   Kata Kunci : Standar Pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja, RSUD Datoe Binangkang. ABSTRACTHospital occupational health and safety is an activity to guarantee and protect the safety and health of hospital human resources, the standards of protection was made for the human resources in the hospital. Based on observations, the implementation of the occupational health and safety program in Datoe Binangkang Hospital Bolaang Mongondow has not been fully implemented. This study was to find an overview  the implementation of  occupational health and safety service in Datoe Binangkang Hospital District Bolaang Mongondow. This type of research is a qualitative study with 6 (six) informant. The result of this study are the most health and occupational safety that have been carried out but has not maximized including health checks before work and periodically, programs to improve body health and mental condition of hospital human resources, physical ability of human resources, handling ill human resources, while those that have not been implemented are special health checks, coordination and infection control, education or training on occupational health, providing assistance in both physical and mental adjustment, monitoring work environment and ergonomics, occupational health surveillance, and evaluation and reporting. Occupational health and safety standards that has not been implemented well are guidance and supervision such as facilities, infrastructure, work equipment adjustment to hospital human resources, giving recommendations, recommendations regarding workplaces planning related to safety. Whereas those not yet implemented are the Guidance and supervision of the work environment, staff, equipment and occupational safety training for hospital human resources, management of fire prevention and management systems and evaluation, recording and reporting. Conclusion The implementation of occupational health and safety service has been running but has not been maximized in accordance with applicable service standards. It is recommended to make policies, socialize, and plan budget funds for the implementation of occupational health activities. Keywords:  Implementation of the occupational health and safety, RSUD Datoe Binangkang.
FAKTOR RISIKO KETERPAPARAN PESTISIDA PADA PETANI TANAMAN HORTIKULTURA DI PERKEBUNAN WAWO KOTA TOMOHON 2017 Rumondor, Frity D.; Akili, Rahayu H.; Pinontoan, Odi R.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dampak negatif yang di timbulkan pestisida bagi kesehatan masyarakat sangat beracun dan berbahaya. Kontak langsung dengan pestisida ini berisiko keracunan akut maupun kronis. Sakit kepala, mual, muntah dan sebagainya bahkan iritasi pada kulit dan kebutaan merupakan gejala keracunan akut dari pestisida. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1-5 juta kasus keracunan pestisida terjadi pada pekerja di sektor pertanian sebagian besar kasus keracunan pestisida tersebut terjadi di negara sedang berkembang yang 20.000 diantaranya berakibat fatal. Para petani diperkebunan Wawo kebanyakan saat melakukan penyemprotan pestisida tidak menggunakan APD sehingga risiko untuk terpapar pestisida sangat rentan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko keterpaparan pestisida pada petani tanaman Hortikultura di perkebunan Wawo Kota Tomohon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan rancangan potong lintang (cross-sectional study) pada bulan September-Oktober 2017. Populasi dalam penelitaian ini adalah petani yang bekerja di perkebunan wawo yaitu sebanyak 91 orang yang berjenis kelamin laki-laki. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Purposive Sampling dengan mengunakan rumus Slovin sehingga yang menjadi sampel penelitian hanya 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan variabel pengetahuan, sikap, lama kontak, dikatakan cukup baik sehingga dapat mengurangi keterpaparan pestisida, sedangkan untuk masa kerja dan tata cara menggunakan pestisida kurang baik. Tata cara para petani diperkebunan Wawo kurang baik, karena kebanyakan pada saat melakukan penyemprotan dan mencampur pestisida tidak menggunakan APD sehingga mengakibatkan mudahnya pestisida masuk kedalam tubuh dan dapat menyebabkan keracunan jika terjadi secara terus menerus apalagi masa kerja para petani ≥ 5 tahun yang sangat rentan terhadap keterpaparan pestisida.Kata Kunci:Pengetahuan, Sikap, Lama Kontak, Masa Kerja, Tata Cara, Keterpaparan PestisidaABSTRACTNegative effects from pesticide to public health is poisonous and hazardous.Direct contact with pesticide will risk acute poisoning or chronic headache, nausea. Also, skin irritation and blindness are two acute poisoning over pesticide. World Health Organization;s data shows over 1 to 5 million pesticide poisoning cases are occured around agriculture section and mostly from the cases are happening in development countries which 20.000 cases are becoming fatal among them. Most of the farmers in Wawo plantation don’t use proper protectors so the risk of getting pesticide poisoning are more likely to happen to them. The purpose of this research is to find out risk factors of pesticide exposure at horticultural farmers in Wawo plantation, Tomohon. This research is a descriptive research with cross sectional study along September-October 2017. The populations are 91 male farmers and by purposive sampling technique with Slovin formula, 30 respondents were included as samples. The results show knowledge, posture, contact period are well enough that the factors are holding back pesticide exposure on farmers. Meanwhile, working period and working procedures of using pesticide are quite deficient. Farmers in Wawo plantation mostly do not use proper self-protectors as they mix and spray pesticide. This is a risk factor the pesticide is easy to flow inside the body dan could cause poisoning if happens continously to the susceptible farmers in Wawo who have working period for ove than 5 years.Keywords: Knowledge, Posture, Contact Period, Working Period, Working Procedures, Pesticide Exposure
UJI KUALITAS AIR DANAU BERDASARKAN KANDUNGAN ESCHERICHIA COLI DAN TOTAL COLIFORM DI DANAU MOOAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR TAHUN 2019 Mokodompit, Muh. Sahri P.; Umboh, Jootje M. L.; Pinontoan, Odi R.
KESMAS Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NOMOR 2, MARET 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Danau merupakan perairan yang tergenang berbentuk cekungan berisi air yang dikelilingi oleh daratan, baik secara alami maupun buatan. Penurunan kualitas air akan menurunkan daya guna produktivitas, daya dukung, serta daya tampung dari sumber daya air yang akhirnya dapat menurunkan kekayaan dari sumber daya alam itu sendiri. Hal ini memiliki risiko dalam penyebaran berbagai macam penyakit salah satunya yaitu, penyakit yang disebabkan oleh bakteri E.coli dan Total coliform pada danau yang tercemar. Untuk mengetahui kandungan E.coli dan total coliform di Danau Mooat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Jenis penelitian yang dilakukan, yaitu cross sectional. Sampel yang diambil, yaitu air Danau Mooat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Untuk parameter E.coli, titik 1 (43/100ml), titik 2 dan 3 (240/100ml), titik 4 (460/100ml). Parameter total coliform, titik 1 (93/100ml), titik 3 (240/100ml), titik 2 dan titik 4 (460/100ml). Titik 1 menunjukan kualitas air danau tidak melebihi standar baku mutu untuk parameter E.coli tetapi pada titik 2, titik 3 dan titik 4 menunjukkan hasil yang melebihi standar baku mutu. Parameter total coliform pada titik 1, titik 2, titik 3, dan titik 4 menunjukkan hasil yang melebihi standar baku mutu yang telah ditetapkan menurut Permenkes RI Nomor 32 Tahun 2017.  Kata Kunci: Kualitas Air Danau, Escherichia coli, Total coliform, Danau Mooat Kabupaten Bolaang      Mongondow Timur ABSTRACTLake is stagnant water that form basin filled with water surrounded by land, both naturally and artificially. Lake waters can be used for agriculture, industry, transportation, tourist attractions and others. Declining water quality will reduce the usability of productivity, carrying capacity, and capacity of water resources which can ultimately reduce the wealth of natural resources themselves. This has risked in the spread of various diseases one of them is diarrhea caused by Escherichia coli (E.coli) and Total coliform in polluted lake. To find out the content of Escherichia coli and total coliform in Mooat Lake, East Bolaang Mongondow Regency. The type of research conducted was cross sectional. Sample was taken at Lake Mooat East Bolaang Mongondow Regency water. For E.coli parameters, point 1 (43/100ml), points 2 and 3 (240/100ml), point 4 (460/100ml). The parameters of total coliform, point 1 (93/100ml), point 3 (240 / 100ml), points 2 and 4 (460/100ml). Point 1 shows the quality of lake water does not exceed the quality standard for the Escherichia coli parameters but at point 2, point 3 and point 4 shows results that exceed the quality standard. The Total coliform parameters at point 1, point 2, point 3, and point 4 show results that exceed the quality standards that have been set according to the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 32 of 2017. Keywords: Quality of Lake Water, Escherchia coli, Total coliform, Danau Mooat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur 
UJI KUALITAS AIR DANAU BERDASARKAN KANDUNGAN ESCHERICHIA COLI DAN TOTAL COLIFORM DI DANAU MOOAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR TAHUN 2019 Mokodompit, Muh. Sahri P.; Umboh, Jootje M. L.; Pinontoan, Odi R.
KESMAS Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NOMOR 2, MARET 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Danau merupakan perairan yang tergenang berbentuk cekungan berisi air yang dikelilingi oleh daratan, baik secara alami maupun buatan. Penurunan kualitas air akan menurunkan daya guna produktivitas, daya dukung, serta daya tampung dari sumber daya air yang akhirnya dapat menurunkan kekayaan dari sumber daya alam itu sendiri. Hal ini memiliki risiko dalam penyebaran berbagai macam penyakit salah satunya yaitu, penyakit yang disebabkan oleh bakteri E.coli dan Total coliform pada danau yang tercemar. Untuk mengetahui kandungan E.coli dan total coliform di Danau Mooat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Jenis penelitian yang dilakukan, yaitu cross sectional. Sampel yang diambil, yaitu air Danau Mooat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Untuk parameter E.coli, titik 1 (43/100ml), titik 2 dan 3 (240/100ml), titik 4 (460/100ml). Parameter total coliform, titik 1 (93/100ml), titik 3 (240/100ml), titik 2 dan titik 4 (460/100ml). Titik 1 menunjukan kualitas air danau tidak melebihi standar baku mutu untuk parameter E.coli tetapi pada titik 2, titik 3 dan titik 4 menunjukkan hasil yang melebihi standar baku mutu. Parameter total coliform pada titik 1, titik 2, titik 3, dan titik 4 menunjukkan hasil yang melebihi standar baku mutu yang telah ditetapkan menurut Permenkes RI Nomor 32 Tahun 2017.  Kata Kunci: Kualitas Air Danau, Escherichia coli, Total coliform, Danau Mooat Kabupaten Bolaang      Mongondow Timur ABSTRACTLake is stagnant water that form basin filled with water surrounded by land, both naturally and artificially. Lake waters can be used for agriculture, industry, transportation, tourist attractions and others. Declining water quality will reduce the usability of productivity, carrying capacity, and capacity of water resources which can ultimately reduce the wealth of natural resources themselves. This has risked in the spread of various diseases one of them is diarrhea caused by Escherichia coli (E.coli) and Total coliform in polluted lake. To find out the content of Escherichia coli and total coliform in Mooat Lake, East Bolaang Mongondow Regency. The type of research conducted was cross sectional. Sample was taken at Lake Mooat East Bolaang Mongondow Regency water. For E.coli parameters, point 1 (43/100ml), points 2 and 3 (240/100ml), point 4 (460/100ml). The parameters of total coliform, point 1 (93/100ml), point 3 (240 / 100ml), points 2 and 4 (460/100ml). Point 1 shows the quality of lake water does not exceed the quality standard for the Escherichia coli parameters but at point 2, point 3 and point 4 shows results that exceed the quality standard. The Total coliform parameters at point 1, point 2, point 3, and point 4 show results that exceed the quality standards that have been set according to the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 32 of 2017. Keywords: Quality of Lake Water, Escherchia coli, Total coliform, Danau Mooat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur 
HUBUNGAN ANTARA PERAN KADER JUMANTIK DENGAN PERILAKU KELUARGA DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DBD DI KELURAHAN TINGKULU KECAMATAN WANEA KOTA MANADO Panungkelan, Melisa S.; Pinontoan, Odi R.; Joseph, Woodford B. S.
KESMAS Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di Indonesia. Penyakit ini termasuk dalam salah satu penyakit menular dan sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Peran juru pemantau jentik (jumantik) dibutuhkan dalam menerapkan kegiatan upaya pencegahan DBD terhadap perilaku keluarga untuk menurunkan angka kasus kejadian DBD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara peran juru pemantau jentik dengan perilaku keluarga dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD di Kelurahan Tingkulu. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan desain penelitian yaitu cross sectional (potong lintang) pada bulan Februari – Juli 2020. Populasi penelitian yaitu seluruh kepala keluarga di Kelurahan Tingkulu. Sampel diambil secara purposif yaitu Kepala Keluarga di lingkungan 3,7, dan 8 dengan jumlah responden sebanyak 66 orang. Data diperoleh menggunakan kuesioner. Hubungan antar variabel ditentukan dengan uji chi-square (α=0,05, CI:95%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kader jumantik sebagian besar tergolong baik (57,6%). Perilaku keluarga dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD sebagian besar tergolong baik (53%).Uji statistik hubungan antar variabel menunjukkan nilai p=0,000. Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara peran jumantik dengan PSN DBD.  Peran jumantik yang baik akan mendorong terciptanya perilaku keluarga yang baik dalam PSN DBD. Kata Kunci : Juru Pemantau Jentik, Perilaku Keluarga, Demam Berdarah Dengue  ABSTRACTDengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of the health problems in Indonesia. This disease is included in one infectious disease and often causes Extraordinary Events (KLB). The role of larva monitors (jumantik) is needed in implementing DHF prevention activities on family behavior to reduce the number of dengue cases. The purpose of this study was to determine the relationship between the role of larva monitors and family behavior in eradicating dengue mosquito nests in the village of Tingkulu. This study uses an analytical survey with a research design that is cross sectional (cross sectional) in February - July 2020. The study population is all family heads in Kelurahan Tingkulu. The sample was taken purposively, namely the heads of households in the neighborhood of 3,7 and 8 with 66 respondents. Data obtained using a questionnaire. The relationship between variables was determined by the chi-square test (α = 0.05, CI: 95%). The results showed that the role of most jumantik cadres was classified as good (57.6%). Family behavior in the eradication of dengue mosquito nests (PSN) is mostly classified as good (53%). Statistical test of the relationship between variables shows the value of p = 0,000. The conclusion of this study is that there is a relationship between the role of jumantik and DHF PSN. The role of a good jumantik will encourage the creation of good family behavior in DHF PSN. Keywords: Wiggler Monitoring Officers, Family Behavior, Dengue Hemorrhagic Fever
HUBUNGAN ANTARA PERAN KADER JUMANTIK DENGAN PERILAKU KELUARGA DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DBD DI KELURAHAN TINGKULU KECAMATAN WANEA KOTA MANADO Panungkelan, Melisa S.; Pinontoan, Odi R.; Joseph, Woodford B. S.
KESMAS Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di Indonesia. Penyakit ini termasuk dalam salah satu penyakit menular dan sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Peran juru pemantau jentik (jumantik) dibutuhkan dalam menerapkan kegiatan upaya pencegahan DBD terhadap perilaku keluarga untuk menurunkan angka kasus kejadian DBD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara peran juru pemantau jentik dengan perilaku keluarga dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD di Kelurahan Tingkulu. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan desain penelitian yaitu cross sectional (potong lintang) pada bulan Februari – Juli 2020. Populasi penelitian yaitu seluruh kepala keluarga di Kelurahan Tingkulu. Sampel diambil secara purposif yaitu Kepala Keluarga di lingkungan 3,7, dan 8 dengan jumlah responden sebanyak 66 orang. Data diperoleh menggunakan kuesioner. Hubungan antar variabel ditentukan dengan uji chi-square (α=0,05, CI:95%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kader jumantik sebagian besar tergolong baik (57,6%). Perilaku keluarga dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD sebagian besar tergolong baik (53%).Uji statistik hubungan antar variabel menunjukkan nilai p=0,000. Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara peran jumantik dengan PSN DBD.  Peran jumantik yang baik akan mendorong terciptanya perilaku keluarga yang baik dalam PSN DBD. Kata Kunci : Juru Pemantau Jentik, Perilaku Keluarga, Demam Berdarah Dengue  ABSTRACTDengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of the health problems in Indonesia. This disease is included in one infectious disease and often causes Extraordinary Events (KLB). The role of larva monitors (jumantik) is needed in implementing DHF prevention activities on family behavior to reduce the number of dengue cases. The purpose of this study was to determine the relationship between the role of larva monitors and family behavior in eradicating dengue mosquito nests in the village of Tingkulu. This study uses an analytical survey with a research design that is cross sectional (cross sectional) in February - July 2020. The study population is all family heads in Kelurahan Tingkulu. The sample was taken purposively, namely the heads of households in the neighborhood of 3,7 and 8 with 66 respondents. Data obtained using a questionnaire. The relationship between variables was determined by the chi-square test (α = 0.05, CI: 95%). The results showed that the role of most jumantik cadres was classified as good (57.6%). Family behavior in the eradication of dengue mosquito nests (PSN) is mostly classified as good (53%). Statistical test of the relationship between variables shows the value of p = 0,000. The conclusion of this study is that there is a relationship between the role of jumantik and DHF PSN. The role of a good jumantik will encourage the creation of good family behavior in DHF PSN. Keywords: Wiggler Monitoring Officers, Family Behavior, Dengue Hemorrhagic Fever
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG PENGENDALIAN VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA TOUURE KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2020 Lesar, Elisa; Joseph, Woodford B. S.; Pinontoan, Odi R.
KESMAS Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang dapat dan sering menimbulkan wabah yang tidak jarang menyebabkan kematian. Berdasarkan data kasus DBD di tahun 2017 kasus DBD yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tompaso berjumlah 9 kasus, pada tahun 2018 terdapat 8 kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Tompaso, sedangkan di tahun 2019 sebanyak 36 kasus yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tompaso dan 18 kasus (50% dari total kasus) berasal dari Desa Touure Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa. Masih tingginya angka kesakitan dan kematian DBD salah satu faktornya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentand DBD dan tindakan masyarakat yang kurang baik dalam pengendalian vektor DBD berpotensi menjadi factor risiko penularan penyakit DBD. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan tindakan masyarakat tentang pengendalian vektor DBD di desa Touure kecamatan Tompaso tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian survei deskriptif. Sampel penelitian adalah masyarakat desa Touure kecamatan Tompaso sebanyak 70 masyarakat. Analisis data dilakukan secara deskriptif berdasarkan distribusi frekwensi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner selain itu, penelitian ini menggunakan alat tulis menulis, komputer/ laptop dan kamera. Data yang diperoleh ditampilkan menggunakan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden paling banyak terdistribusi pada kategori tidak baik (78,6%), menunjukkan bahwa tindakan responden paling banyak terdistribusi pada kategori tidak baik (70%).         Kata Kunci :Demam Berdarah Dengue, Pengetahuan masyarakat, Tindakan masyarakat ABSTRACTDengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a contagious disease that can and often causes epidemics that often cause death. Based on data on dengue cases in 2017 there were 9 cases of dengue fever in the Tompaso Puskesmas work area, in 2018 there were 8 cases of dengue in the Tompaso Puskesmas work area, while in 2019 there were 36 cases in the Tompaso Puskesmas work area and 18 cases (50% of the total cases) came from Touure Village, Tompaso District, Minahasa Regency. The high rate of DHF morbidity and mortality is one of the factors is the lack of public knowledge about DHF and poor community action in controlling the DHF vector which is a risk factor for DHF transmission. The research objective was to describe the knowledge and actions of the community about dengue fever in the village of Touure, Tompaso District in 2020. The type of research used was descriptive survey research. The research sample was 70 people in Touure village, Tompaso district. Data analysis was carried out descriptively based on frequency distribution. The instrument used in the research was a questionnaire in addition to that, research using written stationery, computers / laptops and cameras. Data that can be used using tables. The results showed that the respondents' knowledge was mostly distributed in the bad category (78.6%), indicating that the respondent's actions were mostly distributed in the bad category (70%). Keywords : Dengue Hemorrhagic Fever, Community Knowledge, Community Action