Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search
Journal : KESMAS

PELAKSANAAN PROGRAM 3M PLUS DALAM MENANGGULANGI KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAESAAN KECAMATAN MAESAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Lontaan, Evangeline A.; Pinontoan, Odi R.; Maddusa, Sri Seprianto
KESMAS Vol 9, No 6 (2020): VOLUME 9, NOMOR 6, OKTOBER 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti dan menyebabkan kasus Kejadian Luar Biasa (KLB). Kasus DBD di Sulawesi Utara pada tahun 2016 mencapai 2.217 penderita ini merupakan kasus tertinggi pada 5 tahun terakhir, pada tahun 2017 jumlah penderita menurun hingga mencapai 587 penderita dan pada tahun 2018 jumlah meningkat hingga 1.713. Di Kabupaten Minahasa Selatan, penyakit ini merupakan salah satu penyakit dari 10 kasus tertinggi. Salah satu upaya untuk memutus siklus penularan yaitu melalui kegiatan 3M Plus. Kegiatan ini merupakan salah program pemerintah dalam mencegah penyakit DBD. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan program 3M Plus dalam menanggulangi kejadian DBD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan wawancara mendalam (indepth interview) dan metode analisis data menggunakan analysis content. Subjek penelitian ini yaitu petugas puskesmas yang menangani DBD, Pemerintah dan Masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam upaya promotif dan preventif untuk mewujudkan program ini belum maksimal seperti melakukan fogging, turun langsung dan penyuluhan pada masyarakat mengenai 3M Plus pada masyarakat belum merata. Sebaiknya Puskesmas Maesaan lebih meningkatkan pelaksanaan penyuluhan mengenai cara pencegahan penyakit DBD secara rutin di setiap desa. Kata Kunci : 3M Plus, Deman Berdarah Dengue ABSTRACTDengue hemorrhagic fever (DHF) is a transmitted or infectious disease caused by the bites of a aedes mosquito and causing extraordinary condition (EC). DHF cases in North Sulawesi in 2016 has reached 2.217 patients and this is the highest case in the past five years. In 2017 the amount of the patient has decreased to 587 and in 2018 has increased up to 1.713. In the South of Minahasa regency this disease is one of the top 10 cases. One of the efforts to break the cycle is through the 3M plus activity. This activity is one of the government programs in preventing DHF disease. The purpose of this research is to analyze the implementation of the 3M plus program in tackling DHF incidents. This research uses a qualitative method with in-depth interview and data analysis method uses analysis content. The subject of this research is the health center officer who handled the DHF, government and society. The results of the research show that in promotive and preventive efforts to realize this program have not been maximized, such as conducting fogging and outreach the society regarding 3M plus is not prevail yet. It is better if Health Center of Maesaan Village improve the implementation of counseling on how to prevent the DHF disease regularly in every villages. Keywords: 3M plus, Dengue hemorrhagic fencer
GAMBARAN PENERAPAN SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN DI PT EQUIPORT INTI INDONESIA BITUNG Supit, Apriliyanti; Joseph, Woodford B. S.; Pinontoan, Odi R.
KESMAS Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebakaran merupakan api yang tidak terkendali, yang berarti  kebakaran itu di luar kemampuan dan kehendak dari manusia. Bahaya kebakaran industri perusahaan  dapat menyebabkan kerugian atau kemorosotan sangat besar pada perusahaan dikarenakan melekat dengan jumlah nilai aset harta benda yang ada di tempat kerja, proses produksi terhambat, merusak fungsi kerja, peluang kerja dan bahkan korban jiwa. Kegiatan operasional yang ada di lingkungan kerja di PT. Equiport Inti Indonesia memliki potensi bahaya kebakaran yang asalnya dari penggunaan suatu alat atau mesin yang bahan bakarnya di isi dengan bahan bakar seperti bensin, solar dan juga potensi bahaya lainnya yaitu bahaya akibat korsleting dari penggunaan listrik. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran  penerapan sistem tanggap darurat kebakaran  di PT. Equiport Inti Indonesia. Tempat penelitian ini dilakukan di PT. EII Kota Bitung. Penelitian ini dilaksanakan pada April-Oktober 2020. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data secara (wawancara mendalam) kepada 5 informan yang terdiri dari Site Manager, Service Engginer, Ahli K3, Teknisi (CC) dan Teknisi (RTG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Equiport Inti Indonesia Kota Bitung telah mengikuti tata aturan kerja yang telah dibuat oleh PT Pelindo sebagai induk perusahaan yang meliputi kebijakan, perencanaan sistem tanggap darurat kebakaran, pengorganisasian dan sistem komunikasi, prosedur pelaksanaan, evaluasi pengendalian dan penanggulangan sistem tanggap darurat kebakaran. Kata Kunci: Kebakaran, Sistem tanggap darurat ABSTRACTFire is uncontrolled, which means it is beyond the ability and will of humans. The danger of a company's industrial fire can cause a very large loss or decline to the company because it is attached to the total value of property assets in the workplace, the production process is hampered, damages work functions, job opportunities and even casualties.Operational activities that exist in the work environment in PT. Equiport Inti Indonesia has a potential fire hazard which originates from the use of a tool or machine whose fuel is filled with fuel such as gasoline, diesel fuel and also other potential hazards, namely the danger due to a short circuit from the use of electricity. This research was conducted to determine the description of the application of the fire emergency response system by PT. Indonesia's Core Equiport. Where this research was conducted at PT. EII Bitung City. This research was conducted in April-October 2020. This study used a qualitative research method by collecting data (in-depth interviews) to 5 informants consisting of Site Manager, Service Engineer, K3 Expert, Technician (CC) and Technician (RTG). The results showed that PT. Equiport Inti Indonesia Kota Bitung has followed the work regulations that have been made by PT Pelindo as the parent company which includes policies, fire emergency response system planning, organizing and communication systems, implementation procedures, evaluation of control and handling of fire emergency response systems. Keywords: Fire, emergency response system
GAMBARAN PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA PETANI POHON AREN PEMBUAT GULA DAN CAP TIKUS DI DESA SAWANGAN KECAMATAN SONDER Tueyeh, Virginia; Pinontoan, Odi R.; Kaunang, Wulan P. J.
KESMAS Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelelahan merupakan kondisi ketahanan fisik untuk melangsungkan aktivitas yang dapat menurunkan kemampuan prestasi kerja. Kelelahan kerja perlu ditanggulangi karena sebagai satu dari beberapa masalah penting yang dikarenakan kelelahan bisa membuat keadaan kesehatan jadi menurun yang kemudian dapat berdampak kecelakaan kerja, juga produktivitas serta kecakapan dalam bekerja menghilang, prestasi kerja berkurang. Performa kerja tidak ergonomis dapat menimbulkan kelelahan, nyeri dan gangguan kesehatan lainnya. Suatu perlawanan (reaksi) terhadap suatu beban (aksi) mengakibatkan otot mengalami kontraksi yang berlebihan. Tujuan penelitian ini yakni untuk mendapatkan gambaran perasaan kelelahan kerja pada petani pohon Aren pembuat gula dan cap tikus di Desa Sawangan Kecamatan Sonder. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif survey, metode kuantitatif yang dilaksanakan di Desa Sawangan Kecamatan Sonder pada bulan Januari-Juli 2021 dengan jumlah sampel berjumlah 33 responden. Instrument pada penelitian ini yaitu Kuisioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja adalah parameter yang dipakai pada pengukuran perasaan kelelahan kerja sebagai gejala subyektif yang di rasakan tenaga kerja juga perasaan yang tidak menyenangkan. Berdasarkan hasil survey deskriptif mengenai kelelahan kerja pada responden didapati bahwa sebanyak 4 (12.1%) responden tidak merasakan lelah. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang tidak melebihi nilai median untuk merasakan lelah dimana responden yang tidak merasakan lelah berada pada kategori umur muda yaitu >40 tahun. Dan sebanyak 29 (87.9%) responden mengalami kelelahan atau lelah. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang lebih dari nilai median untuk merasakan lelah.Kata Kunci : Kelelahan KerjaABSTRACTFatigue is a condition of physical endurance to carry out activities that can reduce work performance abilities. Work fatigue needs to be overcome because fatigue is one of several serious problems that can cause health decline which can cause work accidents, the productivity and skills at work disappear, and also reduced work performance. Work performance that is not ergonomic can cause fatigue, pain and other health problems. A resistance (reaction) to a load (action) causes the muscle to contract excessively. The purpose of this study is to get a picture of feeling of fatigue from a palm tree farmers while they are working to make palm sugar and cap tikus (Traditional alcoholic drink) in Sawangan Village, Sonder District. This type of research uses non-experimental research with a descriptive survey design, the quantitative method applied in this study in Sawangan Village, Sonder District in January-July 2021 with a total sample of 33 respondents. The instrument in this study, the Questionnaire for measuring feelings of work fatigue, is a parameter used to measure feelings of work fatigue as a subjective symptom felt by the workforce as well as an unpleasant feeling. Based on the results of a descriptive survey regarding work fatigue in respondents, it was found that as many as 4 (12.1%) respondents did not feel tired. This can be seen from the answers of respondents who did not exceed the median value for feeling tired where respondents who did not feel tired were in the young age category, namely >40 years. And as many as 29 (87.9%) respondents experienced fatigue or tiredness. This can be seen from the respondents' answers, which are more than the median value for feeling tired.Keywords : Work fatigue
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN MASA KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY AREA LAHENDONG PLTP UNIT V DAN VI TOMPASO KABUPATEN MINAHASA Tamunu, Tesalonika J; Pinontoan, Odi R.; Ratag, Budi T.
KESMAS Vol 10, No 5 (2021): VOLUME 10, NOMOR 5, MEI 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia tercatat masih memiliki tingkat produktivitas kerja yang rendah dalam lingkup regional Asia. Posisi Indonesia masih dibawah Malaysia dan Singapura dijelaskan dalam laporan Asian Productivity Organization (APO) Productivity Databook 2019. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis hubungan  motivasi dan masa kerja dengan produktivitas kerja karyawan PT Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong PLTP Unit V dan VI di Tompaso Kabupaten Minahasa. Penelitian ini bersifat survei analitik dengan desain cross sectional study, dilaksanakan Maret 2020 – Februari 2021 pada karyawan PT Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong PLTP Unit 5 dan 6 Tompaso dengan jumlah sampel sebanyak 63 responden. Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Pearson (p≤0.05). Hasil uji Pearson menunjukan nilai signifikansi atau p value= 0,000 (< 0,05) yang berarti terdapat hubungan antara motivasi kerja dan produktivitas kerja. Arah korelasi positif yang berarti semakin tinggi motivasi kerja karyawan produktivitas kerjannya akan semakin meningkat. Nilai Pearson Correlation sebesar (0,466) artinya motivasi kerja karyawan berkorelasi cukup dengan produktivitas kerja. Hubungan antara masa kerja dan produktivitas kerja menggunakan uji Pearson didapati nilai signifikansi atau p value= 0,012 (< 0,05) artinya terdapat hubungan masa kerja dan produktivitas kerja. Arah korelasi positif yang berarti semakin bertambah masa kerja karyawan,  produktivitas kerjannya cenderung semakin meningkat. Nilai Pearson Correlation sebesar (0,313) artinya masa kerja karyawan berkorelasi cukup dengan produktivitas kerja. Kata Kunci: Motivasi, Masa Kerja, Produktivitas Kerja ABSTRACTIndonesia is recorded as having a low level of work productivity in the Asian region. Indonesia's position is still below Malaysia and Singapore is explained in the Asian Productivity Organization (APO) Productivity Databook 2019 report. The purpose of this study is to analyze the correlation between motivation and working period with the work productivity of PT Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong PLTP Unit 5 and 6 Tompaso Minahasa employees. This research is an analytical survey with cross sectional study design, conducted in March 2020 – February 2021 of PT Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong PLTP Unit 5 and 6 Tompaso employees with 63 respondents. Data analysis includes univariate and bivariate analysis using Pearson test (p≥0.05). Pearson's test results showed a significance value of 0.000 (< 0.05) meaning there was correlation between work motivation and work productivity. Pearson Correlation value (0.466) means that employee work motivation is sufficiently correlated with work productivity. Correlation between work period and work productivity using the Pearson test found a significance value or p value= 0.012 (< 0.05) meaning there was correlation between working period and work productivity. Pearson Correlation value (0.313) means that an employee's work period is sufficiently correlated with work productivity. Keyword: Motivation, Work Period, Work Productivity
GAMBARAN PERILAKU TIM GUGUS TUGAS TERHADAP PENCEGAHAN COVID-19 KOTA MANADO Tikulembang, Waraney A.; Pinontoan, Odi R.; Maddusa, Sri Seprianto
KESMAS Vol 10, No 5 (2021): VOLUME 10, NOMOR 5, MEI 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Covid-19 merupakan salah satu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia. Gugus tugas Covid-19, harus intens menerapkan perilaku pencegahan. Tidak hanya pada saat menjalankan tugasnya, namun ketika pun selesai bertugas harus secara konsisten menerapkan tindakan pencegahan ini terutama dimasa pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis gambaran perilaku yang meliputi pengetahuan dan tindakan tim satuan tugas Covid-19 tentang pencegahan Covid-19 di Kota Manado. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam diambil dari 5 informan Tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kota Manado. Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan dan Tindakan dari Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kota Manado. dari tingkat pengetahuan tim gugus tugas sendiri sudah mengetahui terkait cara-cara dalam menerapkan setiap protokol Kesehatan dalam mencegah penyebaran Covid-19, juga dalam segi Tindakan dapat dilihat  bahwa Tim Gugus Tugas telah berupaya semaksimal mungkin untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara  dalam hal terkait pengetahuan dan tindakan pencegahan Covid-19 tim gugus tugas telah memiliki pengetahuan dan Tindakan yang baik sesuai dengan tugas dan peran-nya sebagai gugus tugas yang di dalamnya mengacu pada surat edaran pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan tentunya menjadi suatu tolak ukur masyarakat Kota Manado terkait pencegahan covid-19 . Saran bagi tim gugus kota Manado Agar kiranya selalu tetap melakukan sosialisasi serta edukasi pada masyarakat kota Manado terkait perilaku masyarakat dalam mencegah penyebaran covid-19 di kota Manado, Saran sebaiknya masyarakat lebih lagi menaati peraturan pemerintah yang telah dibuat terkait protokol kesehatan agar derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat dan secepatnya negara kita kembali normal. Kata Kunci : Covid-19, Gugus Tugas Penanganan covid 19 Kota Manado, Pengetahuan, Tindakan ABSTRACTCoronavirus disease (Covid-19) is a group of viruses that can cause disease in animals and humans. The Covid-19 Task Force must intensively implement preventive behavior. Not only in carrying out their duties, but when it is finished, they must consistently carry out these preventive measures, especially during the Covid-19 pandemic. The purpose of this study was to analyze the description of behavior which includes the knowledge and actions of the Covid-19 task force team regarding the prevention of Covid-19 in Manado City. This study used a qualitative method with in-depth interviews taken from 5 informants from the Manado City Covid-19 Task Force. The results of the study obtained a level of knowledge and action from the Covid-19 Handling Task Force Team in Manado City. From the level of knowledge that the task force team has, they already know ways to implement each health protocol to prevent the spread of Covid-19, also from an action perspective, it can be seen that the Task Force Team has made every effort to break the chain. from the spread of Covid-19. The conclusion of this study is that the Covid-19 Handling Task Force Team in Manado City, North Sulawesi Province in terms of knowledge and prevention measures for Covid-19, the task force team has good knowledge and action in accordance with their duties and roles as a task force in in it refers to a circular by the North Sulawesi Provincial government and of course becomes a benchmark for the people of Manado City regarding the prevention of Covid-19. Suggestions for the Manado city cluster team In order to always continue to socialize and educate the people of Manado city regarding people's behavior in preventing the spread of covid-19 in the city of Manado, Suggestions are that the community should comply more with government regulations that have been made regarding health protocols so that the degree of public health is getting better increase and as soon as possible our country returns to normal. Keywords: Covid-19, Task Force for Handling Covid 19 in Manado City, Knowledge, Action
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sekolah Dasar Di Kecamatan Pasan Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2021 rolos, Thesa; Pinontoan, Odi R.; Sumampow, Oksfriani J.
KESMAS Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari suatu hubungan secara interaktif antara sekumpulan manusia atau masyarakat dengan beragam perubahan lingkungan hidup manusia yang diduga bisa menimbulkan gangguan terhadap kesehatan terutama pada masyarakat serta upaya untuk penanggulangan dan pencegahannyaTujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggambarkan kondisi Kesehatan lingkungan di semua SD dalam Kecamatan Pasan kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitian ini menggunakan servei deskriptif dengan menggunakan kuesioner. Semua SD di Kecamatan pasan adalah tempat di lakukannya penelitian dan di laksanakan pada bulan desember 2020 sampai pada bulan maret 2021. Ada 5 variabel yang di pakai dalam penelitian ini yaiu media air, media udara, media pangan, media sarana dan bangunan , media vektor dan binatang pembawa penyakit.  Dari hasil penelitian di semua SD tersebut menyatakan bahwa kondisi media air pada SDN Inpres Liwutung 1, SDN 1 Liwutung, SDN 3 Liwutung dan SDN Inpres Liwutung 2 sudah memenuhi syarat. Sedangkan yang belum memenuhi syarat dari penelitian adalah SDN Maulit dan SDN Poniki. SDN Inpres Liwutung 1 dan SDN Poniki sudah memenuhi syarat dalam kondisi media udara. Ada beberapa SD yang kondisi media pangannya yang belum memenuhi syarat seperti tidak tersedia tempat untuk penyimpanan makanan. Media sarana dan bangunan juga ada beberapa SD yang belum memenuhi syarat dalam penelitian karena tidak tersedianya tempat cuci tangan disetiap ruang kelas. Sedangkan semua SD di kecamatan Pasan sudah memenuhi syarat dalam kondisi media vektor dan binatang pembawa penyakit.  Kata Kunci: Kesehatan Lingkungan, Inspeksi Kesehatan Lingkungann, Sekolah Dasar ABSTRACTEnvironmental health is a science that studies an interactive relationship between a group of humans or society with various changes in the human environment that are suspected of causing health problems, especially in the community and efforts to overcome and prevent them. Pasan District, Southeast Minahasa Regency. This study uses a descriptive service using a questionnaire. All elementary schools in Pasan District are places where research is carried out and carried out in December 2020 to March 2021. There are 5 variables used in this study, namely water media, air media, food media, facilities and building media, vector media and disease-carrying animals. From the results of the research in all these elementary schools, it was stated that the condition of the water media at SDN Inpres Liwutung 1, SDN 1 Liwutung, SDN 3 Liwutung and SDN Inpres Liwutung 2 had met the requirements. Meanwhile, those who did not meet the requirements of the research were SDN Maulit and SDN Poniki. SDN Inpres Liwutung 1 and SDN Poniki have met the requirements in air media conditions. There are several elementary schools whose food media conditions do not meet the requirements, such as not having a place for food storage. Media facilities and buildings there are also some elementary schools that do not meet the requirements in the study because of the unavailability of hand washing facilities in every classroom. Meanwhile, all elementary schools in Pasan sub-district have met the requirements in terms of vector media and disease-carrying animals. Keywords    : Environmental Health, Environmental Health Inspection, Elementary School
Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Tenaga Kesehatan tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri dalam Penanganan Kejadian Covid-19 di Puskesmas Kawangkoan Lolowang, Erika Venda; Pinontoan, Odi R.; Sondakh, Ricky C.
KESMAS Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alat Pelindung Diri ialah alat yang dapat mengamankan individu yang mampu melepaskan sebagian atau seluruh tubuhnya dari risiko yang diperkirakan di lingkungan kerja. Motivasi di balik ulasan ini adalah untuk menggambarkan tingkat informasi tentang pandangan dan aktivitas pekerja kesehatan terkait penggunaan alat pertahanan individu dalam menangani kasus Coronavirus di Pusat Kesehatan Kawangkoan, menggunakan pemeriksaan kuantitatif dengan metode ekspresif. Contoh 48 tenaga kesejahteraan yang mendapat polling tentang APD. Konsekuensi dari tinjauan ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 24 – 59 tahun, pendidikan terakhir D3 – S2, dan masa kerja 1-25 tahun. Konsekuensi dari tinjauan ini menunjukkan bahwa pekerja kesejahteraan di Pusat Kesejahteraan Kawangkoan memiliki informasi paling bagus, perspektif hebat, dan aktivitas hebat. Akhir dari review ini adalah informasi, perspektif dan aktivitas pekerja kesejahteraan dalam penggunaan peralatan pertahanan individu dalam menghadapi virus Corona di Pusat Kesehatan Kawangkoan sangat bagus. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Alat Pelindung Diri Covid-19 ABSTRACTIndividual Defensive Hardware, hereinafter shortened as PPE, is an instrument that can secure an individual whose capacity is to detach part or all of the body from expected risks in the working environment. Individual defensive gear (PPE) is a gadget planned as a boundary against the entrance of substances, strong, fluid, or air particles to shield contamination or sickness. The motivation behind this review was to depict the degree of information on the perspectives and activities of wellbeing laborers in regards to the utilization of individual defensive gear in taking care of Coronavirus occasions at the Kawangkoan Wellbeing Center, utilizing quantitative examination with an expressive methodology. An example of 48 wellbeing laborers who got a poll about PPE. The consequences of this review demonstrate that the greater part of the respondents are matured 24 – 59 years, the last training is D3 – S2, and the length of work is 1-25 years. The consequences of this review demonstrate that the wellbeing laborers at the Kawangkoan Wellbeing Center have the most great information, great perspectives and great activities. The finish of this review is that the information, perspectives and activities of wellbeing laborers in the utilization of individual defensive gear in dealing with Coronavirus at the Kawangkoan Wellbeing Center are great. Keywords : Knowledge, Attitude, Action, Personal Protective Equipment Covid-19 
Gambaran Faktor Lingkungan Sosial Dan Dukungan Sosial Dengan Kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan Masyarakat Di Desa Raanan Lama Kecamatan Motolong Kabupaten Minahasa Selatan Sengkey, Omega Prisilia; Pinontoan, Odi R.; Warouw, Finny
KESMAS Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masih banyaknya masyarakat yang berperilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di sungai dan sebagian masyarakat yang mempunyai jamban tetapi mengalirkannya ke kolam serta meminjam di jamban milik orang lain menjadi budaya sebagai turun temurun yang diajari atau dibiasakan oleh keluarganya. Tujuan penelitian yaitu mendapatkan gambaran tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, pendapatan ekonomi, dengan kebiasaan buang air besar sembarangan di Desa Raanan Lama Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan. Dan mendapatkan  gambaran  tentang  dukungan  sosial  dengan  kebiasaan  buang  air  besar  sembarangan  di  Desa  Raanan  Lama  Kecamatan  Motoling  Kabupaten  Minahasa  Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam secara langsung dengan melaksanakan protokol kesehatan dimasa pandemi Covid-19 yang diambil dari 6 informan masyarakat Desa Raanan Lama Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan. Hasil penelitian diperoleh masih di temukan masyarakat yang belum memenuhi syarat jamban dan belum memiliki jamban keluarga, ditemukan masyarakat yang masih buang air besar sembarangan dan ditemukan masyarakat yang hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk pembuatan jamban yang membuat masyarakat belum membuat jamban keluarga. Kata Kunci: faktor lingkungan sosial, dan dukungan sosial, dengan kebiasaan buang air besar sembarangan, Desa Raanan Lama Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan ABSTRACTThere are still many people who practice open defecation (BABS) in rivers and some people who have latrines but drain them into ponds and borrow in other people’s latrines have become a culture as hereditary which is taught or accustomed to by their families. The purpose of the study was to get an overview of the level of education, knowledge, attitudes, economic income, with the habit of open defecation in Raanan Lama Village, Motoling District, South Minahasa Regency. And get an idea about social support with open defecation habits in Raanan Lama Village, Motoling District, South Minahasa Regency. This research was conducted using qualitative methods through in-depth direct interviews by implementing health protocols during the Covid-19 pandemic taken from 6 community informants from Raanan Lama Village, Motoling District, South Minahasa Regency. The results obtained are still found in people who do not meet the requirements for latrines and do not have family latrines, people are found who still defecate openly and there are people who only expect assistance from the government for making latrines which makes people not yet build family latrines. Keywords: social environmental factors, and social support, with the habit of open defecation, Raanan Lama Village, Motoling District, South Minahasa RegencyÂ