Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : WARTA

KAJIAN PSIKOLOGI BELAJAR: MENGUKIR PRESTASI MELALUI PENGENALAN DIRI DAN OPTIMALISASI POTENSI Purwandari, Eny
WARTA WARTA Volume 10, Nomor 1, Maret 2007
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.645 KB) | DOI: 10.23917/warta.v10i1.3213

Abstract

Self knowledge is a process which must be conceded by everyindividual. In this process, it is likely that an individual knows his strengthand weakness. The strength does not always cause benefit, on the otherhand the weakness does not always cause a misplace. However, if bothof them are managed well, it will cause something extraordinary. Thestudent has to know his self knowledge to get the best achievement.  Someof the things that should be considered are: style of learning, emotionand the ways of life orientation. For the students of MAN I Sragen, thelearning style tends to be auditory. They manage their emotion well enough,and their ways of life are focused on three things namely: spirit, familyharmony, and achievement. Based on the result of social service, thestudents and the teachers have to use and maximize it well so that theirpositive potential can be optimized and developed well either individuallyor collectively in the educational institution.
PENINGKATAN KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN SEKS ANAK Purwandari, Eny
WARTA WARTA LPM, Vol. 21, No. 2, September 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1806.769 KB) | DOI: 10.23917/warta.v21i2.6651

Abstract

The fulfillment of children sexual education is still ignore,the sex education for children is watched as something negative and still dificult to be educated to children.The parents has an important role for the children sexual education because the parents is the first teacher for the children. So that is the reason, there should have an effort to give an explaination to the children about the function of their sexual organs.To get komperhensive understanding, it was done survey towards 80 parents, in one of Elementary school in Sragen.This reseach used kualitatif approach with fenimenology methode. To get the data the researcher used open questionair
Terapi Berhenti Merokok dengan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Purwandari, Eny; Pubianti, Elvandari; Sofiana, Mita; Nugroho, Muhammad Didik; Freddy, Freddy
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 23, No. 2, September 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v23i2.9538

Abstract

Remaja sebagai generasi penerus bangsa perlu dipersiapkan menjadi manusia yang sehat dan berkualitas. Namun, generasi muda kita sedang terancam karena rokok. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh School of Strategic and Global Studies untuk studi jaminan nasional Universitas Indonesia pada tahun 2018 menunjukkan perokok aktif adalah pada usia 25-38 tahun dengan persentase 44,75. Anak muda memiliki jumlah persentase yang cukup banyak yaitu sebanyak 33,03 persen pada 1000 responden berusia 18-24 tahun masih menjadi perokok aktif. Kondisi ini ditemukan SMA Al-Kautsar sebagai mitra. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari guru BK SMA Al-Kautsar ditemukan sebagian besar siswa laki-laki merokok. Hal ini yang menjadi perhatian bagi tim pengabdian untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat di SMA Al-Kautsar dengan tema “SELF DEVELOPMENT TRAINING FOR TEENAGERS”. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk dapat memberikan edukasi kepada remaja SMA akan bahaya merokok yang ditinjau dari sisi kesehatan, emosi dan spiritual. Selain itu kegiatan ini juga untuk mengaplikasikan intervensi berhenti merokok pada siswa sebagai perokok aktif secara berkelompok dan membantu siswa mengatasi kecanduan merokok. Metode yang digunakan dengan psikodedukasi dan terapi SEFT. Terapi SEFT dilakukan pada 3 perokok aktif (sebagai volunteer). SEFT Therapy, atau perpanjangan dari Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) adalah salah satu teknik terapi alternatif untuk mengatasi masalah emosi dan fisik. Terapi dilakukan dengan cara totok ringan pada titik saraf tertentu atau meridian dalam tubuh. Serangkaian teknik yang sistematis digunakan dalam sistem tubuh untuk meningkatkan kondisi pikiran, emosi, dan perilaku untuk mengurangi kebiasaan merokok. Hasil dari terapi SEFT pada kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan adanya penurunan skala kenikmatan yang dirasakan anak yang ditunjukkan dengan adanya mual, pusing, pahit, batuk bahkan sampai muntah – muntah. Pemberian terapi SEFT ini dapat mengubah mindset siswa untuk menurunkan aktivitasnya dalam merokok. Jadi, SEFT dapat menjadi alternatif terapi yang dapat digunakan untuk kecanduan merokok yang bisa diterapkan setting sekolah.
Terapi Berhenti Merokok dengan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Eny Purwandari; Elvandari Pubianti; Mita Sofiana; Muhammad Didik Nugroho; Freddy Freddy
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 23, No. 2, September 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v23i2.9538

Abstract

Remaja sebagai generasi penerus bangsa perlu dipersiapkan menjadi manusia yang sehat dan berkualitas. Namun, generasi muda kita sedang terancam karena rokok. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh School of Strategic and Global Studies untuk studi jaminan nasional Universitas Indonesia pada tahun 2018 menunjukkan perokok aktif adalah pada usia 25-38 tahun dengan persentase 44,75. Anak muda memiliki jumlah persentase yang cukup banyak yaitu sebanyak 33,03 persen pada 1000 responden berusia 18-24 tahun masih menjadi perokok aktif. Kondisi ini ditemukan SMA Al-Kautsar sebagai mitra. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari guru BK SMA Al-Kautsar ditemukan sebagian besar siswa laki-laki merokok. Hal ini yang menjadi perhatian bagi tim pengabdian untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat di SMA Al-Kautsar dengan tema “SELF DEVELOPMENT TRAINING FOR TEENAGERS”. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk dapat memberikan edukasi kepada remaja SMA akan bahaya merokok yang ditinjau dari sisi kesehatan, emosi dan spiritual. Selain itu kegiatan ini juga untuk mengaplikasikan intervensi berhenti merokok pada siswa sebagai perokok aktif secara berkelompok dan membantu siswa mengatasi kecanduan merokok. Metode yang digunakan dengan psikodedukasi dan terapi SEFT. Terapi SEFT dilakukan pada 3 perokok aktif (sebagai volunteer). SEFT Therapy, atau perpanjangan dari Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) adalah salah satu teknik terapi alternatif untuk mengatasi masalah emosi dan fisik. Terapi dilakukan dengan cara totok ringan pada titik saraf tertentu atau meridian dalam tubuh. Serangkaian teknik yang sistematis digunakan dalam sistem tubuh untuk meningkatkan kondisi pikiran, emosi, dan perilaku untuk mengurangi kebiasaan merokok. Hasil dari terapi SEFT pada kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan adanya penurunan skala kenikmatan yang dirasakan anak yang ditunjukkan dengan adanya mual, pusing, pahit, batuk bahkan sampai muntah – muntah. Pemberian terapi SEFT ini dapat mengubah mindset siswa untuk menurunkan aktivitasnya dalam merokok. Jadi, SEFT dapat menjadi alternatif terapi yang dapat digunakan untuk kecanduan merokok yang bisa diterapkan setting sekolah.
KAJIAN PSIKOLOGI BELAJAR: MENGUKIR PRESTASI MELALUI PENGENALAN DIRI DAN OPTIMALISASI POTENSI Eny Purwandari
WARTA LPM WARTA Volume 10, Nomor 1, Maret 2007
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v10i1.3213

Abstract

Self knowledge is a process which must be conceded by everyindividual. In this process, it is likely that an individual knows his strengthand weakness. The strength does not always cause benefit, on the otherhand the weakness does not always cause a misplace. However, if bothof them are managed well, it will cause something extraordinary. Thestudent has to know his self knowledge to get the best achievement.  Someof the things that should be considered are: style of learning, emotionand the ways of life orientation. For the students of MAN I Sragen, thelearning style tends to be auditory. They manage their emotion well enough,and their ways of life are focused on three things namely: spirit, familyharmony, and achievement. Based on the result of social service, thestudents and the teachers have to use and maximize it well so that theirpositive potential can be optimized and developed well either individuallyor collectively in the educational institution.