Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS

Aplikasi Kompos Limbah Kulit Jambu Mete Pada Jagung Lokal Muna Di Lahan Kering Marginal Rahni, Nini Mila; Safuan, La Ode; Salmatia, Salmatia; Zulfikar, Zulfikar; Nuraida, Nuraida
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL PANGAN DAN PERKEBUNAN (Realitas Pangan dan Perkebunan saat ini dan Prospe
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/11328

Abstract

Indonesia khususnya Sulawesi Tenggara, rendahnya produksi jagung terutama terkait dengan aspek fisik yaitu tanah dan iklim. Sebagian besar budidaya jagung diusahakan pada lahan-lahan marginal dengan tingkat kesuburan yang rendah dengan kondisi iklim yang kering.  Namun  demikian, dengan pengelolaan dan cara budidaya yang baik, lahan kering marginal tersebut sangat potensial untuk daerah pengembangan jagung.  Salah satu cara budidaya yang tepat adalah dengan pemupukan yang tepat. Pada penelitian ini menggunakan kompos limbah kulit jambu mete dapat memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah serta ramah lingkungan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons tanaman jagung lokal terhadap kompos limbah kulit jambu mete pada lahan kering marginal. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Maret–Agustus 2017 di Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dan kompos kulit jambu mete sebagai perlakuan dengan 5 taraf dosis yaitu kontrol, 5 ton ha-1, 10 ton  ha-1, 15 ton ha-1 dan 20 ton ha-1. Data dianalisis sesuai dengan rancangan yang digunakan dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%.  Hasil penelitian menununjukkan bahwa pemberian kompos limbah kulit jambu mete mempengaruhi semua variabel pengamatan yaitu pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, luas daun dan diameter batang), komponen hasil dan hasil (bobot tongkol per tanaman, bobot biji per tongkol, bobot 100 biji, bobot tongko ton ha-1 dan bobot biji (ton ha-1). Aplikasi kompos limbah kulit jambu mete taraf dosis 20 ton ha-1 memberikan pengaruh terbaik pada keseluruhan variabel pengamatan.
Optimalisasi Pemanfaatan Lahan untuk Pengembangan Tanaman Jagung dan Kacang Tanah di Das Tiworo Berbasis Evaluasi Kesesuaian Lahan Zulfikar, Zulfikar; Tufaila, Muhammad; Rianse, Usman; Leomo, Sitti; Rahni, Nini Mila
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL (Pembangunan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan di Era Disrupsi)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/15075

Abstract

Identifikasi suatu wilayah yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman jagung dan kacang tanah diwilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan berdasarkan pada pola tata guna lahan yang baik berbasis evaluasi kesesuaian lahan. Penelitian ini bertujuan menentukan wilayah-wilayah yang sesuai sehingga lebih optimal dalam pengembangan komoditas jagung dan kacang tanah berdasarkan hasil evaluasi kesesuaian lahan di DAS Tiworo. Metode menggunakan metode matching/mencocokkan antara kualitas/karakteristik lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman jagung dan kacang tanah. Jenis data yang dikumpulkan untuk evaluasi kesesuaian lahan adalah sifat fisik tanah dan kimia meliputi pH-tanah, kandungan C-Organik tanah, N-total, kandungan P2O5, K2O, Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah, Kejenuhan Basa (KB), tekstur tanah, kondisi drainase, bahaya banjir, data curah hujan dan temperatur udara,  serta kelas kelerengan dan tingkat bahaya erosi dengan pendekatan unit lahan. Setiap unit lahan kemudian dilakukan survei untuk mendapatkan data karakteristik pada masing-masing unit lahan. Berdasarkan hasil evaluasi kesesuaian lahan aktual untuk tanaman jagung dan kacang tanah di DAS Tiworo hanya memiliki  2 tingkat klasifikasi kesesuaian lahan yakni kelas S3 (sesuai marginal) dan kelas N (tidak sesuai). Wilayah yang dapat dioptimalkan untuk pengembangan tanaman jagung pada Kelas S3sebesar 22,30% (6.479,24 ha) dengan faktor penghambat yaitu 1) ketersediaan air (wa), 2) retensi hara (nr), 3) ketersediaan hara (na) dan 4) bahaya erosi (eh) demikian pula untuk tanaman kacang tanah pada Kelas S3 sebesar 22,06% (6.408,60 ha) dengan faktor penghambat yaitu 1) ketersediaan air (wa), 2) retensi hara (nr), 3) ketersediaan hara (na) dan 4) bahaya erosi (eh).