Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search
Journal : JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU MENGIMUNISASI ANAKNYA DI DESA SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA (PENDEKATAN TEORI HEALTH BELIEF MODEL) Dewi, Rosmala; Saleh, Ismael; Ridha, Abduh
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 4, No 2 (2017): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (978.911 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v4i2.855

Abstract

Imunisasi merupakan salah satu program yang berkaitan dengan upaya preventif penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.Di Kalbar data UCI baru mencapai 69,65%. Desa Sungai Raya tahun 2014 IDL 15,3% masih dibawah target dan hasil survey pendahuluan di dapatkan bahwa dari 15 responden diketahui 5 (30%) imunisasinya belum lengkap dengan alasan ibu merasa khawatir akan meyebabkan demam.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu mengimunisasi anaknya di Desa Sungai Raya menggunakan pendekatan teori Health Belief Model.Jenis penelitian ini adalah analitik observasional. Sampel dalam penelitian ini sebesar 86 orang dengan menggunakan rumus statistik. Keseluruhan populasi dijadikan sampel dan analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-square.Hasil penelitian diketahui  bahwa ada hubungan antara kerentanan yang dirasakan (p= 0,004), keseriusan yang dirasakan (p= 0,046), manfaat yang dirasakan (p= 0,007), hambatan yang dirasakan (p=0,024) dengan perilaku ibu mengimunisasi anaknya.SebaiknyaDinas Kesehatan dan Puskesmas menyiapkan sarana dan prasarana berupa media penyuluhan dan pembentukan kelompok-kelompok sasaran imunisasi sehingga peningkatan target  imunisasi dapat tercapai secara maksimal. 
PERILAKU MEROKOK SEBAGAI FAKTOR YANG BERISIKO TERHADAP KEJADIAN GAGAL GINJAL KRONIK (Studi Kasus pada pasien Pralansia dan Lansia di RSUD dr. Soedarso Pontianak) Aisyah, Aisyah; Hernawan, Andri Dwi; Ridha, Abduh
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 2, No 4 (2015): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.803 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v2i4.343

Abstract

Gagalginjalkronikmerupakansalahsatupenyakittidakmenular yang menyebabkanmeningkatnyaangkakesakitandankematian yang signifikansecara global.Gagalginjalkronikdisebabkankarenaterjadikerusakanpadanefronsecaraperlahandandiam-diamsehinggaginjalkehilanganfungsinyauntukmenjagadarahtetapbersihdanseimbangsecarakimiawi.Berdasarkanberbagaipenelitian, merokokmerupakansalahsatufaktorrisikokejadiangagalginjalkronik.Berbagaibahankimia yang terdapatdalamrokokdanterseraptubuhdapatmenyebabkanpenurunanlaju GFR.Angkakejadiangagalginjalkronikpadausiapralansiadanlansia di RSUD Dr. Soedarsocukuptinggi. Tahun 2012 proporsigagalginjalkronikusiapralansiadanlansiasebesar 68,75 %, Tahun 2013 sebesar 48,3 % danTahun 2014 sebesar 32,55 %. Penelitianbertujuanuntukmengetahuiperilakumerokoksebagaifaktor yang berisikoterhadapkejadiangagalginjalkronikpadapralansiadanlansia di RSUD Dr. Soedarso Pontianak.Penelitianinimenggunakandesainkasus-kontrol.Sampelpenelitianberjumlah 90 orang (45 kasusdan 45 kontrol) yang diambildenganteknikpurposive sampling.Ujistatistik yang digunakanujichi-square dengantingkatkepercayaan 95%.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwaterdapathubungan yang bermaknaantaraaktivitasmerokokpadapermulaanhari (p value = 0,011, OR= 3,967, CI 95% = 1,460-10,782), jumlahBatangrokok (p value = 0,003 , OR= 4,750, CI 95% = 1,754 - 12,866), waktujedarokok ( p value = 0,001, OR = 4,529, CI 95% = 1,852 – 11,077) dengankejadiangagalginjalkronik. Variabel yang tidakberhubunganyaitujenisrokok( p value = 0,590, OR = 0,645, CI 95 % = 0,221-1,879).Disarankankepada RSUD DrSoedarsountukmemonitoringkegiatan PKRS yang berkaitandenganrokok, menggalakkankerjasamadenganDinasKesehatangunapencegahantingkatdasar.Kata kunci : Awal merokok, BatangRokok, JedaMerokok
DETERMINAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI DESA PUNGGUR KECIL KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Nunung, Nunung; Ridha, Abduh; Abrori, Abrori
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 4, No 1 (2017): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.251 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v4i1.840

Abstract

Pemilihan penolong persalinan merupakan salah satu upaya yang harus dipersiapkan untuk menghadapi proses persalinan, penolong persalinan yang dimaksud adalah seseorang yang memberikan pertolongan selama persalinan dan nifas. Tenaga penolong persalinan dibedakan atas dua bagian, pertama tenaga kesehatan, yaitu dokter spesialis, dokter umum, bidan dan perawat, kedua tenaga non-kesehatan (dukun bayi), baik yang terlatih maupun yang tidak terlatih. Tahun 2015 di Indonesia cakupan persalinan ibu hamil kesehatan provinsi, mencapai 79,72%. Secara nasional, indikator capaian tersebut di bawah Target Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Renstra). Kemudian terdapat 18 provinsi yang belum memenuhi target cakupan persalinan hanya mencapai 52,9%, salah satunya yaitu di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), capaian Ibu bersalin hanya mencapai 56,04%. 
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, AKSES INFORMASI HIV/AIDS DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHANHIV/AIDS PADA PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI KOTA PONTIANAK Chartika, Wenny; Hernawan, Andry Dwi; Ridha, Abduh
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 1, No 1 (2014): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2027.421 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v1i1.108

Abstract

Kota Pontianak merupakan kota dengan kasus terbanyak HIV/AIDS di Kalimantan Barat, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Pontianak kasus HIV(+) adalah sampai dengan Agustus 2010 jumlah kasus HIV(+) 1.268 kasus, kemudian meningkat menjadi 1.588 kasus HIV(+) sampai dengan September 2011, dan terus meningkat sampai dengan Oktober 2012 jumlah kasus HIV (+) menjadi 1.786 kasus. Sedangkan pada tahun 2012 jumlah kasus HIV/AIDS secara kumulatif mencapai 2.740 kasus. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, akses informasi HIV/AIDS, dan dukungan keluarga dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS pada pengguna napza suntik di Kota Pontianak. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional yang bersifat analitik, dengan pendekatan cross sectional, sampel dalam penelitian ini berjumlah 68 responden. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-square (X²), dengan derajat ketepatan 95% (á = 0,05). Berdasarkan hasil analisis bivariat diperoleh tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS pada pengguna napza suntik di Kota Pontianak (p value = 1,000) , ada hubungan antara sikap dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS pada pengguna napza suntik di Kota Pontianak (p value = 0,000), Tidak ada hubungan antara akses informasi HIV/AIDS dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS pada pengguna napza suntik di Kota Pontianak (p value = 0,215) dan Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS pada pengguna napza suntik di Kota Pontianak (p value = 0,009). Diharapkan Dinas Kesehatan Kota Pontianak untuk melakukan upaya intervensi pada pengguna napza suntik di Kota Pontianak dengan memberikan penyuluhan serta memberikan informasi kesehatan terkait bahaya penyalahgunaan narkoba dan bahaya HIV/AIDS
PERILAKU MEROKOK SEBAGAI FAKTOR YANG BERISIKO TERHADAP KEJADIAN GAGAL GINJAL KRONIK (Studi Kasus pada pasien Pralansia dan Lansia di RSUD dr. Soedarso Pontianak) Aisyah, Aisyah; Hernawan, Andry Dwi; Ridha, Abduh
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 2, No 3 (2015): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1516.619 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v2i3.153

Abstract

Gagal ginjal kronik merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menyebabkan meningkatnya angka kesakitan dan kematian yang signifikan secara global. Gagal ginjal kronik disebabkan karena terjadi kerusakan pada nefron secara perlahan dan diam-diam sehingga ginjal kehilangan fungsinya untuk menjaga darah tetap bersih dan seimbang secara kimiawi. Berdasarkan berbagai penelitian, merokok merupakan salah satu factor risiko kejadian gagal ginjal kronik. Berbagai bahan kimia yang terdapat dalam rokok dan terserap tubuh dapat menyebabkan penurunan laju GFR. Angka kejadian gagal ginjal kronik pada usia pralansia dan lansia di RSUD Dr. Soedarso cukup tinggi. Tahun 2012 proporsi gagal ginjal kronik usia pralansia dan lansia sebesar 68,75 %, Tahun 2013 sebesar 48,3 % dan Tahun 2014 sebesar 32,55 %. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perilaku merokok sebagai faktor yang berisiko terhadap kejadian gagal ginjal kronik pada pralansia dan lansia di RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Penelitian ini menggunakan desain kasus-kontrol.Sampel penelitian berjumlah 90 orang (45 kasusdan 45 kontrol) yang diambil dengan teknik purposive sampling. Uji statistik yang digunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas merokok pada permulaan hari (p value = 0,011, OR= 3,967, CI 95% = 1,460-10,782), jumlah Batang rokok (p value = 0,003 , OR= 4,750, CI 95% = 1,754 - 12,866), waktu jeda rokok ( p value = 0,001, OR = 4,529, CI 95% = 1,852 – 11,077) dengan kejadian gagal ginjal kronik. Variabel yang tidak berhubungan yaitu jenis rokok ( p value = 0,590, OR = 0,645, CI 95 % = 0,221-1,879). Disarankan kepada RSUD Dr Soedarso untuk memonitoring kegiatan PKRS yang berkaitan dengan rokok, menggalakkan kerjasama dengan Dinas Kesehatan guna pencegahan tingkat dasar.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PEROKOK PASIF(Studi Kasus Pada Keluarga Perokok Aktif Di Desa Bukit Mulya Kecamatan Subah Kabupaten Sambas Kalimantan Barat). Mustolih, Ahmad; Trisnawati, Elly; Ridha, Abduh
Jumantik Vol 2, No 3 (2015): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.055 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v2i3.136

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi faktor risiko dari beberapa penyakit. Hipertensi sering kali tidak diketahui dan berakibat pada kematian, salah satunya disebabkan oleh rokok. Merokok tidak hanya berdampak pada perokok aktif tetapi juga berdampak pada perokok pasif karena komponen racun yang ditemukan dalam asap rokok arus samping sidestream 4-6 kali lebih besar dariasap rokok arus utama (mainstream). Salah satu kelompok yang terpapar adalah ibu rumah tangga yang memiliki suami perokok. Angka kejadian hipertensi mengalami peningkatan disetiap tahunya dan 63% diderita oleh jenis kelamin perempuan. Tahun 2011 proporsi kejadian hipertensi sebesar 7,89%, mengalami peningkatan menjadi 8,2% pada tahun 2012 dan 12,4% pada tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada perokok pasif di Desa Bukit Mulya Kecamatan Subah Kabupaten Sambas. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional. Sampel penelitian sebanyak 117 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna lokasi kebiasaan merokok suami( p value = 0,041 PR= 2,860, CI 95% = 1,121 - 7,295), jenis rokok yang dihisap suami (p value = 0,027 PR= 3,947, CI 95% = 1,194 - 13,040), jumlah batang rokok yang dihisap suami (p value = 0,041, PR=2,595, CI 95% =1,113- 6,049), jumlah perokok dalam keluarga ( p value = 0,047 PR 2,400, CI 95% = 1,085–5,309) dengan Kejadian hipertensi pada perokok pasif (istri). Variabel yang tidak berhubungan yaitu lama keterpaparan asap rokok (p value= 0,063). Faktor risiko yang paling berpengaruh yang menyebabkan Hipertensi pada perokok pasif adalah jumlah batang rokok (PR = 0,364) dengan tingkat probabilitas 91,65%. Direkomondasikan untuk mewujudkan desa tanpa rokok salah satunya seperti mengadakan lomba PHBS Tatanan Rumah Tangga.
EFEKTIFITAS METODE DISKUSI KELOMPOK DAN METODE CERAMAH TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKS PRANIKAH (Study Kasus Remaja Kelas X IPA Di Sma Negeri 01 Bengkayang) Ardila, Aris; Ridha, Abduh; Jauhari, Abdul Haris
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 1, No 02 (2014): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.039 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v1i02.321

Abstract

The enhancement of premarital sexual behavior among adolescents resulting in adverse effects. Therefore, preventive measures to this behavior need to be done. Lecture and discussion methods can be conducted to increase the adolescents’ knowledge and behavior as these methods provide them with the information about the causes and effect, as well as the prevention of the premarital sexual behavior.This study aimed at discovering the effectiveness of the lecture and discussion methods in enhancing the adolescents’ knowledge and attitude towards premarital sexual behavior.A quasi experimental design, as well as pre-test post test non equivalent control group was carried out in this study. Discussion and lecture methods were treated as the independent variable. While the adolescents’ knowledge and attitude towards premarital sexual behavior lecture were handled as the dependent variable.There were two statistical tests used to analyze the data; Wilcoxon and Mann Whitney tests. Wilcoxon statistical test was utilized to test the difference of the adolescents knowledge and attitude before and after the treatments. Meanwhile, Mann Whitney statistical test was used to discover the effectiveness between the two methods.The study revealed two findings. First, the Wilcoxon statistical test showed that the lecture method resulted in students’ knowledge ( p=0,0001), and attitude (p=0,0001), while the discussion method resulted in students’ knowledge ( p=0,0001), and attitude (p=0,0007), Therefore, there was differentiation between students’ knowledge and attitude before and after the treatments. Second, the Mann Whitney statistical test proved that there was no difference between in effectiveness between lecture and discussion methods in enhancing students’ knowledge (p=0,636) and students’ attitude (p=0,102) towards premarital sexual behavior.Based on the findings, the students should be provided more counseling and information about adolescents reproductive health. The counseling can be carried out by combining lecture and discussion methods.Key words: premarital sexual behavior, group discussion, lecture, knowledge, attitude
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK Angelina, Angelina; Ridha, Abduh; Alamsyah, Dedi
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 5, No 1 (2018): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.118 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v4i2.1269

Abstract

Dismenoremerupakan keadaan seorang perempuan mengalami nyeri saat menstruasi yang berefek buruk menyebabkan gangguan melakukan aktivitas harian karena nyeri yang dirasakannya.Dismenore primer adalah rasa nyeri yang terjadi selama masa menstruasi dan selalu berhubungan dengan siklus ovulasi.Nyeri tersebut timbul akibat adanya hormon prostaglandin yang membuat otot uterus atau rahim berkontraksi.Hal ini disebabkan oleh kontraksi dari miometrium yang diinduksi oleh prostaglandin tanpa adanya kelainan patologis pelvis.Angka kejadian dismenore di Indonesia sebesar 54,89%, di Amerika angka persentasenya sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72 %. Penelitian bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan dismenore pada remaja putri di sekolah menengah atas kecamatan sengah temila kabupaten landak. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitik dengan desain study cross sectional (potong lintang). Sampel penelitian sebanyak 95 orang yang diambil dengan teknik proporsional randomsampling. Uji statistik yang digunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara usia menarche (p value=0,024), paparan asap rokok (p value=0,003), siklus menstruasi (p value=0,019) dengan dismenore kongestif. Variabel yang tidak berhubungan yaitu status gizi (p value=1,000), lama menstruasi (p value=0,552), riwayat keluarga (p value=0,076), dan stres (p value=0,594).Disarankan kepada pihak sekolah untuk meningkatkan pembinaan konseling yang menyangkut dismenore.
KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT UMUM SOEDARSO PONTIANAK Sulistiawan, Aprianto; Marlenywati, Marlenywati; Ridha, Abduh
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 1, No 1 (2014): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2032.279 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v1i1.94

Abstract

Chronic kidney disease is a chronic disease need dialysis therapy treatment . The prevalence of CRF in the General Hospital Soedarso increased 7.64 % in 2012 to 22.9 % when compared to 2011, and January-March 2013 amounted to 12.86 % . Chronic kidney disease affects the patient's quality of life already begun with circumstances resigned because of illness must rely on tools hemodialysis . The purpose of the study to determine what factors are associated with quality of life of patients with chronic renal failure Hemodialysis diruang dr Soedarso. Design studies using cross-sectional design . Population of 329 people , minimum sample taken in this study was 149 respondents . Sampling with non- probability sampling technique that uses sampling incidental. The results showed that there is a significant correlation with quality of life in patients with chronic kidney crows that age (p value = 0,025 , PR = 1,487) , gender (p value = 0,005 , PR = 1,601), the frequency of hemodialysis (p value = 0,000 , PR = 1,855), stage chronic renal failure (p value = 0,043, PR =1,403), coping skills (p value = 0,041, PR = 1,405) to kidney failure, and as for variables which are unrelated family support ( p value = 0,105,). Advice need for better coping ability of any patient with chronic renal failure that would affect the incidence of stress that will affect the quality of life .
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN TENAGA KESEHATAN DENGAN PERILAKU KADER SEBAGAI PETUGAS JUMANTIK DI PUSKESMAS TANJUNG SEKAYAM KABUPATEN SANGGAU Febrianti, Rusma Ika; Hernawan, Andri Dwi; Ridha, Abduh
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 2, No 2 (2015): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.96 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v2i2.335

Abstract

Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) adalah kelompok kerja kegiatan pemberantasan penyakit demam berdarah dengue di tingkat desa dalam wadah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa Menurut data Puskesmas Tanjung Sekayam Kabupaten Sanggau jumlah kader yang terdaftar hingga saat ini berjumlah 60 orang.Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi antara pengetahuan, sikap, dan peran tenaga kesehatan dengan perilaku kader sebagai petugas jumantik di Puskesmas Tanjung Sekayam, Kabupaten Sanggau, dengan jumlah sampel 60 responden dengan uji Chi SquareBerdasarkan tujuan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Berdasarkan hasil analisa univariat dari 60 responden diperoleh bahwa sebagian besar responden berpengetahuan kurang baik (61,7%) dan sebagian kecil berpengetahuan baik (38,3%), sebagian besar sikap responden mendukung (91,7%) dan dan sebagian kecil sikap responden tidak mendukung (8,3%), sebagian besar responden menyatakan peran petugas kesehatan baik (93,33%) dan kurang baik (6,67%), dan sebagian besar perilaku responden sebagai kader jumantik aktif (66,7%) dan tidak aktif ( 33,3%). Tidak ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan peran tenaga kesehatan dengan perilaku kader sebagai petugas jumantik di Puskesmas Tanjung Sekayam, Kabupaten Sanggau.Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan bahan referensi dalam meningkatkan kinerja kader jumantik dan diharapkan pihak Dinas Kesehatan untuk selalu memberikan pengetahuan dan cara memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada kaderKata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Peran, Jumantik