Fatmawati Fatmawati
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Riau

Published : 46 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Kesantunan Tuturan Interogatif dalam Talkshow Kick Andy Ada Apa dengan Luhut di Youtube Annisa Hudani Nabila; Fatmawati
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v8i2.1979

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tuturan-tuturan pertanyaan yang dikemukakan oleh Andy terkait isu-isu kontroversi yang ditimbulkan oleh kebijakan dan pernyataan Luhut. Masalah dalam penelitian ini yakni bagaimana pembentukan tuturan interogatif dan skala kesantunan dalam tuturan interogatif dalam acara talkshow Kick Andy Ada Apa dengan Luhut di youtube. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan, menganalisis, menginterpretasi, serta menyimpulkan mengenai bentuk tuturan interogatif dan skala kesantunan tuturan interogatif. Data dalam penelitian ini semua tuturan interogatifyang tedapat dalam acara talkshow Kick Andy Ada Apa dengan Luhut di youtube.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, simak, dan catat. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan mengidentifikasi, memberikan penomoran, mengklasifikasi, menyajikan data, menganalisis, menginterpretasi, serta menyimpulkan hasil penelitian. Simpulan dalam penelitian ini yaitu, pembentukan tuturan interogatif yang paling sering digunakan adalah tuturan interogatif dengan menggunakan kata tanya. Hal tersebut karena, acara tersebut bersifat wawancara dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dari narasumber. Sedangkan tuturan interogatif paling sedikit ditemukan adalah tuturan interogatif dengan membalikkan urutan kata dan menggunakan kata “bukan” atau “tidak”. Hal tersebut karena, Andy merupakan seorang jurnalis, sehingga susunan kata yang digunakan tersusun dan jarang menanyakan bentuk pengingkaran atau pilihan melainkan dengan bertanya untuk menggali informasi. Dari segi skala kesantunan, tuturan interogatif dalam talkshow Kick Andy Ada Apa dengan Luhut tergolong tidak santun. Hal tersebut dikarenakan, tuturan interogatif yang digunakan pembawa acara banyak yang memojokkan narasumber terkait dengan isu tentang Luhut yang sedang kontroversial di masyarakat.
PELANGGARAN MAKSIM KUANTITAS DAN ALASAN PELANGGARANNYA DALAM CORBUZIER PODCAST ANIES MENJAWAB DI YOUTUBE Huaini Rodiah; Fatmawati Fatmawati
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 6, No 1 (2022): JURNAL KREDO VOLUME 6 NO 1 TAHUN 2022
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v6i1.8442

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelanggaran maksim kuantitas serta alasan pelanggaran maksim tersebut pada program Corbuzier Podcast Anies Menjawab di Youtube. Peneliti menyertarakan alasan pelanggaran pada maksim kuantitas ini untuk memberitahukan bahwa pelanggaran pada maksim kuantitas tersebut terjadi bukan hanya kebetulan saja, tetapi adanya alasan tertentu sehingga terjadinya pelanggaran. Alasan pelanggaran pada maksim kuantitas digolongkan menjadi 5 kategori. Peneliti menggunakan metode analisis isi. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini dari 267 tuturan ditemukan 95 tuturan yang dilanggar. Dari 95 tuturan tersebut terdapat 49 tuturan yang melanggar maksim kuantitas dengan 5 kategori alasan pelanggarannya.
KESANTUNAN TUTURAN DALAM KOLOM KOMENTAR AKUN TWITTER ANIES BASWEDAN Widya Fitri; Fatmawati Fatmawati
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 7, No 2 (2022): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v7i2.92-101

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berita IDX Channel yang menyebutkan bahwa tingkat kesantunan netizen Indonesia dalam menggunakan media sosial terutama dalam memberikan komentar paling rendah se-Asia tenggara karena berdasarkan survey Indonesia berada pada peringkat ke-29 dari 32 Negara. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi dan mengelaborasi skala kesantunan dalam tuturan netizen pada kolom komentar akun twitter Anies Baswedan. Teori untuk menentukan permasalahan ini menggunakan teori Leech (2005). Metode yang digunakancontent analysis. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik dokumentasi dan simak bebas libat cakap. Teknik analisis data yang digunakancontent analysis menurut Burhan Bugin. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang penulis gunakan adalah teknik checking the realibility dan checking the validity. Sesuai dengan sebaran data di atas dapat disimpulkan bahwa tuturan warganet dalam akun twitterAnies Baswedan tergolong kategori tuturan yang santun. Dengan demikian, hasil data penelitian dengan sebaran berita IDX Channel tidak sejalan. Perlu diketahui bahwasanya kesantunan dalam bertutur terkadang dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya postingan pemilik akun yang membuat netizen berargumen santun serta tidak santun. Selain itu ada pun penyebab mengapa warganet  bisa memberikan komentar-komentar yang kurang santun itu karena kurangnya rasa hormat-menghormati satu sama lain.
KESANTUNAN TUTURAN PENOLAKAN PADA BUDAYA MASYARAKAT BATAK DI DESA AIR JAMBAN KECAMATAN MANDAU Susi Mariana; Fatmawati -
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 7, No 2 (2022): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v7i2.29-39

Abstract

Penolakan pada dasarnya memberikan kesan atau perasaan kecewa pada lawan tutur, karena sesuatu yang diharapkan tidak sesuai harapan. Namun penolakan tidak akan memberikan kesan mengecewakan jika penolakan tersebut dituturkan dengan bahasa yang sopan dan santun. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengelaborasi data mengenai bentuk tuturan penolakan dan skala kesantunan penolakan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kartomihardjo dalam Nadar, F X. (2009), dan Leech dalam Rahardi (2005). Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode konten analisis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (qualitative approach). Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan masyarakat batak di desa air jamban, kecamatan mandau, kabupaten bengkalis. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tekni domentasi, simak libat cakap, sadap, pancing, rekam dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Batak lebih dominan menggunakan penolakan dengan komentar. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian komentar saat menolak tawaran, ajakan, perintah, dan himbauan akan dianggap lebih tepat dan tidak merugikan lawan bicara. Skala kesantunan yang paling berkaitan adalah skala ketidaklangsungan. Selanjutnya, masyarakat Batak lebih dominan menggunakan skala ketidaklangsungan saat melakukan tuturan penolakan. Hal ini menunjukkan bahwa tuturan penolakan yang diungkapkan oleh masyarakat Batak tergolong santun.
KESANTUNAN TUTURAN DALAM KOLOM KOMENTAR AKUN TWITTER FELIXSIAUW Rima Hayari; Fatmawati -
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 7, No 2 (2022): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v7i2.1-8

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh bervariasinya kesantunan berbahasa yang dilakukan di akun media sosial twitter khususnya pada akun Felixsiauw. Tujuan yang terdapat dalam penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dan mengolaborasi skala kesantunan komentar pengguna twitter di akun twitter Felixsiauw. Sumber data dalam penelitian ini adalah kolom komentar akun twitter Felixsiauw pada tanggal 6 Mei 2020 dan 14 Januari 2021. Metode analisis isi. Teknik pengumpulan data adalah teknik dokumentasi, teknik simak, teknik catat. Hasil penelitian ini  ditemukan 120 data secara keseluruhan. Pada skala kerugian dan keuntungan terdapat 24 data, didominasi oleh tuturan yang santun. Pada skala pilihan terdapat 15 data, didominasi oleh tuturan yang santun. Pada skala ketidaklangsungan terdapat 56 data, didominasi oleh tuturan yang tidak santun. Pada skala keotoritasan terdapat 3 data, didominasi oleh tuturan yang santun. Pada skala jarak sosial terdapat 22 data, didominasi oleh tuturan yang santun. Tuturan yang banyak ditemukan pada skala ketidaklangsungan yang paling sedikit ditemukan pada skala keotoritasan. Pada penelitian ini, diperoleh temuan penelitian mengenai skala Leech. Untuk skala keotoritasan, terdapat kesulitan mengetahui apakah seseorang itu mempunyai peringkat sosial yang sama dengan Felixsiauw atau tidak. Untuk skala jarak sosial, terdapat kesulitan mengetahui seseorang itu mempunyai jarak sosial dekat atau tidak berdasarkan komentarnya.
Pelatihan Penyusunan Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Puisi Untuk Tim MGMP Bahasa Indonesia Tingkat SMA Se-Pekanbaru Fatmawati Fatmawati; Rika Ningsih; Noni Andriyani; Desi Sukenti; Sudirman Shomary
Jurnal Pemberdayaan Sosial dan Teknologi Masyarakat Vol 1, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.654 KB) | DOI: 10.54314/jpstm.v1i2.759

Abstract

Abstract: The assessment position in the design of learning implementation is part of three main components, namely learning objectives, learning activities, and assessment of learning outcomes. The phenomenon that occurs is that not all teachers make appropriate assessments regarding students' poetry writing skills. Several cases indicated that teachers did not assess students' poetry using appropriate indicators. Therefore, the PkM team assumes that there is a need for training in the creation of a poetry writing skill assessment rubric for the Indonesian Language MGMP team at the high school level in Pekanbaru. This PkM activity aims to provide teachers with an understanding of how to compose a rubric for assessing poetry writing skills. After mentoring, it was concluded that the assessment of poetry writing skills could be done by paying attention to the skills to form two structures that build poetry. The two skills are: (1) the skill to form the physical structure of poetry which includes the ability to use diction, the ability to imagine, the ability to use figure of speech, the ability to use rhyme and the ability to use typography; (2) skills in forming the inner structure of poetry which include skills in expressing themes and skills in expressing messages. The two skills above can be derived in the form of a poetry writing skill assessment rubric that can be used by teachers in assessing poetry written by students. The amount of weight for each indicator varies depending on the level of difficulty of each.         Keywords: poetry writing skills; inner structure; physical structureAbstrak: Kedudukan penilaian dalam desain penyelenggaraan pembelajaran adalah sebagai bagian dari tiga komponen pokok, yaitu tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Fenomena yang terjadi adalah tidak semua guru melakukan penilaian yang tepat terkait keterampilan menulis puisi siswa. Beberapa kasus mengindikasikan bahwa guru tidak menilai puisi siswa dengan menggunakan indikator yang tepat. Oleh karena itu, tim PkM berasumsi bahwa perlu diadakan pelatihan pembuatan rubrik penilaian keterampilan menulis puisi untuk tim MGMP Bahasa Indonesia tingkat SMA se-Pekanbaru. Kegiatan PkM ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada guru bagaimana cara menyusun rubrik penilaian keterampilan menulis puisi. Setelah dilakukan pendampingan, diperoleh simpulan bahwa penilaian keterampilan menulis puisi dapat dilakukan dengan memperhatikan keterampilan membentuk dua struktur yang membangun puisi. Kedua keterampilan itu adalah: (1) keterampilan membentuk struktur fisik puisi yang meliputi kemampuan menggunakan diksi, kemampuan dalam pengimajian, kemampuan menggunakan majas, kemampuan menggunakan rima dan kemampuan menggunakan tipografi; (2) keterampilan membentuk struktur batin puisi yang meliputi keterampilan mengungkapkan tema dan keterampilan mengungkapkan amanat. Dua keterampilan di atas dapat diturunkan dalam bentuk rubrik penilaian keterampilan menulis puisi yang bisa digunakan oleh para guru dalam menilai puisi yang ditulis oleh siswa. Besaran bobot untuk tiap-tiap indikator bervariasi tergantung pada tingkat kesulitan masing-masing.Kata kunci: keterampilan menulis puisi; struktur batin; struktur fisik
Pelatihan Penyusunan Soal Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Sastra Untuk Tim MGMP Bahasa Indonesia Tingkat Sma Se-Pekanbaru Rika Ningsih; Fatmawati Fatmawati; Noni Andriyani; Erni Erni; Alber Alber
Jurnal Pemberdayaan Sosial dan Teknologi Masyarakat Vol 1, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.815 KB) | DOI: 10.54314/jpstm.v1i2.762

Abstract

Abstract: Vocabulary is an important thing that must be possessed by a student in Indonesian language lessons, including literature lessons. To measure the extent to which the students' vocabulary mastery, the teacher needs to test the students. Before doing the test, of course, the teacher needs questions in measuring students' vocabulary mastery. The phenomenon found in the field is that teachers pay less attention to indicators in making literary questions. This causes the questions made to be not in accordance with the student's abilities so that the expected results are not achieved properly. The teacher's lack of skill in making literary questions, especially about vocabulary mastery, is caused by several factors. One of the factors is the lack of upgrading and training provided to teachers. The purpose of this PkM activity is to provide understanding to teachers in preparing vocabulary mastery questions in learning literature. There are several conclusions that can be drawn after carrying out this community service activity. First, the participants of the PkM activity (the teachers of the MGMP team at the high school level throughout Pekanbaru) were very enthusiastic about participating in this training. Second, after conducting training and discussions with teachers, four indicators were obtained in the preparation of vocabulary questions derived from theories related to vocabulary. Third, after obtaining several indicators, a vocabulary mastery question is drawn up which is also derived directly from the indicators that have been mutually agreed upon.Keywords: indicators; literature learning; vocabulary  Abstrak: Kosakata merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh seorang siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia tidak terkecuali dalam pelajaran sastra. Untuk mengukur sejauh mana penguasaan kosakata siswa guru perlu melakukan tes terhadap siswa. Sebelum melakukan tes tentunya guru memerlukan soal dalam mengukur penguasaan kosakata siswa. Fenomena yang ditemukan di lapangan adalah guru kurang memperhatikan indikator dalam pembuatan soal  sastra. Hal tersebut menyebabkan soal yang dibuat tidak sesuai dengan kemampuan siswa sehingga hasil yang diharapkan tidak tercapai dengan baik. Kurang terampilnya guru dalam membuat soal sastra khususnya soal penguasaan kosakata ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktornya adalah kurangnya penataran dan pelatihan yang diberikan kepada guru. Tujuan Kegiatan PkM ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada guru dalam melakukan penyusunan soal penguasaan kosakata dalam pembelajaran sastra. Ada beberapa simpulan yang dapat diambil setelah melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Pertama, peserta kegiatan PkM (guru-guru tim MGMP tingkat SMA se Pekanbaru) sangat  antusias mengikuti pelatihan ini. Kedua, setelah dilakukan pelatihan dan diskusi dengan guru-guru diperolelah empat indikator dalam penyusunan soal kosakata yang diturunkan dari teori yang berhubungan dengan kosakata. Ketiga, Setelah mendapat beberapa indikator disusunlah soal penguasaan kosakata yang juga diturunkan langsung dari indikator yang sudah disepakati bersama.Kata kunci: indicator; kosakata; pembelajaran sastra
Pengaruh Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Daring terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Mandau Hany Dwi Sintia; Fatmawati Fatmawati
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 11, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Bahasa
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/bahasa.v11i2.4038

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan aplikasi pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 1 Mandau. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2022. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel bebas (independent variabel) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penguasaan aplikasi pembelajaran daring (X). Sementara variabel terikatnya (dependent variabel) adalah hasil belajar siswa (Y). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata kemampuan penggunaan aplikasi pembelajaran daring yaitu sebesar 82,26. Rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Mandau ketika pembelajaran daring yaitu sebesar 87,15. Terdapat hubungan antara penggunaan aplikasi pembelajaran daring dengan hasil belajar bahasa Indonesia siswa sesuai dengan hasil pengujian hipotesis dimana thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu thitung ttabel  (thitung = 3,05;  ttabel = 1,67). Besar pengaruh penggunaan aplikasi pembelajaran daring di SMP Negeri 1 Mandau dengan hasil belajar bahasa Indonesia siswa adalah 15,20%.
Alasan Pelanggaran Maksim Cara/Pelaksanaan dalam Prinsip Kerja Sama Grice pada Budaya Masayarakat Riau Fatmawati; Rika Ningsih
Sintaks: Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1101.756 KB) | DOI: 10.57251/sin.v2i2.486

Abstract

This research is motivated by the existence of a gap between the concept of Grice's cooperative principle and its application in the culture of the Riau people. The problem in this research is what is the reason for the violation of the maxim of manner in the culture of the Riau people? This study uses a qualitative approach with the grounded theory method. Informants in this study amounted to 79 informants who came from a number of districts in Riau and Riau Islands. The data analysis technique in this study consisted of three stages, namely: open coding, axial coding, and selective coding. The conclusion of this research shows that cultural differences make Grice's principle of cooperation, especially the maxim of manner, not universally applicable to all languages. There are a number of reasons for violating the maxim of manner, namely reasons of politeness, confusion in giving answers, forgetting, nervousness, empathy, avoiding direct speech, secrets, substitute vocabulary, pleasantries, pleasantries, lying, habits, and upset/angry. Violation of Grice's cooperative principle is not a bad thing, in fact the violation occurs because of the cultural influence that exists in the language. The violation of Grice's maxim of cooperation in a language is a manifestation of the actual principle of cooperation in that language.
Tindak Tutur Ekspresif Warganet dalam Akun Instagram @Kompascom “PKS Deklarasi Anies Baswedan sebagai Bakal Calon Presiden 2024” Rina Sukmawati; Fatmawati
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v9i1.2557

Abstract

Tindak tutur fokus pada cara Bahasa untuk mengkomunikasikan tujuan dan maksud dari pembicara. Dalam teori yang dikemukakan oleh Searle, ia mengidentifikasi lima jenis tindak tutur utama, yaitu asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklarasi. Tindak tutur ekspresif merupakan bagian dari tindak tutur yang unik, karena muncul dari sikap psikologis pembicara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur ekspresif dalam kolom komentar di akun Instagram @kompascom. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur ekspresif yang muncul dalam kolom komentar di akun Instagram @kompascom. Dalam penelitian ini, dapat dilakukan analisis terhadap komentar-komentar yang memuat tindak tutur ekspresif seperti pengungkapan emosi, pendapat, atau reaksi terhadap suatu informasi yang disajikan oleh akun @kompascom. Metode penelitian yang dapat digunakan adalah analisis isi, di mana komentar-komentar yang memuat tindak tutur ekspresif dapat diidentifikasi dan dikategorikan berdasarkan jenis ekspresi yang diungkapkan. Selain itu, dapat dilakukan juga analisis kualitatif untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terhadap konteks dan makna dari tindak tutur ekspresif yang muncul dalam kolom komentar tersebut. Hasil penelitian ini mampu memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai bagaimana tindak tutur ekspresif digunakan dalam konteks media sosial seperti Instagram. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan informasi yang berguna bagi akun @kompascom sebagai media informasi dalam memahami respons dan reaksi dari pengikutnya terhadap konten yang disajikan. Meskipun tuturan ekspresif biasanya muncul dari sikap psikologis pembicara, namun dalam beberapa kasus, hal tersebut tidak selalu terjadi. Misalnya, seseorang yang marah tetapi menggunakan tindak tutur ekspresif seperti mengucapkan terima kasih. Fenomena ini sering terjadi dalam percakapan baik langsung maupun melalui media sosial. Dalam interaksi melalui media sosial, pengguna memiliki kebebasan untuk berkomunikasi dan menyampaikan pendapatnya, sehingga seringkali tindak tutur ekspresif menjadi lebih mudah terlihat.