Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

KONSENTRASI TIMBAL (Pb) DALAM AIR, SEDIMEN DAN Tubifex sp.PADA PERAIRAN YANG TERCEMAR LOGAM Irawati Mei Widiastuti; Asus Maizar; Muhammad Musa; Diana Arfiati
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 9 No 1 (2018): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.052 KB) | DOI: 10.35316/jsapi.v9i1.222

Abstract

Lead is one of the heavy metals of pollutant sources that are highly toxic and can not be degraded thus accumulating in sediments and aquatic organisms including Tubifex worms. The objectives of the study were to determine the concentration and to analyze the correlation of lead concentration (Pb) contained in water, sediments and Tubifex worms. The research method used is survey. Samples were taken at the waters of the landfill. The determination of lead concentration (Pb) was used by Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) method. The results of measurements of lead concentration (Pb) in water, sediments and Tubifex worms tabulated in tables and graphs, were analyzed descriptively. To prove that the increase of Pb concentration in Tubifex worms along with the increase of Pb content in water and sediment, a simple linear regression analysis was performed. The results showed the concentration of Pb in water (0.4923 ± 0.0091 mg / L - 0.6647 ± 0.0067 mg / L), in sediments (1.3803 ± 0.0042 mg / L - 1.4530 ± 0 , 0046 mg / L) and in Tubifex worms (0.9213 ± 0.0032 mg / L - 0.9767 ± 0.0060 mg / L). The concentration of Pb in the Tubifex worm has increased with increasing concentrations of Pb in water and sediment.
Analysis of White Feces Disease (WFD) caused by Vibrio sp. Bacteria and Dinoflagellata in Vannamei Shrimp (Litopenaeus vannamei) in Brackishwater Culture Pond Moh. Awaludin Adam; Irawati Mei Widiastuti; Ernawati Ernawati; Achmad Yani Yayan; Era Insivitawati; Yuliana Yuliana; Rini Fitriasari Pakaya; Agoes Soegianto; Ach. Khumaidi
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 14 No. 1 (2022): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jipk.v14i1.26684

Abstract

Highlight ResearchIndicated that white feces at Vanammei appeared along with the appearance of the disease besides its main trigger that is Vibrio sp.Increase the availability of carbon for photosynthesis process of phytoplankton.Clinical symptom of shrimp attacked by white feces disease is indicated by a change in intestine.AbstractShrimp disease that currently causes economic loss to shrimp farmers is White Feces Disease (WFD). This disease appeared due to several factors, such as poor pond management, unhealthy shrimp seed, and poor water quality which resulted in the appearance of Vibrio sp. bacteria and Dinoflagellate. This study aimed to analyze the cause of WFD outbreak in vannamei shrimp pond. The study method through direct experiment was applied in shrimp pond. Sampling was performed three times in each feeding tray to collect ten shrimps. Overall, sampling was performed twice a week. The Sample Survey Method was used to collect sample in this study. Result of study showed that clinical symptom was observed through changes in pattern and behavior of vannamei shrimp during culture. However, this observation resulted in insignificant data. Vannamei shrimp infected WFD tended to swim slower and often rose to the surface with body color turned red. Moreover, total organic matter (TOM) increased on week-7 along with the increasing growth of plankton, particularly from the Dinoflagellate group. However, bacterial growth of Vibrio sp. on week-7 was insignificant, yet many shrimps were found dead with white feces during that period. The result of analysis indicated that white feces disease was caused by Dinoflagellate besides the main trigger, namely, Vibrio sp.
KONSENTRASI MERKURI DALAM KOLAM LIMBAH PENCUCIAN LOGAM Irawati Mei Widiastuti; Asus Maizar Suryanto Hertika; Muhammad Musa; Diana Arfiati

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.131 KB) | DOI: 10.35891/agx.v9i2.1376

Abstract

STATUS TROPIK DAN ISI LAMBUNG IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DARI WADUK WONOREJO, TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR Diana Arfiati; Asthervina Widyastami Puspitasari; Diana Putri Renitasari; Irawati Mei Widiastuti
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 3, No 2 (2019): JFMR VOL 3 NO 2
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.336 KB) | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2019.003.02.6

Abstract

Plankton merupakan salah satu jenis pakan alami yang berperan penting untuk pertumbuhan organisme akuatik terutama ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis plankton beserta kelimpahannya di perairan dan di lambung ikan nila yang tertangkap di Waduk Wonorejo, beserta aktivitas enzimatis lambung ikan nila tersebut. Penelitian ini bertempat di Waduk Wonorejo, Tulungagung, Jawa Timur dengan metode survei. Sampel diambil dari 2 stasiun, yaitu stasiun pertama di daerah wisata Waduk Wonorejo, sedangkan stasiun 2 berada di wilayah pemancingan umum Waduk Wonorejo. Plankton di perairan Waduk Wonorejo ditemukan 17 genus fitoplankton, dan 5 genus zooplankton, sedangkan di lambung ikan nila ditemukan 30 genus fitoplankton dan 2 genus zooplankton. Genus Spirogyra sp. merupakan genus yang paling tinggi kehadirannya baik di lambung maupun perairan Waduk Wonorejo. Kelimpahan plankton di perairan waduk dapat digolongkan oligotrofik dengan nilai kelimpahan plankton sebesar 1487 ind/ml di stasiun 1 dengan keanekaragaman tinggi dan 746 ind/ml di stasiun 2 dengan keanekaragaman sedang, serta tidak ada jenis plankton tertentu yang mendominasi di kedua stasiun tersebut. Analisis aktivitas enzim lambung ikan nila menunjukkan aktivitas enzim protease sebesar 0,84 ± 0,02 µmol tirosin/g enzim menit; enzim amilase 14,59 ± 1,07 µmol glukosa/g enzim menit; enzim lipase 17,83 ± 0,14 µmol asam lemak/g enzim menit. Kualitas air di Waduk Wonorejo tergolong baik dengan suhu berkisar 26,3-27,3 oC, pH 7, DO 7,1-8,4 mg/L, Kecerahan 110-154 cm, TOM 19-30,3 mg/L. Maka dari itu upaya untuk mempertahankan kondisi Waduk Wonorejo agar tetap oligotrofik perlu dilakukan.
Growth and Survival Rate Goldfish (Carassius auratus L.) in Various Dosages of Natural Feed Tubifex sp.: Pertumbuhan dan Sintasan Ikan Mas Koki (Carassius auratus L.) pada Berbagai Dosis Pakan Alami Tubifex sp. Risdawati; Irawati Mei Widiastuti
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 22 No. 1 (2021): April
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.911 KB) | DOI: 10.22487/jiagrisains.v22i1.2021.32-40

Abstract

Ikan mas koki (Carassius auratus L.) termasuk ikan hias air tawar yang populer dibudidayakan di Indonesia. Salah satu kendala dalam usaha budidaya ikan mas koki adalah biaya pakan yang tinggi (60-70%) dari total biaya produksi. Sumber pakan alami untuk ikan mas koki adalah cacing sutera yang mengandung kandungan nutrisi yang cukup tinggi. Penelitian bertujuan mengetahui dosis cacing Tubifex sp. terbaik untuk pertumbuhan dan sintasan benih ikan mas koki (C. auratus L.). Penelitian dilakukan di Laboratorium Kualitas Air dan Biologi Akuatik, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako selama 2 bulan (Januari - Maret 2020). Desain percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian adalah pemberian Tubifex sp. dengan dosis berbeda (A=6%; B=8%; C=10%; D=12%; E=14%). Variabel yang diukur meliputi pertumbuhan bobot mutlak, sintasan dan kualitas air. Data dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA), dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) menggunakan program aplikasi Excel 2010 dan Minitab 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan alami Tubifex sp. menunjukkan pertumbuhan bobot mutlak yang significan, namun tidak berpengaruh terhadap sintasan. Pertumbuhan mutlak benih ikan mas koki tertinggi yaitu pada pemberian pakan Tubifex sp. dengan dosis 12% sebesar 14,82±2,76 g dengan persentase sintasan sebesar 90,63%±6,25. Kualitas air (suhu, pH, oksigen terlarut dan amonia) masih sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan benih ikan mas koki.
Biomass and Nutritional Content of Silk Worms (Tubifex sp.) on The Substrate of Germented Chicken Manure: Biomassa dan Kandungan Nutrisi Cacing Sutera (Tubifex sp.) pada Subtrat Kotoran Ayam Hasil Fermentasi Putri Anita; Irawati Mei Widiastuti
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 22 No. 2 (2021): Agustus
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.578 KB) | DOI: 10.22487/jiagrisains.v22i2.2021.106-113

Abstract

Cacing sutera (Tubifex sp.) merupakan pakan alami yang banyak dimanfaatkan pada kegiatan pembenihan larva dan benih ikan di industri budidaya perikanan. penggunaan cacing sutera yang masih didominasi dari hasil tangkap di alam, mengakibatkan penurunan produksi di alam sedangkan permintaan kebutuhan akan cacing sutera cukup tinggi. Salah satu upaya untuk memenuhi ketersediaan cacing sutera sebagai pakan alami untuk proses budidaya maka dilakukan kultur cacing sutera. Keberhasilan kultur cacing sutera ditentukan oleh media kultur yang mengandung bahan organik dan non organik seperti kotoran ayam fermentasi, bekatul dan ampas tahu. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan substrat dengan penambahan kotoran ayam fermentasi terhadap pertumbuhan biomassa dan kandungan nutrsi cacing sutera (Tubifex sp). Penelitian ini didesain menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dosis kotoran ayam fermentasi (A : 40 g; B : 50 g; C : 60 g; D : 70 g), masing-masing diulang 5 kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan biomassa dan kandungan nutrisi yang tertinggi terdapat pada perlakuan dengan jumlah substrat 50 g kotoran ayam fermentasi (12,28±8,81 g).
PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) SEBAGAI DESINFEKTAN PADA DAYA TETAS DAN LAMA PENETASAN TELUR IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) Irawati Mei Widiastuti; Desiana Trisnawati Desiana Trisnawati Tobigo; Wahyuni Wahyuni
AgriSains Vol 13, No 2 (2012)
Publisher : FAPETKAN UNTAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Purposed this research was to know the excellent concentration of Psidium guajava L. leaf extract which give the highest hatching rate and hatching time of goldfish (Cyprinus carpio L.). The result was hoped to become an information source means to production high quality of goldfish seeds. The research used Completely Randomized Design whit five replication. The treatments were extract leaf Psidium guajava L. concentration : A (without leaf extract), B (30 ppm of leaf extract), C (32 ppm of leaf extract), D (34 ppm of leaf extract), and E  (36 ppm of leaf extract). The measured parameter were hatching rate and hatching time. Data that was analized by ANOVA and BNJ. The using extract leaf Psidium guajava L. give very significant effect to hatching rate but didn’t give any influence toward the hatching time of goldfish. The highest hatching rate of goldfish was at treatment D (34 ppm) with hatching rate amount 76% with hatching time 48,42 o’clock. Key words : Goldfish, hatching rate, hatching time, leaf Psidium guajava L.
Use of Fermented Hyacinth (Eichhornia crassipes) as Feed Material on the Growth of Tilapia (Oreochromis niloticus) Seed: Penggunaan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Terfermentasi sebagai Bahan Baku Pakan terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Hasmirayanti; Aswad Eka Putra; Irawati Mei Widiastuti
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 23 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.898 KB) | DOI: 10.22487/jiagrisains.v23i2.2022.101-112

Abstract

Eceng gondok (Eichhornia crassipes) sebagai pakan alternatif memiliki kadar mineral dan kandungan protein yang cukup tinggi yaitu 9,8–12,0 %, abu 11,9–23,9 %, lemak kasar 1,1–3,3 %. Penelitian ini bertujuan mengetahui penggunaan eceng gondok yang difermentasi menggunakan EM-4 dalam pakan terhadap pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus). Perlakuan yang diujikan adalah tepung eceng gondok terfermentasi dengan dosis perlakuan A=30%, B=40%, C=50%. Data hasil pengamatan diolah menggunakan program software Ms Excel 2010, Minitab 16. Hasil dari penelitian menunjukkan dosis terbaik dari tepung eceng gondok terfermentasi sebanyak 40% pada bahan baku pakan merupakan perlakuan yang terbaik dan menghasilkan pertumbuhan bobot mutlak sebesar 3,32 g dan rasio konversi pakan sebesar 0,41. Penggunaan eceng gondok (Eichhornia crassipes) terfermentasi sebagai bahan baku pakan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bobot mutlak benih ikan nila dan tidak berpengaruh nyata terhadap rasio konversi pakan (FCR) serta memberikan hasil kelangsungan hidup berkisar antara 50-52%. Hal ini masih tergolong baik bagi kelangsungan hidup benih ikan nila.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG BUAH MANGROVE TINJANG (Rhizophora sp) SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN PADA PEMBUATAN ES KRIM Ernawati; Cahyaning Rini Utami; Sri Karuniari Nuswardhani; Moh. Awaludin Adam; Irawati Mei Widiastuti
Techno-Fish Vol 5 No 2 (2021): TECHNO-FISH
Publisher : TECHNO-FISH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v5i2.4406

Abstract

Produk es krim merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat. Pengolahantepung mangrove jenis Rhizophora menjadi es krim merupakan alternatif diversifikasi pangankaya antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan tepungRhizophora sp dan lama waktu pencampuran (mixing), sehingga didapatkan es krim yangmemiliki mutu baik mengacu pada standar nasional tentang es krim (SNI 01-3820-1995).Metode penelitian terdiri dari 2 faktor perlakuan yaitu: penambahan tepung Rhizophora sp (0,100, 150, dan 200 g); Lama pencampuran (mixing) (10, 15 dan 20 menit). Variabel yang ditelititerdiri dari kadar proksimat dan aktifitas antioksidan tepung Rhizophora. Analisis produk es krimmeliputi kadar lemak, protein, karbohidrat dan aktifitas antioksidan. Analisis organoleptik yangdiamati adalah rasa dan tekstur. Tepung Rhizophora sp hasil analisis mempunyai kadar air10,11%±0.07, lemak 0,48%±0.03, protein 2,15%±0.01, karbohidrat 82,94%±0.05, antioksidanIC50 yaitu 113,7±11.83 mg/mL. Perlakuan penambahan tepung Rhizophora berpengaruh sangatnyata terhadap nilai kadar protein, karbohidrat dan aktivitas antioksidan. Perlakuan lamapencampuran berpengaruh nyata terhadap kadar proteinnya. Nilai rasa pada kisaran 5,20 (agaksuka) – 6,85 (sangat suka), dan nilai tekstur 5,20 (agak suka) – 6,90 (sangat suka).
STATUS TROPIK DAN ISI LAMBUNG IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DARI WADUK WONOREJO, TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR Diana Arfiati; Asthervina Widyastami Puspitasari; Diana Putri Renitasari; Irawati Mei Widiastuti
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 3 No. 2 (2019): JFMR
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2019.003.02.6

Abstract

Plankton merupakan salah satu jenis pakan alami yang berperan penting untuk pertumbuhan organisme akuatik terutama ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis plankton beserta kelimpahannya di perairan dan di lambung ikan nila yang tertangkap di Waduk Wonorejo, beserta aktivitas enzimatis lambung ikan nila tersebut. Penelitian ini bertempat di Waduk Wonorejo, Tulungagung, Jawa Timur dengan metode survei. Sampel diambil dari 2 stasiun, yaitu stasiun pertama di daerah wisata Waduk Wonorejo, sedangkan stasiun 2 berada di wilayah pemancingan umum Waduk Wonorejo. Plankton di perairan Waduk Wonorejo ditemukan 17 genus fitoplankton, dan 5 genus zooplankton, sedangkan di lambung ikan nila ditemukan 30 genus fitoplankton dan 2 genus zooplankton. Genus Spirogyra sp. merupakan genus yang paling tinggi kehadirannya baik di lambung maupun perairan Waduk Wonorejo. Kelimpahan plankton di perairan waduk dapat digolongkan oligotrofik dengan nilai kelimpahan plankton sebesar 1487 ind/ml di stasiun 1 dengan keanekaragaman tinggi dan 746 ind/ml di stasiun 2 dengan keanekaragaman sedang, serta tidak ada jenis plankton tertentu yang mendominasi di kedua stasiun tersebut. Analisis aktivitas enzim lambung ikan nila menunjukkan aktivitas enzim protease sebesar 0,84 ± 0,02 µmol tirosin/g enzim menit; enzim amilase 14,59 ± 1,07 µmol glukosa/g enzim menit; enzim lipase 17,83 ± 0,14 µmol asam lemak/g enzim menit. Kualitas air di Waduk Wonorejo tergolong baik dengan suhu berkisar 26,3-27,3 oC, pH 7, DO 7,1-8,4 mg/L, Kecerahan 110-154 cm, TOM 19-30,3 mg/L. Maka dari itu upaya untuk mempertahankan kondisi Waduk Wonorejo agar tetap oligotrofik perlu dilakukan.