Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan Rumah Anggrek Kalisegoro menuju Kampung Sejuta Anggrek Anggraito, Yustinus Ulung; Habibah, Noor Aini; Widiatningrum, Talitha
Jurnal Abdimas Vol 23, No 1 (2019): June 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v23i1.8686

Abstract

Anggrek merupakan tanaman dengan nilai ekonomis tinggi. Pemeliharaan anggrek memerlukan peralatan dan ketrampilan khusus supaya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Griya anggrek Mekar Sari merupakan salah satu rumah anggrek di wilayah Kalisegoro yang mempunyai potensi besar untuk berkembang. Pengembangan rumah anggrek ini terkendala adanya kurangnya sarana dan keterampilan pengelola dalam budidaya anggrek maupun pemasaran anggrek. Saat ini peralatan yang digunakan masih sangat terbatas. Selain itu pengadaan pupuk dan juga pembasmi hama juga masih terkendala oleh dana. Perawatan anggrek saat ini hanya berkisar penyiraman saja karena masih terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan Ibu-Ibu PKK RW 4 Kalisegoro. Dukungan untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya penyediaan alat dan bahan yang bekaitan dengan budidaya anggrek, pelatihan mengenai budidaya anggrek dan pelatihan pemasaran anggrek. Strategi pemasaran anggrek akan didukung dengan pembuatan web Griya Anggrek Mekar Sari sehingga Griya Anggrek Mekar Sari tidak hanya dikenal di sekitar lingkungan Kalisegoro tetapi juga daerah lain. Web Griya Mekar sari telah berhasil dikembangkan. Penambahan koleksi anggrek, peralatan dan juga bahan untuk pemeliharaan anggrek meningkatkan kualitas dan kuantitas anggrek. Peningkatan kualitas dan kuantitas anggrek serta adanya strategi pemasaran meningkatkan omzet penjualan anggrek. Selain itu keterampilan peserta juga meningkat dengan adanya pelatihan persilangan anggrek dan tambahan pengetahuan berkaitan dengan display anggrek pada showroom.
Pertumbuhan Kalus Rejasa (Elaeocarpus grandiflorus) dari Eksplan Tangkai Daun pada Kondisi Gelap Wijawati, Nur; Habibah, Noor Aini; Musafa, Fajar; Mukhtar, Khoirul; Anggraito, Y. Ulung; Widiatningrum, Talitha
Life Science Vol 8 No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lifesci.v8i1.29986

Abstract

Rejasa (Elaeocarpus grandiflorus) is a Salatiga identity plant which is now rarely found. Rejasa produces secondary metabolites that have the potential as drugs. This study tested the growth of rejasa callus in the medium with the addition of various types and concentrations of growth regulators. The independent variables used were the type and concentration of growth regulators (2,4-dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D) with concentrations of 1.5; 2.5 and 3.5 ppm and Picloram with a concentration of 3.5; 5; and 7.5 ppm). The dependent variable in this study was the growth of callus regeneration (percentage of callus growth, time of callus formation and morphology of callus) observed for five months in dark conditions. Explants used were young petiolus and the medium used in this study was medium Murashige and Skoog (MS). The results showed the lowest percentage of callus induction was found in explants with the addition of Picloram growth regulators with a concentration of 7.5 ppm (14%). Explants maintained in the medium with the addition of Picloram with a concentration of 5 ppm resulted in the highest percentage of callus induction. The time of callus induction is in the range of 10-22 days. The explants with the addition of Picloram growth regulator substances with a concentration of 5 ppm had the best callus induction time, which was 12 days. Most of the callus formed was friable and yellowish. Based on the results of this research, the best medium for callus induction of rejasa in dark conditions was medium with the addition of 5 ppm Picloram. Rejasa (Elaeocarpus grandiflorus) adalah tanaman identitas Salatiga yang mulai jarang ditemukan. Pertumbuhan populasinya memiliki perkembangan yang lambat. Perkembangan generatif melalui perkecambahan biji terjadi dalam tingkat yang sangat rendah. Dalam kelangkaannya, rejasa memiliki khasiat sebagai tanaman obat melalui metabolit sekunder yang dihasilkan. Penelitian ini menguji pertumbuhan kalus rejasa dalam variasi jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh. Variabel bebas yang digunakan adalah jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh (2,4-dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D) dengan konsentrasi 1,5; 2,5; dan 3,5 ppm serta pikloram dengan konsentrasi 3,5; 5; dan 7,5 ppm). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan kalus rejasa (persentase tumbuh kalus, waktu berkalus, dan morfologi kalus) dalam medium yang diamati selama 5 bulan. Eksplan yang digunakan adalah tangkai muda yang ditanam dalam medium agar Murashige & Skoog dengan penambahan zat pengatur tumbuh 2,4-D dan pikloram dalam berbagai konsentrasi dan dipelihara dalam kondisi gelap. Hasil penelitian menunjukkan persentase induksi kalus paling rendah terdapat pada eksplan dengan penambahan zat pengatur tumbuh pikloram dengan konsentrasi 7,5 ppm (14%). Eksplan yang dipelihara pada medium dengan penambahan pikloram konsentrasi 5 ppm memghasilkan persentasi induksi kalus tertinggi. Waktu induksi kalus berada dalam rentang 10-22 hari. Eksplan dengan penambahan zat pengatur tumbuh pikloram konsentrasi 5 ppm memiliki rerata waktu induksi kalus paling baik yaitu 12 hari. Kalus yang terbentuk dominan berwarna kekuningan dengan jenis meremah. Berdasarkan hasil penelitiaan, medium yang paling baik untuk induksi kalus dalam kondisi gelap adalah medium MS dengan penambahan zat pengatur tumbuh pikloram konsentrasi 5 ppm.
Isolasi, Karakterisasi, dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Bakteri Endofit Daun Kelor (Moringa oleifera) Sadikin, Nadya Audina Nurkhafiya; Bintari, Siti Harnina; Widiatningrum, Talitha; Dewi, Pramesti
Life Science Vol 10 No 2 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lifesci.v10i2.54441

Abstract

Endophytic bacteria are beneficial microorganisms that interact with host plants without causing any interference or damage to plants. Moringa oleifera is a medicinal plant that contains secondary metabolites and has antibacterial properties. The aim of this research is to isolate and characterize endophytic bacteria from Moringa oleifera leaves, and to test the antibacterial activity against pathogenic bacteria (Escherichia coli and Bacillus subtilus). The results of the isolation of Moringa leaf endophytic bacteria (Moringa oleifera) obtained amounted to one isolate. Based on the results of the catalase test, gram staining and spore observation, moringa oleifera leaf endophytic bacteria included in the genus Bacillus. The antibacterial test begins with the production of secondary metabolites of Moringa oleifera leaf endophytic bacteria, measures the rate of bacterial growth and tests the antibacterial activity using the Kirby Bauer method with paper disks. Observational data were analyzed statistically using ANOVA and further tests with Duncan (sig <0.05). Antibacterial activity test results showed that the incubation time of endophytic bacteria affected the growth of Escherichia coli and Bacillus subtilus bacteria. The incubation time of 10 hours showed the highest inhibition zone diameter of Escherichia coli and Bacillus subtilus bacteria respectively of 7.5 mm and 1.8 mm. The formation of inhibitory zones indicates the presence of secondary metabolite compounds from Moringa leaf endophytic bacteria which have an antibacterial effect. Bakteri endofit merupakan mikroorganisme menguntungkan yang berinteraksi dengan tanaman inang tanpa menyebabkan gangguan atau kerusakan pada tanaman. Kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman obat yang mengandung metabolit sekunder dan berkhasiat sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah mengisolasi dan mengkarakterisasi bakteri endofit dari daun kelor, serta menguji aktivitas antibakteri terhadap bakteri patogen (Escherichia coli dan Bacillus subtilus). Hasil isolasi bakteri endofit daun kelor (Moringa oleifera) yang diperoleh berjumlah satu isolat. Berdasarkan hasil uji katalase, pewarnaan gram dan pengamatan spora, bakteri endofit daun kelor termasuk ke dalam genus Bacillus. Uji antibakteri dimulai dengan produksi metabolit sekunder bakteri endofit daun kelor, pengukuran laju pertumbuhan bakteri dan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode Kirby bauer dengan paper disk. Data hasil pengamatan dianalisis statistik menggunakan ANOVA dan uji lanjut dengan Duncan (sig < 0.05). Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa waktu inkubasi bakteri endofit berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilus. Waktu inkubasi selama 10 jam menunjukan diameter zona hambat tertinggi terhadap bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilus berturut-turut sebesar 7.5 mm dan 1.8 mm. Terbentuknya zona hambat mengindikasikan adanya senyawa metabolit sekunder dari bakteri endofit daun kelor yang memiliki efek antibakteri.
Analisis Produksi Organic Film Chitosan–Ekstrak Daun Jati Sebagai Preservatif Alami Daging Indrawati, Putri; Rukaenah, Rina; Triyanasari, Triyanasari; Rahayu, Reny; Setianingsih, Rizki; Widiatningrum, Talitha
Journal of Creativity Student Vol 2, No 1 (2017): January 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jcs.v2i1.10722

Abstract

Daging sangat rentan terhadap pembusukan atau penurunan kualitas. Penggunaan pengawet daging yang berbahaya seperti formalin di masyarakat merupakan hal yang dianggap wajar. Ditambah lagi penggunaan kantong plastik sebagai kemasan daging memperparah keadaan tersebut karena sifat kantong plastik yang cenderung toksik dan off flavour serta non-biodegradable. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk mengawetkan daging yang aman dan ramah lingkungan. Edible coating adalah teknologi sederhana dimana lapisan tipis komponen dimakan dan bertindak sebagai penghalang fisik terhadap karbon dioksida, oksigen, aroma dan gerakan kelembaban.Daun jati dipercaya memiliki sejumlah metabolit sekunder yang menjadikannya sebagai anti oksidatif. Chitosan banyak digunakan pada edible coating sebagai agen antimikroba. Oleh karena itu, produk organic film chitosan-ekstrak daun jati hadir sebagai preservatif alami daging yang aman dan ramah lingkungan. Teknik produksi dilakukan melalui uji laboratorium terlebih dahulu. Kemudian, produksi dengan bahan-bahan yang aman, berkualitas dan mudah didapatkan serta diolah secara higinis dengan teknologi pembuatan edible coating. Produk dikemas menggunakan aluminiumfoil klip dengan identitas produk berupa sticker. Promosi dilakukan secara online dan offline meliputi pembuatan akun media sosial, leaflet maupun tester produck. Akhirnya, berhasil menjual 30 kemasan dengan BEP 75,51%. Hasil tersebut berpotensi untuk dikembangkan pada kemasan yang lebih modern, perluasan pemanfaatan produk, perluasan distribusi di pasar modern, dan pengembangan usaha ditingkat usaha menengah keatas.
Analisis Produksi Microgreens Brassica oleracea Berinovasi Urban Gardening Untuk Peningkatan Mutu Pangan Nasional Febriani, Vina; Nasrika, Evy; Munasari, Tri; Permatasari, Yoan; Widiatningrum, Talitha
Journal of Creativity Student Vol 2, No 2 (2017): July 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jcs.v2i2.19840

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk membuat lahan yang tersedia menjadi semakin sempit, hal ini berdampak pada kurangnya lahan yang tersedia untuk menanam tanaman karena tergusur oleh kebutuhan pemukiman, masyarakat membutuhkan tanaman organik sebagai bahan untuk dikonsumsi. “Mba-Gening” : Microgreens Brassica oleracea Berinovasi Urban Gardening hadir sebagai salah satu solusi minimnya lahan untuk menanam. Microgreens adalah tanaman herba yang dipanen di usia muda, yaitu 10-14 hari atau setelah melewati proses perkecambahan. Tanaman microgreens biasa dipanen dengan tinggi 5-7,5 cm. Microgreens dibudidayakan pada tray khusus dengan media tanam. Benih microgreens di sebar ke media tanam, diberi air dan di-spray 1-2 kali sehari untuk pertumbuhannya. Microgreens memiliki kandungan nutrisi lebih banyak dari pada sayuran hijau yang dipanen saat dewasa, yaitu mencapai hingga 6 kali lipatnya. Microgreens dapat dikonsumsi secara langsung tanpa dimasak, umumnya, digunakan sebagai garnish atau hiasan pada masakan di restoran, seperti steak dan sup, dapat pula dikonsumsi sebagai salad dan isian sandwich. Produksi Mba-Gening dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan sayur organik khususnya brokoli, selain itu juga membuang peluang usaha yang baik karena memiliki target pasar yang luas serta belum ada kompetitor di pasaran. Produksi dan teknik pemasaran yang baik dapat meningkatkan hasil dari usaha ini. Kedepannya, produk akan ditingkatkan kualitasnya sesuai dengan kebutuhan konsumen agar kepuasan konsumen semakin meningkat.
EFEKTIVITAS MODUL REUSEABLE PRODUCTION MELALUI ECOBRICK TERHADAP KETERAMPILAN SISWA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN Nurhafizah Nurhafizah; Nur Kusuma Dewi; Talitha Widiatningrum
JURNAL BIOEDUCATION Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Bioeducation
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/.v7i1.1869

Abstract

Indonesia berada diperingkat kedua sebagai penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai 187,2 juta ton. Selain itu, ditemukan kejadian luar biasa dengan kematian 21 ekor penyu di Paloh, Kalimantan Barat. Kejadian tersebut merupakan salah satu permasalahan dari materi perubahan lingkungan. Berdasarkan hasil wawancara guru dan siswa di SMA Negeri 1 Jawai, menunjukkan bahwa kurikulum yang digunakan yaitu Kurikulum 2013, dan bahan ajar yang digunakan yaitu buku paket dan lembar kerja siswa. Sedangkan hasil dari wawancara siswa yaitu siswa menyukai materi perubahan lingkungan karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, tetapi belum sepenuhnya diterapkan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan modul reuseable production melalui ecobrick terhadap keterampilan siswa materi pencemaran lingkungan. Efektivitas penggunaan modul ini diukur dengan menggunakan angket respon siswa pada pembuatan proyek. Data yang diperoleh dari hasil nilai keefektivan modul reuseable production melalui ecobrick  terhadap keterampilan siswa sebesar 82,5% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hal tersebut,  dapat disimpulkan bahwa penggunaan modul reuseable production melalui ecobrick efektif terhadap keterampilan siswa pada materi pencemaran lingkungan.Kata Kunci: Modul, ecobrick, keterampilan siswa, pencemaran lingkungan
Telaah studi kandungan probiotik pada fermentasi makanan khas di pulau Jawa Novita Kusuma Wardani; R. Susanti; Talitha Widiatningrum
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 7 No. 1 (2021): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v7i1.208

Abstract

The food industry is one of the commodities that always grows and develops in line with the increasing needs and demands of the market. The growth in demand for fermented foods in the market is due in part to the increased interest in healthy food and the awareness of consumers' perceptions that fermentation is a naturally beneficial process. The ferementation process is inseparable from the role of probiotic microorganisms, bioactive compounds, and micronutrients produced through microbial action. This literature review study aims to analyze the role of probiotics in the fermentation of typical foods in Java, which have the potential to act as an immune regulatory system. The results of a literature study on various kinds of fermented specialties in Java and the manufacturing process show that the microbes that play a role in food fermentation consist of mold and bacteria. These microbes have the potential as an immune regulatory system.  
Identifikasi dan Manfaat Tanaman Obat Keluarga di Masyarakat Desa Sukorejo Gunungpati, Semarang Ari Yuniastuti; Nugrahaningsih Nugrahaningsih; Noor Aini Habibah; Talitha Widiatningrum; Tyas Agung Pribadi; Fitri Arum Sasi
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 1 (2021): February, Pages 1-160
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i1.233

Abstract

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dikenal sebagai apotik hidup merupakan tanaman yang ditanam di halaman rumah. Penanaman TOGA di pekarangan warga RT02/RW05 Sukorejo, Gunungpati, Semarang selama ini belum terlaksana dengan baik. Oleh karena itu dilakukan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader PKK dalam identifikasi dan pemanfaatan TOGA melalui penyuluhan, pelatihan dan pendampingan TOGA. Khalayak sasaran  adalah kader PKK RT 02/RW05 dan ibu-ibu yang dipilih karena memiliki kemampuan lebih dalam menjalankan kegiatan PKK dan pandai mendesiminasikan hasil pengabdian pada khalayak yang lebih luas. Kegiatan berlangsung selama 6 bulan meliputi persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi meliputi a) penyuluhan potensi tanaman rempah-rempah bagi kesehatan dan perlunya menanam rempah-rempah dalam bentuk Taman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di pekarangan, b). pelatihan bagi kader PKK RT02/RW 05 tentang cara menaman TOGA di lahan minimalis dan c) pelatihan mengolah hasil pasca panennya menjadi berbagai minuman yang berkhasiat bagi kesehatan. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan kader PKK RT 02/ RW 05 tentang pengelolaan dan pemanfaatan taman TOGA, terwujudnya taman TOGA di masing-masing perkarangan halaman depan rumah, serta kemandirian dalam pemenuhan pengobatan tradisonal. Keberlanjutan program ini diharapkan dapat dilakukan dengan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan menanam TOGA, sehingga pemanfataan TOGA untuk kesehatan dapat dilakukan secara berkesinambungan dan berdampak pada sosial ekonomi masyarakat.
The Use of Various Types of Nutrients and Plants Regulatory Substances in Hydroponic Plants Ismalida Maftuhatus Samihah; Ai Rohaeti; R Susanti; Talitha Widiatningrum
JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Budidaya Pertanian
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jbdp.2022.18.1.49

Abstract

The narrowing of agricultural land, especially in urban areas, accompanied by consumer demand for plant products, requires innovation in the cultivation system. Hydroponics can be a solution because it can be applied to narrow land, not determined by conditions and places, and does not use soil. The provision of appropriate nutrients in hydroponic cultivation techniques can optimize plant growth. This research is a literature study on the provision of alternative nutrients and growth regulators in hydroponic plants. These nutrients include organic fertilizers from animals and plants, NPK fertilizers, plant catalysts, CaCl2, nitrogen, fertimix, rice washing water, NPK phoska, KCl, growmore, vinasse, magnesium, azolla, and glycerides. There are also alternative growth regulators (ZPT), namely gibberellins, auxins, and 'Areta' cytokinins (young coconut water, bamboo shoot extract, and bamboo sprout extract). Some of these nutrients and PGRs have a real and positive effect on plants so that they can be used by farmers of hydroponic cultivation. It was concluded that there are many alternative nutrients and PGRs that have been used and played a role in hydroponic cultivation.
Relationship between Scrotal Circumference and Quality of Semen Production in Bulls: A Meta-Analysis Review Ikwan Wahyudi; Moh. Qalfin; R. Susanti; Talitha Widiatningrum
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 17 No 3 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.17.3.159-169

Abstract

This meta-analysis review was conducted to determine the relationship between scrotal circumference and semen production quality in bulls. The research method includes article search, selection, and assessment stages based on the specified inclusion criteria. The results of the selection and assessment of articles obtained 38 articles for meta-analysis. Data analysis was performed using the CMA program using a random-effects model to estimate the correlation coefficient. The results of the meta-analysis showed that overall scrotal circumference was significantly correlated (p < 0.05) with semen volume (r = 0.441), semen concentration (r = 0.328), and spermatozoa motility (r = 0.411). The relationship between scrotal circumference and semen quality was positive in the moderate category. Analysis based on the variation of bull breeds showed that the relationship between scrotal circumference and semen volume and concentration was not significantly different in Bos taurus, Bos indicus, and Bos sondaicus cattle (p > 0.05). Scrotal circumference and spermatozoa motility were significantly different in the Bos taurus, Bos indicus, and Bos sondaicus cattle (p < 0.05). This meta-analysis confirms that scrotal circumference can be a parameter in determining superior bulls because the scrotal circumference is positively related to the quality of semen production.
Co-Authors Adi Franata Jaya Aditya Marianti Ai Rohaeti Amin Retnoningsih Ari Yuniastuti Arvidhea Safira Gunawan Aryono Adhi Asih, Tri Sri Noor Christina Litaay Christina Litaay Dalila Daud Danu Sulistyo Desiy Ema Dwi Wahyuni Dewi Mustikaningtyas Dhea Rizky Amelia Enni Suwarsi Rahayu F. Putut Martin HB Farah Fitrotun Nisa’ Febriani, Vina Fitri Arum Sasi Fitri Arum Sasi, Fitri Arum Hadiati, Devi Ikwan Wahyudi Imronah, Imronah Indrawati, Putri Indrawati, Putri Ismalida Maftuhatus Samihah Istiani, Fahrun Istiani, Fahrun Krispinus Kedati Pukan Krispinus Kedati Pukan Lina Herlina Lina Herlina Maila Shofa Maghfiroh Martien Herna Susanti Moh. Qalfin Muhajaroh, Ririn Muhammad Abdullah Mukhtar, Khoirul Munasari, Tri Musafa, Fajar Nafi'ah, Miftahun Naina Rizki Kenarni Nasrika, Evy Nikmah, Nailatun Nofitasari, Maria Ulfa Noor Aini Habibah Nova N Zakyani Novita Kusuma Wardani Nugrahaningsih Nugrahaningsih Nugrahaningsih WH Nur Kusuma Dewi Nur Kusuma Dewi Nurhafizah Nurhafizah Nurhafizah Nurhafizah, Nurhafizah Parmin Parmin - Permatasari, Yoan Peryana, Riska Pramesti Dewi Pukan, Krispinus Putri, Raras Widiasri R Susanti R Susanti R Susanti R. Susanti R. Susanti Rahayu, Reny Rahayu, Reny Riska Laila Mukaromah Rizka Oktafiani Rukaenah, Rina Rukaenah, Rina Sadikin, Nadya Audina Nurkhafiya Septina, Esky Purba Septina, Esky Purba Setianingsih, Rizki Setianingsih, Rizki Siti Alimah Siti Harnina Bintari Sri Mursiti Sri Ngabekti Sri Sukaesih Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti Sugianto - Sulaiman, Meltasari Triyanasari, Triyanasari Triyanasari, Triyanasari Tyas Agung Pribadi Tyas Agung Pribadi, Tyas Agung Wijawati, Nur Y. Ulung Anggraito, Y. Ulung Yustinus Ulung Anggraito