Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)

Analisis Kelayakan Pelabuhan Pengumpan Lokal Berbasis Sistem Informasi Geografis Di Pelabuhan Bambaea Kabupaten Bombana Maryam, Maryam; Muliddin, Muliddin; Nurgiantoro, Nurgiantoro; Salihin, Laode Muh. Iradat
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 3, No 2 (2019): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.544 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v3i2.9264

Abstract

Pelabuhan merupakan salah satu jenis prasarana transportasi laut yang selayaknya perlu dikembangkan agar wilayah perairan nusantara menjadi poros maritim dunia melalui program pembangunan tol laut, yaitu konektivitas laut secara efektif melalui kapal yang berlayar secara terjadwal dari barat sampai ke timur Indonesia menggunakan penekanan biaya logistik sehingga roda perekonomian dapat bergerak secara efisien dan merata. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kelayakan Pelabuhan Pengumpan Lokal Bambaea yang telah terbangun menggunakan sistem informasi geografis. Kelayakan lokasi pelabuhan pengumpan lokal dapat diperoleh dari analisis secara spasial data topografi dan batimetri yang menghasilkan peta garis kontur. Metode yang digunakan untuk melihat kelyakan pelabuhan pengumpan lokal adalah survey lapangan dan interpretasi citra. Hasil analisis menunjukan kedalaman kolam pelabuhan dari bibir pantai hingga ujung dermaga berkisar antar 0 – (-2,5) m dalam keadaan air pasang, sedangkan pada saat air surut muka air laut kering hingga ujung dermaga dengan ketinggian daratan adalah 1,28 mdpl. Sehingga di perlukan rekomendasi penambahan panjang dermaga ± 111 mKata Kunci :Kelayakan Pelabuhan, Bambaea, Pengumpan LokalDOI : 10.5281/zenodo.3607180
Analisis Tinggi Gelombang Laut Di Perairan Sulawesi Tenggara Dan Laut Banda Ditinjau Dari Perspektif Dinamika Meteorologi Istiyono, Adi; Muliddin, Muliddin; Iskandar, Ahmad
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 1, No 2 (2017): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.261 KB) | DOI: 10.33772/jagat.v1i2.6348

Abstract

Informasi tinggi gelombang dan angin sangat diperlukan masyarakat, khusus yang selalu menggunakan transportasi laut, pembangunan infrastruktur laut dan para nelayan tangkap di Perairan Sulawesi Tenggara dan Laut Banda.Gelombang laut yang sering terjadi, penyebabnya didominasi oleh faktor angin sebagai salah satu unsur cuaca akibat adanya dinamika meteorologi di atmosfer.Matahari sebagai penggerak dinamika meteorologi yang menyebab perubahan angin setiap musim barat dan musim timur.Interaksi laut dan atmosfer berupa tranfer energi angin dengan permukaan laut yang menyebabkan gelombang laut terjadi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola karakteristik tinggi gelombang pada saat musim barat dan musim timur serta mengetahui pola karakteristik arah kecepatan angin pada musim barat dan musim timur. Metode dalam  menganalisis penelitian ini dengan menggunakan aplikasi wind wave05 untuk mengkonversi data angin pemodelan dalam format grib menjadi data tinggi gelombang. Hasil penelitian menujukan bahwa tinggi gelombang maksimum dan kecepatan angin maksimum terjadi pada saat musim timuran dengan arah angin dari tenggara serta tinggi gelombang minimum dan kecepatan angin minimum terjadi pada saat musim baratan dengan arah angin dari barat sampai barat laut.Kata Kunci : Tinggi Gelombang, Dinamika Meteorologi, Wind Wave05DOI : 10.5281/zenodo.2658824
Analisis Potensi Gerakan Tanah Di Kecamatan Molawe Kabupaten Konawe Utara M. Alfaruq, M. Alfaruq; Muliddin, Muliddin; Suryawan A, Suryawan A
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 4, No 1 (2020): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v4i1.11835

Abstract

Abstrak: Penelitian ini terletak di daerah Kecamatan Molawe Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara geografis konawe utara berada diantara 02°97’ dan 03°86’ Lintang Selatan dan 121°49’ dan 122°49’ Bujur Timur. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi gerakan tanah dengan menggunakan metode geohazard/survey dan analisis overlay yang menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Metode survey yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi lapangan secara langsung, sedangkan analisis overlay dilakukan untuk menentukan sebaran potensi gerakan tahah. Kata kunci : SIG, Geohazard, Overlay.DOI: 10.5281/zenodo.3871226
Pengaruh Struktur Geologi Terhadap Endapan Nikel Laterit Di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara Hasria, Hasria; Anshari, Erwin; Restele, La Ode; Deniyatno, Deniyatno; Firdaus, Firdaus; Muliddin, Muliddin; Okto, Ali; Suparwi, Suparwi
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 5, No 1 (2021): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v5i1.17079

Abstract

Abstrak: Penelitian yang dilakukan di daerah Morombo, Kabupaten Konawe Utara  Sulawesi Tenggara, Indonesia  bertujuan untuk mengindentifikasi struktur geologi yang berkembang dan menganalisis hubungan struktur geologi dengan kadar nikel (Ni) dan besi (Fe) pada endapan nikel laterit daerah penelitian. Penelitian ini melakukan  pengamatan dan pengambilan sampel yang representatif secara langsung di lapangan pada bulan Juli-Desember tahun 2019.  Sampel dianalisis menggunakan analisis X-Ray Fluoresence (XRF), untuk mengetahui sebaran kadar nikel (Ni) dan (Fe) dan pengaruh struktur terhadap endapan nikel laterit. Hasil analisis  menunjukkan bahwa sebaran kadar  Ni dan Fe sangat bervariasi dengan kadar rata-rata sebesar 15.42 %.  Struktur geologi yang berkembang  adalah kekar berupa kekar gerus dan kekar tarik. Hasil analisis tegasan umum struktur geologi dengan kadar Ni dan  Fe menunjukkan bahwa kadar  Ni  meningkat  pada daerah yang memiliki struktur dengan mengikuti orientasi struktur geologi karena unsur ini memiliki tingkat daya larut yang tinggi sehingga mudah bergerak ke arah sepanjang struktur geologi. Sebaliknya, kadar Fe tidak terlalu berpengaruh terhadap orientasi struktur geologi karena unsur ini bersifat immobile dan tidak mudah larut karena memiliki kestabilan yang lebih tinggi. Kata Kunci : Struktur geologi, nikel, besi, nikel laterit, X-Ray Fluoresence.
Analisis Pola dan Intensitas Curah Hujan Berdasarkan Data TRMM di Sulawesi Tenggara Yulisari, Erna; Muliddin, Muliddin; Harimudin, Jamal
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 5, No 2 (2021): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v5i2.21465

Abstract

Abstrak: Cuaca dan iklim merupakan sebuah proses fenomena di atmosfer yang keberadaannya sangat penting dalam berbagai aktivitas kehidupan. Perhatian mengenai informasi cuaca dan iklim semakin meningkat seiring dengan meningkatnya fenomena alam yang tidak lazim terjadi atau biasa disebut dengan cuaca ekstrim yang sulit untuk dikendalikan dan dimodifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola dan intensitas curah hujan berdasarkan data TRMM di Sulawesi Tenggara berdasarkan aspek temporal. Metode analisis data yaitu analisis korelasi dan uji signifikan untuk mengetahui hubungan data TRMM dengan data stasiun curah hujan, serta menggunakan persamaan Mononobe untuk intensitas curah hujan. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pola hujan di Sulawesi Tenggara merupakan pola region A tipe monsunal dengan ciri terjadi puncak musim hujan yang terjadi antara bulan Desember, Januari, Februari dan puncak musim kemarau terjadi antara Bulan Agustus dan September. Kecendrungan intensitas curah hujan mengalami kenaikan dengan kala ulang yang lebih lama. Kata Kunci: Curah Hujan, TRMM, Monsunal Abstract: Weather and climate are a process of phenomena in the atmosphere whose existence is very important in various activities life. Concern about weather and climate information is increasing along with the increase in natural phenomena that are not uncommon or commonly referred to as extreme weather that are difficult to control and modify . This study aims to determine rainfall patterns and intensity based on TRMM data in Southeast Sulawesi based on temporal aspects. Data analysis method is correlation analysis and significant test to determine the relationship of TRMM data with rainfall station data, and using the Mononobe equation for rainfall intensity. The results of this study found that the pattern of rain in Southeast Sulawesi is a type of Region A Monsunal pattern characterized by the peak of the rainy season which occurs between December, January, February and the peak of the dry season occurs between August and September. The intensity of rainfall increases with a longer return period. Keywords: Precipitation, TRMM, Monsoonal
Analisis Jenis-Jenis Morfologi Karst Daerah Pasarwajo Desa Dongkala Kabupaten Buton Muhamad Sugito; Ali Okto; Muliddin Muliddin; Hasria Hasria; Sawaludin Sawaludin
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 6, No 2 (2022): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v6i2.28422

Abstract

Abstrak:Penelitian ini dilakukan di daerah Pasarwajo, Desa Dongkala, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis batuan, variasi morfologi dan geomorfologi karst pada daerah penelitian. Metode pengumpulan data pada penelitian ini, terbagi atas tiga yaitu melalui observasi dan pengukuran langsung di lapangan menggunakan analisis petrologi dan analisis morfografi, melalui pengamatan di laboratorium menggunakan analisis petrografi serta melalui interpretasi peta citra satelit atau peta topografi menggunakan analisis morfometri. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 2 satuan bentanglahan yaitu satuan bentanglahan kars dan satuan bentanglahan marine. Variasi morfologi karst pada daerah penelitian secara umum terbagi atas tiga yaitu morfologi eksokarst,morfologi endokarst dan morfologi mikro dengan geomorfologi karst tipe Gunung sewu.. Untuk satuan bentanglahan marin bentuklahan pesisir yang ada di daerah penelitian dibentuk oleh hasil erosi laut yang terdiri dari ciff, wave-cut platform, gua laut, notch dan stumb dengan jenis batuan packstone, wackstone dan endapan alluvial. Kata Kunci : Geomorfologi karst, Eksokasrt, Endokasrt, Mikrokarst Abstrak: This research was conducted in the Pasarwajo area,Dongkal village, Pasarwajo District, Buton Regency, Southeast Sulawesi Province. This research to determine the rock type, morphological variations and the karst geomorphology of the research area. Data collection methods in this research, divided into three, through direct observation and measurements in the field, using petrological analysis and morphographic analysis, through laboratory observations using petrographic analysis, and through the interpretation of the satellite image map or topographic maps using morphometric analysis. The result of the study showed that there were two fields, those were karst field and marine field.. In general, the variation of karst morphology in the research area is divided into three, the exokarst morphology,the endokarst morphology and the minor karst with the karst geomorphology of the Sewu mountain type. For marine field, the shoreline field which is located in the area of the study, was shaped by the effect of erosion of the sea consisted of cliff, wave-cut plataform, sea cave,notch adan stumb, the type of lithologi packstone, wackstone and alluvial deposit. Keywords: Karst Geomorphology, Exokarst, Endokarst, Mikrokasrt
Analisis Persebaran Daerah Rawan Abrasi Pantai Di Pesisir Binongko, Kabupaten Wakatobi Hasnawati Hasnawati; Iradat Salihin; Ahmad Hidayat; Muliddin Muliddin; Noor Husna Khairisa
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 6, No 2 (2022): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v6i2.28248

Abstract

Abstrak: Abrasi pantai adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak dan menyebabkan perubahan garis pantai. Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai. Pertama, faktor alami seperti gelombang laut, arus, angin, sedimentasi, topografi pesisir dan pasang surut. Sedangkan faktor kedua adalah faktor manusia (non-alami), seperti penambangan pasir, reklamasi pantai, dan pengerusakan vegetasi pantai. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik pantai di Pesisir Binongko; (2) mengetahui sebaran daerah rawan abrasi pantai di pesisir Binongko. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan menganalisis pengaruh karakteristik pantai di daerah yang rawan abrasi dengan teknik purposive sampling untuk melihat persebaran daerah rawan abrasi. Hasil penelitian ini antara lain: (1) Karakteristik pantai di Pesisir Binongko antara lain: terdapat lima pantai berpasir, empat pantai berbatu, dan satu pantai berlumpur. Selain itu, terdapat satu pantai pantai berbentuk cembung, empat pantai relatif datar, dan terdapat lima pantai cekung; (2) Persebaran daerah rawan abrasi pantai di Pesisir Binongko adalah sebagai berikut: Pada Kecamatan Binongko tahun 2010 sampai tahun 2020 abrasi terjadi seluas 15,907 ha dan akresi terjadi seluas 20,252 ha, sedangkan di Kecamatan Togo Binongko abrasi terjadi seluas 11,525 ha dan akresi terjadi seluas 7,304 ha. Kata kunci:     Karakteristik pantai, sebaran daerah rawan abrasi, Pesisir Pantai BinongkoAbstract: Coastal abrasion is the process of erosion of shore by the power waves and currents that are destructive and causing shoreline changes. There are two factors that cause shoreline changes. First, natural factors such as ocean waves, currents, wind, sedimentation, coastal topography and tides. The second factor is human factor (non-natural), such as sand mining, beach reclamation, and destruction of coastal vegetation. This study aims to: (1) determine the characteristics of the beach in the Binongko Coast; (2) determine the distribution of coastal abrasion-vulnerability areas on the Binongko Coast. Data in this research is analyzed by using descriptive qualitative method by analyzing the influence of coastal characteristics in areas where is vulnerable to abrasion with purposive sampling technique to see the distribution of vulnerable area of abrasion. The result softh is study are: (1) The characteristics of the beach on the Binongko Coast i.e. there are five beaches, four rocky shores, and one muddy shore. In addition, there is one convex beach, four relatively flat beaches, and five concave beaches; (2) In Binongko District from 2010 to 2020, abrasion occurred in an area of 15,907 acre and accretion occurred in an area of 20,252 acre, while in Togo Binongko District, abrasion occurred in an area of 11,525 acre and accretion occurred in an area of 7,304 acre.Keywords:     Beach characteristics, the distribution of vulnerable area of abrasion, Binongko Coast