Claim Missing Document
Check
Articles

Karakteristik Keadaan Sosial Ekonomi Petani Kopi di Kabupaten Lampung Barat Hidayani Hidayani; Trisnaningsih Trisnaningsih; Edy Haryono
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.39 KB)

Abstract

The research was purposed to describe the socio-economic conditions of coffees farmer family in Balik Bukit District. The research used descriptive method. Population were 4.912 families, samples from 149 families. Data collected through observation, questionnaires, documentation and analyzed by percentage table. The result showed: (1) Formal education level of 79 KK are SD and SMP, (2) The number of family responsibility of 106 KK are 3, (3) 122 families own land of 0,5-2 ha, (4) Production cost of 140 KK spent money below Rp 3.747.203,00, (5) Production is below 1,18 tons in a year, (6) Coffee farmers sell the product to sales agent in the local area of 147 families, (7) Farmers income is under UMK Rp1.908.447,00,- per month.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan sosial ekonomi petani kopi di Kecamatan Balik Bukit. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Populasi berjumlah 4.912 Kepala Keluarga, sampel sebanyak 149 KK. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, kuesioner, dokumentasi, dan dianalisis dengan tabel persentase. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Tingkat pendidikan formal dengan jumlah 79 KK berpendidikan SD dan SMP, (2) Jumlah tanggungan keluarga 3 sebanyak 106 KK, (3) Luas lahan sebesar 0,5-2 ha dimiliki oleh 122 KK, (4) Biaya produksi yang dikeluarkan di bawah Rp 3.747.203,00,-, terdapat 140 KK (5) Produksi yang dihasilkan di bawah 1,18 ton, (6) Petani kopi menjual hasil produksi kepada agen penjualan di dalam daerah sebanyak 147 KK, (7) Pendapatan petani di bawah UMK yakni Rp 1.908.447,00,- per bulan.Kata Kunci: petani kopi,sosial ekonomi
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Suci Rahayu; Trisnaningsih Trisnaningsih; Zulkarnain Zulkarnain
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.013 KB)

Abstract

This research aimed to describe the factors that cause the low usage of long term contraception methods by women of child bearing age in Gunung Terang. The method used in this research was descriptive methods. The data were analyzed by one way table percentage. The population in this research were 911 women of child bearing age who use short term contraception methods and 90 women as samples. The samples were obtained by proportional random sampling technique. The results showed that (1) Most of women have good knowledge about contraception. (2) Counseling about family planning has been held very well. (3) Long term contraception in family planning service place has been available. (4) The cost of family planning service was affordable. (5) Almost of all women of child bearing ages husband was provide support for use contraception.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor penyebab rendahnya penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang oleh wanita usia subur di Gunung Terang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Teknik analisis data menggunakan tabel persentase satu arah. Populasi pada penelitian ini adalah 911 wanita usia subur yang menggunakan metode kontrasepsi jangka pendek dengan sampel sebanyak 90 wanita. Sampel diperoleh dengan teknik proportional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan (1) Sebagian besar wanita memiliki pengetahuan baik mengenai alat kontrasepsi. (2) Penyuluhan tentang keluarga berencana telah berlangsung dengan baik. (3) Pelayanan metode kontrasepsi jangka panjang di tempat pelayanan keluarga berencana telah tersedia. (4) Biaya pelayanan keluarga berencana cukup terjangkau. (5) Sebagian besar suami memberikan dukungan terhadap penggunaan alat kontrasepsi.Kata kunci: keluarga berencana, metode kontrasepsi jangka panjang, wanita usia subur
Mobilitas Non-Permanen Penduduk Desa Kedaton II Kecamatan Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur Ardika Yudha Permana; Trisnaningsih Trisnaningsih; Rahma Kurnia Sri Utami
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 5, No 5 (2017): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.85 KB)

Abstract

This study aimed to determine the factors that affect the people of Kedaton II village perform non-permanent mobility. The method of this research was descriptive. The subjects in this study were Kedaton II villagers who performed non-permanent about 44 people. The results of this study showed that the process of non-permanent mobility in Kedaton II villagers was done by 44 migrants consist of; shuttle mobility 40 people and stay mobility 4 people. The characteristics of productive performer were the productive male villager in Kedaton II, Most of them were married already. who were being at the ages of 20-60 years with different levels of education. The push factors of non-permanent mobility were fewer employment opportunities and low incomes in the origin area. However, the pull factors of non-permanent mobility were the various job vacancies in the destination area and the higher wages.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penduduk Desa Kedaton II melakukan mobilitas non-permanen. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Subyek dalam penelitian ini adalah penduduk Desa Kedaton II yang melakukan mobilitas non-permanen, berjumlah 44 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Proses mobilitas non-permanen dilakukan oleh 44 migran dengan jenis ulak-alik sebanyak 40 orang dan mondok 4 orang. Karakteristik Pelaku mobilitas non-permanen merupakan penduduk laki-laki Desa Kedaton II usia produktif, sebagian besar migran sudah menikah. Berada pada usia 20 hingga 60 tahun dengan berbagai tingkatan pendidikan. Faktor pendorong mobilitas non-permanen adalah kesempatan kerja sedikit dan rendahnya pendapatan di daerah asal sedangkan faktor penarik mobilitas non-permanen adalah kesempatan kerja yang beragam di daerah tujuan serta upah yang tinggi.Kata Kunci: Faktor Pendorong, Faktor Penarik, Mobilitas Non-permanen
Pemanfaatan Remitan Tenaga Kerja Indonesia Di Desa Bumi Jaya Kecamatan Candipuro Abdul Fattah Maghribie; Trisnaningsih Trisnaningsih; Edy Haryono
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 7, No 5 (2019): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.201 KB)

Abstract

This research was purposed to examine the utilization of Indonesian labor remittance from Bumi Jaya Village. This research used descriptive research method. 1) The results showed that the destination country of migrant workers spread in 3 countries. 2) The duration of the labor contract consists of 3 years and 5 years. 3) there are only 2 types of work: housemaid and employees of the company. 4) most of the workers send remittances uncertainly. 5) the dominant remitters managers of migrant workers are the mothers. 6) The average number of remittances of labor migrants working in Japan and South Korea is higher than those in Taiwan. 7) The types of migrant workers remittances are balanced between money, and money and goods. 8) Utilization of  remittances is more dominant for productive use as many as 27 TKI or 84.37 percents and as many as 21 TKI or 78.13 percent used remittances for consumptive.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan remitan tenaga kerja Indonesia asal Desa Bumi Jaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. 1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa negara  tujuan TKI tersebar di 3 negara. 2) Lama kontrak kerja TKI terdiri dari 3 tahun dan 5 tahun, 3) hanya terdapat 2 jenis pekerjaan, yaitu pekerja rumah tangga dan karyawan perusahaan. 4) sebagian besar TKI mengirim remitan dengan tidak menentu. 5) Pengelola remitan dominan ibu TKI. 6) Jumlah rata-rata remitan TKI yang bekerja di Negara Jepang dan Korea Selatan lebih tinggi dibandingkan TKI yang bekerja di Negara Taiwan. 7) Jenis remitan TKI berimbang antara uang dan uang serta barang. 8) Pemanfaatan remitan lebih dominan untuk pemanfaatan produktif sebanyak 27 TKI atau sebesar 84.37 persen dan sebanyak 21 TKI atau sebesar 78.13 persen TKI asal Desa Bumi Jaya memanfaatkan remitan untuk konsumtif.Kata kunci: tenaga kerja Indonesia, pemanfaatan, remitan.
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK Nanik Oktavia; Trisnaningsih Trisnaningsih; Zulkarnain Zulkarnain
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 2, No 6 (2014): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.028 KB)

Abstract

This study aimed to determine the effect of education level and age at first marriage to the number of children born to couples of childbearing age (EFA) in the village of Bumi Sari District of South Lampung Natar 2014. The method used in this research is descriptive verification, Population in this study was EFA women who had at least 1 child that is 1.411.Sample in this research were 71 women (EFA).This research results showed that 1. there a significant relationship between the level of education of the number of children born 2. There is a significant relationship between age at first marriage to the number of children born 3. There is a significant relationship between the use of contraceptives to the number of children born. 4. There is a significant relationship between the level of education, age at first marriage and the use of contraceptives to the number of children born.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan dan usia kawin pertama terhadap jumlah anak yang dilahirkan pasangan usia subur (PUS) di Desa Bumi Sari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Verifikatif. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita (PUS) yang memiliki anak minimal 1 yaitu 1.411.Sampel dalam penelitian ini berjumlah 71 wanita PUS. Hasil penilitian menunjukkan bahwa 1. ada pengaruh yang signifikan antara antara tingkat pendidikan terhadap jumlah anak yang dilahirkan 2. Ada pengaruh yang signifikan antara usia kawin pertama terhadap jumlah anak yang dilahirkan 3. Ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan alat kontrasepsi terhadap jumlah anak yang dilahirkan 4. Ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan, usia kawin pertama dan penggunaan alat kontrasepsi terhadap jumlah anak yang dilahirkanKata kunci: jumlah anak, penggunaan alat kontrasepsi, tingkat pendidikan, usia kawin pertama.
Faktor Penyebab Pernikahan Usia Muda di Pekon Pagarbukit Tahun 2016 Arief Pratama; Trisnaningsih Trisnaningsih; Yarmaidi Yarmaidi
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 6, No 5 (2018): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.555 KB)

Abstract

The study aims to determine the factors that cause marriage at a young age in Pekon Pagarbukit Bangkunat Belimbing District Pesisir Barat  in 2016. The method in this study used descriptive research. The population in this study is young married perpetrators who numbered 58 people. Data collecting using questionnaire, interview and documentation. Data analysis used percentage tables as the basis of interpretation and is described as research report. The results of this study show that (1) the majority of the population who married at the young age due to the low education of parents, (2) some young marriage to the low level of education of young married offenders, (3) Some also due to the low level of family economy (4) some are due to the assumption that  unmarried girls are considered as family disgrace and promiscuity.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan pernikahan pada usia muda di Pekon Pagarbukit Kecamatan Bangkunat Belimbing Kabupaten Pesisir Barat tahun 2016. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah pelaku nikah muda yang berjumlah 58 jiwa. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tabel persentase sebagai dasar interpretasi dan dideskripsikan sebagai laporan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sebagian penduduk yang menikah pada usia muda dikarenakan rendahnya pendidikan orang tua, (2) Sebagian pernikahan usia muda dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan pelaku nikah muda, (3) Sebagian juga ada yang dikarenakan rendahnya tingkat ekonomi keluarga (4) dan ada pula yang dikarenakan adanya anggapan jika anak gadis belum menikah dianggap sebagai aib keluarga dan pergaulan bebas. Kata Kunci: faktor penyebab, pernikahan, usia muda
ABSTRAK Deskripsi Pekerjaan di Objek Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Sherlina Martin; Trisnaningsih Trisnaningsih; Sudarmi Sudarmi
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 5, No 5 (2017): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.597 KB)

Abstract

The purpose of this research is to describe the jobs in Hot Water Bath Tourism Object at Merak Batin Village. This research uses descriptive method. Subject in this research is 20 peoples that work in the Hot Water Bath. Data collection using observation, interview and documentation technique. Data were analyzed using percentage. The result showed (1) There are nine type of jobs. (2) There are two employment statuses employee and employer. (3) Most workers have high working hours. (4) Most workers are into the category of long working time. (5) All the workers use the work equipment of the tourist object manager. (6) Most the workers have equipment facilities and completeness work facilities, while for social facilities obtained all workers. (7) All workers get a wage-sharing system based on time. (8) Most of the workers income are under the South Lampung Regency minimum wage of work.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pekerjaan di Objek Pemandian Air Panas Desa Merak Batin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah pekerja di Objek Pemandian Air Panas sebanyak 20 orang. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan persentase. Hasil penelitian menunjukan (1). Terdapat sembilan jenis pekerjaan (2). Terdapat dua status pekerjaan majikan dan pegawai. (3). Sebagian besar pekerja mempunyai curahan jam kerja tinggi. (4). Sebagian besar pekerja masuk ke dalam kategori lama bekerja lama. (5). Seluruh pekerja menggunakan peralatan kerja milik pengelola objek wisata. (6). Sebagian besar pekerja mendapat fasilitas alar kerja dan kelengkapan kerja, untuk fasilitas sosial diperoleh seluruh pekerja (7). Seluruh pekerja mendapat sistem pembagian upah berdasarkan waktu, (8). Sebagian besar pekerja berpendapatan di bawah UMK Lampung Selatan.Kata Kunci: deskripsi, pekerjaan, pemandian air panas.
Kondisi Sosial Ekonomi Orangtua Pelaku Pernikahan Anak di Desa Sendang Mulyo Kabupaten Lampung Tengah Muji Prasetioasih; Trisnaningsih Trisnaningsih; Zulkarnain Zulkarnain
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 7, No 4 (2019): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.536 KB)

Abstract

This study aims to describe the socio-economic conditions of parents in the context of child marriage in Sendang Mulyo Village. The method used in this research is descriptive method. This research is a kind of population research. The population in this study is parents of child marriages in Sendang Mulyo Village. The data collecting technique was done by using interview and documentation. The data was analyzed by using percentage analysis and scoring techniques. The results of the study show that: (1) the education of the doers and the parents of child marriages is still relatively low; (2) parents of child who have children of more than two children are still high, and the number of dependents on the parents of child marriages is still high; (3) the occupation of the parents of child marriage entirely (100%) is farmers; (4) the income of the parents of child marriages is still relatively low; (5) the property owned by parents of child marriages is in the moderate and high criteria.  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi orangtua pelaku pernikahan anak di Sendang Mulyo. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Populasi penelitian ini adalah orangtua pelaku pernikahan anak di Sendang Mulyo. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis persentase dan scoring. Hasil penelitian menunjukkan: (1) pendidikan pelaku dan orangtua pelaku pernikahan anak rendah; (2) orangtua pelaku pernikahan anak yang memiliki anak lebih dari dua dan jumlah tanggungan orangtua pelaku pernikahan anak masih tinggi; (3) seluruh orangtua pelaku pernikahan anak bekerja sebagai petani; (4) pendapatan orangtua pelaku pernikahan anak di Sendang Mulyo masih rendah; (5) barang berharga yang dimiliki orangtua pelaku pernikahan anak berkriteria sedang dan tinggi.Kata kunci : anak, pernikahan anak, sosial ekonomi
PRAKTEK KELUARGA BERENCANA (KB) PADA PASANGAN USIA SUBUR MUDA PARITAS RENDAH (PUS MUPAR) Ilma Safitri; Trisnaningsih Trisnaningsih; Rahma Kurnia Sri Utami
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.871 KB)

Abstract

This study aimed to determine the Practice of Family Planning (KB) on the pair of Eligible Young Parity Low (PUS MUPAR) in the Dusun Gunung Batu. The method used in this research was descriptive method. This research was the population study, that is the whole PUS MUPAR in the Dusun Gunung Batu which was totaled 27. The technique of collecting data was using questionnaires, structured interviews, and documentation. Data were analyzed was using one-way table percentages and cross tables (cross tab). The result showed that (1) the PUS MUPAR was relatively young age, which were about (20-24 years) and most of (96.3 percent) has an average number of children born alive that is ? 2 kids. (2) The level of PUS MUPAR knowledge about family planning is low. (3) type of contraception used EFA MUPAR majority (92.6 percent) use a type of Non LTCM, and longer use of contraceptives is ? 1 year.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Praktek Keluarga Berencana (KB) pada Pasangan Usia Subur Muda Paritas Rendah (PUS MUPAR) di Dusun Gunung Batu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian ini adalah penelitian populasi, dengan jumlah populasi yaitu seluruh PUS MUPAR di Dusun Gunung Batu berjumlah 27. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tabel persentase satu arah dan tabel silang (cross tab). Hasil penelitian menunjukkan (1) umur PUS MUPAR tergolong muda yaitu (20-24 tahun) dan sebagian besar (96,3 persen) memiliki rata-rata jumlah anak lahir hidup sedikit yaitu ? 2 anak. (2) Tingkat pengetahuan PUS MUPAR tentang keluarga berencana tergolong rendah. (3) Jenis alat kontrasepsi yang digunakan PUS MUPAR sebagian besar (92,6 persen) menggunakan jenis Non MKJP, dan lama penggunaan alat kontrasepsi yaitu ? 1 tahun.Kata kunci: jenis alat kontrasepsi, paritas, praktek KB, wanita usia subur.
PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) UNTUK PEMETAAN SEBARAN DAN ZONASI SEKOLAH DALAM SISTEM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SMA NEGERI DI KOTA BANDAR LAMPUNG Zellinia Ristanti; Trisnaningsih Trisnaningsih; Listumbinang Halengkara
Jurnal Penelitian Geografi (JPG) Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1808.496 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran lokasi SMA negeri di Kota Bandar Lampung, memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) berupa geoprocessing dan buffer untuk membuat peta zona layanan (service area) berdasarkan Petunjuk Teknis (JUKNIS) tahun 2018 di Kota Bandar Lampung dan peta  zona area layanan (service area) terkait dengan sistem zonasi sekolah pada Petunjuk Teknis (JUKNIS) tahun 2019 di Kota Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Objek dalam penelitian ini adalah 17 SMA Negeri di Kota Bandar Lampung dan tidak menggunakan sampel karena seluruh objek penelitian ini akan dipetakan. Data dikumpulkan dengan dokumentasi dan observasi lapangan. Analisis data menggunakan analisis tetangga terdekat (Nearest Neighbour Analysis) dan teknik analisis SIG berupa Geoprocessing dengan metode buffer. Hasil penelitian menemukan bahwa 1) Sebaran lokasi sekolah SMA Negeri di Kota Bandar Lampung berdasarkan Analisis Tetangga Terdekat (Nearest Neighbour Analysis) menghasilkan nilai T yaitu sebesar 1 km dengan Type Random/acak. 2) SIG dapat dimanfaatkan untuk menentukan zona terlayani PPDB pada tahun 2018 pada jarak 5001 – 6000 m. 3) SIG dapat dimanfaatkan untuk menentukan zona terlayani dan tidak terlayani PPDB pada tahun 2019 dengan menghasilkan peta pembagian zona wilayah terlayani dan zona tidak terlayani. Kata Kunci: Buffer, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Sistem Informasi Geografi (SIG), Sistem Zonasi Sekolah. DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpg.v10.i1.22657