Claim Missing Document
Check
Articles

DESKRIPSI LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL NELAYAN DI WLAYAH PESISIR KELURAHAN KANGKUNG Prabawati Ningtyas; Trisnaningsih Trisnaningsih; Edy Haryono
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 3, No 6 (2015): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.406 KB)

Abstract

This study aimed to describe the living conditions of fishermen in coastal areas seen on the physical condition of the house, water sources, latrines/toilets, garbage disposal, waste water disposal, and the level of knowledge about the environmental health of fishermen families. The method used in this research was descriptive. Population of this research were as many as 908 fishermen. The sample size in this study was 90 households. The results in this study was the physical conditions of the fishermen house is not healthy, sources of water used comes from the taps (PDAM), sewage/latrine is in the form of pit type, disposal of garbage is by throwing directly into the sea, the disposal of waste water is by flowing it directly into the sea, and the level knowledge of fishermen about the health of the environment is high.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi tempat tinggal nelayan di wilayah pesisir dilihat dari kondisi fisik rumah, sumber air, tempat pembuangan kotoran/jamban, cara pembuangan sampah, tempat pembuangan air limbah, dan tingkat pengetahuan kepala keluarga (KK) nelayan tentang kesehatan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dari penelitian ini sebanyak 908 KK nelayan. Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 90 KK. Hasil penelitian ini adalah kondisi fisik rumah KK nelayan tidak sehat, sumber air yang digunakan berasal dari PDAM, tempat pembuangan kotoran/jamban bertipe cemplung, cara pembuangan sampah dengan membuang langsung ke laut, tempat pembuangan air limbah dengan mengalirkan langsung ke laut, dan tingkat pengetahuan KK nelayan tentang kesehatan lingkungan tergolong tinggi.Kata kunci: lingkungan tempat tinggal, nelayan, wilayah pesisir.
Pengrajin Gerabah di Desa Podomoro Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Rezky Setiawan; Trisnaningsih Trisnaningsih; Sudarmi Sudarmi
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 7, No 4 (2019): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.341 KB)

Abstract

This study aims to describe the factors that support the continuity of earthenware crafts in Podomoro Village, Pringsewu Sub-district, Pringsewu Distric. This study uses descriptive methods. The population in this study were 30 earthenware craftsmen. Data collection techniques used are interview, questionnaires and documentation. The data were analized by using tables and percentages. The results of the study show that: (1) as much as (93.33%) craftsmen declare that capital facilities were a supporting factor of the earthenware crafts continuity. (2) All craftsmen declare the convenience of raw materials as a supporting factor for earthenware crafts. (3) All craftsmen declare the convenience of labor as a supporting factor for the continuity of earthenware crafts. (4) All craftsmen declare the convenience of transportation facilities as a supporting factor for earthenware crafts. (5) All craftsmen declare that marketing facilities are a supporting factor for earthenware crafts business. (6) There are other reasons as the supporting factor of the continuity of pottery craft which is consumer.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mendukung kelangsungan kerajinan Gerabah di Desa Podomoro Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pengrajin gerabah sebanyak 30 orang. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah tabel dan persentase.Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Sebanyak (93,33%) pengrajin menyatakan kemudahan modal sebagai faktor pendukung kelangsungan kerajinan gerabah, (2) Seluruh pengrajin menyatakan kemudahan bahan baku sebagai faktor pendukung kerajinan gerabah, (3) Seluruh pengrajin menyatakan kemudahan tenaga kerja sebagai faktor pendukung kelangsungan kerajinan gerabah, (4) Seluruh pengrajin menyatakan kemudahan sarana transportasi sebagai faktor pendukung kelangsungan kerajinan gerabah, (5) Seluruh pengrajin menyatakan kemudahan pemasaran sebagai faktor pendukung kelangsungan usaha gerabah, (6) Terdapat alasan lain sebagai faktor pendukung kelangsungan kerajinan gerabah yaitu konsumen.Kata kunci: faktor pendukung, gerabah, kerajinan
Migrasi Suku Minangkabau ke Lampung Tengah Tahun 2018 Sila Sasmita; Trisnaningsih Trisnaningsih; Yarmaidi Yarmaidi
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.959 KB)

Abstract

This study aims to describe the driving and pulling factors of the Minangkabau migration to migrate to Central Lampung. The research method uses descriptive. The population of all migrant family heads during the life of the Minangkabau tribe in the West Bandar Jaya Village. The research sample is the entire population. The sampling technique is purposive sampling. Retrieval of data using questionnaires, interviews, documentation and observation. Data analysis uses percentage analysis techniques. The results found that (1) 85.0% of the factors driving migration are the desire to improve living standards, (2) 86.8% of the factors driving migration are difficult to find work in the area of origin, (3) 85.0% of factors that attract migration are the opportunity to get employment in the destination, (4) 85.0% of the pull factors of migration the opportunity to get a better income in the destination, (5) 71.7% of the pull factors of migration success of friends or relatives.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor pendorong dan penarik migrasi Suku Minangkabau bermigrasi ke Lampung Tengah. Metode penelitian menggunakan deskriptif. Populasi seluruh kepala keluarga migran semasa hidup Suku Minangkabau yang terdapat di Kelurahan Bandar Jaya Barat. Sampel penelitian ialah seluruh populasi. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner, wawancara, dokumentasi dan observasi. Analisis data menggunakan teknik analisis persentase. Hasil penelitian menemukan bahwa (1) 85,0% faktor pendorong migrasi keinginan untuk memperbaiki taraf hidup, (2) 86,8 % faktor pendorong migrasi sulitnya mendapatkan pekerjaan di daerah asal, (3) 85,0% faktor penarik migrasi kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di daerah tujuan, (4) 85,0% faktor penarik migrasi kesempatan mendapatkan pendapatan yang lebih baik di daerah tujuan, (5) 71,7% faktor penarik migrasi keberhasilan teman atau saudara.Kata kunci: faktor pendorong, faktor penarik, migrasi, suku minangkabau
Proses Bermigrasi Dan Kondisi Sosial Ekonomi Migran Suku Banten di Kelurahan Kaliawi Bandar Lampung Chintya Mutiara Dewi; Trisnaningsih Trisnaningsih; Sugeng Widodo
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 7, No 6 (2019): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.301 KB)

Abstract

This study aims to find out the process of migrating and the socio-economic condition of Bantenese migrants in Kaliawi Village Bandar Lampung City. The method used was descriptive quantitative analysis. The 110 families were selected through propotional random sampling technique. The data collection technique was done through interview, documentation and questionnaire. Data analysis used percentage and scoring. The results of this study were: 1. The migration process was easy due to several reason the lack of job opportunities in the place of origin (80.78%). Travel migrating Banten tribes to Kaliawi Village was easy (69.23%). The purpose of migrating improved the standard of living (69.23%). The source of information migrating was information from friends (82.7%). 2. Socio-economic conditions was low (61.54%). The education level of the heads of migrant was low (90.38%). The type of migrants job was trader (63.46%), Migrant income was low (69.23%). Ownership of valuables owned by migrants was low ( 61.54%).Penelitian ini bertujuan mengetahui proses bermigrasi dan kondisi sosial ekonomi migran Suku Banten di Kelurahan Kaliawi Bandar Lampung. Metode yang digunakan deskriptif analisis kuantitaif. Populasi 110 KK dengan teknik propotional random sampling Pengambilan data dengan wawancara, dokumentasi dan kuisioner. Analisis data menggunakan presentase dan scoring. Hasil penelitian ini : 1. Proses bermigrasi mudah meliputi: Alasan Suku Banten migrasi ke Provinsi Lampung kurangnya kesempatan kerja di daerah asal (80,78%). Perjalanan bermigrasi Suku Banten ke Kelurahan Kaliawi mudah (69,23%). Tujuan bermigrasi memperbaiki taraf hidup (69,23%). Sumber informasi bermigrasi adalah informasi dari teman (82,7%). 2. Kondisi Sosial ekonomi rendah (61,54%) meliputi tingkat pendidikan kepala keluarga migran rendah (90,38%). Jenis pekerjaan migran pedagang (63,46%). Pendapatan migran rendah (69,23%). Kepemilikan barang berharga yang dimiliki migran rendah (61,54%).Kata kunci: migran, migrasi, sosial-ekonomi
PENGARUH MEDIA GAMBAR PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR Eka Widiya Astuti; Trisnaningsih Trisnaningsih; Yarmaidi Yarmaidi
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 4, No 6 (2016): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.019 KB)

Abstract

This research was done based on problem of the Geography learning result class XI at SMAN Kebun Tebu in low category and the important of picture and Problem Based Learning model for Geography Learning. This research aimed to know the effect of picture to the Problem Based Learning model toward the results of Geography learning of class XI SMAN Kebun Tebu. This research used Quasi Experiment Design Method. The subject of this research was XI IPS 3 as experiment class which was selected by Simple Random Sampling technique and learned using picture and Problem Based Learning model. Data collecting technique was using observation and test technique. Data analized used t-test. The result showed that there is an influence of picture at Problem Based Learning Model to results Geography learning class XI SMAN 1 Kebun Tebu in academic year 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan dari hasil belajar Geografi kelas XI masih tergolong rendah, pentingnya media gambar dan model pembelajaran Problem Based Learning pada pembelajaran Geografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Pengaruh penggunaan media Gambar pada model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar Geografi siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Kebun Tebu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi experimental design). Subjek penelitian ini adalah kelas XI IPS 3 dipilih melalui metode pengambilan simple random sampling dimana belajar menggunakan media Gambar dan model pembelajaran Problem Based Learning. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh penggunaan media Gambar pada model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar Geografi kelas XI di SMA Negeri 1 Kebun Tebu Lampung Barat Tahun Pelajaran 2016/2017.Kata kunci: hasil belajar geografi, media gambar, model pembelajaran problem based learning.
Konsekuensi Pernikahan Anak Pada Kehidupan Sosial Ekonomi Manda Juniawan; Trisnaningsih Trisnaningsih; Zulkarnain Zulkarnain
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 6, No 6 (2018): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.246 KB)

Abstract

The aims of this research to describe the consequences of child marriage on the social economic life the Village of Brabasan in 2017. The method used is descriptive explorative. The subjectis is perpetrators of child marriage in Brabasan  Vilage consist of 41. The data were collected withinterviews, documentation, observation. The analyzed data is percentage.The results is consequence child marriage on the social economic life is, (1) the level of education perpetrators of child marriageis low. (2) Interactions that preparators with the couple and community is good. (3) The domestic violence is high. (4) The percentage of frequency play after marriage is high. (5) The level of income is low. (6) Many preparators stay with their parents after marriage a high. (7) The percentage of economic dependency with their parents is high.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsekuensi pernikahan anak pada kehidupan sosial ekonomi di Desa Brabasan tahun 2017. Metode yang digunakan adalah deskriptif  eksploratif. Subjek  penelitian  adalah pelaku pernikahan anak di Desa Brabasan yaitu 41 pelaku. Data  dikumpulkan  dengan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data adalah  persentase. Hasil penelitian  ini berupa Konsekuensi Pernikahan Anak Pada Kehidupan Sosial Ekonomi adalah, (1) Tingkat pendidikan pelaku pernikahan anak rendah. (2) Interaksi pelaku dengan pasangan dan masyarakat baik. (3) Kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi tergolong tinggi. (4) Frekuensi bermain setelah  menikah  tinggi. (5) Tingkat pendapatan  yang  rendah. (6) Status  tempat  tinggal menumpang  pada orangtua tinggi. (7) Tingkat ketergantungan ekonomi pada orangtua tinggi.Kata kunci : kehidupan sosial ekonomi, konsekuensi, pernikahan anak
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI DENGAN JUMLAH ANAK YANG DILAHIRKAN WANITA PUS Ayu Fitri; Trisnaningsih Trisnaningsih; Nani Suwarni
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 4, No 3 (2016): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.315 KB)

Abstract

The purpose of this research was to assess the correlation of education level and the use of contraceptive device on number of children born by female aged couple lush (EFA). The method used was survey method. The population were 988 EFA female, with a sample of 91 EFA female. Data analysis technique used was Contingency Coefficient and YulisQ three variables analysis. The results showed that (1) there is a correlation between education level and number of children born with x2 count value 25.06 and the price of C of 0.463. (2) there is a correlation between the use of contraceptive device with the number of children born with x2 count value 13.82 and the price of C of 0.361. (3) there is a correlation between education level and the use of contraceptive device with the number of children born with a very strong degree of correlation with the value Qxy Tied T 0.84.Penelitian ini bertujuan mengkaji hubungan tingkat pendidikan dan penggunaan alat kontrasepsi dengan jumlah anak yang dilahirkan wanita PUS. Metode yang digunakan adalah metode survai. Populasi berjumlah 988 PUS, dengan sampel 91 wanita PUS. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis koefisien kontingensi dan analisis YulisQ tiga variabel. Hasil penelitian menunjukkan (1) ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan jumlah anak yang dilahirkan dengan nilai x2 hitung 25,06 dan harga C sebesar 0,463. (2) ada hubungan antara penggunaan alat kontrasepsi dengan jumlah anak yang dilahirkan dengan nilai x2 hitung 13,82 dan harga C sebesar 0,361. (3) ada hubungan antara tingkat pendidikan dan penggunaan alat kontrasepsi dengan jumlah anak yang dilahirkan dengan derajat hubungan yang sangat kuat dengan nilai Qxy Tied T sebesar 0,84 .Kata kunci: tingkat pendidikan, alat kontrasepsi, jumlah anak
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR STAD DENGAN PROBLEM SOLVING DAN STAD TANPA PROBLEM SOLVING Eka Yulianti; Trisnaningsih Trisnaningsih; Rahma Kurnia Sri Utami
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 2, No 6 (2014): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.8 KB)

Abstract

This study aims to investigate : (1) The difference between learning outcomes of Geography at STAD learning model with problem solving and learning model STAD with no problem solving. (2) The difference between the increase (n with-gain) of Geography learning outcomes using STAD learning model with problem solving and learning model STAD with no problem solving. The research used a quasi-experimental method (Quasi Experimental Design). The population in this research were all students of class X which consists of two classes such as experimental class (X.1) and a control class (X.2). Data analysis used t test. The results are: (1) There are differences in geography learning outcomes using STAD learning model with Problem Solving higher than the learning outcomes of Geography students with learning model STAD without Problem Solving. (2) There are differences in the increase (n-gain) Geography learning outcomes with STAD learning model with problem solving and learning model STAD without Problem Solving.Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Perbedaan hasil belajar Geografi pada model pembelajaran STAD dengan Problem Solving dan model pembelajaran STAD tanpa Problem Solving. (2) Perbedaan peningkatan (n-gain) hasil belajar Geografi menggunakan model pembelajaran STAD dengan Problem Solving dan model pembelajaran STAD tanpa Problem Solving. Penelitian menggunakan metode eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen (X.1) dan kelas kontrol (X.2). Analisis data menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Ada perbedaan hasil belajar Geografi yang menggunakan model pembelajaran STAD dengan Problem Solving lebih tinggi dari pada hasil belajar Geografi siswa dengan model pembelajaran STAD tanpa Problem Solving. (2) Ada perbedaan peningkatan (n-gain) hasil belajar Geografi dengan model pembelajaran STAD dengan Problem Solving dan model pembelajaran STAD tanpa Problem Solving.Kata kunci: hasil belajar, problem solving, STAD
Hubungan Sarana Belajar Di Rumah Dan Motivasi Dengan Hasil Belajar Selvi Yani; Trisnaningsih Trisnaningsih; Sudarmi Sudarmi
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 5, No 5 (2017): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.322 KB)

Abstract

This research was to knew about the correlation of learning facilities at home and learnimg motivation with the Geography learning outcomes of X class students in SMA Muhammadiyah 2 Metro City in 2016/2017. Research method used correlation. The sampling technique used population, which amount 41 students. Data collecting used closed questionnaires, interview and documentation technique. Analysis data used Spearman Rank Correlation and Multiple Linear Regression. The result showed: (1) There was a positive and significant correlation between learning facilities at home and geography learning result. (2) There was a positive and significant correlation between learning motivation and student geography learning result (3) There was a positive and significant correlation between learning at home and learning motivation with student geography learning result.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan antara sarana belajar di rumah dan motivasi belajar dengan hasil belajar Geografi siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 2 Kota Metro tahun pembelajaran 2016/2017. Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional. Teknik sampling menggunakan teknik Populasi, yaitu siswa kelas X yang berjumlah 41 siswa Pengumpulan data menggunakan teknik angket tertutup, interview dan dokumentasi. Analisis datanya menggunakan Korelasi Spearman Rank dan Regresi Linier Ganda. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Ada hubungan positif yang erat dan signifikan antara sarana belajar dirumah dengan hasil belajar Geografi siswa (2) Ada hubungan positif yang erat dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar Geografi siswa (3) Ada hubungan positif yang erat dan signifikan antara sarana belajar di rumah dan motivasi belajar dengan hasil belajar Geografi siswa.Kata Kunci : hasil belajar, motivasi belajar, sarana belajar di rumah.
Deskripsi Industri Tempe Di Kelurahan Jagabaya II Kecamatan Way Halim Kota Bandar Lampung Ayu Gita Aprilia; Trisnaningsih Trisnaningsih; Edy Haryono
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.234 KB)

Abstract

This study aims to describe: (1) the availability of raw materials, (2) the amount of capital used,  (3) the origin of the workforce, (4) the origin of the fuel,  (5) transportation marketing and (6) marketing of tempe products. The research method uses a descriptive survey. Data collection by observation, documentation and questionnaire. Data analysis uses percentages. The results of the study: (1) The availability of raw materials derived from imports and the acquisition of raw materials through the market 22 respondents (62.86%) and suppliers 13 respondents (37.14%). (2) The amount of capital used is the majority of small capital (Rp. 889,602,9). (3) origin of work from family. (4) The origin of fuel from within the Way Halim District and the type of fuel used is fuel wood with a percentage of 62.86% or 22 respondents. (5) Marketing transportation mostly uses motorcycle. (6) Most of the marketing of tempe results is sold in the market and customers who come.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) ketersediaan bahan mentah, (2) jumlah modal yang digunakan, (3) asal tenaga kerja,  (4) asal bahan bakar, (5) transportasi pemasaran dan (6) pemasaran hasil tempe. Metode penelitian menggunakan survei deskriptif. Pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi dan kuesioner. Analisis data menggunakan persentase. Hasil penelitian: (1) Ketersediaan bahan mentah berasal dari impor dan perolehan bahan mentah melalui pasar 22 responden (62,86%) dan pemasok 13 responden (37,14%). (2) Jumlah modal yang digunakan mayoritas modal kecil (Rp. 889.602,9). (3) asal tenaga kerja dari keluarga. (4) Asal bahan bakar dari dalam Kecamatan Way Halim dan jenis bahan bakar yang digunakan adalah kayu bakar dengan persentase 62,86% atau 22 responden. (5) Transportasi pemasaran sebagian besar menggunakan sepeda motor. (6) Pemasaran hasil tempe sebagian besar dengan cara dijual dipasar dan pelanggan yang datang.Kata kunci: deskripsi, industri tempe, geografi industri.