Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : AKSIOLOGIYA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Fermentasi Dedak dengan Metode Fasa Padat untuk Produksi Belatung sebagai Pakan Unggas Masyarakat Kecamatan Konda Nohong Nohong; La Ode Ahmad Nur Ramadhan; Zainal Syam Arifin; Imran Imran; Laode Abdul Kadir
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v6i1.5030

Abstract

Pelatihan Solid State Fermentation (SSF) dedak untuk Menghasilkan Larva atau Belatung Lalat Tentara Hitam (Hermetia illucens) atau Black Soldier Fly (BSF) sebagai Pakan Unggas Alternatif di Desa Wonua, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia telah dilakukan. Belatung BSF ini mengandung protein tingkat tinggi untuk pakan ternak. Dan desa Wonua ini adalah desa pertama di Sulawesi Tenggara yang telah diperkenalkan untuk menyediakan pakan unggas alternatif ini. Mayoritas masyarakatnya adalah petani dan sebagian merangkap sebagai peternak sapi dan unggas. Dengan ini, diharapkan bahwa produksi belatung dari BSF dapat menjadi populer dan menyebar di Sulawesi Tenggara (setidaknya tidak terlambat jika dibandingkan dengan popularitasnya di Jawa yang telah lebih dulu menarik perhatian banyak petani). Dalam kegiatan ini, kami memberikan bantuan teknis dan pelatihan tentang cara menghasilkan belatung BSF menggunakan dedak sebagai media untuk pertumbuhannya. Target keluaran yang dicapai adalah kemampuan petani tentang cara membiakkan dan memproduksi belatung secara mandiri. Selain itu, diharapkan para petani dapat membagikan pengetahuan ini yang tidak terbatas pada petani lain dari desa ini dan tidak memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini tetapi juga kepada petani – petani dari desa-desa sekitarnya. Parameter yang digunakan untuk mengukur target output adalah jumlah peserta pelatihan dan pendampingan aktif, jumlah petani yang mampu menghasilkan belatung secara mandiri.