Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : CLAPEYRON: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

PENEMPATAN DINDING GESER PADA BANGUNAN BETON BERTULANG DENGAN ANALISA PUSHOVER Reskiyanto Rezkiyanto; Mufti Amir Sultan; Imran Imran
CLAPEYRON: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2020): Clapeyron : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : CLAPEYRON: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/clapeyron.v1i1.1632

Abstract

Fenomena gempa merupakan gejala alam yang sangat berpengaruh terhadap bangunan, terutama pada bangunan tinggi. Perencanaan struktur bangunan gedung tahan gempa sangat penting di Indonesia, mengingat sebagian besar wilayahnya terletak dalam wilayah gempa dengan intesitas sedang hingga tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui letak ideal penempatan dinding geser dan untuk mengetahui keandalan struktur gedung asimetris dengan dinding geser terhadap beban gempa dengan analisis pushover.Penelitian ini menunjukan bahwa dari 5 Layout penempatan dinding geser terdapat satu yang paling ideal yaitu Layout 5, di mana penempatan dinding geser terletak pada kedua sumbu X dan Y secara teratur di bagian sisi dalam gedung, yang ditandai dengan terjadinya penurunan waktu getar alami fundamental sebesar 51,49% dari waktu getar alami fundamental yang dihasilkan dari SRPMK, dan nilai simpangan antar lantai yang terjadi pada layout 5 di anggap memenuhi persyaratan SNI 03-1726-2012 pasal 7.9.3 dimana ∆i < ∆α yaitu ∆i < 40 mm. Layout 5 kombinasi 3 sebesar 26,06 mm, 28,30 mm pada kombinasi 4, 20,55 mm pada kombinasi 5 dan 22,54 mm pada kombinasi 6. Kinerja struktur beton bertulang tahan gempa dengan Analisa pushover pada Layout 5. Pertama, perpindahan hasil pushover maksimum (δmax) arah XZ yaitu step 6 lebih kecil dari target perpindahan (δt) dengan angka 71,57 mm < 208,63 mm. Kedua (δmax) arah YZ yaitu pada step 4 kecil dari target perpindahan (δt) dengan angka 28,31 mm < 208,63 mm. Ketiga Evaluasi pada arah XZ dalam masih keadaan aman karena δmax<dt dan skema distribusi sendi plastis tidak memperlihatkan komponen struktur yang melewati kinerja Immediate Occupany (IO). Evaluasi pada arah YZ masih dalam keadaan aman karena δmax<dt dan skema distribusi sendi plastis tidak memperlihatkan komponen struktur yang melewati kinerja Immediate Occupany (IO).
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG 5 LANTAI DI KELURAHAN NGADE TERNATE zulham S Lambado; Imran Imran
CLAPEYRON: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2020): Clapeyron : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : CLAPEYRON: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/clapeyron.v1i1.1629

Abstract

Suatu bangunan gedung yang berlantai banyak perlu direncanakan dengan tepat dan teliti agar memenuhi kriteria kekuatan (strength), kenyamanan (serviceability), keselamatan (safety), dan umur rencana bangunan (durability). Gempa bumi sering terjadi di wilayah Indonesia, baik yang bersifat tektonik maupun vulkanik menimbulkan dampak kerusakan yang tidak sedikit khususnya pada sarana dan prasarana maupun infrastruktur secara umum. Bangunan tahan gempa merupakan bangunan yang mampu meredam energi gempa yang terjadi, melalui kombinasi gaya dalam bangunan yang di hasilkan dari komponen struktur dan non struktur bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan suatu struktur bangunan yang tahan terhadap gempa, dengan mengunakan metode analisa statik dan analisa dinamik.Gedung didesain dengan tingkat daktilitas tinggi, agar saat terjadi gempa kuat struktur gedung tidak runtuh. Dengan menentukan kategori seismik berdasarkan kategori resiko gempa, bangunan masuk kategori resiko D. Gedung termasuk kedalam kategori resiko II dengan faktor keutamaan gempa Ie = 1. Struktur didesain dengan sistem rangka pemikul momen dengan nilai koefisien modifikasi respons (R) 8. Rangka pemikul momen sekurang-kurangnya mampu menahan 25% dari gaya lateral total. Periode maksimum untuk syarat batas periode gedung adalah 1,0623 detik. Waktu getar gedung untuk mode satu didapatkan sebesar 1,001 detik dan mode dua sebesar 0,841 detik, sehingga batasan periode terpenuhi. Persentase base shear rangka pemikul momen telah memenuhi syarat minimum yaitu 25% dari gaya lateral total gedung. Simpangan antar lantai baik gempa statik dan dinamik arah x dan y tidak melebihi simpangan yang diizinkan sehingga struktur mampu menahan gaya gempa yang terjadi.