p-Index From 2019 - 2024
1.784
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakultas Pertanian
Son Suwasono, Son
Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Published : 39 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PERAN KOMUNIKASI ANTARA PENYULUH DENGAN PEMUDA TANI DALAM PENUMBUHAN MINAT USAHATANI PADI DI DESA KEBONAGUNG KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG Piran, Ronaldus Don; Arvianti, Eri Yusnita; Suwasono, Son
Fakultas Pertanian Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problems of agricultural workforce at this time become one of the main obstacles to advance agriculture. Effective communication between agricultural extension with youth farmer are countermeasures and preventive measures against youth employment reductions and growing interest in food crops, particularly rice. The purpose of this study are to evaluate the role of communication between agricultural extension with the youth farmer and socio-economic condition of youth farmer in the growth of rice farming interest. This research was conducted in the Kebonagung village, Pakisaji District, Malang Regency. The start of this research began in September 2015 and ended in January 2016. The population used is the youth farmer of Kebonagung Village, while the sampel estbalished in purpossive sampling which nembered 31 youth farmers of rice farming. The data analysis used multiple regression analysis and got the regression similarity is Y= 0,691 + 0,370X1 + 0,700X2 + e. The results of multiple regression analysis showed that the value of determination coefficient (Adjusted R²) is 0, 791 which means, 79,1 % of agricultural extension communication role with youth farmer and socio-economic conditions of youth farmer significantly influence the growth of interest in rice farming. Partially, both communication between agricultural extension with youth farmer and socio-economic conditions also significant influence on the growth of rice farming interest. Thus, the youth farmer will be more interested in rice farming if the more effective communication between agricultural extension with youth farmer and socio-economic conditions of youth farmer in creasingly support. Permasalahan tenaga kerja sektor pertanian pada saat ini menjadi salah satu kendala utama memajukan pertanian. Komunikasi yang efektif antara PPL dengan pemuda tani merupakan langkah penanggulangan dan upaya preventif terhadap pengurangan tenaga kerja muda dan penumbuhan minat di subsektor tanaman pangan, khususnya tanaman padi. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi peran komunikasi antara penyuluh pertanian dengan pemuda tani dan kondisi sosial ekonomi pemuda tani dalam penumbuhan minat usahatani padi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Awal penelitian dimulai pada bulan September 2015 dan berakhir pada bulan Januari 2016. Populasi yang digunakan adalah pemuda tani Desa Kebonagung, sedangkan sampel ditentukan secara purpossive sampling dengan jumlah 31 pemuda tani yang bertani padi. Analisis data menggunakan analisis regresi berganda dan diperoleh persamaan regresi Y= 0,691 + 0,370X1 + 0,700X2 + e. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R²) adalah 0,791 yang berarti, 79,1 % peran komunikasi penyuluh dengan pemuda tani beserta kondisi sosial ekonomi pertanian berpengaruh signifikan terhadap penumbuhan minat usahatani padi. Secara parsial baik komunikasi antara penyuluh dengan pemuda tani maupun kondisi sosial ekonomi juga berpengaruh signifikan terhadap penumbuhan minat usahatani padi. Dengan demikian, pemuda tani akan semakin berminat pada usahatani padi apabila semakin efektif komunikasi antara penyuluh dengan pemuda tani dan kondisi sosial ekonomi pemuda tani semakin menunjang.
ANALISIS USAHATANI JAMUR TIRAM (Pleurotus Ostreatus) DI DESA TAMANHARJO KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG Yanto, Nanang Fajar; Sa'diyah, Ana Arifatus; Suwasono, Son
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One type of mushroom that can be cultivated is white mushroom. Utilization of white mushroom by the community is as a preparation of food. Process pembudidayaanya quite easy but require high accuracy in the process. Preparation of land required is a mushroom kumbung as a storage bag bag oyster mushroom. Therefore, cultivation of white mushroom is quite promising when used as business because it only requires a relatively low capital while the economic value is high enough when it is done harvesting (Alam Rizqi, 2007). Looking at the market share is relatively wide and still not much cultivated, oyster mushroom farming is an alternative that can be used for entrepreneurship. This effort is expected to open new jobs and be able to absorb labor so that it can reduce unemployment. The way to find out the extent to which the business is feasible or not run, then required an analysis of business in order to provide benefits and benefits for the business (Hidayat, Nurul. 2012). Based on business analysis that has been done using analysis R / C Ratio Oyster mushroom farming with value of production capacity of 800 packs and with selling price Rp 2,500, R / C value Ratio 1,16 hence profitable and can be continued (Hidayat, Nurul, 2012). Salah satu jenis jamur yang dapat dibudidayakan adalah jamur tiram. Pemanfaatan jamur tiram oleh masyarakat adalah sebagai olahan makanan. Proses pembudidayaanya cukup mudah namun memerlukan ketelitian yang tinggi dalam prosesnya. Persiapan lahan yang diperlukan adalah sebuah kumbung jamur sebagai tempat penyimpanan baglog jamur tiram. Oleh karena itu pembudidayaan jamur tiram cukup menjanjikan bila dijadikan usaha sebab hanya membutuhkan modal yang relatif rendah sedangkan nilai ekonominya cukup tinggi bila sudah dilakukan pemanenan. Melihat pangsa pasar yang relatif sangat luas dan masih belum banyak diusahakan, usahatani jamur tiram merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk berwirausaha. Usaha ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan mampu menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran. Cara untuk mengetahui sejauh mana usaha tersebut layak atau tidak dijalankan, maka diperlukan suatu analisis usaha agar dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi usaha tersebut. Berdasarkan analisis usaha yang telah dilakukan menggunakan analisis R/C Ratio Usahatani jamur tiram dengan nilai kapasitas produksi 800 bungkus dan dengan harga jual Rp 2.500,nilai R/C Ratio 1,16 maka usaha ini menguntungkan dan dapat dilanjutkan.
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENYULUHANPADI SAWAH DI DESA KEBONAGUNG KECAMATAN PAKISAJI MALANG Mahalli, Mahalli; Suwasono, Son; Arvianti, Eri Yusnita
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman utama pertanian di Indonesia adalah Padi merupakan tanaman pangan yang menghasilkan beras sebagai sumber makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Pada pelita IV Indonesia pernah menjadi salah satu negara pengeksport beras yaitu dengan dicapainya swasembada beras. Namun saat ini Indonesia kembali terpuruk menjadi negara pengimport beras. Demikian juga lahan pertanian yang semakin sempit sebagai salah satu penyebab utamanya (Harsono, D. 2009) Penelitian dilaksanakan di Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Waktu penelitian dimulai pada bulan April 2015 mulai dari peninjauan lokasi, dari persiapan, wawancara, pengolahan dan interpretasi data sampai dengan pembuatan laporan.Populasi adalah keseluruhan subyek yang akan diteliti dalam suatu penelitian (Slovin, 2006 : 164). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi dalam penelitian adalah semua kelompok tani yang ada di Desa Kebonagung Pakisaji Malang yang terdiri dari 4 kelompokTeknik Pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive samplingprobability yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan kriteria yang ditentukan penulis (Sugiyono:2012). Metode pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila informan yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono , 2005). Dilihat dari tabel di atas menunjukkan bahwa Besarnya kontribusi tingkat pendidikan penyuluh, media penyuluhan, materi penyuluhan, dan komunikasi terhadap keberhasilan penyuluhan dapat diketahui melalui koefisien determinasinya (adj R2) yaitu sebesar 0.237(23.7%). itu artinya ada hubungan pada variabel tersebut dan mempunyai nilai positif. Maka dari itu hubungan antara variabel-variabel berikut sangat dekat dan positif. Pengujian hipotesis secara parsial variabel media penyuluhan menghasilkan nilai t hitung sebesar 1.076 dengan probabilitas sebesar 0.291. Hasil pengujian tersebut menunjukkan thitung< ttabel (2.042) atau probabilitas >level of significance (?=5%), sehingga H0 diterima. Hal ini berarti tidak terdapat pengaruh signifikan media penyuluhan terhadap keberhasilan penyuluhan.
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA BANJAREJO KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG Ubu Weking, Maria Magdalena Prasedis; Pudjiastuti, Agnes Quartina; Suwasono, Son
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Red onion is used as cooking spice and its role can not yet be replaced by other types of crops so that onion farming is profitable for farmers but farmers still experience constraints on marketing the results. The issue of onion marketing is inseparable from the farmer institution that has not functioned optimally and the capital institution has not been reached for the farmers. The purpose of this study is to analyze the cost of production, marketing channels, profit middlemen and the efficiency of onion marketing. Research location in Banjarejo Village, Ngantang District, Malang Regency. The method used in this study is purposive sampling with a sample of 70 people, data analysis techniques used in this study that is, calculate the marketing margin, share price. The research data was collected by distributing questionnaires. The conclusion of this study the amount of cost incurred by each marketing agency have an effect on the price determination of onion, marketing channel of shallots used by farmers are Farmers - Consumers, Farmers - Wholesalers - Retailers - Consumers, Farmers - Wholesalers - Wholesalers - Retailers Intercity - Consumers, Farmers who directly sell the results of onion farming to consumers get more benefits than using other marketing channels. The marketing channels II and III as a whole are not efficient yet, but as an alternative farmers can use marketing channel II, considering separately the share price of farmers exceeds the minimum minimum efficient. Bawang merah digunakan sebagai bumbu masakan dan perannya belum dapat digantikan oleh jenis tanaman lainnya sehingga usahatani bawang merah menguntungkan bagi petani akan tetapi petani masih mengalami kendala pada pemasaran hasil. Permasalahan pemasaran bawang merah tidak terlepas dari kelembagaan petani yang belum berfungsi secara optimal dan lembaga permodalan belum terjangkau bagi petani. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis biaya produksi, saluran pemasaran, keuntungan tengkulak dan efisiensi pemasaran bawang merah. Lokasi penelitian di Desa Banjarejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan sampel sebanyak 70 orang, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni, menghitung marjin pemasaran, share harga. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menyebarkan angket. Kesimpulan dari penelitian ini besarnya biaya yang dikeluarkan oleh setiap lembaga pemasaran berpengaruh terhadap penentuan harga jual bawang merah, Saluran pemasaran bawang merah digunakan oleh petani adalah Petani ? Konsumen, Petani ? Tengkulak ? Pengecer ? Konsumen, Petani ? Tengkulak ? Pedagang Besar ? Pengecer Antarkota ? Konsumen, Petani yang langsung menjualkan hasil pertanian bawang merah ke konsumen mendapatkan keuntungan lebih besar daripada menggunakan saluran pemasaran lain. Saluran pemasaran II dan III secara keseluruhan belum efisien, namum sebagai alternatif petani dapat menggunakan saluran pemasaran II, mengingat secara terpisah share harga petani melampui batas minimum efisien.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAN ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) DEWI SARTIKA DALAM PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DI DESA PETUNGSEWU KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG Alfines, Alfines; Suwasono, Son; Pudjiastuti, Agnes Quartina
Fakultas Pertanian Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Utilization of backyard in the field of agriculture is one of the activities to meet the family needs such as vegetables and fruits and can create food independency in the household. in its application, the role of woman farmers becomes an important element in the implementation on the activities utilization of backyard. This study aims to examine the factors that affect the role of woman farmer group members and the most dominant factors that affect the role of woman farmer group Dewi Sartika in the utilization of backyardin Petungsewu Village, Dau Subdistrict. The research method used is quantitative descriptive by using multiple linear regression test with SPSS 2.1, and to obtain more in-depth data the researcher have done direct interview and questionnaire. The result of the research show that the factors that influence the role of woman farmer group members are age, education, family income, family members, time span, motivation, land area, counseling intensity and the most influential factor is time span, woman farmer in Petungsewu village in desperate need of counselor's guidance and mentoring from UPT BP Dau Subdistrict. Pemanfaatan lahan pekarangan adalah suatu kegiatan yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga antara lain sayuran dan buah-buahan agar dapat mewujudkan kemandirian pangan dalam rumah tangga. Pada penerapannya, peran wanita tani menjadi unsur penting dalam pelaksanaan kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh dan faktor paling dominan dalam mempengaruhi peran anggota kelompok wanita tani dalam pemanfaatan lahan pekarangan di Desa Petungsewu Kecamatan Dau. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif deskriptif dengan menggunakan uji regresi linier berganda serta untuk memperoleh data yang lebih mendalam dilakukan dengan wawancara langsung serta kuisioner. Hasil Penelitian menujukkan bahwa faktor yang mempengaruhi peran anggota kelompok wanita tani adalah umur, pendidikan, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, curahan waktu, motivasi, luas lahan, intensitas penyuluhan dan faktor yang paling berpengaruh adalah curahan waktu, wanita tani di Desa Petungsewu sangat membutuhkan bimbingan penyuluh dan pendampingan dari UPT BP Kecamatan Dau.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Sistem Penyuluhan Pertanian Terhadap Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang Tichi, Agrek Fissia; Suwasono, Son; Sa'diyah, Ana Arifatus
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Developed elucidation wanita tanigroup need supported by some factor system effectiveness agriculture like knowledge factor, skill, factor attitude of who provides elucidation, facility factor, distance of place to live factor, tue age factor. The purpose of this investigation to know factor that influenced effectiveness system of elucidaton agriculture and connection of effectivitass elucidation agriculture toward profitgrop of Wanita Tani (KWT) Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang This investigation did constitude descriptive qualititative research the sample this research used purposive sampling method was about 49 samples. Technigue of data convection used by rescarcher were interview questionnaire, and observation. Method analysis data used was regression liniear led by the hand used SPSS program. This research proved the factors of effectiveness elucidation system agriculture here connections toward profit group of Wanita Tani (KWT) with value connection knowledge factor was about 5,191, skill factor was about 5,629, attitude of who provides elucidation factor was about 5,411, facility factor was about 4,358, distance place of lving factor was about 4,304 and age factor was about 9,322. To developed group Wanita Tani (KWT) need increasing effectiveness system elucidation agriculture in order to result of agriculture can increasing profit the group of Wanita Tani (KWT) Mengembangkan pemberdayaan kelompok wanita tani maka perlu didukung oleh beberapa faktorefektivitas sistem penyuluhan pertanian seperti faktor pengetahuan, faktorketerampilan, faktorsikap penyuluh, faktorfasilitas, faktorjarak tempat tinggal, dan faktor umur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas sistem penyuluhan pertanian dan hubungan efektivitas penyuluhan pertanian terhadap pendapatan kelompok wanita tani (KWT)Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sebanyak 49 sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara, kuesioner dan observasi. Metode analisa data yang di gunakan adalah Regresi Linier Berganda dengan mengunakan program SPSS. Penelitian membuktikan bahwa faktor-faktor efektivitas sistem penyuluhan pertanian memiliki hubungan terhadap pendapatan kelompok wanita tani (KWT)dengan nilai hubungan faktorpengetahuan sebesar 5,191, faktorketerampilan sebesar 5,629, faktorsikap penyuluhsebesar 5,411, faktorfasilitas sebesar 4,358, faktorjarak tempat tinggal sebesar 4,304, dan faktorumur sebesar 9,322. Untuk mengembangkan kelompok wanita tani (KWT) maka perlu meningkatkan sistem penyuluhan pertanian yang efektif sehingga hasil pertanian bisa meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani (KWT).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFESIONALISME PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN MALANG M. Mur, Rido Kurniawan; Suwasono, Son; Sa?diyah, Ana Arifatus
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyuluh pertanian di Indonesia sangat diperlukan, akan tetapi masih banyak faktor-faktor kendala yang dihadapi oleh seorang penyuluh pada saat menjalankan tugasnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi profesionalisme penyuluh pertanian yang ada di Kabupaten Malang. Metode yang digunakan adalah random acak sampling yang diperoleh dengan mengusulkan pertanyaan kuisioner. Responden penelitian ini adalah masyarakat di Kabupaten Malang yang berada diempat Kecamatan, yaitu Tumpang, Pakisaji, Dau dan Pujon, total responden ada 36 orang. Hasil penelitiaan ini menunjukkan yang paling dominan adalah faktor pendidikan non formal dan diikuti oleh umur.
ANALISIS SWOT PEMASARAN KERIPIK PADA UMKM (Studi Kasus Pada UMKM Putri Alin Jaya Dan UMKM SAS Di Kota Batu) Winardo, Selpinus; Arvianti, Eri Yusnita; Suwasono, Son
Fakultas Pertanian Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Government encourages the development of Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM), Marketing strategy is very important for the company or UMKM. where marketing strategy is a way to achieve the goals of a company or UMKM. The study began on 1 April 2017 up to 1 July 2017, at UMKM Putri Alin Jaya and UMKM SAS, Batu city. This research is a qualitative descriptive research using SWOT. Result of this research, UMKM Putri Alin Jaya and UMKM SAS in the area where both must maintain and maintain (hold and maintain). Strategies that need to be used are market penetration (market penetration) and product development (product development). From the results of the seller known that both UMKM get profit, UMKM Putri Alin Jaya is Rp. 3.500.000 Per 1x production with profit of Rp. 818.500 and R / C 1.3 While UMKM SAS has income of Rp.3.110.000 Per 1x production. With a profit of Rp. 1.086.700 and R / C 1.5 Pemerintah mendorong perkembangan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Strategi pemasaran adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan atau UMK M. di mana strategi pemasaran merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan dari sebuah perusahaan atau UMKM. Penelitian ini dimulai pada 1 April 2017 sampai dengan 1 Juli 2017, di UMKM Putri Alin Jaya dan UMKM SAS, Kota Batu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan Menggunakan SWOT. Hasil dari penelitian ini, UMKM Putri Alin Jaya dan UMKM SAS pada daerah dimana keduanya harus mempertahankan dan menjaga (hold and maintain). Strategi yang perlu dipakai yaitu penetrasi pasar (market penetration) dan pengembangan produk (product development). Dari hasil penjualanya diketahui kedua UMKM mendapatkan keuntungan, UMKM Putri Alin jaya sebesar Rp. 3.500.000 Per 1x produksi dengan keuntungan sebesar Rp. 818.500 dan R/C 1.3 Sedangkan UMKM SAS memiliki pendapantan sebesar Rp.3.110.000 Per 1x produksi. Dengan keuntungan sebesar Rp. 1.086.700 dan R/C 1.5.
Kajian Tentang Inovasi Komunikasi Penyuluhan Pertanian dalam Upaya Peningkatan Produksi Ubi Kayu Wonlele, Jimmy Tristar Stevenson; Muljawan, Rikawanto Eko; Suwasono, Son
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agriculture is a very important sector in the national economy. Economic development will remain based on agriculture widely. Innovation is an idea, practice or object that is realized and accepted as something new to adopted by a person or group. Extension is the involvement of a person to knowingly communicate information with the aim of helping the target to give an opinion so as to make the correct decision. Cassava plantas cultivated on dry land with a variety of soils, especially Ultisol, Alfisol, and Inceptisol. Cassava can grow well in soil with a pH of 6.1 ultisol. This research was conducted in UPT BP Pakis, Pakis subdisctrict Malang regency, and in BKPP, District Rulal Mnelalete Amanuban West Timor Tengah Selatan regency. Center for Food Security and Education (BKPP) District of West Amanuban a government agency, under the auspices of the minister of agriculture and agricultural extension and education programs play an important role in the Timor Tengah Selatan regency. Research time is one month, starting from 18 July ? 18 August 2016. In the sampling, the samples taken were members of farmers of cassava as many as 25 people, and the extension of 7 people in UPT BP Pakis. Sampling was done intentionally (purposive sampling). Then the data analysis tecnique used is descriptive and quantitative continuum along a line that aims to measure the model extension in increased production of cassava. Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Pembangunan ekonomi masih akan tetap berbasis pertanian secara luas. Inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi (Stephen Robbins: 1994). Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sasarannya memberikan pendapat sehingga dapat membuat keputusan yang benar. Tanaman ubi kayu banyak diusahakan di lahan kering dengan berbagai jenis tanah terutama Ultisol, Alfisol dan Inceptisol. Ubi kayu dapat tumbuh dengan baik pada tanah ultisol dengan pH 6,1. Penelitian ini dilaksanakan di UPT BP Pakis, Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, dan di BKPP, Kecamatan Amanuban Barat Desa Mnelalete Kabupaten Timor Tengah Selatan. Balai Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kecamatan Amanuban Barat merupakan instansi pemerintah, dibawah naungan menteri pertanian dan penyuluhan pertanian dan berperan penting dalam program penyuluhan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Waktu penelitian adalah 1 bulan, dimulai dari 18 Juli ? 18 Agustus 2016. Dalam pengambilan sampel, sampel yang diambil adalah anggota kelompok tani ubi kayu sebanyak 25 orang, dan penyuluh sebanyak 7 orang di UPT BP Pakis. Pengambilan sampel dilakukan dengan sengaja (purposive sampling). Maka teknik analisa data yang digunakan adalah deskriptif dan kuantitatif beserta garis kontinum yang bertujuan untuk mengukur model penyuluhan dalam peningkatan produksi ubi kayu.
PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM PENGORGANISASIAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) DI KECAMATAN PAKIS Mitan, Yohanes; Yusnita, Eri; Suwasono, Son
Fakultas Pertanian Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan Gapoktan Di Kecamatan Pakis tak luput dari peran penyuluh pertanian yang berada di BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan)Kecamatan Pakis yang mempunyai tujuan meningkatkan pemberdayaan kelembagaan petani di wilayah Kecamatan Pakis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitiandilaksanakan di Kantor Pertanian Pakis, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.PenelitianinidilakasanakanpadabulanJuni 2015 sampaiAgustus 2015.Populasi yang diambildalampenelitianiniadalahGapoktan di Kecamatan Pakis.terdiridari Ketua Gapoktan, Bendahara Gapoktan dan sekretaris Gapoktan.Analisis data dalam penelitian ini berlangsung bersamaan dengan proses pengumpulan data atau melalui tiga tahapan model alir dari Miles dan Huberman (1992) dalam Bungin (2007), yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwaHambatanDalamPengorganisasianGapoktan di Kecamatan Pakis terdapat 2 macam yang bersifat internal daneksternal, Dari hambatan-hambatan yang adasampaipadasaatiniGapoktan di Kecamatan Pakis dapatmengatasihambatan-hambatantersebutdenganbantuanpengarahandari PPL maupunteratasisendiriolehGapoktan.FaktorPelancaratauFaktorPendukungdalamPengorganisasianGapoktan yang utamayaitukebijaksanaandaripemerintah berupa program maupun bantuan-bantuan modal misalkandana PUAP, pelatihan-pelatihankepadapengurusGapoktanuntuksemakinmeningkatkankualitas SDM pengurus, sertaadanyapenyuluhan-penyuluhanpertanianjugamerupakan factor pendukungdalampengembanganGapoktankarenadenganadanyapenyuluhanpertanianpengetahuanpetanidankelompoknyasemakinbertambahdanberwawasanluas, sehinggamendukungpengorganisasianGapoktan di Kecamatan Pakis kedepan.