Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak Sekolah Dasar Ineu Sumarsih; Teni Marliyani; Yadi Hadiyansah; Asep Herry Hernawan; Prihantini Prihantini
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3216

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui dan menelaah tentang "Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak SDN Guruminda 244 Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang melihat dan mendengar lebih dekat dan terperinci penjelasan dan pemahaman individual tentang pengalaman-pengalamannya. Pendekatan fenomenologi tersebut didasari dari adanya ketertarikan peneliti untuk mengkaji lebih mendalam mengenai fenomena yang dialami oleh informan kunci. Penelitian dilaksanakan di SDN Guruminda 244 Kota Bandung. Informan dalam penelitian ini adalah guru, kepala sekolah, pengawas. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu; (a) observasi; (b) wawancara; dan (c) studi dokumentasi. Untuk menjamin keabsahan data dilakukan dengan beberapa upaya sebagai berikut: (a) memperpanjang masa pengumpulan data, (b) melakukan observasi secara terus-menerus dan sungguh-sungguh, (c) melakukan triangulasi, dan (d) melibatkan teman sejawat untuk berdiskusi. Dari hasil penelaahan dalam penelitian ini ditemukan adanya kurikulum merdeka yang menjadi acuan di sekolah penggerak, yang menghasilkan siswa yang berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, rasa kebhinekaan. Kepala sekolah penggerak mendorong berbagai macam program partisipatif, unik, dan banyak inovasi. Memupuk kerja sama dengan guru-guru yang mendukung pemimpinnya berpartisipasi dalam mewujudkan sekolah penggerak.
PEMBINAAN PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA BERBASIS BEST PRACTICES PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK Rudi Susilana; Asep Herry Hernawan; Angga Hadiapurwa; Nanda Khaerunnisa Syafitri; Lien Halimah; Hafsah Nugraha
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 29, No 1 (2023): JANUARI-MARET
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v29i1.39161

Abstract

Kurikulum merdeka sedang ramai dibicarakan saat ini. Terlebih lagi sebagai salah satu upaya untuk memulihkan pembelajaran pasca pandemi. Pengembangan kurikulum seyogianya diharapkan terarah secara holistik, berbasis kompetensi, kontekstual, dan personalisasi. Kurikulum merdeka ini diharapkan sama terarah demikian. Berkenaan dengan upaya pelaksanaan kurikulum merdeka ini, pemerintah telah melaksanakan program sekolah penggerak, sebagai pilot project pengembangan program-program sekolah sebagai upaya menuju pelaksanaan kurikulum merdeka ini. Saat ini belum banyak sekolah yang melaksanakan program sekolah penggerak, berdasarkan hal tersebut program pengabdian ini berupaya untuk melaksanakan pembinaan pengembangan kurikulum merdeka berbasis best practices program sekolah penggerak. Diharapkan sekolah yang telah melaksanakan program sekolah penggerak dapat mendiseminasikan dan juga berkolaborasi dengan Program Studi Pengembangan Kurikulum UPI untuk membina sekolah yang belum melaksanakan program sekolah penggerak.Kata kunci: Kurikulum Merdeka, Pengembangan Kurikulum, Pilot project, Sekolah PenggerakAbstractThe independent curriculum is being discussed at this time as an effort to restore learning after the pandemic. Curriculum development should be directed holistically, competency-based, contextual, and personalized. The independent curriculum expected will have the same direction. Concerning the effort to implement this independent curriculum, the government has implemented a “Sekolah Penggerak” program as a pilot project for the development of school programs as an effort toward implementing this independent curriculum. Currently, there are not many schools that implement “Sekolah Penggerak” program. Based on this, this service program seeks to develop an independent curriculum based on the best practices of the “Sekolah Penggerak” program. It is expected that schools that have implemented “Sekolah Penggerak” program can disseminate and collaborate with the UPI Curriculum Development Study Program to foster schools that have not implemented it.Keywords: Curriculum Development, Independent Curriculum, Pilot Project, Sekolah Penggerak
Innovation Curriculum on Coffee Barista Education Adi Prehanto; Asep Herry Hernawan; Gupi Rohman Nurmansyah; Asep Nuryadin; Ana Ratnasari
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 7, No 1 (2023): DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jdc.v7i1.69362

Abstract

Pendidikan kurikulum kopi barista merupakan bagian dari inovasi kurikulum untuk pendidikan dan pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk  memahami inovasi kurikulum Pendidikan Barista sebagai bentuk pemecahan masalah pendidikan dan pelatihan barista profesional. Penelitian ini menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data berasal dari studi literatur yang relevan terkait pengembangan kurikulum barista dan wawancara kepada para praktisi, seperti kopi barista, pemerintah, dan mahasiswa. Hasil penelitian ini adalah tentang inovasi kurikulum pendidikan barista yang terdiri dari ide dan produk. Ide kurikulum barista memfasilitasi kandidat atau barista junior menjadi profesional dalam pekerjaan mereka, melalui tujuan, konten, strategi, dan evaluasi. Inovasi produk dilengkapi dengan dokumen kurikulum, disertai dengan rencana pembelajaran dan buku pegangan. Inovasi kurikulum pendidikan barista merupakan bagian dari implementasi kurikulum dan evaluasi untuk meningkatkan tujuan kurikulum barista.
Pelatihan Metode Tilawah Evaluasi Simpel (TES) Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Tahfidz Alquran Murtaqiatusholihat Murtaqiatusholihat; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 7, No 1 (2023): DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jdc.v7i1.73597

Abstract

Hasil riset IIQ tahun 2018 menunjukkan bahwa 65% umat Islam di Indonesia buta huruf dalam Alquran, dan data dari Susenas BPS pada tahun 2018, 58,57% umat Islam di Indonesia tidak dapat membaca Alquran, kondisi masyarakat sangat kurang dalam pemahaman, cara membaca dan pencapaian menghafal Alquran rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi terhadap hambatan yang dialami guru tahfidz alquran dan menjelaskan dampak pelaksanaan pelatihan tahfidz Al-Qur'an dengan metode TES (Simple Evaluation Tilawah) terhadap kompetensi guru tahfidz Alquran di di Jawa Barat. Penelitian dilakukan dengan kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada 6 kabupaten di Jawa Barat, sampel diambil dari guru Alquran di Jawa Barat. Sumber data dari penelitian terdiri dari data primer dan data skunder. Data primer diperoleh dari Kepala sekolah, atau pimpinan lembaga.  Data skunder diperoleh dari hasil wawancara, data catatan coordinator Alquran, guru, jelajah referensi seperti jurnal, e-book, dan buku. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ustadz Jemmi Gumilar ST, selaku pemilik Metode TES, mengatakan hasil pelatihan guru tahfidz Al-Qur'an dengan Metode TES, dapat meningkatkan kompetensi guru dalam membina bacaan dan hafalan siswa.
Analysis of Needs Training Design Assistance in Developing Teaching Modules in the Freedom of Learning Curriculum for Primary Schools Teachers at the Kuningan Regency Education Office, West Java Budi Setiawan; Laksmi Dewi; Asep Herry Hernawan; Dadang Sukirman; Nurul Laily Al Arsuadhi; Rizal Kailani; Maurra Syifah Wijaya; Chevy Kusumah Wardhana; Gupi Rohman Nurmansyah; Azizah Nurul Khairunnisa; Juwintar Febriani Arwan
DIKDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): DIKDIMAS : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT  VOL 2 NO 2 AUGUST 2023
Publisher : CV Media Inti Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58723/dikdimas.v2i2.195

Abstract

This study aims to provide a basis need analysis for the curriculum module provision, training form and training time of elementary school teachers in Kuningan regency, West Java and understand the needs of the their' participation in new curriculum training. Sixty teachers in Kuningan regency were selected for a group interview. Based on the interview results, the researchers designed a questionnaire. They were from the same school levels in Kuningan regency that applied freedom of learning curriculum. It made us decided to use or adopt cluster random sampling method. They were surveyed through a web questionnaire. In total, 80% of the respondents believe that the self-opening aspect of the module needs to be carried out in four items. Secondly, for the explorative concept within the module, it was found that 70% respondents showing their believe that it was crucial to include further explanation and discussion. Next, on the collaborative space, it showed that 85% respondents found to be agree on the items of grouping and discussion and presentation within the module. Fourthly, it was found that 85% respondents shared their agreement on the guided reflection aspect in the module. In the new freedom of learning curriculum, it is found that the elementary school teachers in Kuningan regency have proper understanding within the module. It shows that they have identified the components within the module should cover those six crucial aspects.
The Role of Teachers and Islamic Activities In Developing The Character of Students Isniatun Munawaroh; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4468

Abstract

The purpose of this study is to investigate the role of the teacher who serves as a role model for developing the character of students at the junior high school level. The research method used is descriptive qualitative research. The participants involved in this study were school principals, deputy principals, teachers of Islamic religious education and PKN, guidance and counseling teachers, homeroom teachers, and students from three junior high schools in Bandung. Data is collected through several techniques, namely interviews, observation and documentation. Data were analyzed using an interactive model from Miles & Huberman which includes the steps of: data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research findings show that several aspects of the teacher's personality that can be role models in developing student character are the use of language, behavior, and personality. The values that can be learned from the teacher's example are honesty, responsibility, courtesy, tolerance, discipline, and caring. There are several factors that become inhibiting and supporting. Several supporting factors in developing student character include curriculum content standards, leadership, commitment, and togetherness. Factors that become obstacles to developing student character are the low level of parental concern, the apathy of teachers and students, and the use of funds that are not optimal.
Analysis of The Teacher's Role in The Implementation and Development of The Al-Qur'an Tahfiz Curriculum in Islamic Boarding Schools Murtaqia Tusholihat; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan; Laksmi Dewi
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4349

Abstract

This study aims to formulate learning objectives, strategies in achieving memorization targets, how to carry out the Al-Qur'an tahfiz learning curriculum. The research method used is a qualitative approach by directly analyzing the daily activities of teachers and participants through various processes including muayasyah, research and development, interview, library, and documentation. This research was conducted in five Islamic boarding schools in West Java, Indonesia. The results of the research show that teachers are at the forefront of curriculum development, that every teacher must be smart in capturing every situation that develops. The results of research on Islamic boarding schools show that by giving teachers the widest possible authority to carry out the curriculum and develop it according to situations and conditions in the field, it has succeeded in facilitating students to achieve memorization targets according to their respective abilities. That the materials and learning strategies that have been developed can be used as comparisons in order to improve teacher quality. From this study it can be concluded that in the work of compiling the curriculum it is not enough to only use experts but also must involve experienced teachers as a team and contributors of ideas from the field.
KEBIJAKAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) ANTARA IDEALIS DAN DILEMATIS Isniatun Munawaroh; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 1, No 02 (2012): Jurnal Edukasi Islami - Juli 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.33 KB) | DOI: 10.30868/ei.v1i02.22

Abstract

BUDAYA GEMAR MEMBACA SEJAK USIA DINI Murtaqia Tusholihat; Mohammad Ali; Asep Herry Hernawan; Laksmi Dewi
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 1, No 01 (2012): Jurnal Edukasi Islami - Januari 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.19 KB) | DOI: 10.30868/ei.v1i01.15

Abstract

Orang mukmin hendaknya mampu mensyukuri anugerah tersebut dengan memfungsikan potensi dan kapasitasnya untuk selalu belajar. Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan.[1]Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan. Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar. Karena kemampuan berubahlah, manusia terbebas dari kemandegan fungsinya sebagai khalifah di bumi. Selain itu, dengan kemampuan berubah melalui belajar, manusia secara bebas dapat mengeksplorasi, memilih, dan menetapkan keputusan-keputusan penting untuk kehidupannya. Belajar juga memainkan peranan penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok umat manusia (bangsa) di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat di antara bangsa-bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar.[1] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2000, hlm:94.
Metode Implementasi Kurikulum Rehabilitasi Pecandu Napza Nurhamzah C S; Asep Herry Hernawan; Rusman Rusman
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 001 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam (Article In Progress Special Issue 20
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i001.5483

Abstract

Proses pendidikan adalah proses mendidik manusia, inti manusia adalah jiwa, jadi pendidian adalah mendidik jiwa. Mendidik pecandu napza dinamakan rehabilitasi. Rehabilitasi pecandu napza tidak lain dalam rangka membantu para pecandu napza jiwanya terlepas di ketergantungan napza melalui program tertentu. Di Inabah proses rehabilitasi dilakukan dengan mengintensifkan kegiatan mandi malam, zikir, dan shalat (wajib dan sunat) dan keberhasilannya sudah mendapat pengakuan dari berbagai pihak dan berbagai penelitian menunjukkan efek amaliah tersebut terhadap perubahan perilaku para pcandu napza setelah menjalani pembinaan kurang lebih minimal empatpuluh hari lamanya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis metode yang digunakan dalam implementasi kurikulum pembinaan jiwa para pecandu napza. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam membina para pecandu napza di Inabah adalah metode latihan jiwa (riyadlatu al-nafs) sebagai proses pensucian jiwa (tazkiyat al-nafs) dan pembersihan hati (tashfiyat al-qulb) dengan melalui tiga tahapan, takhliyat, pengosongan dari kotoran jiwa dan hati, tahalliyat pengiassan jiwa dan hati dengan akhlak dan sifat-sifat Allah, dan tajalliyat Allah dalam jiwa dan hati pecandu napza sebagai hasil dari amaliah yang konsisten dan inten serta continue.