Claim Missing Document
Check
Articles

Peningkatan Omzet Usaha Bakmie Djuragan Di Desa Kerobokan, Badung, Bali I Wayan Ruspendi Junaedi; I Ketut Sirna; Raden Agus Sarwa Edy
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 3 No. 2 (2019): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.343 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v3i2.1041

Abstract

ABSTRAKBakmie Djuragan terletak di Kerobokan. Kelompok ini belum menerapkan manajemen pengelolaan dan pemasaran yang profesional. Proses pembuatan Bakmie Djuragan kurang memperhatikan kebersihan, dan tata kelola manajemen pemasaran. Akibatnya, kelompok mitra belum berkembang secara maksimal. Target program ini untuk meningkatkan pengetahuan kelompok usaha Bakmie Djuragan tentang kebersihan, manajemen pengelolaan, dan pemasaran serta penggunaan teknologi tepat guna semakin lebih baik. Solusinya adalah memberikan pelatihan tentang menajemen pengelolaan dan pemasaran, membelikan sarung tangan untuk hygine, pembelian Wifi Andromax 3z Smartfren dan memasukan usaha ini ke GO-FOOD dalam hal ini GO-RESTO untuk penunjang omzet usaha tersebut. Program ini melibatkan tenaga pakar dari Universitas Dhyana Pura. Dalam rangka keberlanjutan program PKM ini, maka tim melakukan evaluasi serta monitoring secara berkala terhadap usaha tersebut. Dengan demikian, usaha Bakmie Djuragan dapat berkembang, omzet penjualan semakin meningkat, dan memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk berwirausaha sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.Kata kunci: Bakmie Djuragan, Teknologi, Manajemen, dan PemasaranABSTRACTBakmie Djuragan is located in Kerobokan. This group has not implemented professional management and marketing management. The process of making Bakmie Djuragan paid little attention to cleanliness, and management of marketing management. As a result, partner groups have not developed optimally. The target of this program is to increase the knowledge of the Bakmie Djuragan business group about cleanliness, management, and marketing management and the use of appropriate technology to be better and better. The solution is to provide training on management and marketing management, buy gloves for hygine, purchase Wifi Andromax 3z Smartfren and enter this business into GO-FOOD in this case GO-RESTO to support the business turnover. This program involves experts from the University of Dhyana Pura. In the context of the sustainability of this PKM program, the team regularly evaluates and monitors the business. Thus, Bakmie Djuragan's business can grow, sales turnover is increasing, and inspire the community to entrepreneurship so as to improve the welfare of the surrounding community.Keywords: Bakmie Djuragan, Technology, Management, and Marketing.
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT DESA WISATA WARISAN BUDAYA JATILUWIH, TABANAN, BALI I Gusti Bagus Rai Utama; I Wayan Ruspendi Junaedi
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 3 No. 2 (2019): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.487 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v3i2.1044

Abstract

ABSTRAKMasalah prioritas Jatiluwih sebagai Desa Warisan Budaya yang harus diselesaikan adalah kurangnya pengetahuan tentang kebersihan dan sanitasi, dan juga kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam aspek makanan dan minuman. Masalah lain yang segera menjadi prioritas adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola akomodasi oleh kelompok masyarakat di Jatiluwih. Setelah dinyatakan sebagai warisan budaya, banyak kendala yang dihadapi oleh desa terutama terkait dengan aspek pemasaran, akomodasi dan pengaturan kuliner. Kelompok usaha jasa akomodasi yang sudah ada di desa sangat membutuhkan bantuan terkait dengan manajemen rumah tangga dalam bentuk akomodasi sesuai agar dengan harapan wisatawan; Tampaknya kendala lain juga dihadapi oleh masyarakat desa, yaitu kendala pada aspek sanitasi makanan dan minuman yang dihadapi oleh kelompok bisnis jasa kuliner. Kelompok ini membutuhkan bantuan terkait dengan upaya mereka sehingga hidangan yang disediakan oleh kelompok layanan kuliner sesuai dengan harapan para wisatawan yang tinggal di desa tersebut. Hasil yang diharapkan dari bantuan pada dua kelompok bisnis ini adalah peningkatan kinerja kelompok yang mampu menyediakan akomodasi dan layanan kuliner yang sesuai dengan harapan wisatawan, baik dari aspek sanitasi yang sesuai budaya lokal.Kata kunci: desa wisata, homestay, kuliner, hygiene dan sanitasi, wisatawan, kelompok masyarakat.ABSTRACTThe priority problem of Jatiluwih as Cultural Heritage Villages to be solved is the lack of knowledge about the hygiene and sanitation, and also the lack of knowledge and skills in food and beverage. The other problem that is immediately becoming a priority is the lack of knowledge and skills in accommodations that have been managed by community groups in Jatiluwih. After declaration as a cultural heritage, many obstacles faced by the village especially related to the aspects of marketing, accommodation and culinary arrangement. The accommodation services business group that already exists in the village is in dire need of assistance with housekeeping management in the form of accommodation in accordance with tourist expectations; it seems that another obstacle is also being faced by the village community, namely the constraints on food and beverage sanitation aspects faced by the culinary service business group. The group needed assistance with their efforts so that the dishes provided by the culinary services group were in line with the expectations of the tourists who stayed in the village. The expected outcome of the assistance in the two business groups is the increase in group performance that is able to provide accommodation and culinary services that are in accordance with the expectations of tourists, both from the aspect of sanitation, and local culture.Keywords: tourism villages, homestays, culinary, hygiene and sanitation, tourists, community groups
Peningkatan Pengetahuan Teknologi Tepat Guna Pada BUMDES Catu Graha Mandiri Dengan Tools Canva di Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana I Wayan Ruspendi Junaedi; Gerson Feoh; I Gusti Bagus Rai Utama
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 5 No. 1 (2021): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.078 KB)

Abstract

ABSTRAKProgram Kemitraan Masyarakat BUMDES Catu Graha Mandiri Gumbrih ini dilaksanakan di Desa Gumbrih yang berlokasi di Desa Wisata Ekotourism Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali. Fokus kegiatan pengabdian pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Catu Graha Mandiri, Desa Gumbrih. Kelompok BUMDES Catu Graha Mandiri Desa Wisata Gumbrih ini belum menggunakan teknologi tepat guna, kurangnya pengetahuan tentang manajemen pengelolaan usaha, etika dalam perilaku konsumen, kurangnya promosi atau pemasaran BUMDES. Solusinya adalah memberikan pendampingan dan pelatihan tentang penggunaan teknologi tepat guna dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas usaha – usaha BUMDES, serta pembuatan laporan keuangan, memberikan pendampingan dan pelatihan tentang manajemen pengelolaan usaha, pendidikan etika dan perilaku konsumen, dan pelatihan pemasaran produk menggunakan media sosial. Teknologi tepat guna yang digunakan dalam program kemitraan masyarakat ini adalah Canva sebagai tools create dan editing image, dan video. Luaran yang diharapkan dari mitra salah satunya adalah peningkatan kemampuan dalam penggunaan teknologi tepat guna untuk kuantitas, kualitas usaha BUMDES Catu Graha Mandiri Gumbrih termasuk pemasaran usaha menggunakan media sosial yang tergambar dalam melalui kuisioner yang disebarkan sebelum dan sesudah Program Kemitraan ini. Hasil dari kegiatan ini adalah pengelola BUMDES Catu Graha Mandiri Gumbrih dapat menggunakan tools Canva secara maksimal dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas usaha-usaha termasuk pemasaran usaha-usaha tersebut dengan menggunakan media sosial.Kata kunci : Canva, BUMDES Catu Graha Mandiri, Desa Gumbrih, Teknologi InformasiABSTRACTThe BUMDES Catu Graha Mandiri Gumbrih Community Partnership Program was implemented in Gumbrih Village, located in Gumbrih Ecotourism Village, Pekutatan District, Jembrana Regency in Bali Province. This article focus on taking the object of service at the Catu Graha Mandiri Village-Owned Enterprise (BUMDES), Gumbrih Village. The BUMDES Catu Graha Mandiri group of Gumbrih Tourism Village has not been using appropriate technology, lack of knowledge about business management, unknowledgeable on consumer behavior ethics, lack of promotion or marketing of BUMDES. The solutions are: To provide assistance and training on the use of appropriate technology in increasing the quantity and quality of BUMDES businesses, as well as making financial reports are to provide assistance and training on business management, ethics education and consumer behavior, and product marketing training using social media. The appropriate technology used in this community partnership program is Canva as an image and video creation and editing tool. One of the expected outputs from partners is an improve ability to use the appropriate technology for quantity, business quality of BUMDES Catu Graha Mandiri Gumbrih, including business marketing using social media through questionnaires distributed before and after this Partnership Program. The result of this activity is that the management of BUMDES Catu Graha Mandiri Gumbrih can use Canva's tools to maximize the potential use in increasing the quantity and quality of businesses including promote businesses using social media.Keywords : Canva, BUMDES Catu Graha Mandiri, Desa Gumbrih, Information Technology
Peningkatan Pengelolaan Manajemen, Pemasaran dan Teknologi serta Produksi Usaha Ayam Goreng Jeng Sri Di Plasa, Kuta, Badung, Bali Eko Sulistyo; I Wayan Ruspendi Junaedi; Putu Aristya Adi Wasita
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 5 No. 2 (2021): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.462 KB)

Abstract

ABSTRAKAyam Goreng Jeng Sri terletak Jl. Majapahit no. 37, Desa Plasa, Kecamatan Kuta, Provinsi Bali. Dari hasil pengamatan pada kelompok ini diketahui bahwa belum menerapkan manajemen pengelolaan dan pemasaran yang professional. Pada pemasaran, pelaporan keuangan belum menggunakan teknologi secara maksimal serta produksinya. Akibatnya, kelompok mitra belum berkembang secara maksimal sehingga omzet penjualannya relatif masih kecil. Berdasarkan hasil sosialisasi tentang program PKM ini, maka kelompok mitra mengajak tim dari Universitas Dhyana Pura untuk membantu mereka dalam hal transfer Ipteks guna mengatasi masalah yang dihadapi diatas. Dalam menyelesaikan masalah di atas, maka solusinya adalah memberikan pendampingan, penyuluhan, dan pelatihan tentang menajemen pengelolaan dan pemasaran, penggunaan teknologi, laporan keuangan serta produksi. Target program ini bersifat aktual untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan kelompok usaha Ayam Goreng Jeng Sri semakin lebih baik. Dalam rangka keberlanjutan program PKM ini, maka tim melakukan evaluasi serta monitoring secara berkala terhadap kelompok mitra tersebut. Sehingga omzet penjualan semakin meningkat, dan memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk berwirausaha sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.Kata kunci: ayam goreng jeng sri, diversifikasi, pemasaran, pendampingan, teknologi.ABSTRACTJeng Sri Fried Chicken is located on Jl. Majapahit no. 37, Plasa Village, Kuta Subdistrict, Bali Province. From the results of observations in this group it is known that it has not implemented professional management and marketing management and only one product is fried chicken. In marketing and financial reporting has not used technology to the fullest. In the process of making and presenting Fried Chicken, Jeng Sri pays little attention to consumer ethics and behavior and there is no idea of product differentiation. As a result, the group of partners has not developed optimally so that the sales turnover is relatively small. Based on the results of socialization about this PKM program, the group wants the team from Dhyana Pura University to be willing to help them to transfer science and technology in order to overcome the problems faced so far and provide diversification of new products. In solving the above problems, the solution is to provide assistance, counseling, and training on management and marketing management, use of technology, financial statements and diversification of products such as making Meatballs, Chicken Noodles and Pork Baley. The target of this program is actual to increase the knowledge and insight of the Fried Chicken business group, Jeng Sri is getting better. In the framework of the sustainability of this PKM program, the team conducts periodic evaluation and monitoring of the partner group. So that sales turnover is increasing, and provides inspiration to the community to entrepreneurship so as to improve the welfare of the surrounding community.Keywords: fried chicken jeng sri, diversification, marketing, mentoring, and technology.
Penggunaan Digital Marketing Dalam Pembangunan Desa Wisata Catur Kintamani, Bangli I Wayan Ruspendi Junaedi; I Gusti Bagus Rai Utama; Dermawan Waruwu
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 5 No. 2 (2021): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.827 KB)

Abstract

ABSTRAKPermasalahan yang ditemukan bahwa (1) Belum tersedianya pusat informasi tempat wisata, (2) Belum terintegrasi wilayah untuk dapat dijadikan sebagai potensi wisata. (3) belum adanya pusat pembuatan konten menarik mengenai promosi budaya, produksi pertanian, dan wisata. (4) Belum ada pengelolaan digital marketing untuk desa wisata Catur Kintamani. Untuk mengatasi masalah tersebut, tujuan program PKM adalah sebagai berikut: (1). Sosialisasi potensi wisata dengan tersedianya informasi center, (2). Mengintegrisakan seluruh komponen potensi desa dalam satu program desa wisata, (3).Pembuatan media promosi (content) sebagai bahan digital marketing, dan (4). Pelatihan pemasaran digital sebagai bahan promosi kepada biro perjalanan dan calon wisatawan. Metode pelaksanaan Program PKM antara lain: sosialisasi awal, pendampingan, pelatihan, monitoring, evaluasi, dan keberlanjutan program, yang dilakukan oleh tim pengusul serta dibantu oleh tenaga ahli dan mahasiswa dari Universitas Dhyana Pura. Hasilnya adalah Desa Catur memiliki pengetahuan, keterampilan tentang (1). Adanya potensi wisata dengan tersedianya informasi center, (2). Ada integrasi seluruh komponen potensi desa dalam satu program desa wisata, (3). Ada media promosi (Website) sebagai bahan digital marketing, dan (4). Memiliki pengetahuan pemasaran digital sebagai bahan promosi. Tim pelaksana dan setiap kelompok melaporkan hasilnya dengan cara presentasi dan dokumentasi. Keberlanjutan dari program ini adalah masyarakat terus belajar dan tim PKM Undhira mendampingi kelompok dalam meningkatkan pengetahuannya untuk meningkatkan kesejahteraannya.Kata kunci: Desa Catur Kintamani, digital marketing, visitor center, wisata alam.ABSTRACTThe problem found that (1) The unavailability of tourist information centers, (2) Has not integrated the region to be used as a tourism potential. (3) There is no center for creating interesting content regarding cultural promotion, agricultural production, and tourism. (4) There is no digital marketing management for the Catur Kintamani tourist village. To solve the problem, the purpose of the PKM program is as follows: (1) Socialization of tourism potential with the availability of information centers, (2). Identify all components of the potential of the village in one tourist village program, (3). The creation of promotional media (content) as digital marketing material, and (4). Digital marketing training as promotional materials to travel agencies and prospective travelers. Methods of implementation of the PKM Program include: Initial socialization, mentoring, training, monitoring, evaluation, and sustainability of the program, which was carried out by the proposer team and assisted by experts and students from Dhyana Pura University. The result is that the Catur Village has knowledge, skills about (1). The existence of tourism potential with the availability of information centers, (2). There is integration of all potential components of the village in one tourist village program, (3) There is promotional media (Website) as digital marketing material, and (4). Have knowledge of digital marketing as a promotional material. The implementing team and each group report the results by means of presentation and documentation. The sustainability of this program is that the community continues to learn and the PKM Undhira team assists the group in increasing its knowledge to improve its well-being.Keywords: Kintamani Catur Village, Digital marketing, Visitor center, Nature Tourism.
Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada Café Mondela, Denpasar, Bali Arycha Sheren; Christimulia Purnama Trimurti; I Wayan Ruspendi Junaedi
JAKADARA: JURNAL EKONOMIKA, BISNIS, DAN HUMANIORA Vol. 2 No. 2 (2023): JAKADARA: JURNAL EKONOMIKA, BISNIS, DAN HUMANIORA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini melihat pengaruh promosi, harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen. Penelitian dilakukan di Mondela Café Denpasar, Bali, dengan menggunakan teknik accidental sampling. 102 peserta menjawab kuesioner Google Form menggunakan skala Likert. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda. Uji hipotesis dilakukan dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Y yang ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,273. Selain itu, harga X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen yang ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,349. Bukti parsial dari uji F-hitung menunjukkan bahwa harga, promosi dan kualitas pelayanan di Mondela Café Bali berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan nilai F-hitung yang lebih tinggi dari nilai F tabel maksimal sebesar 2,70. Dengan asumsi H0 adalah hipotesis nol, ini menyiratkan bahwa itu telah ditolak dan Ha benar. Selanjutnya, analisis penentuan berganda menunjukkan bahwa ketiga harga, promosi, dan kualitas layanan ini memberikan kontribusi 61,1% terhadap kepuasan pelanggan di Mondela Café.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Hotel W Bali-Seminyak I Gusti Bagus Saccidananda Yasa; I Wayan Ruspendi Junaedi; Ni Putu Dyah Krismawintari
JAKADARA: JURNAL EKONOMIKA, BISNIS, DAN HUMANIORA Vol. 2 No. 2 (2023): JAKADARA: JURNAL EKONOMIKA, BISNIS, DAN HUMANIORA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian yakni mengidentifikasi hubungan antara gaya kepemimpinan, disiplin kerja, dan kinerja karyawan pada W Bali-Seminyak. Penelitian ini memakai teknik simple random sampling dengan memilih sampel 34 pekerja dari populasi karyawan hotel W Bali-Seminyak. Pada penelitian ini, analisis regresi berganda dipakai sebagai metode penelitian kuantitatifnya. Temuan penelitian ini terlihat bahwasanya (1) gaya kepemimpinan memengaruhi kinerja karyawan secara positif (t-hitung 1,828 > 0,05), dan (2) semakin kuat gaya kepemimpinan, semakin besar pengaruh positifnya terhadap kinerja. (2) Kinerja karyawan meningkat ketika ada kepatuhan yang ketat terhadap aturan tempat kerja (nilai t-tabel 1,699, p0,012); t-hitung: 3,289 > 1. (3) Motivasi kerja berpengaruh menguntungkan terhadap kinerja karyawan, dengan thitung 2,406 > 1,699 (p 0,05). Gaya kepemimpinan, disiplin kerja, dan motivasi kerja semuanya berpengaruh menguntungkan terhadap kinerja karyawan, dengan nilai t-tabel 1,699 dan signifikan 0,008 0,05 (4) secara bersamaan. Nilai F adalah 2,92, dan tingkat signifikansinya adalah 0,00 0,05. Mengingat temuan ini, aman untuk mengatakan bahwa ada korelasi yang menguntungkan antara gaya kepemimpinan, disiplin kerja, dan motivasi untuk berhasil.
The role of the church in motivating entrepreneurship to improve the economy of indigenous peoples in Papua, Indonesia Junaedi, I Wayan Ruspendi; Waruwu, Dermawan; Damayana, I Wayan; Rai Utama, I Gusti Bagus
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 8, No 4 (2022): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020221683

Abstract

The novelty of this research proves that the tarekat has not been able to encourage and motivate the growth of entrepreneurship to improve the economy of indigenous peoples in Papua. The purpose of this study is to analyze the challenges faced by GKI in Papua to improve the economy of indigenous peoples in the face of the dynamics of a rapidly changing world to improve the economy of the Papuan people. This research was conducted in depth using qualitative descriptive methods in Papua with in-depth interviews, observation, and secondary data techniques. The results show that the efforts of the Indonesian Christian Church in Papua in improving the economy of indigenous peoples are still minimal, both at the synod, classical and congregational levels. The congregation is currently experiencing severe challenges both internally and externally. They have been struggling with the global Covid-19 pandemic situation. Many areas in Papua are still having problems with the internet network which makes communication even more difficult. To improve the economy of indigenous peoples, the congregation tries to implement the necessary traditional empowerment strategies and strategic steps, namely open heart-to-heart dialogue by all church components internally at various levels.
Visitor segmentation of heritage tourist attraction in Indonesia using google trend analysis Rai Utama, I Gusti Bagus; Krismawintari, Ni Putu Dyah; Junaedi, I Wayan Ruspendi; Putri, PA Andiena Nindya; Sumartana, I Made
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 9, No 1 (2023): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020221673

Abstract

This study aims to determine the popularity of heritage tourist attractions, namely Borobudur, Prambanan, Besakih, and Tanah Lot using the Google Trends tool based on a historical database of the last five years. In addition to popularity, this study also determines the market segmentation of each tourist attraction based on the geographical origin of the tourists. The information and findings are expected to be used as consideration for the destination marketing strategy, and also to determine the promotion on the geographical origin of tourists. This analysis using Google trends yields several conclusions, in the beginning of 2000 to the end of 2021, almost all heritage tourist attractions have decreased in popularity, this is most likely due to a travel ban for tourists during the Covid-19 pandemic. Borobudur Template Heritage Tourism Attraction is the most popular heritage tourist attraction since the last five years, then Prambanan Temple, Tanah Lot, and Besakih. The segmentation of heritage tourism attractions in Indonesia is domestic tourists, and International tourists by Singaporean, Malaysian, Thai, Philippines, South African, Australian, Indian, Taiwanese, Italian, and French. The government should immediately open up opportunities for opening tourism, and tourist attraction managers will intensify the use of information technology, especially digital marketing to display the image of heritage destinations that are open space destinations. is a safe tourist attraction to visit.
Determinants of community participation in ecotourism programs in Bali, Indonesia I Gusti Bagus Rai Utama; I Wayan Ruspendi Junaedi; Ni Putu Dyah Krismawintari
International Journal of Advances in Applied Sciences Vol 13, No 2: June 2024
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijaas.v13.i2.pp260-268

Abstract

In the case of Indonesia, most of the tourist attractions offered and advertised are protected forests. This research seeks to find a balance between these two interests, so the purpose of this research is actually to determine the determinants of local community involvement in ecotourism development in Bali. This research uses quantitative methods described in the form of descriptive, and factor analysis according to the results of the survey with informants in the ecotourism of West Bali National Park, Buyan Tamblingan, Bali Mangrove, Batur Kintamani, and Lembongan. Eight factors determine community participation in ecotourism programs in Bali, namely: i) the role of leaders and business opportunities, ii) the factor of mindset and industry cooperation, iii) the factor of income, socialization, and commitment, iv) the factor of awareness of nature conservation, v) the factor of optimism to get money and knowledge, vi) the factor of facilities and independence, vii) the factor of training, interest, and participation, and viii) the factor of skills and funding.
Co-Authors Abimanyu Tuwuh Sembhodo Abimanyu Tuwuh Sembhodo ADE RISNA SARI Adya Hermawati Adzka Rosa Sanjayyana Ariesmansyah, Andre Arnold Gautama Suryadinata Arycha Sheren Budi Hidajat Christimulia Purnama Trimurti Christin Priska Molina Christina Indah Sasmita Dermawan Waruwu Donald Samuel Slamet Santosa, Donald Samuel Slamet Eko Sulistyo Endang Fatmawati Erlin Dolphina Filipus Zuther Gabriel Firsta Adnyana Gede Deddy Rahmat Gede Nyoman Wiratanaya Gede Nyoman Wiratanaya Gede Nyoman Wiratanaya Gerson Feoh Gusti Ngurah Joko Adi Negara Hendy Tannady I Dewa Made Arik Permana Putra I Gede Agus Mertayasa I Gede Deddy Rahmat I Gusti Bagus Rai Utama I Gusti Bagus Saccidananda Yasa I Ketut Sirna I Komang Andika I Made Dwi Wira Ardana I Made Dwi Wira Ardana I Made Sumartana I Made Sumartana I Nyoman Sukrayasa I Wayan Damayana Ida Ayu Nyoman Yuliastuti Ida Ayu Sita Amelia Putri Ida Bagus Kurniawan Ika Suhartanti Darmo Irzan Soepriyadi IWK Teja Sukmana J. Wahyu Nugroho Jony Oktavian Haryanto La Iwe Lestari, Anggun Hilendri Luh Restiawati Miftahorrozi Miftahorrozi Mochamad Heru Riza Chakim Mohammad Azharie Hamdany Mudasetia Mudasetia Natalia Sri Endah Kurniawati Ni Nyoman Tri Sukarsih Ni Putu Dyah Krismawintari PA Andiena Nindya Putri Putu Agus Dharma Wijaya Putu Aristya Adi Wasita Putu Stevan Eka Putra Putu Steven Eka Putra R. Rulick Setyahadi Raden Agus Sarwa Edy Rendi Wibowo Rio Haribowo Shujahat Ali Sri Hastutik Sumartana, I Made Suresh Kumar Teguh Setiawan Wibowo Titin Veronika Wildoms Sahusilawane Yodiansyah, Hefri Yuli Purbaningsih _ Irawan