Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH

PERANCANGAN INDOOR SNOW PARK DI PEKANBARU DENGAN PENERAPAN PRINSIP DESAIN JEAN NOUVEL Gitiya Gittasya; Yohannes Firzal; Pedia Aldy
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol 4, No 2 (2021): JAUR APRIL
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v4i2.4807

Abstract

Indoor Snow Park adalah wahana rekreasi bertema salju di Pekanbaru, selain berfungsi sebagai rekreasi bangunan juga dapat berfungsi sebagai sarana olahraga es. Pekanbaru di pilih sebagai lokasi desain karena kurangnya sarana rekreasi dan sebagai bentuk mensimulasi alam musim dingin di kota yang beriklim tropis. Indoor Snow Park menerapkan prinsip desain Jean Nouvel karena prinsip desain Jean Nouvel selaras dengan fungsi bangunan dimana pada setiap bangunan yang ia rancang Jean selalu memberikan suasana yang kontras pada bangunanya, sama halnya dengan rekreasi salju di tengah iklim tropis. Konsep yang diterapkan pada Indoor Snow Park ini adalah Snowflakes. Konsep ini terinspirasi dari fenomena turunnya salju di negara subtropis, yang sejalan dengan fungsi rancangan yaitu wadah rekreasi musim dingin. Analogi dari Kristal es ini lah yang kemudian diterapkan pada bentuk, fasad, interior dan lansekap Indoor Snow Park.
APPLICATION OF FOLDING ARCHITECTURE AT HALLYU CENTER IN PEKANBARU Tutilia Manalu; Muhammad Rijal; Yohannes Firzal
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol 5, No 2 (2022): JAUR APRIL
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v5i2.4951

Abstract

Dalam beberapa tahun industry, budaya populer Korea Selatan berkembang sangat pesat dan menyebar ke berbagai negara di dunia salah satunya Indonesia. Fenomena ini dikenal dengan istilah “hallyu” yang merupakan istilah dari penyebaran budaya populer Korea, berupa musik, drama, film, fasion, kosmetik, destinasi wisata, kuliner dan lain sebagainya. Fenomena ini juga menyebar di wilayah Pekanbaru sehingga mendorong terbentuknya komunitas- komunitas  para penggemar Korea Seperti Komunitas Dance cover dan idol group. Serta ketertarikan masyarakat  untuk mengunjungi negera asal hallyu tersebut dan merasakan suasana disana. Tetapi belum adanya wadah khusus untuk menampung berbagai kegiatan dari komunitas tersebut Oleh karena itu, perancangan Hallyu Center  sebagai wadah untuk memperkenalkan budaya popular Korea  dengan berbagai fasilitas didalamnya yang dapat menampung aktifitas komunitas penggemar Korea diwilayah Pekanbaru dan sebagai media dalam berbagi dan bertukar informasi dengan menerapkan folding Architecture. Folding architecture adalah  metode pencarian bentuk yang memfokuskan pada bentuk eksploratif  dan visualitatif yang dapat mengkomunikasikan fungsi objek hallyu center.Kata-kunci : Budaya Populer, Hallyu Center, Folding Architecture.
Pusat Pecinta Kucing di Pekanbaru dengan Pendekatan Arsitektur Ekspresionis Muhammad Mahdi Hadiwijaya; Yohannes Firzal; Pedia Aldy
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol 5, No 2 (2022): JAUR APRIL
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v5i2.4894

Abstract

Banyaknya kasus kekerasan terhadap kucing yang dilakukan sebagian orang menunjukkan bahwa kesenjangan terhadap kucing masih banyak terjadi, dikarenakan minimnya perhatian masyarakat akan kesejahteraan kucing. Kesenjangan yang terjadi pada kucing dialami oleh kucing jalanan dan juga kucing peliharaan, sehingga melatarbelakangi munculnya Pecinta Kucing sebagai kelompok masyarakat yang peduli akan kesejahteraan kucing. Suatu wadah diperlukan bagi Pecinta Kucing di Pekanbaru agar dapat menaungi segala kegiatan mereka untuk memberikan kesejahteraan bagi kucing melalui kegiatan perawatan, edukasi, dan rekreasi. Pusat Pecinta Kucing hadir sebagai wadah dalam menjalankan aktivitas bagi Pecinta Kucing di Pekanbaru. Pusat Pecinta Kucing kelak akan menjadi tempat yang tidak hanya dapat dinikmati oleh Pecinta Kucing dan masyarakat Pekanbaru yang tertarik pada kucing, namun juga bagi kucing melalui fasilitas yang disediakan dan kegiatan yang diadakan. Perancangan Pusat Pecinta Kucing menggunakan pendekatan Arsitektur Ekspresionis, agar dapat mengkomunikasikan ekspresi rasa peduli pecinta kucing terhadap kesejahteraan kucing kepada masyarakat umum sebagai wujud pentingnya hak untuk sejahtera bagi kucing.Kata Kunci: Arsitektur Ekspresionis, Pusat Pecinta Kucing 
Penerapan Arsitektur Dekonstruksi pada Perancangan Pusat Kreativitas Seni Media Baru di Pekanbaru Muhammad Poeji Hartadinata; Yohannes Firzal; Gun Faisal
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol. 6 No. 1 (2022): JAUR Oktober
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v6i1.5643

Abstract

Culture movement in society has a linear relationship with the development of the art. To face the demands of the times, the artists start to integrate the arts with other disciplines in the process of the creation of works of art considered to be more able to accommodate the expression and the communication is conveyed in a work of art. This is known as new media art. New media art which is the result of undue hybridisation between pure art with technology capable of growing very rapidly. This development extends to all regions in Indonesia. In Pekanbaru, new media art was getting very enthusiasm of the pop art from a variety of backgrounds and ages, but it is unfortunate development is still lacking. This problem can be seen from the lack of facilities or container that can overshadow and accommodate creativity and introduce the work of new media art. Based on these problems, it needed a container that can overshadow the pop art new media as well as introduce new media art to the community, therefore drafted a center for creativity of new media art which can facilitate the activities in the field of new media art whether in the form of the process of creation of works of new media art and activities pertujukkan Design Creativity Center New Media Art is applying the principles of the Architecture of Deconstruction which has the meaning of freedom of the rhetorical structures of composition that is formal. The freedom of form that is a representation of the way of thinking the architecture of the deconstruction that do not want to be bound from the rules that have been there to interpret the freedom of the air-creativity, innovative and always fresh in the new media art. So in the hope Center for the arts creative media this can bring out the creativity of the artist through the architectural elements dekontruktif.
Co-Authors Adhienirma, Habib Surya Adip Padli Agus Alfinanda Agustian, M. Aldi Agustin, Rezy Kurnia Agustina Irfita Ahmad Hidayat Ahmad Ridho Darwis Ahmed, Heyder Akbar Sukirman Putra Alfian Alfian Allany Syahidanilla Darojat Amalia Nurussifa Amanati, Ratna Amelia Resti Andi Gres Cathrin Iroka Andri Sulistyani Ardy Fhadly Athifah Sekarrini Benny Hamdi Rhoma Bimantara Asnur Brilantio, Arzito Gagah Chaniago, Abella Fitri Chelsy Yesicha Dede Mefriadi Ega Nova Rita Evi Suryawati Fadia Adila Faishal MA Fatmadhita Arumsari Faudya Agiasty Fauzi Erdiansyah Fikri, Habibul Finia, Myisha Amanda Firdiansyah, Robby Genny Gustina Sari Geovani Meiwanda Ghina Revita Sakinah Gitiya Gittasya Gladies Imanda Utami Rangkuty Gun Faisal Harnedi Maizir Indah Lara Syanti Indra Kuswoyo Isrina Indah Iwantono Iwantono Julius Eduvin Panjaitan Kartika Syahrani Latifah Sahroini Lela Purnamasari M Gema Indrawan M, Dedy Prasetyo Mahya Fiddini Kaffah MAYA PURNAMASARI Meike Syahlendra Mhd. Romi Firmansyah Mira Dharma Mira Dharma Susilawati Mira Dharma Susilawati Mira Dharma Susilawaty Mira Dharma Susilawaty Mira Dharma Susilawaty Mita Fransisca Rumapea Mohamad Rafsanjani Morian Saspriatnadi Muhammad Agramansyah Hasyim Muhammad Hidayatullah Muhammad Mahdi Hadiwijaya Muhammad Poeji Hartadinata Muhammad Rijal Muhammad Rijal Muhd. Arief Al Husaini Mutia Dwi Alicia Nabila Shalihah Neni Meilani Damanik Noni Septiani Novan, Andre Nurul Syahirah Pedia Aldy Pedia Aldy Poppy Nurmayanti M Pranata, Shauma Eska Putri Rizki Ananda Putri, Agnes Prameswari R. Lisa Suryani Rabudin Rizki Rafii Pandu Julianda Raisya Muthiah Ratna Amanati Reni Suryanita Rinjani, Frist Intan Risperdana, Risperdana Rizky Fariansyah Safitri Dewi Sufian Safri Safri Silmi Azula Sinta Ramaiyanti Siti Hajar Alwin Sitti Fachtin Shuraha Sri Djuniati Tien Manurung Tri Handayani Tri Maelawati Tutilia Manalu Vini Asfarilla Wahyu Hidayat Wahyu Hidayat3 Wulandari, Annisa Rizki Yaasin Ali Akbar Yasir Yasir Yenita Roza Yohanes Sitorus Yoshua Gilbert Winalda Yosi Alwinda Yuliana Suwito Yuri Prima Nurullah Yusni Maulida Zurnalis, Zurnalis