Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS

TERAPI PRAKTIS BAGI KELUARGA ANAK AUTIS Khoiriyah, Khoiriyah; Amilia, Fitri
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 2, No 1 (2016): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.825 KB) | DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v2i1.371

Abstract

ABK Autis memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan, seperti anak-anak normal. Pendidikan bagi ABK Autis secara khusus disediakan pada Sekolah Luar Biasa (SLB) bagian B dan Autis. Dalam menjalankan fungsinya lembaga tersebut mengedepankan keterampilan sehingga terwujud pembelajaran yang baik bagi ABK Autis. Realitas yang ada, bahwa SLB-B dan Autis memiliki jumlah guru yang terbatas, sarana dan prasarana yang kurang memadai, serta waktu belajar yang terlalu singkat. Keterbatasanketerbatasan tersebut menyebabkan ketidak optimalan pembelajaran. Untuk memenuhi kebutuhan ABK Autis, diperlukan tindakan terapis. Kendala kedua adalah ketidakmampuan orangtua dalam pembiayaan terapis. Berkaitan dengan kendala tersebut, diperlukan suatu upaya untuk membantu pemenuhan kebutuhan ABK Autis. Upaya yang dimaksud adalah melakukan pendampingan orangtua dalam melakukan pembelajaran ABK Autis. Kenyataan bahwa banyak orangtua ABK Autis tidak mampu menangani masalah ini karena tidak punya kemampuan atau informasi yang memadai bagaimana menangani ABK Autis. Kendala tersebut akan bisa teratasi apabila orangtua memiliki kemampuan dalam menangani ABK Autis. Untuk maksud tersebut dibutuhkan pelatihan praktis beserta modul sebagai panduan untuk menangani ABK Autis. Selain itu, penting untuk mewujudkan kerjasama dengan guru SLB bagian B dan Autis dalam upaya pendampingan. Dengan begitu orangtua dapat memenuhi kebutuhan anak Autis setiap hari tanpa perlu mengeluarkan biaya yang relatif tinggi. Program pengabdian ini dilaksanakan di SLB bagian B dan Autis di SLB Bintoro Jember, dengan tujuan membantu masyarakat untuk mendapat informasi bagaimana menangani anak Autis secara dini dengan menggunakan metode praktis berbasis keluarga yang terkoordinasi dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan komunitas orangtua ABK Autis. Target kegiatan pengabdian ini adalah: (1) Tersusunnya panduan Terapi Praktis Bagi Keluarga Anak Autis, (2) Orangtua bisa melakukan terapi dasar pada ABK Autis, (3) Terciptanya komunitas orangtua ABK Autis yang terkoordinasi (4) Terwujudnya ABK Autis yang tertangani secara tepat. Adapun metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan serta menggerakkan partisipasi keluarga atau masyarakat membentuk komunitas untuk peduli dan menangani ABK Autis
OPTIMALISASI KOMPOTENSI LITERASI BAGI APARAT DESA GUNA MENUJU DESA MANDIRI YANG BERWIRAUSAHA S, Suparti; Amilia, Fitri; Hayati, Khodijah
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 3, No 2 (2017): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.009 KB) | DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v3i2.1478

Abstract

Desa merupakan bagian penting dari suatu pemerintahan negara. Di desa, masyarakat tinggal dengan sesungguhnya dengan segala aktivitasnya. Dari desa akan terbangun ekonomi dasar yang bisa menjadi kuat dan bertahan. Hal tersebut terbukti saat krisis dunia menjelang abad 20-an, ekonomi pedesaan yang teraktualisasi dalam pasar tradisional tetap menunjukkan kekuatannya. Hal itu mengisyaratkan bahwa peran desa tidak bisa dianggap remeh. Dalam kemajuan zaman di era teknologi,  informasi, dan komunikasi ini peran desa selayaknya juga terus dikuatkan dan ditingkatkan. Bukan hanya pada masyaratnya namun juga pada para aparatnya. Dalam rangka menyikapi kemajuan teknologi,  informasi, dan  komunikasi ini perlu peningkatan kompetensi literasi baik pada tataran  literasi administrasi maupun literasi informasi dan komunikasi. Melalui kegiatan Abdimas ini, aparat dan masyarakat desa dibekali dengan skill literasi administrasi, informasi, dan komunikasi. Literasi administrasi menguatkan kompetensi menulis surat. Literasi informasi dan komunikasi mengenalkan dan menguatkan kompetensi mengirim dan menerima email dan juga blogspot. Melalui kompetensi ini, diharapkan saluran komunikasi dan pencarian informasi bisa berjalan dengan baik, cepat, efisien, dan tepat sasaran.Kata Kunci: literasi administasi, literasi informasi, literasi komunikasi
KOMPETENSI LITERASI INFOMASI GURU PAUD DI ERA 4.0: ANTARA TUNTUTAN DAN REALITAS Amilia, Fitri
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 5, No 2 (2019): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jpmi.v5i2.2936

Abstract

Guru di era 4.0 berarti guru di era revolusi industry. Revolusi industri ditandai dengan kecepatan akses informasi digital. Dari kondisi ini, tuntutan menjadi guru di era 4.0 diharuskan memiliki kompetensi literasi informasi digital. Literasi tersebut ditandai dengan kemampuan mengolah dan mencari data secara digital. Namun, tuntutan tersebut tidak berjalan mulus dengan realitas yang ada. Masih banyak guru yang belum memiliki literasi informasi digital, terutama guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).  Hal tersebut menjadi data awal sebagai dasar pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM). PPM ini dilakukan pada guru PAUD yang tergabung dalam organisasi Pusat Kegiatan Gugus (PKG). Materi PPM meliputi penggunaan email secara efektif, penggunaan google drive, pencarian informasi teknologi dengan tepat. Meski belum menunjukkan perubahan yang signifikan setelah kegiatan PPM ini, namun melalui kegiatan ini, ada usaha dalam peningkatan kompetensi literasi informasi. Mereka dapat memanfaatkan pengetahuan dan informasi baru dalam mengolah dan mencari data secara digital. Perlu dukungan berbagai pihak untuk terus meningkatkan kompetensi literasi pada semua guru PAUD dengan berbagai kegiatan.
Kompetensi Literasi Infomasi Guru Paud Di Era 4.0: Antara Tuntutan Dan Realitas Fitri Amilia
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 5, No 2 (2019): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jpmi.v5i2.2936

Abstract

Guru di era 4.0 berarti guru di era revolusi industry. Revolusi industri ditandai dengan kecepatan akses informasi digital. Dari kondisi ini, tuntutan menjadi guru di era 4.0 diharuskan memiliki kompetensi literasi informasi digital. Literasi tersebut ditandai dengan kemampuan mengolah dan mencari data secara digital. Namun, tuntutan tersebut tidak berjalan mulus dengan realitas yang ada. Masih banyak guru yang belum memiliki literasi informasi digital, terutama guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).  Hal tersebut menjadi data awal sebagai dasar pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM). PPM ini dilakukan pada guru PAUD yang tergabung dalam organisasi Pusat Kegiatan Gugus (PKG). Materi PPM meliputi penggunaan email secara efektif, penggunaan google drive, pencarian informasi teknologi dengan tepat. Meski belum menunjukkan perubahan yang signifikan setelah kegiatan PPM ini, namun melalui kegiatan ini, ada usaha dalam peningkatan kompetensi literasi informasi. Mereka dapat memanfaatkan pengetahuan dan informasi baru dalam mengolah dan mencari data secara digital. Perlu dukungan berbagai pihak untuk terus meningkatkan kompetensi literasi pada semua guru PAUD dengan berbagai kegiatan.
TERAPI PRAKTIS BAGI KELUARGA ANAK AUTIS Khoiriyah Khoiriyah; Fitri Amilia
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 2, No 1 (2016): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v2i1.371

Abstract

ABK Autis memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan, seperti anak-anak normal. Pendidikan bagi ABK Autis secara khusus disediakan pada Sekolah Luar Biasa (SLB) bagian B dan Autis. Dalam menjalankan fungsinya lembaga tersebut mengedepankan keterampilan sehingga terwujud pembelajaran yang baik bagi ABK Autis. Realitas yang ada, bahwa SLB-B dan Autis memiliki jumlah guru yang terbatas, sarana dan prasarana yang kurang memadai, serta waktu belajar yang terlalu singkat. Keterbatasanketerbatasan tersebut menyebabkan ketidak optimalan pembelajaran. Untuk memenuhi kebutuhan ABK Autis, diperlukan tindakan terapis. Kendala kedua adalah ketidakmampuan orangtua dalam pembiayaan terapis. Berkaitan dengan kendala tersebut, diperlukan suatu upaya untuk membantu pemenuhan kebutuhan ABK Autis. Upaya yang dimaksud adalah melakukan pendampingan orangtua dalam melakukan pembelajaran ABK Autis. Kenyataan bahwa banyak orangtua ABK Autis tidak mampu menangani masalah ini karena tidak punya kemampuan atau informasi yang memadai bagaimana menangani ABK Autis. Kendala tersebut akan bisa teratasi apabila orangtua memiliki kemampuan dalam menangani ABK Autis. Untuk maksud tersebut dibutuhkan pelatihan praktis beserta modul sebagai panduan untuk menangani ABK Autis. Selain itu, penting untuk mewujudkan kerjasama dengan guru SLB bagian B dan Autis dalam upaya pendampingan. Dengan begitu orangtua dapat memenuhi kebutuhan anak Autis setiap hari tanpa perlu mengeluarkan biaya yang relatif tinggi. Program pengabdian ini dilaksanakan di SLB bagian B dan Autis di SLB Bintoro Jember, dengan tujuan membantu masyarakat untuk mendapat informasi bagaimana menangani anak Autis secara dini dengan menggunakan metode praktis berbasis keluarga yang terkoordinasi dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan komunitas orangtua ABK Autis. Target kegiatan pengabdian ini adalah: (1) Tersusunnya panduan Terapi Praktis Bagi Keluarga Anak Autis, (2) Orangtua bisa melakukan terapi dasar pada ABK Autis, (3) Terciptanya komunitas orangtua ABK Autis yang terkoordinasi (4) Terwujudnya ABK Autis yang tertangani secara tepat. Adapun metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan serta menggerakkan partisipasi keluarga atau masyarakat membentuk komunitas untuk peduli dan menangani ABK Autis
Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Alat Permainan Edukatif Untuk Pendidikan Anak Usia Dini Khadijah Hayati; Fitri Amilia
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 6, No 2 (2020): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jpmi.v6i2.4936

Abstract

Tujuan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan keterampilan guru PAUD dalam pengembangan alat permainan edukatif dari bahan bekas. Kegiatan dilakukan melalui google meeting sebanyak dua kali. Pendampingan dilakukan dalam proses pengembangan alat permainan edukatif. Hasil kegiatan menunjukkan semua peserta kegiatan pengabdian masyarakat dapat membuat alat permainan edukatif dengan kreatif. Mereka juga dapat menjelaskan aspek pengembangan perkembangan anak pada pemanfaatan alat permainan itu dengan baik. Pada pertemuan terakhir melalui google meeting, semua peserta memresentasikan karyanya meliputi bahan yang digunakan, cara menggunakannya, dan capaian aspek perkembangan anak. Melalui kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa keterampilan pengembangan alat permainan edukatif sudah baik. Namun, selama ini  para guru tidak berkarya karena ketiadaan tuntutan baik dari lembaga atau organisasi, sehingga mereka lebih sering menggunakan alat permainan edukatif yang ada di lembaga dibandingkan dengan pengembangan permainan. Dengan demikian, untuk menghasilkan aneka produk permainan edukatif, diperlukan wadah yang terorganisasi dan terlembaga dengan baik.
OPTIMALISASI KOMPOTENSI LITERASI BAGI APARAT DESA GUNA MENUJU DESA MANDIRI YANG BERWIRAUSAHA Suparti S; Fitri Amilia; Khodijah Hayati
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 3, No 2 (2017): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v3i2.1478

Abstract

Desa merupakan bagian penting dari suatu pemerintahan negara. Di desa, masyarakat tinggal dengan sesungguhnya dengan segala aktivitasnya. Dari desa akan terbangun ekonomi dasar yang bisa menjadi kuat dan bertahan. Hal tersebut terbukti saat krisis dunia menjelang abad 20-an, ekonomi pedesaan yang teraktualisasi dalam pasar tradisional tetap menunjukkan kekuatannya. Hal itu mengisyaratkan bahwa peran desa tidak bisa dianggap remeh. Dalam kemajuan zaman di era teknologi,  informasi, dan komunikasi ini peran desa selayaknya juga terus dikuatkan dan ditingkatkan. Bukan hanya pada masyaratnya namun juga pada para aparatnya. Dalam rangka menyikapi kemajuan teknologi,  informasi, dan  komunikasi ini perlu peningkatan kompetensi literasi baik pada tataran  literasi administrasi maupun literasi informasi dan komunikasi. Melalui kegiatan Abdimas ini, aparat dan masyarakat desa dibekali dengan skill literasi administrasi, informasi, dan komunikasi. Literasi administrasi menguatkan kompetensi menulis surat. Literasi informasi dan komunikasi mengenalkan dan menguatkan kompetensi mengirim dan menerima email dan juga blogspot. Melalui kompetensi ini, diharapkan saluran komunikasi dan pencarian informasi bisa berjalan dengan baik, cepat, efisien, dan tepat sasaran.Kata Kunci: literasi administasi, literasi informasi, literasi komunikasi