Claim Missing Document
Check
Articles

Analisa Kelayakan Produksi Coach Jacket Abarel Terhadap Aspek Pasar, Aspek Teknis, Dan Aspek Finansial Andrian Bima Ardianta; Budi Praptono; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak ABAREL merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang fashion khususnya jaket. ABAREL tidak memproduksi produknya secara mandiri namun masih melalui kerjasama vendor dan menjualnya melalui media online. Meskipun begitu, kualitas dari produk ABAREL dibuat semaksimal mungkin karena vendor yang dipilih juga memiliki reputasi yang baik. Pada penelitian ini, peneliti akan memberikan saran untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dengan cara melakukan estimasi produksi yang seharusnya dicapai agar keuntungan bisa terus meningkat. Hal tersebut juga akan berdampak terhadap modal yang nantinya dibutuhkan namun seiring jalan juga akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu dengan melakukan analisis kelayakan sebagai dasar untuk menentukan keuntungan perusahaan. Pada penelitian ini aspek-aspek penting akan diperhitungkan mulai dari aspek pasar, teknis, dan finansial sehingga menemukan keputusan terbaik bagi perusahaan. Pada penelitian ini dilakukan riset pasar dengan pembuatan kuesioner yaitu untuk mengetahui pasar sasaran yang ingin dituju. Selain itu data penjualan juga diambil guna memprediksi penjualan periode berikutnya. Kata Kunci: Jaket, Produksi, Analisis Kelayakan. Abstract ABAREL is a business engaged in fashion, especially jackets. ABAREL does not produce its products independently but is still through vendor collaboration and selling them through online media. Even so, the quality of ABAREL products is made to the maximum extent possible because the chosen vendor also has a good reputation. In this study, researchers will provide advice to increase company profits by making estimates of production that should be achieved so that profits can continue to increase. This will also have an impact on the capital that will be needed but along the way will also increase the company's profits. In this study, the method used is by conducting a feasibility analysis as a basis for determining company profits. In this study important aspects will be taken into account starting from the market, technical, and financial aspects so as to find the best decision for the company. In this study, market research was conducted by making questionnaires, namely to find out the target market to be targeted. In addition, sales data is also taken to predict the sale of the next period. Keywords: Jackets, Production, Feasibility Analysis.
Analisis Peningkatan Kualitas Layanan Listrik Prabayar Pada Pt. PLN (persero) Wilayah Riau Dan Kepulauan Riau Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Ghina Zhafirah; Sari Wulandari; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. PLN merupakan perusahaan negara yang bergerak dalam pengelolaan tenaga listrik milik negara di Indonesia dengan berkomitmen menjalankan bisnis kelistrikan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham (Misi PT. PLN, 1994). PT. PLN (Persero) mempunyai dua jenis layanan dalam melayani pelanggannya, yaitu layanan listrik pascabayar dan listrik prabayar. Listrik pascabayar adalah jenis layanan listrik yang ketersediaan listrik yang tidak terbatas setiap bulan dan pembayarannya akan dilakukan setiap akhir bulan. Namun hal tersebut menimbulkann permasalahan, masih tingginya jumlah tunggakan piutang pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan rekomendasi peningkatan kualitas pelayanan listrik prabayar pada PT. PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau berdasarkan 11 true customer needs yang diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya tentang Perbaikan Kualitas Pelayanan Listrik Prabayar Dengan Menggunakan Integrasi Service Quality dan Model Kano PT. PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quality Function Deployment (QFD) untuk menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam karakteristik layanan serta mempertimbangkan kemampuan perusahaan. Metode QFD dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah QFD Iterasi Satu (House of Quality) untuk mengidentifikasi true customer needs dan menentukan karakteristik teknis prioritas. Tahap kedua adalah QFD Iterasi Dua (Part Deployment) untuk menentukan critical part prioritas berdasarkan karakteristik teknis prioritas yang akan dikembangkan. Perumusan rekomendasi dibuat berdasarkan hasil pengolahan data, analisis, brainstorming dengan perusahan dan benchmarking dengan pihak Telkomsel maupun tiket.com. Rekomendasi yang didapatkan dari 11 TCN dan 11 kartek menghasilkan 8 dari 9 critical part yang akan ditingkatkan dan dikembangkan. Kata Kunci: PT. PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, House of Quality, True Customer Needs, Quality Function Deployment, Part Deployment ABSTRACT PT. PLN is a state company that is engaged in managing state-owned electricity in Indonesia by committing to run an electricity business oriented to customer satisfaction, company members and shareholders (Mission of PT. PLN, 1994). PT. PLN (Persero) has two types of services in serving its customers, namely postpaid electricity services and prepaid electricity. Postpaid electricity is a type of electricity service that has unlimited electricity supply every month and payments will be made at the end of each month. But this raises a problem, there is still a high number of arrears on customer accounts. This study aims to formulate recommendations for improving the quality of prepaid electricity services at PT. PLN (Persero) Riau Region and Riau Islands based on 11 true customer needs obtained from the results of previous research on Improving Prepaid Electricity Service Quality by Using Service Quality Integration and Canoe Model PT. PLN (Persero) Riau and Riau Islands Region. The method used in this study is Quality Function Deployment (QFD) to translate customer requirements into service characteristics and consider the company's capabilities. The QFD method is carried out in two stages. The first stage is QFD House of Qualityto identify true customer needs and determine priority technical characteristics. The second stage is Part Two Deployment QFD to determine priority critical parts based on priority technical characteristics to be developed. The formulation of recommendations is based on the results of data processing, analysis, brainstorming with companies and benchmarking with Telkomsel and Tiket.com. Recommendations obtained from 11 TCN and 11 kartek resulted in 8 out of 9 critical parts that would be improved and developed. Keywords: PT. PLN (Persero) Riau and Riau Islands Region, House of Quality, True Customer Needs, Quality Function Deployment, Part Deployment
Usulan Perbaikan Komunikasi Pemasaran Sepatu Geoff Max Dengan Metode Benchmarking Dan Tool Analytical Hierarchy Process Rifadli Doktawiranda Agusdin; Husni Amani; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak GMX atau biasa disebut Geoff Max merupakan salah satu merek sepatu bernuansa Old Skool yang terletak di kota Bandung. Geoff Max menjual berbagai macam jenis sepatu, dan pakaian. Saat ini, Geoff Max memiliki beberapa gejala permasalahan selama tiga tahun terakhir, salah satu gejala permasalan adalah tidak tercapainya target penjualan produk sepatu dan rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat Bandung mengenai merek Geoff Max dibandingkan dengan pesaing. Geoff Max sadar harus melakukan peningkatan awareness terhadap masyarakat kota Bandung. Permasalahan yang dialami Geoff Max dapat berasal dari kurang maksimalnya program komunikasi pemasaran yang telah dilakukan oleh Geoff Max. Diperlukannya perbaikan komunikasi pemasaran Geoff Max agar mendapatkan kesadaran merek yang tinggi di masyarakat kota Bandung. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melakukan perbaikan dan rekomendasi program bauran komunikasi pemasaran pada Geoff Max menggunakan metode Benchmarking dengan tool Analytical Hierarchy Process (AHP). Perancangan yang dilakukan harus mampu memberikan dampak pada tingkat penjualan Geoff Max. Metode benchmarking digunakan untuk mendapatkan rancangan komunikasi pemasaran terbaik dari kompetitor Geoff Max dan untuk penyesuaian yang akan diterapkan pada Geoff Max. AHP digunakan untuk menentukan partner benchmark yang tepat untuk Geoff Max dan didasarkan pada bauran komunikasi pemasaran kompetitor. Pada penelitian ini dirumuskan program komunikasi pemasaran yang perlu diperbaiki Geoff Max adalah Iklan, Promosi penjualan, Pemasaran langsung & Berbasis data, Pemasaran online & Sosial media, Mobile marketing dan Hubungan masyarakat & Publisitas.. Kata kunci: Analytical Hierarchy Process, sneakers, benchmarking, komunikasi pemasaran, partner benchmark.. Abstract GMX or so-called Geoff Max is one of the nuances of brand shoes Old Skool located in the city of Bandung. Geoff Max sell various types of shoes, and clothing. Currently, Geoff Max has some symptoms of problems during the last three years. One of the symptoms of the problem lies is not achieving the sales target of shoe products and the low level of public knowledge of Bandung on Geoff Max brand compared to competitors. Geoff Max conscious must increase public awareness of the city of Bandung. The problems experienced by Geoff Max can be derived from the maximal marketing communications program that has been conducted by Geoff Max. The need for improvement of marketing communications Geoff Max in order to obtain a high brand awareness in the city of Bandung. The purpose of this research is to carry out repair and program recommendations on the marketing communications mix Geoff Max using tools Benchmarking with Analytical Hierarchy Process (AHP). The design is done to be able to have an impact on sales levels Geoff Max. Benchmarking methods used to obtain the best marketing communication design from competitors Geoff Max and for adjustments to be applied to Geoff Max. AHP is used to determine the appropriate benchmark partner for Geoff Max and based on the competitor's marketing communications mix. In this study formulated a marketing communications program that needs to be repaired Geoff Max is Advertising, sales promotion, direct marketing &-Based Data, Online Marketing & Social Media, Mobile Marketing and Public Relations & PublicityKeywords: Analytical Hierarchy Process, sneakers, benchmarking, marketing communication, partner benchmark.
Peningkatan Kualitas Layanan Website Adorable Projects Menggunakan Metode Quality Function Deployment (qfd) Ulul Azmi; Yati Rohayati; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Adorable Projects adalah sebuah brand lokal asal Bandung yang memproduksi sepatu, sandal, tas, dompet, dan aksesoris yang didirikan pada tahun 2008. Meski sudah lama berdiri, CEO Adorable Projects menjelaskan bahwa target pendapatan mereka tidak selalu tercapai pada setiap bulannya. Dalam rangka mencapai target tersebut, CEO Adorable Projects menginginkan perbaikan pada layanan website yang dimiliki. Keinginan untuk memperbaiki kualitas layanan website disebabkan oleh banyaknya keluhan dari pelanggan mengenai layanan website Adorable projects yang ada sekarang. Berdasarkan permasalahan di atas, Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan rekomendasi berdasarkan 18 true customer needs menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) yang dapat menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam spesifikasi teknis agar dapat diimpelementasikan oleh perusahaan sesusai kapabilitas perusahaan. QFD dilakukan dalam dua tahap, yaitu QFD Iterasi Satu (House of Quality) untuk menentukan karakteristik teknis prioritas berdasarkan true customer needs dan QFD Iterasi Dua (Part Deployment) untuk menentukan critical part priorotas berdasarkan karakteristik teknis prioritas. Pada penelitian ini, QFD Iterasi Satu menghasilkan 12 karakteristik teknis prioritas yang akan dikembangkan pada tahap selanjutnya dan QFD Iterasi Dua menghasilkan 18 critical part prioritas yang berfungsi sebagai hasil akhir rekomendasi perbaikan. Rekomendasi tersebut disusun berdasarkan hasil brainstorming dengan owner dan website designer, studi literatur, serta benchmarking dengan kompetitor. Kata Kunci : Karakteristik Teknis, Critical Part, Quality Function Deployment (QFD), House of Quality (HOQ), Part Deployment Abstract Adorable Projects is a local brand from Bandung that produces shoes, sandals, bags, wallets, and accessories that was founded in 2008. Although it has long been established, the CEO of Adorable Projects explained that their target income is not always achieved every month. To achieve this target, the CEO of Adorable Projects wants improvements to the website services they have. The desire to improve the quality of website services is due to the many complaints from customers regarding existing Adorable projects website services. Based on the problems above, the purpose of this research is to formulate recommendations based on 18 true customer needs using the Quality Function Deployment (QFD) method that can translate customer requirements into technical specifications so that they can be implemented according to company capabilities. QFD is conducted in two stages, QFD Iterastion One (House of Quality) is used to determine priority technical characteristics based on true customer needs and QFD Iteration Two (Part Deployment) is used to determine critical part priorities based on priority technical characteristics. In this study, QFD Iteration One produced 12 priority technical characteristics that will be developed in the next stage and QFD Iteration Two produced 18 priority critical parts that function as the final result of recommendations for improvement. These recommendations are prepared based on the results of brainstorming with the owner and website designer, literature studies, and benchmarking with competitors. Keywords: Technical Characteristics, Critical Part, Quality Function Deployment (QFD), House of Quality (HOQ), Part Deployment
Analisis Positioning Toko Ritel Modern XYZ Berdasarkan Perceptual Mapping Dengan Metode Multidimensional Scaling Muhammad Farhan Fathurrahman; Husni Amani; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Toko ritel modern XYZ merupakan salah satu toko ritel modern di Kota Bandung yang menjual berbagai jenis produk sandang. Toko ritel modern XYZ memiliki beberapa gejala permasalahan diantaranya tidak tercapainya peredaran bruto selama tiga tahun terakhir, brand awareness konsumen toko ritel modern terhadap merek toko ritel modern XYZ, dan rendahnya tingkat diferensiasi produk dengan brand lain maka disimpulkan brand toko ritel modern XYZ dikatakan lemah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi atribut yang digunakan dalam perceptual mapping toko ritel modern XYZ yaitu variasi produk, kelengkapan fasilitas, harga produk, kapasitas parkir, kualitas produk, pelayanan toko, lokasi toko, eksterior dan interior toko, ukuran toko, program promosi, akses toko dan layout toko. Atribut tersebut digunakan untuk mengetahui positioning toko ritel modern XYZ diantara pesaingnya di Kota Bandung berdasarkan perceptual mapping dengan metode multidimensional scaling. Sampel penelitian ini berjumlah 60 responden konsumen yang datang berbelanja di toko ritel modern. Melalui perceptual mapping tersebut didapatkan toko ritel modern XYZ menempati wilayah yang sama dengan toko ritel modern Rumah Mode, Blossom, dan The Secret. Toko ritel modern Rumah Mode menjadi pesaing utama toko ritel modern XYZ. Terdapat enam atribut yang menjadi kelemahan toko ritel modern XYZ dibandingkan dengan toko ritel modern Rumah Mode yaitu pelayanan toko, harga produk, variasi produk, layout toko, eksterior dan interior toko, dan kelengkapan fasilitas. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini merupakan strategi positioning pada keenam atribut yang menjadi kelemahan toko ritel modern XYZ yang dibandingkan dengan Rumah Mode sebagai output rekomendasi perbaikan pada penelitian ini agar meningkatkan positioning yang dimiliki. Kata Kunci –Toko Ritel Modern XYZ, Positioning, Perceptual Mapping, Multidimensional Scaling Abstract The modern XYZ retail store is one of the modern retail stores in the city of Bandung that sells various types of clothing products. XYZ modern retail stores have several symptoms including the failure to achieve gross circulation over the past three years, brand awareness of modern retail store consumers towards the XYZ modern retail store brand, and the low level of product differentiation with other brands. The purpose of this study is to identify the attributes used in the XYZ modern retail store perceptual mapping namely product variation, facility completeness, product price, parking capacity, product quality, shop service, shop location, shop exterior and interior, store size, promotion program, shop access and shop layout. This attribute is used to determine the positioning of a modern XYZ retail store among its competitors in the city of Bandung based on perceptual mapping with the multidimensional scaling method. The sample of this study amounted to 60 respondents who came to shop at modern retail stores. Through this perceptual mapping, the modern XYZ retail store is located in the same area as the Rumah Mode, Blossom and The Secret retail stores. Rumah Mode's modern retail store is the main competitor of XYZ's modern retail store. There are six attributes that are weakness in modern XYZ retail stores compared to modern Rumah Mode retail stores, namely shop services, product prices, product variations, shop layouts, shop exterior and interior, and facilities The results obtained in this study are positioning strategies on the six attributes that are the weaknesses of modern retail stores XYZ compared to Rumah Mode as recommendations for improvement in this study in order to improve the positioning they have. Keywords–XYZ Modern Retail Store, Positioning, Perceptual Mapping, Multidimensional Scaling.
Analisis Kelayakan Pembukaan Cabang Medica Surabaya Di Kawasan Jatinangor Ditinjau Dari Aspek Pasar, Aspek Teknis, Dan Aspek Finansial Ridho Gibran Iman Majid; Budi Praptono; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Medica Surabaya merupakan usaha milik pribadi yang bergerak di bidang jasa penyedia alat – alat kesehatan yang telah didirikan sejak tahun 2009 dan terletak di Jalan Kedung Sroko Surabaya Jawa Timur. Pada pelaksanaan proses bisnisnya kinerja dari Medica Surabaya cukup baik dengan adanya peninkatan omzet di setiap tahunya. Pemilik menginginkan peningktan omzet penjualan di Bisnis alat kesehatanya dalam memperluas pasar dengan membuka cabang baru. Dengan membuka cabang di harapkan pendapatan dapat meningkat, jangkauan pasar menjadi lebih luas, dan jumlah pelanggan bertambah. Pemilik ingin membuka cabang di kawasan Jatinangor dan menyasar mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Padjajaran sebagai konsumenya. Maka dari itu dilakukan analisi kelyakan pembukaan cabang Medica Surabaya dengan meninjau aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial. Analisis kelayakan mendapatkan hasi bahwa pendirian cabang Medica Surabaya pada kawasan jainangor layak untuk didirikan dengan nilai NPV sebesar Rp 260.677.850, kemudian didapatkan nilai PBP sebesar 2,9 dan IRR sebesar 45% diaman nilai tersebut lebih besar dari MAAR yang telah ditetapkan yaitu 11%. Kata Kunci : Analisis Kelayakan, NPV, IRR, PBP, MARR Abstract Medica Surabaya is a family-owned business that is engaged in providing medical equipment that has been established since 2009 and it located on Jalan Kedung Sroko Surabaya, East Java. In carrying out its business processes, the performance of Medica Surabaya was quite good with the increase of turnover every year. The owner wants to increase the sales turnover in his health equipment business in expanding the market by opening new branches. By opening a new branch, it is expected that revenues can increase, market reach will be wider, and the number of customers will increase. The owner wants to open a branch in the Jatinangor area and target students at the Padjadjaran University medical faculty as consumers. So from that carried out an analysis of the opening of the Medica branch of Surabaya by reviewing the market aspects, technical aspects and financial aspects. The feasibility analysis has the result that the establishment of the Surabaya Medica branch in the jainangor area is feasible to be established with an NPV value of in the amount of Rp 260.677.850, then the PBP value of 2,9 year is obtained, and the IRR of 45% where the value is greater than the MAAR that has been set are 11%. Key Word : Feasibility study, Medica Surabaya, NPV, PBP, IRR
Analisis Kepuasan Pelanggan Dan Usulan Perbaikan Website Semuatereview Menggunakan Metode Analisis Faktor Haikal Munawar Fikri; Budi Praptono; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menilai efek langsung dan tidak langsung dari kualitas desain situs website Semuatereview dan kualitas layanannya terhadap penilaian kepuasan para pelanggan dan penjual produk, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui kepercayaannya pada jenis penyedia jasa review produk. Efek langsung dan tidak langsung dari penilaian tersebut adalah kunci utama untuk membuat urutan prioritas perbaikan website Semuatereview. Penelitian ini menerapkan metode survei, di mana kuesioner dibagikan kepada total 120 responden. Data diperoleh dan dikumpulkan dari hasil penyebaran kuisioner yang menggunakan Skala Likert. Pada kuisoner tersebut terdiri dari perntanyaan yang dikembangkan dari konsep WebQual sebagai landasan penilaian kualitas desain website. Data kemudian dianalisis menggunakan metode analisis faktor konfirmatori (CFA). Berdasarkan hasil analisis data, terungkap bahwa kualitas desain situs website Semuatereview dan kualitas layanannya memiliki dampak positif pada penilaian kepuasan para pelanggan dan penjual produk, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dari hasil penilaian kepuasan pelanggan terhadap kualitas desain website Semuatereview ini, diperoleh urutan prioritas untuk melakukan perbaikan. Kata kunci: WebQual, Skala Likert, Analisis Faktor, Analisis Faktor Konfirmatori, Kepuasan Pelanggan Abstract This research was conducted to assess the direct and indirect effects of Semuatereview website design quality and service quality on satisfaction ratings of product customers and sellers, both directly and indirectly through their trust in the types of product review service providers. The direct and indirect effects of the assessment are the main keys to prioritizing the website repairs in Semuatereview. This study applied a survey method, in which questionnaires were distributed to a total of 120 respondents. Data obtained and collected from the results of the distribution of questionnaires using a Likert Scale. The questionnaire consisted of questions developed from the WebQual concept as a basis for evaluating the quality of website design. Data were then analyzed using confirmatory factor analysis (CFA). Based on the results of data analysis, it was revealed that the quality of the website design review and the quality of its services had a positive impact on the satisfaction of customers and sellers of products, both directly and indirectly. Then from the results of customer satisfaction assessment on the quality of the website design Semuatereview, obtained the order of priority to make improvements. Keywords: WebQual, Likert Scale, Factor Analysis, Confirmatory Factor Analysis, Customer Satisfaction
Design of New Business Models for REBEL 504 In Surakarta City by Using Business Model Canvas Approach Yoga Widagda Wendy Pradhana; Budi Praptono; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract REBEL 504 is family-based organizations that provide security services with a strong commitment to our customers to provide the best service for each customer's needs. Just a note that the current REBEL 504 to serve multiple customer segment in the field of safeguard, bodyguard, security/event/music art festival, a Porter, and street fight. REBEL 504 can be said to have not been managed by professionals. A business or businesses are already supposed to be managed with the serious and professional in order for the purpose of doing business can be achieved to the maximum. Therefore, required the design of appropriate and in accordance with the objectives or purpose of the business. One of the business models that can be run is a business model canvas. View of the problems occurred in the REBEL 504, then needed an approach that can be used to map the business model that is being lived, and explains about the condition of the company's business, so that new business models can be designed. One approach to business models that can be used i.e. Business Model Canvas (BMC). This research resulted in the proposal of the strategy has been designed and will be on view is valid or whether to find out the profit that would be obtained if the company implements the proposal. The business model is designed to use nine blocks including the BMC Customer Segment, Value Proposition, Channels, Customer Relationship, Revenue Streams, Cost Structure, Key Activity, Key Partnership, Key Resources. Keywords: Business Model Canvas, SWOT, Business Model
Perancangan Positioning Mynet Berdasarkan Perceptual Mapping Dengan Metode Multidimensional Scaling Della Azka Dwigifari; Sari Wulandari; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MyNet merupakan salah satu internet service provider yang berada di Kabupaten Bandung. MyNet memiliki beberapa gejala permasalahan diantaranya awareness pengguna internet terhadap merek MyNet, rendahnya tingkat diferensiasi dengan brand lain dan rendahnya penjualan maka disimpulkan brand MyNet dikatakan lemah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui positioning MyNet diantara kompetitornya di Bandung berdasarkan Multidimensional Scaling. Atribut yang digunakan dalan penelitian ini adalah harga berlangganan paket, kesesuaian paket kuota dengan kebutuhan, promosi yang menarik, kecepatan bandwidth, jangkauan area yang luas, pelayanan customer service dengan pelanggan, popularitas merek, kecepatan akses internet, kecepatan download dan upload, kestabilan kecepatan, keandalan jaringan, sistem pengamanan jaringan, kemudahan mengubah paket berlangganan, kemudahan registrasi dan layanan, kecepatan penanganan komplain pelanggan, kemudahan mendapatkan produk. Sampel penelitian ini berjumlah 240 responden pengguna internet service provider. Melalui perceptual mapping didapatkan MyNet menepati wilayah yang sama dengan Nethost, Melsa, dan CIFO. Pesaing utama dari MyNet yaitu Nethost. Pada penelitian ini CIFO menepati posisi paling unggul pada wilayah ini dan dijadikan acuan untuk penyusunan perbaikan posisi dengan keunggulan yang dimiliki MyNet adalah kemudahan mengubah paket berlangganan dan kecepatan penanganan komplain pelanggan Kata Kunci: Positioning, Intenet Service Provider, Perceptual Mapping dan Multidimensional Scaling
Analisis Kelayakan Investasi Pembukaan Outlet Kuliner Manado Dapur Id Di Jakarta Selatan Chaula Triza Putri; Budi Praptono; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Dapur ID merupakan sebuah bisnis online kuliner tradisional Manado yang berdiri sejak tahun 2017. Dapur ID memiliki tujuh buah produk berupa sambal roa, cakalang rendang, kentang sambal roa, singkong sambal roa, bawang goreng cakalang, mie cakalang dan juga nasi goreng cakalang. Semua produk Dapur ID berbahan dasar ikan asli khas manado, yaitu ikan cakalang dan ikan roa. Dalam usaha mengembangkan bisnisnya untuk memperluas pasar dan meningkatkan keuntungan, pemilik Dapur ID ingin mendirikan sebuah outlet atau toko offline. Setelah menghitung dan mempertimbangkan berbagai faktor, Jakarta Selatan dipilih sebagai lokasi pembukaan outlet Dapur ID, tepatnya di Apartemen Pancoran Riverside. Data yang diperoleh untuk melakukan penelitian didapatkan dari survey pasar melalui kuisioner, hasilnya adalah memiliki pasar potensial sebesar 96%, pasar tersedia sebesar 94%, dan pasar sasaran sebesar 0,254% dari pasar tersedia. Adapun aspek finansial yang memperhitungkan pendapatan dan pengeluaran dalam aliran kas, rugi/laba, neraca, kebutuhan dana investasi, dan perhitungan kelayakan investasi seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PBP) dengan masa periode yang ditetapkan adalah 5 tahun. Hasil dari perhitungan yang dilakukan didapatkan bahwa tingkat investasi dalam NPV sebesar Rp 575.046.121,-, IRR sebesar 40% dan jumlah tahun yang dihabiskan sampai kembali ke modal awal atau pbp adalah 3 tahun 5 bulan. Dikarenakan hasil dari NPV > 0, IRR > MARR, dan PBP < Periode investasi, maka investasi pembukaan outlet Dapur ID dinyatakan layak. Kata kunci: Analisis Kelayakan, NPV, IRR, PBP, outlet Dapur ID Abstract - Dapur ID is an online shop that sale Manado traditional culinary that has been established since 2017. The culinary products sold by Dapur ID are sambal roa, cakalang rendang, potato chips roa, cassava chips roa, fried onion cakalang, cakalang noodle, and cakalang fried rice. and woven fabrics. All products sold by Dapur ID are made from original manado fishes such as roa and skipjack. In developing a business that aims to expand the market and increase profits, the owner wants to set up a physical outlet. Out of the various factors that have been considered, South Jakarta was chosen as the location for the opening of the Dapur ID outlet, precisely at the Pancoran Riverside Apartment. Furthermore, the data that has been obtained as a basis for conducting research by conducting market surveys are a 96% potential market aspects, 94% available markets and 0.254% target markets from available markets. The financial aspects that take into account as an income and expenditure in cash flow, loss / profit, balance sheet, investment fund requirements, and calculation of investment feasibility such as Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Period (PBP) with 5 years period. The results of these calculations show that the investment level in NPV is Rp 575.046.121 , the IRR is 40%, and the number of years spent until returning to the initial capital or PBP is 3 years 5 months. Due to the results of NPV > 0, IRR > MARR, and PBP < Investment period, the investment opening for Dapur ID outlets is declared feasible. Keyword: Feasibility Analysis, NPV, IRR, PBP, Dapur ID outlets
Co-Authors Ade Mulyono Agung Purnama Putra Agus Achmad Suhendra Amelia Kurniawati Andhymurti Timur Heryanto Andrian Bima Ardianta Annisa Amalia Ananda Aria Permana Muluk Arnanda Eka Syahputra Aryodimas Syifa Putrandy Asri Sukma Isabari Aulia Ananta Siregar Bagas Praditya Yusuf Putra Brandon Dwinata Tjiandra Budi Praptono Budi Praptono Budi Yogaswara Chaula Triza Putri Della Azka Dwigifari Denissya Maharani Adrian Deo Faturrahman Dimas Trianto Disman Disman Elvin Supriyanto Emeliawaty Emeliawaty Endang Chumaidiyah Erik Rakha Rizqullah Fadhil Muhammad Rafif Fadila Rahmasari Farda Hasun Farid Wira Darmawan Fauziyah, Rahma Ghina Atha Febrianti Ghina Zhafirah Gilang Bagas Satria Pradana Hadi, Rosad Maali El Haikal Munawar Fikri Hanifah Prilia Sepnita Surosman Herfaida Nadia Ningrum Husni Amani Ika Putera Waspada Ilham Rafdi Karami Khalif Abdul Aziz Maria Dellarosawati Maulana Alif Anugrah Muhamad Daffa Amanullah Muhammad Farhan Fathurrahman Muhammad Faris Izzuddin Muhammad Hasbi Muhammad Raihan Rahmadayansya Muhammad Rizky Hasya Naufal Fauzan Arianto Nebila Oka Ariane Ni Putu Putri Pramesti Nikmah Novitasari Noviana Noviana Nugraha Nugraha Nurul Fauziah Pradipta Ricky Baskara R. Yuan Abdiel Gama Bandoro Rafi Fauzan Sasmitapraja Rahma Fauziyah Rahmad Perdana Harianja Raihan Nurfitri Hasanah Ridho Gibran Iman Majid Rifadli Doktawiranda Agusdin Rinaldi Julian Rosad Ma&#039;ali El Hadi Rosad Ma’ali El Hadi Rosad Ma’ali E Rosad Ma’ali El Hadi Ryan Aldiansyah Salsabila Diarnie Larasati Sari Wulandari Sari Wulandari Sari Wulandari Sari Wulandari Ully Yunita Nafizah Ulul Azmi Vidianto Fajar Nugraha Wawan Tripiawan Widia Zulhafizah Yati Rohayati Yati Rohayati, Yati Yoga Widagda Wendy Pradhana Yudho Bonar Gunarto