cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Diponegoro
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25408844     DOI : -
Core Subject : Health,
JKD : JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO ( ISSN : 2540-8844 ) adalah jurnal yang berisi tentang artikel bidang kedokteran dan kesehatan karya civitas akademika dari Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang dan peneliti dari luar yang membutuhkan publikasi . JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO terbit empat kali per tahun. JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO diterbitkan oleh Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang.
Arjuna Subject : -
Articles 31 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO" : 31 Documents clear
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS EKSTRAK GEL LIDAH BUAYA (ALOE VERA L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SEL RAMBUT Puji Larasati Masyitoh; Astika Widy Utomo; Endang Mahati; Mufilhatul Muniroh
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.947 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i4.25383

Abstract

Latar Belakang: Rambut adalah bagian penting pelindung kepala dari paparan udara luar. Masalah kerontokan rambut diderita oleh banyak orang. Lidah buaya merupakan bahan alami yang secara tradisional dipakai untuk mengatasi masalah kerontokan rambut. Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan lidah buaya dapat dijadikan alternatif perawatan rambut yang berperan dalam merawat rambut kering, menguatkan akar rambut, dan mengurangi kerontokan rambut. Tujuan: Mengetahui efektifitas ekstrak gel lidah buaya terhadap pertumbuhan rambut tikus wistar (Rattus norvegicus). Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Menggunakan 24 ekor tikus. Setelah aklimatisasi selama 7 hari, punggung tikus dicukur 3x3 cm dan di randomisasi menjadi 4 kelompok, terdiri dari: Kelompok kontrol negatif yang mendapat pakan standar, kelompok kontrol positif mendapat pakan standard dan diolesi minoxidil, kelompok perlakuan 1 mendapat pakan standar dan ekstrak gel lidah buaya, kelompok perlakuan 2 mendapat pakan standar dan lidah buaya yang di oleskan langsung. Hasil: Rata-rata pertumbuhan panjang rambut pada kelompok kontrol negatif (0,43± 0,25), kontrol positif (0,62 ± 0,22), kelompok ekstrak gel lidah buaya(0,35 ±0,10), kelompok lidah buaya dioleskan langsung (0,43 ±0,09). Data terdistribusi normal dan diuji dengan ANOVA, dengan nilai p=0,069. Kesimpulan:. Tidak ada beda pertumbuhan panjang rambut yang signifikan antar kelompok penelitian.Kata Kunci: Ekstrak, Gel, Lidah Buaya, Rambut
HUBUNGAN LINGKAR LEHER DAN LINGKAR PERGELANGAN TANGAN DENGAN SINDROM METABOLIK Muhammad Ryan Radifan Gustisiya; Aryu Candra; Etisa Adi Murbawani; Martha Ardiaria
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.209 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i4.25352

Abstract

Latar belakang : Prevalensi sindrom metabolik dapat dikatakan cukup tinggi,  mengingat banyaknya komplikasi dan berbahayanya komplikasi yang ditimbulkan oleh sindrom metabolik, sangat berguna untuk mengetahui metode-metode skrining untuk mendeteksi sindrom metabolik, salah satunya dengan pengukuran antropometri lingkar pergelangan tangan dan lingkar leher. Tujuan :Mengetahui hubungan antara lingkar leher dan lingkar pergelangan tangan dengan sindrom metabolik. Metode : Penelitian ini adalah penelitian studi observasional analitik dengan pendekatan crossectional yang dilakukan di posyandu Tandang Ijen Kelurahan Jomblang Kota Semarang. Subjek penelitian adalah dewasa usia 50-70 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Uji hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil : Hasil penelitian dengan uji mann-whitney menunjukan hasil yang signifikan dengan p=0,000 pada lingkar pergelangan tangan dan p=0,003 pada lingkar leher. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara Lingkar Leher dan Lingkar Pergelangan Tangan dengan Sindrom Metabolik.Kata Kunci : Lingkar Leher, Lingkar Pergelangan Tangan, Sindrom Metabolik.
PENGARUH PEMBERIAN GYNURA PROCUMBENS (LOUR )MERR TERHADAP PRODUKSI REACTIVE OXYGEN INTERMEDIATED, PRODUKSI NITRIC OXIDE DAN KOLONI KUMAN ORGAN HEPAR MENCIT Balb/c YANG DIINFEKSI SALMONELLA TYPHIMURIUM Aryoko Widodo
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.462 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i4.25641

Abstract

Latar Belakang : Demam tifoid merupakan penyakit serius yang disebabkan oleh Salmonella tyhpimurium , terjadi di seluruh bagian dunia termasuk di Indonesia. Bakteri intraseluler ini mampu menstimulasi respon imun tubuh terutama respon imun seluler. Gynura procumbens ( lour ) merr merupakan tanaman obat tradisional yang mengandung banyak komponen aktif diantaranya flavonoid, mampu berperan sebagai imunomodulator. Tujuan : Mengetahui pengaruh Gynura procumbens (Lour.) Merr. terhadap produksi ROI makrofag , produksi NO makrofag, dan koloni kuman organ hepar mencitit Balb/c yang diinfeksi Salmonella Typhimurium. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan the post test only control group design dengan menggunakan mencit Balb/c jantan berusia 8-12 mingggu dan diadaptasikan selama 1 minggu. Jumlah mencit yang dipergunakan sebanyak 15 ekor yang secara acak dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan (P) dimana 1 kelompok diinfeksi Salmonella tyhimurium (P1) dan 1 kelompok diinfeksi Salmonella typhimurin dan diberi 1,5 mg/hari Gynura procumbens (lour) merr (P2).. Pada hari ke-8 semua mencit diinfneksi 105 CFU Salmonella tyhimurium intraperitoneal. Hari ke-11 mencit dibunuh dan dilakukan pemeriksaan produksi ROI makrofag, produksi NO makrofag dan jumlah koloni kuman kultur organ hepar. Hasil pemeriksaan dianalisis dengan uji Anova, uji Kruskal Wallis dan uji Mann Whitney pada =0,05. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok P2 meningkatkan produksi ROI makrofag secara bermakna dibanding P1 ( p=0,022) dan produksi NO makrofag secara bermakna dibanding P1 ( p=0,012). Hitung kuman menurun secara bermakna dibanding P1 (p=0,019). Kesimpulan : Pemberian ekstrak Gynura procumbens (Lour.) Merr pada mencit Balb/c yang diinfeksi Salmonella typhimurium meningkatkan produksi ROI makrofag,produksi NO makrofag secara bermakna dan mampu menurunkan hitung kuman organ hepar secara bermakna.Kata kunci : Gynura procumbens (Lour.) Merr., ROI NO hitung kuman, Salmonella typhimurium.
TIROIDEKTOMI MENINGKATKAN IMT ( INDEKS MASSA TUBUH ) PADA PASIEN HIPERTIROID DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG Reyhan Zuhdi Gofita Widyawigata; Yan Wisnu Prajoko; Endang Mahati; Albertus Ari Adrianto
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.979 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i4.25369

Abstract

Latar belakang : Hipertiroid merupakan peningkatan kadar hormon tiroid bebas secara berlebihan dalam sirkulasi peredaran darah dan dapat menyebabkan peningkatan laju metabolisme yang pada akhirnya menyebabkan penurunan berat badan. Kondisi ini masih banyak dijumpai di Indonesia. Tiroidektomi merupakan satu bentuk pilihan terapi hipertiroid. Data dalam penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa pasien yang diterapi dengan tiroidektomi mengalami peningkatan berat badan dibandingkan dengan pasien yang diterapi dengan pengobatan antitiroid lainnya. Tujuan : Mengetahui perbedaan status IMT pada pasien hipertiroid pada periode pra- dan pascaoperasi tiroidektomi. Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik retrospektif dengan pendekatan Crossectional. Data didapatkan dari rekam medik pasien dengan diagnosis hipertiroid secara laboratoris yang dilakukan tiroidektomi di RSUP Dr. Kariadi 1 Januari 2015 - 31 Desember 2017 sejumlah 62 pasien dengan metode consecutive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik wilcoxon, Mann Whitney dan Kruskal Wallis. Hasil : Rata-rata status IMT praoperasi tiroidektomi adalah 23,01 dan rata-rata status IMT pascaoperasi tiroidektomi adalah 24,46. Terdapat kenaikan bermakna pada IMT pascaoperasi tiroidektomi dan jenis kelamin juga berpengaruh secara signifikan terhadap kenaikan IMT pascaoperasi tiroidektomi. IMT praoperasi dan usia tidak berpengaruh terhadap perubahan IMT pascaoperasi tiroidektomi. Kesimpulan: Tiroidektomi meningkatkan IMT pascaoperasi pasien hipertiroid dan kenaikan ini dipengaruhi oleh jenis kelamin.Kata kunci : Hipertiroid, Tiroidektomi, IMT.
PREVALENSI DAN BENTUK KEKERASAN DALAM PACARAN PADA SISWA SMA, SMK DAN MA DI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG Hening Pangesti Wulandaru; Sigit Kirana Lintang Bhima; Tuntas Dhanardhono; Inarniati Nur Rohmah
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.301 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i4.25344

Abstract

Latar Belakang : Masa remaja merupakan masa rentan, karena merupakan masa transisi dari kanak-kanak menjelang dewasa, yang ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, biologis dan sosial. Tindakan kekerasan dalam pacaran rentan terjadi pada remaja, bentuk penyimpangan yang dilakukan banyak tidak disadari dan dimengerti oleh para remaja, khususnya bentuk dari kekerasan yang terjadi dalam menjalin hubungan pacaran baik dari kekerasan emosional, seksual, fisik, psikis sampai pada kekerasan ekonomi. Tujuan : Mengetahui prevalensi dan bentuk kekerasan dalam pacaran yang terjadi di SMA, SMK dan MA di Kecamatan Tembalang Kota Semarang Metode : Jenis penelitian ini penelitian deskriptif. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan belah lintang (cross sectional). Subyek sebanyak 281 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan metode purposive sampling. Hasil Penelitian : Sebanyak 281 responden yang terlibat semuanya pernah mengalami kekerasan dalam pacaran, 100% responden pernah mengalami kekerasan psikis, 10,3% responden mengalami kekerasan seksual, 7,8%  mengalami kekerasan fisik, dan 12,8% responden mengalami kekerasan ekonomi dalam pacaran. Kesimpulan : Semua responden yang terlibat dalam penelitian ini pernah mengalami kekerasan dalam pacaran. Kekerasan yang dimaksud, meliputi kekerasan psikis, kekerasan seksual, kekerasan fisik dan kekerasan ekonomi.Kata Kunci Remaja, Kekerasan Dalam Pacaran
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIHIPERTENSI TERHADAP KUALITAS HIDUP PADA PASIEN HIPERTENSI Vivi Nurmalita; Eva Annisaa; Dodik Pramono; Endang Sri Sunarsih
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.234 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i4.25813

Abstract

Latar Belakang : Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular paling lazim yang tergolong dalam penyakit degeneratif, dan disebut sebagai penyakit “Silent Killer”. Salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan peningkatan angka kejadian morbiditas dan mortalitas penderita hipertensi adalah ketidakpatuhan pasien dalam meminum obat antihipertensi. Pengobatan antihipertensi harus dilakukan secara rutin agar kualitas hidup pasien menjadi lebih baik. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat antihipertensi terhadap kualitas hidup pada pasien hipertensi. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian non-eksperimental yang bersifat observasional dengan pendekatan penelitian dilakukan secara cross sectional. Responden penelitian adalah semua pasien hipertensi yang datang memeriksakan diri maupun berobat di Puskesmas Halmahera, Puskesmas Kedungmundu, dan Puskesmas Pandanaran Kota Semarang pada bulan Mei-Juni tahun 2018 yang memenuhi kriteria inklusi serta tidak memiliki kriteria eksklusi. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data primer berupa kuesioner MMAS-8 dan WHOQOL-BREF, serta data sekunder berupa rekam medis pasien hipertensi. Uji statistik yang dilakukan adalah uji Chi-square. Hasil : Tingkat kepatuhan minum obat antihipertensi dalam kategori kepatuhan tinggi sebesar 64,4%, kategori kepatuhan sedang sebesar 28,9%, dan kategori kepatuhan rendah sebesar 6,7%. Tingkat kualitas hidup pasien hipertensi dalam kategori kualitas hidup baik sebesar 93,3%, dan kategori kualitas hidup kurang sebesar 6,7%. Hasil uji statistik antara kepatuhan minum obat antihipertensi terhadap kualitas hidup pasien hipertensi adalah p<0,001. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan minum obat antihipertensi terhadap kualitas hidup pasien hipertensi.Kata Kunci : Kepatuhan Minum Obat, Kualitas Hidup, Hipertensi.
KUALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA KASUS BEDAH SEBELUM DAN SESUDAH KAMPANYE PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SECARA BIJAK DI SEBUAH RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DI INDONESIA Catharina Catharina; V. Rizke Ciptaningtyas; Winarto Winarto; Endang Sri Lestari
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.856 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i4.25488

Abstract

Latar belakang : Penggunaan antibiotik yang tidak bijak merupakan penyebab utama terjadinya resistensi antibiotik. Kampanye penggunaan antibiotik secara bijak merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan rumah sakit untuk meningkatkan kualitas penggunaan antibiotik di kalangan tenaga medis. Tujuan : Mengevaluasi kualitas penggunaan antibiotik pada pasien kasus bedah di sebuah Rumah Sakit Pendidikan di Pulau Jawa (RS. A) sebelum dan sesudah kampanye penggunaan antibiotik secara bijak. Metode :  Penelitian merupakan quasy experimental one group pre-test and post-test dengan 68 sampel berupa catatan medik pasien kasus bedah yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi di RS. A. Data yang dibutuhkan untuk menilai kualitas penggunaan antibiotik didapat dari catatan medik, kemudian dilakukan review oleh Tim PPRA RS. A untuk menentukan kategori kualitas penggunaan antibiotik menurut Van der Meer dan Gyssens. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil : Penggunaan antibiotik bijak sebelum dan sesudah kampanye pada pasien kasus bedah di RS. A sebesar 8.7% dan 14%. Penggunaan antibiotik yang tidak bijak sebelum dan sesudah kampanye adalah sebesar 91.3% dan 86%. Terdapat peningkatan penggunaan antibiotik bijak, namun tidak signifikan. Kesimpulan : Kualitas penggunaan antibiotik pada pasien kasus bedah di RS. A setelah kampanye penggunaan antibiotik mengalami peningkatan, namun masih belum sesuai dengan yang diharapkan.Kata kunci : Kualitas Penggunaan Antibiotik, Pasien Bedah, Kriteria Van der Meer & Gyssen
PERBANDINGAN KEJADIAN LEUKOPENIA DAN TROMBOSITOPENIA PADA PENDERTIA KARSINOMA NASOFARING YANG MENDAPATKAN KEMOTERAPI PACLITAXEL CISPLATIN DAN CISPLATIN 5-FLUOROURACIL (5-FU) Nadya Tara Audina; Willy Yusmawan; Zulfikar Naftali; Suprihati Suprihati
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.228 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i4.25355

Abstract

Latar Belakang : Karsinoma Nasofaring (KNF) merupakan karsinoma yang muncul pada daerah nasofaring. Kemoterapi adalah segolongan obat-obatan yang dapat menghambat pertumbuhan kanker atau bahkan membunuh sel kanker. Salah satu kombinasi obat kemoterapi adalah paclitaxel cisplatin dan cisplatin 5-fluorouracil. Efek samping dari kemoterapi timbul karena obat-obatan kemoterapi. Efek samping kemoterapi berbasis cisplatin dan melihat efek samping hematopoetik berdasarkan hemoglobin, leukosit dan trombosit. Efek samping tersebut mulai terjadi setelah seri pertama dan signifikan setelah seri-seri berikutnya. Sistem hematopoetik pascakemoterapi cisplatin-paclitaxel pada penderita kanker kepala dan leher menunjukkan penurunan yang signifikan setelah seri I, II dan III. Efek supresi sumsum tulang akibat paclitaxel terjadi 6 – 12 hari. Tujuan : Mengetahui perbandingan kejadian leukopenia dan trombositopenia pada penderita karsinoma nasofaring yang mendapatkan kemoterapi paclitaxel cisplatin dan cisplatin 5-fluororacil (5-FU). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dikaji dari rekam medis sebagai data sekunder poli THT-KL RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2013-2017. Terdapat 97 sampel kelompok yaitu paclitaxel cisplatin dan cisplatin 5-FU. Analisis hasil data dengan uji Chi Square dan uji Fisher. Hasil : kejadian leukopenia pada penderita KNF yang mendapat kemoterapi paclitaxel cisplatin sebanyak 37 (80,4%). Kejadian leukopenia pada penderita KNF yang mendapat kemoterapi cisplatin 5-fluorouracil (5-FU) sebanyak 9 (19,6%). Kejadian trombositopenia pada penderita KNF yang mendapatkan kemoterapi paclitaxel cisplatin sebanyak 9 (69,2%) sedangkan kejadian trombositopenia pada penderita KNF yang mendapatkan kemoterapi cisplatin 5-fluorouracil (5-FU) sebanyak 4 (30,8%). Simpulan : Kejadian leukopenia dan trombositopenia ditemukan lebih banyak pada penderita KNF yang mendapat kemoterapi paclitaxel cisplatin dibandingkan dengan cisplatin 5-fluorouracil (-FU).Kata Kunci    : Karsinoma Nasofaring, Kemoterapi, paclitaxel cisplatin, cisplatin 5-fluorouracil (5-FU)
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN DERAJAT SUMBATAN HIDUNG Arga Purlina Wijayanti; Anna Mailasari Kusuma Dewi; Hermawan Istiadi; Kanti Yunika
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.774 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i4.25321

Abstract

Latar Belakang: Obesitas merupakan faktor risiko yang signfikan untuk perkembangan banyak penyakit, salah satunya gangguan pernapasan. Pada orang yang mengalami obesitas, deposit jaringan adiposa dapat menyebabkan penurunan dimensi saluran napas bagian atas dan dapat meningkatkan resistensi aliran udara. Massa tubuh yang tinggi menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen dan dengan demikian pasien harus bernapas dengan frekuensi yang lebih tinggi atau volume yang lebih besar setiap inspirasi. Tujuan: Mengetahui hubungan obesitas dengan derajat sumbatan hidung. Metode: Penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional pada 54 penderita obesitas di lingkungan Universitas Diponegoro Semarang. Subjek yang sudah memenuhi kriteria telah dilakukan pemeriksaan fisik hidung. Derajat sumbatan hidung dinilai menggunakan kuesioner NOSE Scale dan PNIF. Analisis data dilakukan dengan Uji Chi-Square. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna antara obesitas dengan derajat sumbatan hidung yang dinilai menggunakan PNIF. Setelah dilakukan uji statistik dengan chi square didapatkan perbedaan yang bermakna (p = 0,033) (OR 1,400 IK 95% 0,332 – 4,381). Pada pengukuran menggunakan kuesioner NOSE dan pada uji statistik dengan chi square didapatkan perbedaan yang tidak bermakna yaitu (p=0,628). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan derajat sumbatan hidung.Kata kunci: Obesitas, derajat sumbatan hidung.
KUALITAS BAKTERIOLOGI PERALATAN MASAK DAN MAKAN DI RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO Averina Sutoko; Rebriarina Hapsari; Purnomo Hadi
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.807 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i4.25777

Abstract

Latar Belakang: Salah satu metode penularan mikroorganisme dari sumber infeksi ke penjamu ialah melalui vehikulum (makanan, minuman). Higiene dapur memiliki peran penting dalam proses terjadinya intoksikasi dan atau penularan infeksi gastrointestinal. Pertumbuhan bakteri yang  mengontaminasi makanan tidak hanya menyebabkan penurunan kualitas dari produk makanan tersebut namun juga dapat menyebabkan penyakit terutama pada pasien immunocompromised. Tujuan: Mengkaji jumlah koloni kuman aerob mesofilik dalam CFU/cm2 dengan  membandingkan peralatan penyaji dan pengolah makanan serta mengidentifikasi keberadaan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli pada peralatan masak dan makan di RSND. Metode: Sampel diambil dengan menggunakan swab steril yang telah dibasahi dengan NaCl 0,9% steril kemudian swab permukaan peralatan masak dan makan yang selanjutnya diguratkan merata pada media blood agar dan MacConkey agar. Identifikasi Staphylococcus aureus dilihat dari pengecatan Gram serta test katalase dan koagulase. Identifikasi Escherichia coli dilihat dari pertumbuhan pada media MacConkey agar dan tes Indol. Hasil: Koloni kuman tumbuh bervariasi dengan urutan yang paling banyak setelah penggiling daging yaitu talenan, mangkuk, blender, garpu, piring, dan sendok. Jumlah koloni kuman yang paling sedikit ditemukan pada gelas. Dengan uji Mann Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna jumlah koloni kuman pada jenis peralatan masak dan makan (p<0,001) serta perbedaan bermakna pada jumlah koloni kuman peralatan penyajian dan peralatan pengolahan makanan (p=0,004). Tidak ditemukan pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli pada seluruh sampel peralatan masak dan makan yang diambil di RSND. Kesimpulan: Jumlah koloni kuman paling banyak ditemukan pada penggiling daging dan telenan, serta paling sedikit pada gelas. Peralatan pengolahan makanan memiliki jumlah koloni kuman yang lebih banyak dibandingkan dengan peralatan penyajian makanan. Staphylococcus aureus dan Escherichia coli tidak ditemukan pada peralatan masak dan makan di RSND.Kata kunci: Kualitas bakteriologi, peralatan masak dan makan, jumlah koloni kuman, Staphylococcus aureus, Escherichia coli

Page 1 of 4 | Total Record : 31


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 6 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 5 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 4 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 3 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 6 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 5 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 4 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 3 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 2 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 1 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 6 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 5 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 4 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 3 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 2 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 1 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 9, No 6 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (Jurnal Kedokteran Diponegoro) Vol 9, No 4 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 3 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 2 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 1 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 3 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 4 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 1 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 3 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO More Issue