Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search
Journal : Jurnal Peternakan Tropika

METABOLIT RUMEN SAPI BALI YANG DIBERI RANSUM TERFERMENTASI INOKULAN BAKTERI LIGNOSELULOLITIK KOLON SAPI BALI DAN SAMPAH ORGANIK P., Masadji; Cakra, I G. L. O.; Mudita, I M.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 10 No 1 (2022): Vol. 10 No. 1 Tahun 2022
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to in-vivo analyze the level of rumen fermentation of Bali cattle fed fermented rations by 3 types of lignocellulolytic bacterial inoculants from the Bali cattle colon and organic waste produced by Mudita et al. (2015) namely: inoculants with code BS12K12; BS12K1; and BS1K12.The research held at The Research Station Education Farm, Bukit Jimbaran, Badung, Bali and Laboratory of Nutrition and Feed Animal, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University in 3 (three) months, with 4 (four) total collection periods. The research has been done by The Latin Square Design, with 4 (four) treatment and 4 periode researching as replicated. The treatments were: RB0 = bali cattle fed ration fermented without bacteria innoculant (fermented molasses solution as control), RB1=bali cattle fed ration fermented bacteri innoculant BS12K12, RB2=bali cattle fed ration fermented bacteri innoculant BS12K1, and RB3=bali cattle fed ration fermented bacteri innoculant BS1K12. The observation variables on this research are: pH, protozoa population, totally VFA and partial such as acetic acid, propionic acid, and butiric acid, and N-NH3 on the rumen fluid. The result of this research shows that the bali cattle fed ration fermented by inocullant of bali cattle colon and organic waste lignocellulolytic bacteria had increased (P<0,05) the rumen metabolism rate of bali cattle, especially N-NH3, propionatic acid and totally VFA, without effecting the pH and population of protozoa on the bali cattle rumen liquid. Keywords: Rumen Metabolic, Lygnocellulolitic Bacteria Innoculant, Fermented Ration Bali Cattle Colon Bacteria Isolates, Organic Waste Bacteria Isolates
KUALITAS KIMIA SILASE JERAMI PADI YANG DISUPLEMENTASI BEBERAPA JENIS HIJAUAN LEGUMINOSA Ramadhan R.; I G. L. O. Cakra; N. P. Mariani
Jurnal Peternakan Tropika Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas kimia silase jerami padi yang disuplementasi beberapa jenis hijauan leguminosa. Penelitian dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2020 di Farm Sesetan dan analisis silase dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat ulangan. kelima perlakuan yaitu: 90% jerami padi + 5% pollard + 5% molase (P0) “kontrol”, 60% jerami padi + 5% pollard + 5% molase + 30% Calliandra calothyrsus (P1), 60% jerami padi + 5% pollard + 5% molase + 30% Gliricidia sepium (P2), 60% jerami padi + 5% pollard + 5% molase + 30% Indigofera zollingeriana (P3), 60% jerami Padi + 5% pollard + 5% molase + 30% Sesbania grandiflora (P4). Variabel yang diamati yakni bahan kering, protein kasar, serat kasar, lemak kasar, abu, dan bahan organik yang terdapat pada silase jerami padi yang disuplementasi berbagai jenis tanaman leguminosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa protein kasar tertinggi dan serat kasar terendah diperoleh pada perlakuan P2 sebesar 15,58% dan 24,81%. Kadar bahan organik tertinggi dan kadar abu terendah yaitu pada perlakuan P1 sebesar 86,07% dan 13,93%. Lemak kasar tertinggi dan bahan kering terendah diperoleh pada perlakuan P4 yaitu sebesar 15,88% dan 84,96%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa silase jerami padi yang disuplementasi Gliricidia sepium menghasilkan kualitas kimia terbaik yaitu dengan memiliki kandungan protein kasar tertinggi. Kata kunci: jerami padi, kualitas kimia silase, leguminosa
KUALITAS ORGANOLEPTIK, PRODUK METABOLIT SERTA KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK DARI SILASE RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) DENGAN BERBAGAI LEVEL LIMBAH ROTI Bhuana I M. K. A.; I M. Mudita; I G. L. O. Cakra
Jurnal Peternakan Tropika Vol 9 No 1 (2021): Vol. 9 No. 1 Tahun 2021
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas organoleptik, produk metabolit dan kecernaan bahan kering dan bahan organik silase rumput gajah (Pennisetum purpureum) dengan berbagai level limbah roti. Studi ini dilaksanakan di Stasiun Penelitian Sesetan dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana yang dilakukan mulai bulan Juli-September 2020. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan yaitu silase rumput gajah (Pennisetum purpureum) + 0% limbah roti (P0), silase 90% rumput gajah (Pennisetum purpureum) + 10% limbah roti (P1), silase 80% rumput gajah (Pennisetum purpureum) + 20% limbah roti (P2), silase 70% rumput gajah (Pennisetum purpureum) + 30% limbah roti (P3). Masing-masing perlakuan memiliki 4 ulangan. Variabel yang diamati adalah kualitas organoleptik meliputi warna, bau, tekstur, serta nilai pH, produksi VFA dan NH3, serta kecernaan bahan kering dan bahan organik. Data dianalisis menggunakan sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan secara kuantitatif P3 menghasilkan warna, bau dan tekstur terbaik, perlakuan P3 mendapatkan nilai pH terendah (P<0,05) sebesar 4,236, produksi VFA tertinggi (P>0,05) sebesar 75,77mM, serta kecernaan bahan kering dan bahan organik tertinggi (P<0,05) masing-masing sebesar 69,019% dan 67,352%, perlakuan P2 mendapatkan produksi NH3 tertinggi (P>0,05) sebesar 3,681 mM. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa limbah roti mampu meningkatkan kualitas silase melalui penilaian organoleptik, kecernaan bahan kering dan bahan organik serta produksi VFA dan NH3. Kata kunci : silase rumput gajah, limbah roti, organoleptik, kecernaan, produk metabolit
POPULASI MIKROBA PADA RANSUM BERBASIS LIMBAH PERTANIAN DIFERMENTASI DENGAN INOKULAN ISOLAT BAKTERI KOLON SAPI BALI DAN SAMPAH ORGANIK Riandani N W.; I G.L.O Cakra; I M. Mudita; I W. Wirawan
Jurnal Peternakan Tropika Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui populasi mikroba dari ransum berbasis limbah pertanian yang diproduksi dengan teknologi fermentasi menggunakan kombinasi isolat unggul 1 dan/atau 2 bakteri kolon sapi bali (K1dan/atau K2) serta sampah organik (S1 dan/atau S2) telah dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap/RAL 12 perlakuan dan 3 ulangan yang didasarkan pada jenis ransum yang diproduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri ransum yang diproduksi dengan teknologi fermentasi menggunakan inokulan yang diproduksi dengan kombinasi isolat unggul asal isi kolon sapi bali dengan sampah organik dengan kode RBS12;RBK12;RBS1K1;RBS1K2;RBS2K1; RBS2K2; RBS12K1;RBS12K2;RBS1K12; RBS2K12 dan RBS12K12 mempunyai populasi total bakteri, bakteri lignoselulolitik, dan bakteri asam yang lebih tinggi dan berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan ransum yang diproduksi tanpa proses fermentasi (RB0) namun terhadap populasi total fungi, dan fungi selulolitik, fermentasi ransum menggunakan inokulan dengan isolat bakteri unggul asal kolon sapi bali dan sampah organik mempunyai populasi yang berbeda tidak nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa produksi ransum berbasis limbah pertanian dengan teknologi fermentasi menggunakan kombinasi isolat bakteri unggul 1 dan 2 asal limbah kolon sapi bali serta sampah organik mampu menghasilkan ransum dengan populasi total, bakteri lignoselulolitik,dan bakteri asam laktat yang lebih tinggi.
KECERNAAN NUTRIEN PADA SAPI BALI YANG DIBERI RANSUM TERFERMENTASI INOKULAN BAKTERI LIGNOSELULOLITIK KOLON SAPI DAN SAMPAH ORGANIK Sobari M.; I M. Mudita; I G. L. O. Cakra
Jurnal Peternakan Tropika Vol 6 No 2 (2018): May - August 2018
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research aims to evaluated the effect of fed ration fermented by superior lignocellulolytic bacteria of bali cattle colon and organic waste towards the digestibility of nutrients bali cattle and to know the formula of inoculant which is able to produce ration with better nutrient content. This research uses the latin square design with four treatments and four replicates. The treatments consists of: rations fermented without superior inoculant (PSB0), fermented rations with the best bacteria culture 1, 2 of bali cattle colon and best 1, 2 of organic waste (PSB1), fermented rations with the best bacteria culture 1, 2 of bali cattle colon and best 1 of organic waste (PSB2), fermented rations with the best bacteria culture 1 of bali cattle colon and best 1, 2 of organic waste (PSB3). The observed variables were dry matter digestibility, organic matter digestibility, crude fiber digestibility, crude protein digestibility, digested dry matter amount, digested organic matter amount, digested crude fiber amount and digested amount of crude protein. The results showed that the digestibility of nutrient rations PSB1, PSB2 and PSB3 significantly (P<0.05) higher than the ration PSB0. The amount of dry matter and organic matter digested ration PSB1, PSB2 and PSB3 have different values ??not significantly (P>0.05) compared with PSB0 rations, whereas the amount of crude fiber and crude protein digested in PSB1, PSB2 and PSB3 rations has significantly (P<0.05) higher than PSB0. Based on the results of this study it can be concluded that fermentation of rations using superior inoculant from bali cattle colon and organic waste can improve the digestibility of nutrients and the amount of digested nutrients in rations and PSB1 rations shows the highest digestibility of nutrient and nutrient digested compared than other rations. Key words: Cattle Colon, Organic Waste, Inoculant, Nutrients Digestibility.
Kecernaan In Vitro dan Produk Fermentasi dari Silase Jerami Padi yang Dibuat dengan Penambahan Cairan Rumen Saputra I K. T. A.; A. A. A. S Trisnadewi; I G. L. O. Cakra
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.506 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kecernaan in vitro dan produk fermentasi dari pembuatan silase jerami padi dengan penambahan cairan rumen.Pembuatan silase dilakukan di Desa Sidemen, Kabupaten Karangasem, dan analisis silase dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama enam (6) bulan, dari bulan Juni 2018 sampai dengan Desember 2018. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan A (jerami padi tanpa cairan rumen), perlakuan B (jerami padi+ 50 ml cairan rumen steril/kg jerami), perlakuan C (jerami padi + 25 ml cairan rumen segar/kg jerami + 25 ml cairan rumen steril/kg jerami), dan perlakuan D (jerami padi + 50 ml cairan rumen segar/kg jerami). Variabel yang diamati adalah kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, pH, NH3 (Amonia), dan VFA (volatile fatty acid).Hasil penelitian menunjukkan setiap variabel kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, NH3, dan VFA pada perlakuan A, B, C, dan D berbeda nyata (P<0,05), sedangkan untuk nilai pH tidak berbeda nyata (P>0,05). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan cairan rumen pada pembuatan silase jerami padi meningkatkan kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, NH3 (amonia), VFA, dan tidak mempengaruhi nilai pH. Kata kunci: silase jerami padi, cairan rumen, kecernaan in vitro, prodak fermentasi
AKTIVITAS ENZIM ISOLAT BAKTERI SELULOLITIK YANG DIISOLASI DARI CACING TANAH (Lumbricus rubellus) PADA BERBAGAI SUBSTRAT SELULOSA Antari N L.D; Cakra I G.L.O; Mudita I M; Sutama I N.S
Jurnal Peternakan Tropika Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas enzim dari isolat bakteri selulolitik yang diisolasi dari cacing tanah pada berbagai substrat yang mengandung selulosa telah dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama 3 bulan. Penelitian dilaksanakan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 8 perlakuan dan 3 ulangan yaitu isolat bakteri dengan kode EB1CL, EB2CL, EB3CL, EB4CL, EB5CL, EB6CL, EB7CL dan EB8CL. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah aktivitas enzim pada substrat CMC (endo-1,4 glukanase), avicel (ekso-1,4-glukanase), eceng gondok dan daun apu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat dengan kode EB1CL mempunyai aktivitas enzim selulase yang lebih tinggi pada berbagai substrat baik substrat sintetis (CMC dan avicel) maupun substrat gulma tanaman pangan (eceng gondok dan daun apu), kecuali pada menit ke-10 pada substrat eceng gondok. Periode menit ke-10, isolat dengan kode EB6CL mempunyai aktivitas enzim tertinggi dan berbeda nyata (P<0,05) dengan isolat lainnya. Periode berikutnya (20 menit, 30 menit, dan 60 menit), isolat dengan kode EB1CL kembali menghasilkan aktivitas enzim yang tertinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara umum isolat bakteri dengan kode EB1CL merupakan isolat yang mempunyai aktivitas enzim selulase yang lebih tinggi dibandingkan dengan isolat lainnya.
Kualitas Fisik dan Kimia Silase Jerami Padi yang Dibuat Dengan Penambahan Cairan Rumen Sapi Bali Suadnyana I M.; I G. L. O. Cakra; I W. Wirawan
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.264 KB)

Abstract

This study aims to determine the physical and chemical quality of rice straw silage made by the addition of Balinese cattle rumen fluid. The study was conducted in Banjar Buda Manis, Sidemen Village, Sidemen District, Karangasem Regency. Silage analysis was carried out at the Animal Nutrition and Food Laboratory, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University. The design in the study was complete random concoction with four treatments and four replications. Treatment A (rice straw silage without rumen fluid) "control", B (rice silage straw with additional sterile rumen fluid 50 ml / kg straw), C (silage rice straw with additional fresh rumen liquid 25 ml / kg and sterile rumen fluid 25 ml / kg of straw) and D (rice straw silage with added fresh rumen liquid 50 ml / kg straw). The variables observed were physical quality including pH, fungi, color, aroma, and silage texture, while chemical qualities were: dry matter (DM), organic matter (OM), crude fat (CF), crude fiber (CF’), crude protein (CP), and ash. The results showed, in addition to the PK and SK variables showed a non-significant effect (P> 0.05). The silage CP levels in D treatment were significantly higher than treatments A, B, and C respectively at 11.12, 8.88 and 1.27%, and CF’ levels of D treatment were significantly lower than treatments A, B, and C is 22.06, 13.64 and 8.46%, respectively. The results of this study can be concluded that rice straw silage added with rumen fluid of 50 ml / kg can reduce SK content and increase PK content, while physical quality shows differences which is not real. Keywords: Rumen fluid, rice straw, silage physical quality, silage chemical qualiy
PENURUNAN EMISI POLUTAN SAPI BALI YANG DIBERI PAKAN LIMBAH PERTANIAN MELALUI PEMBERIAN BIOSUPLEMEN BAKTERI LIGNOSELULOLITIK UNGGUL RUMEN DAN RAYAP Wibawa A. A. P. P.; I G. L. O. Cakra; I M. Mudita; I. B. G. Partama
Jurnal Peternakan Tropika Vol 5 No 3 (2017)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.296 KB)

Abstract

A Research had been carried out to reduce the pollutant emission of Bali cattle fed basal diet based on agricultural waste (fermented rice straw) through given selective rumen and termites lignocellulolytic bacteria biosupplement. Twelve Bali cattle were used in this experiment. Three selective inocullant (BR23T14; BR24T13; BR34T12) which result first research 2015 were used in this research for production biosupplement. This experimen used a Randomized Block Designed with four treatments and three blocks. The first treatment was basal diet based on agricultural waste with biosupplement without selective inocullant (A), while the other three treatments were fed biosupplement produced with first superior inocullant/BR23T14 (B), fed biosupplement produced with second superior inocullant/BR24T13 (C), and fed biosupplement third superior inocullant/BR34T12 (D). The result showed that fed biosupplement superior lignocellulolytic bacteria inoculant has reduce (P<0,05) rumen methane emmission based on totally VFA, concentration and production of fecal amonia, concentration and production urine amonia. Fed first superior biosupplement (treatment B) has lowest pollutant emmission on bali cattle fed agricultural waste basal diet Key word: Bali Cattle, Fermentation, Local Waste, Rumen Liquor
KEMAMPUAN DEGRADASI ISOLAT BAKTERI LIGNOSELULOLITIK ASAL CACING TANAH (Lumbricus rubellus) TERHADAP BERBAGAI SUBSTRAT LIGNOSELULOSA Slamet I K; I G.L.O Cakra; I M Mudita
Jurnal Peternakan Tropika Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.376 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan degradasi dari isolat bakteri lignoselulolitik asal cacing tanah terhadap substrat murni (asam tanat, CMC, xylan) dan substrat alami (eceng gondok, dan daun apu). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama 2 bulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa, pada substrat asam tanat isolat bakteri EB3LC menghasilkan nilai yang lebih tinggi dan secara statistik menunjukan berbeda nyata (P<0,05) terhadap EB2LC, namun berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap EB1LC dan EB4LC. Pada substrat CMC isolat bakteri EB3LC menghasilkan nilai yang lebih tinggi dan secara statistik menujukan berbeda nyata (P<0,05) terhadap EB1LC dan EB4LC, namun berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap EB2LC. Pada substrat xylan dan eceng gondok, isolat bakteri EB3LC menunjukan nilai yang lebih tinggi secara kuantitaif, namun secara statistik menunjukan berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap EB1LC, EB2LC, dan EB4LC. Pada substrat Daun Apu isolat bakteri EB3LC menghasilkan nilai yang lebih tinggi dan secara statistik berbeda nyata (P<0,05) terhadap EB1LC, EB2LC, dan EB4LC (1,532 cm, 1,536 cm, dan 1,529 cm). Hasil uji kemampuan degradasi menunjukan bahwa isolat bakteri EB3LC menunjukan hasil tertinggi pada semua substrat uji.