Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PENGGIAT PARIWISATA BUMI PERKEMAHAN PASIR BATANG DALAM PEMANFAATAN LIMBAH SAYURAN SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR, DESA KARANGSARI, KECAMATAN DARMA, KABUPATEN KUNINGAN Supartono, Toto; Nasihin, Iing
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 02 (2019): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v2i02.2041

Abstract

The natural tourism area should not only present an element of natural beauty, but must also be able to provide education for visitors and the community through integrated activities to utilize the surrounding resources; one of which is the utilization of vegetable waste into liquid organic fertilizer. In this activity, the manufacture of liquid organic fertilizer uses an anaerobic approach that involves Kompepar natural tourism of Pasir Batang as the implementing partner. Partners have followed each phase of the activity from the time of explaining the purpose and objectives, collecting raw materials, preparing the place, cutting raw materials, watering with EM4 liquid to giving a lid to the composer. This activity shows that the implementing partners involved responded well to making liquid organic fertilizer.Keywords: conservation, education, liquid organic fertilizer, nature tourism. AbstrakAreal wisata alam sebaiknya tidak hanya menyajikan unsur keindahan alam, tetapi juga harus mampu  memberikan edukasi bagi para pengunjung dan masyarakat melalui kegiatan terpadu pemanfaatan sumberdaya yang ada di sekitarnya; salah satunya adalah pemanfaatan sisa sayuran menjadi pupuk organik cair.  Pada kegiatan ini, pembuatan pupuk organik cair menggunakan pendekatan anaerob yang melibatkan Kompepar wisata alam Pasir Batang sebagai mitra pelaksana.  Mitra telah mengikuti setiap tahap kegiatan mulai saat penjelasan maksud dan tujuan, pengumpulan bahan baku, penyiapan tempat, pencacahan bahan baku, penyiraman dengan cairan EM4 sampai pemberian tutup pada komposer.  Kegiatan ini menunjukkan bahwa mitra pelaksana yang terlibat memberikan respon yang baik terhadap pembuatan pupuk organik cair.Kata kunci: edukasi, konservasi, pupuk organik cair, wisata alam.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN PERTUMBUHAN PERMUDAAN ALAMI DI BUMI PERKEMAHAN PASIR BATANG TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI DESA KARANGSARI, KECAMATAN DARMA, KUNINGAN, JAWA BARAT Supartono, Toto; Yudayana, Bambang
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 01 (2019): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v2i01.1964

Abstract

Keberadaan ekosistem hutan Taman Nasional Gunung Ciremai sangat penting bagi daerah-daerah yang berada di bagian bawahnya.  Gunung Ciremai pada mulanya adalah hutan produksi sehingga banyak dijumpai tegakan pinus termasuk di Bumi Perkemahan Pasir Batang.  Beberapa jenis anakan pohon banyak tumbuh di bawah tegakan pinus hanya saja pertumbuhannya tertekan dan kurang terpelihara sehingga perlu penanganan secara khusus. Metode yang digunakan dalam pengadbian ini adalah sosialisasi dan melakukan pembersihan semak belukar di sekitar anakan.  Pembersihan sudah dilakukan terhadap 17 jenis anakan yang dijumpai dari sebanyak 75 individu anakan, dengan diameter dan tinggi rata-rata masing-masing sekitar 0,95 cm dan 0,88 m.  Jenis yang paling banyak dijumpai adalah beunying, salam, peutag. Hasil dari pengabdian ini adalah masyarakat mendapatkan pengathuan atau pelajaran yang diperoleh adalah diketahuinya jenis-jenis yang berpotensi sebagai tanaman restorasi pada hutan homogen.  Jenis yang paling direkomendasikan adalah salam, beunying, peutag, dan huru bubulak. The existence of the forest ecosystem of the Mount Ciremai National Park is very important for the regions located at the bottom. Ciremai Mountain was originally a production forest so many pine stands were found including in Bumi Pasir Batang Campsite. Some types of saplings grow a lot under pine stands, but their growth is depressed and poorly maintained, so special handling needs to be done. The method used in this pengadbian is socialization and clearing shrubs around the tillers. Cleaning has been carried out on 17 types of tillers found from as many as 75 individual puppies, with an average diameter and height of about 0.95 cm and 0.88 m, respectively. The most common types are beunying, greetings, peutag. The result of this dedication is that the community will get knowledge or lessons learned is the knowledge of potential species as restoration plants in homogeneous forests. The most recommended types are greetings, beunying, peutag, and melee bubulak.
PELATIHAN OPERATOR CHAINSAW DAN TEKNIK PENEBANGAN DI PERUM PERHUTANI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (KPH) TASIKMALAYA Hendrayana, Yayan; Adhya, Ilham; Supartono, Toto; Karyaningsih, Ika; Nurlaela, Ai
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 02 (2020): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v3i02.3470

Abstract

Logging activities at Perum Perhutani are one of the determinants of the quality of wood produced. Mistakes in felling and errors in dividing the stems will greatly affect the quality of the wood produced. Therefore it requires operator knowledge and skills in carrying out these activities. This activity was carried out at the Tasikmalaya KPH Urug TPK which is part of the Tasikmalaya Forest Management Unit (BKPH). The activity was carried out on September 1, 2020. The activity began with an in-room presentation of chainsaw, usage theory, and logging techniques which was continued with practice in the field. The community service activity undertaken is to offer solutions in the form of training activities for chainsaw operators and logging techniques. The hope is that by knowing the types and parts of chainsaws as well as the proper felling techniques for operatots in the field, forest harvesting activities will run properly and correctly with optimum results.Kegiatan penebangan di Perum Perhutani menjadi salah satu penentu kualitas kayu yang diproduksi. Kesalahan dalam penebangan serta kesalahan dalam pembagian batang akan sangat berpengaruh terhadap kualitas kayu yang dihasilkan. Oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan operator dalam melakukan kegiatan tersebut. Kegiatan ini dilakukan di TPK Urug  KPH Tasikmalaya yang termasuk pada Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tasikmalaya. Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 1 September 2020. Kegiatan diawali dengan pemaparan di dalam ruangan mengenai chainsaw, teori penggunaan, serta teknik penebangan yang dilanjutkan melakukan praktek di lapangan. Kegiatan pengabdian kepada  masyarakat yang dilakukan adalah menawarkan solusi berupa kegiatan pelatihan bagi operator chainsaw dan teknik penebangan. Harapannya adalah dengan mengetahui jenis dan bagaian-bagian chainsaw serta teknik penebangan yang tepat bagi para operatot di lapangan maka kegiatan pemanenan hutan akan berjalan dengan baik dan benar dengan hasil yang optimum.
Konservasi Labi-Labi (Amyda Cartilaginea) Melalui Kegiatan Penangkaran Sari, Alifah; Supartono, Toto; Alfani, Alfani
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 01 (2022): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v5i01.5253

Abstract

Tundagan Village is a village under the PHP2D Conservation Study Group (KSK) of the Faculty of Forestry, Universitas Kuningan. Tundagan village has a lot of potential natural resources, one of which is the labi-labi that live in the waters of tributaries. The purpose of this program are to help increase the population of labi in nature, create new sources of income, and increase public awareness of the preservation of the turtles through captive breeding activities. The form of activities carried out has the following stages: counseling, training/comparative studies, preparation for making captive breeding, making captivity, handing over the labi, rearing the labi. The conclusion of the PHP2D program is the creation of a labi-labi breeding site that can be used as an educational tour for the surrounding community. The Tundagan Village Government strongly supports this captive activity.Desa Tundagan merupakan desa binaan PHP2D Kelompok Studi Konservasi (KSK) Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan. Desa Tundagan memiliki banyak potensi Sumberdaya Alam, yang salah satunya labi-labi yang hidup pada perairan anak sungai. Tujuan dari program ini adalah membantu menambah populasi labi-labi di alam, menciptakan sumber pendapatan baru, dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian labi-labi melalui kegiatan penangkaran labi-labi. Bentuk kegiatan yang dilakukan memiliki tahapan sebagai berikut: penyuluhan, pelatihan/studi banding, persiapan pembuatan penangkaran, pembuatan penangkaran, penyerahan labi-labi, pemeliharaan labi-labi. Simpulan pada program PHP2D ialah terciptanya tempat penangkaran labi-labi yang bisa dijadikan sebagai tempat wisata edukasi untuk masyarakat sekitar. Pemerintahan Desa Tundagan sangat mendukung kegiatan penangkaran ini
Pemberdayaan Kelompok Masyarakat dalam Pembuatan Persemaian Tendani (Goniothalamus Macrophyllus) di Desa Legokherang, Cilebak Kabupaten Kuningan Ilham Adhya; Toto Supartono; Yayan Hendrayana
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 03 (2022): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v5i03.5187

Abstract

Efforts to preserve biodiversity, in this case Tendani (Goniothalamus macrophyllus) as a medicinal plant, are not only the responsibility of the manager of an area but also the responsibility of all of us, because collaborative efforts will provide maximum results. real efforts are needed, especially from the surrounding community to get to know the existing natural resources as well as efforts to preserve them through plant cultivation activities in nurseries, this activity is expected to increase awareness of the preservation of natural resources and improve the community's economy. The purpose of this activity is to preserve tendani, increase public knowledge about the benefits and cultivate tendani as medicinal plants
Pengadaan Sarana Penunjang Kegiatan Pelestarian Sumberdaya Alam Kawasan Hutan Gunung Tilu di Desa Cimara Kecamatan Cibeureum, Kuningan Jawa Barat Ilham Adhya; Yayan Hendrayana; Toto Supartono; Nina Herlina; Iing Nasihin; Nurdin Nurdin; Wina Waniatri; Ai Nurlaila; Heris Fujiman; Fahrul Shobarudin Syahban; Naufal Althaaf
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 02 (2023): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v6i02.7424

Abstract

Preserving natural resources besides requiring the collaboration of all parties in its implementation, also requires supporting facilities and infrastructure, one of the efforts to preserve forest resources in the Mount Tilu forest area requires the existence of a meeting hall that can be used by all people who are active around Mount Tilu. Saung Kehati is a collaboration of the local community and the Faculty of Forestry, University of Kuningan. The presence of Saung Kehati is expected to be a means of supporting the preservation of Mount Tilu's natural resources. The implementation method uses the observation approach to the need for supporting facilities for forest resource conservation activities and facilitation of facilities and socialization regarding the use of meeting halls/saung/shelters. The target of this community service is the people of Cimara Village. The activity location is located on community-owned land bordering the Mount Tilu Forest area and the Tilu Mountain Forest area. The community service activities carried out in Cimara Village, Cibeureum District, Kuningan Regency ran smoothly and the participation of the community in participating in these activities was quite high, the existence of Saung Kehati increased activities related to the preservation of natural resources in the Mount Tilu forest area. Pelestarian sumberdaya alam disamping memerlukan kolaborasi semua pihak dalam pelaksanaannya, juga memerlukan sarana dan prasarana penunjang, salah satu upaya pelestarian sumberdaya hutan pada kawasan hutan Gunung Tilu memerlukan adanya balai sarana  pertemuan yang dapat digunakan oleh seluruh masyarakat yang beraktivitas di sekitar Gunung Tilu. Saung Kehati ini merupakan kolaborasi dari masyarakat setempat dan Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan. Kehadiran Saung Kehati diharapkan menjadi sarana pendukung pelestarian sumberdaya alam Gunung Tilu. Metode pelaksanaan dengan pendekatan observasi kebutuhan sarana penunjang kegiatan pelestarian sumberdaya hutan dan fasilitasi sarana serta sosialisasi mengenai pemanfaatan balai pertemuan/saung/shelter. Sasaran pengabdian kepada masyarakat ini adalah masyarakat Desa Cimara. Lokasi kegiatan terletak di lahan milik masyarakat yang berbatasan dengan kawasan Hutan Gunung Tilu dan kawasan Hutan Gunung Tilu. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Desa Cimara Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan berjalan dengan lancar dan peran serta masyarakat dalam mengikuti kegiatan tersebut cukup tinggi, keberadaan Saung Kehati meningkatkan aktivitas yang berkaitan dengan pelestarian sumberdaya alam kawasan hutan Gunung Tilu.
Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan Air Bersih di Pondok Pesantren Binaul Ummah Kuningan Suwari Akhmaddhian; Iman Jalaludin Rifa'i; Toto Supartono; Agung Gumelar Agustian; Dadan Hermansyah; Royvaldo Royvaldo
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 03 (2023): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v6i03.8764

Abstract

Water is one of the most important and useful substances for the survival of almost all living things on earth. Water is a material that covers about 71% of the earth's surface. Water is a very important primary need for humans and living creatures. More than 70% of the human body consists of water (75% in the brain, 75% in the heart, 86% in the lungs, 86% in the liver, 83% in the kidneys, 75% in the muscles, and 83% in the blood). Water is needed by all body organs in order to function perfectly, for example: in the process of eliminating toxins, lubricating the joints, helping the digestive process, stabilizing body temperature, and facilitating the body's metabolic processes. The method for carrying out service activities at this socialization stage is through lecture and discussion methods for activity participants, namely employees and students of the Binaul Ummah Kuningan Islamic Boarding School. The results of the activity are based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 2 of 2023 concerning Implementing Regulations of Government Regulation Number 66 of 2014 concerning Environmental Health. Water Standards for Hygiene and Sanitation Purposes is water used for individual and/or household hygiene purposes. Water sanitation includes monitoring, protecting and improving water quality. Conclusion Water resource management must meet health standards Air adalah salah satu zat paling penting dan berguna untuk kelangsungan hampir seluruh makhluk hidup di bumi. Air merupakan materi yang menutupi sekitar 71% dari permukaan di bumi. Air merupakan kebutuhan utama yang sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup. Lebih dari 70% tubuh manusia terdiri dari air (75% di otak, 75% di jantung, 86% di paru-paru, 86% di hati 83% di ginjal, 75% di otot, dan 83% di darah). Air diperlukan oleh semua organ tubuh agar dapat berfungsi dengan sempurna, misal: dalam proses pembuangan racun (toxic), pelicin bagi sendi-sendi, membantu proses pencernaan, menstabilkan suhu tubuh, dan memperlancar proses metabolisme tubuh. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian tahap sosialisasi ini yaitu dengan metode ceramah dan diskusi peserta kegiatan yaitu  karyawan dan santri Pondok Pesantren Binaul Ummah Kuningan. Hasil kegiatan yaitu Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan  Standar Air untuk Keperluan Higiene dan Sanitasi adalah air yang digunakan untuk keperluan higiene perorangan dan/atau rumah tangga. Penyehatan air meliputi pengawasan, pelindungan, dan peningkatan kualitas air. Simpulan pengelolaan sumberdaya air harus memenuhi standar kesehatan