Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PEMASANGAN BARU LISTRIK BERBASIS WEB BARCODE Andri Suryadi; Asep Ahmad K; Sri Rahayu; Nina Herlina; Yola Yulianti
JURNAL PETIK Vol 5, No 1 (2019): Vol 5 No 1 Tahun 2019
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.598 KB) | DOI: 10.31980/jpetik.v5i1.490

Abstract

Abstract - The new electrical installation information system is an information system that hasbeen computerized by the system. in a new electrical installation system the admin enters the dataof the applicant who wants to pair the new electricity in his home automatically to the databaseand makes it easy for the admin to search for data in the future. If the system is not computerizedand only manually, the applicant's data will still be stacked in a file cabinet, so that when makingthe report it has difficulty in searching the applicant's data and has the risk of losing data. This isbecause it is not supported by the presence of storage media in the form of a database system formanagement of applicant data. Based on this, the new web barcode-based electrical installationinformation system can help the applicant in registering the electricity installation and become asystem of information delivery that can provide convenience in processing the applicant's data foradministrative staff, especially in processing and data storage applicant data.Keywords - Systems, Information, Installation of new electricityAbstrak - Sistem informasi pemasangan listrik baru merupakan sistem informasi yang tsudahterkomputerisasi sistemnya . dalam sebuah sistem pemasangan listrik baru admin menginputkan datapemohon yang ingin memasangkan listrik baru dirumahnya secara otomatis ke database dan memudahkanadmin dalam pencarian data dikemudian hari . Jika sistem nya belum terkomputerisasi dan hanya manual sajanantinya data pemohon masih ditumpuk dalam lemari arsip, sehingga pada saat pembuatan laporan memilikikesulitan dalam pencarian data pemohon dan memiliki resiko kehilangan data. Hal ini karena tidak didukungdengan adanya media penyimpanan berupa sistem database untuk manajemen data pemohon. Berdasarkan haltersebut maka dengan sistem informasi pemasangan listrik baru berbasis web barcode , ternyata dapatmembantu pemohon dalam mendaftar pemasangan listrik dan menjadi sistem penyampaian informasi yangdapat memberikan kemudahan dalam hal pengolahan data pemohon bagi pegawai bagian administrasi padakhususnya dalam melakukan pengolahan dan juga penyimpanan data-data pemohon.Kata Kunci : Sistem, Informasi, Pemasangan baru listrik   
PERAN PEMERINTAH DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN CIAMIS Nina Herlina; Mamay Komariah
Jurnal Ilmiah Galuh Justisi Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.937 KB) | DOI: 10.25157/jigj.v5i2.821

Abstract

Kemiskinan merupakan fenomena yang kompleks yang bersifat multidimensi. Luasnya wilayah Kabupaten Ciamis dan karakteristik kemiskinan yang berbeda membutuhkan strategi kemiskinan yang berbeda pula. Kantong-kantong kemiskinan di Kabupaten Ciamis yang pada umumnya berada pada wilayah perdesaan dan daerah-daerah terpencil. Peran Pemerintah dalam pengentasan kemiskinan di Kabupaten Ciamis yaitu dengan di bentuknya Layanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan Daerah LTPKD dengandasarhukum Peraturan Bupati Ciamis Nomor 62 Tahun 2014 tentang Pembentukan Layanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan Daerah serta membuat kebijakan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Ciamis.  Kendala yang dihadapi pemerintah dalam pengentasan kemiskinan di Kabupaten Ciamis antara lain dalam hal sistem pengelolaan data kemiskinan daerah tidak terpusat hanya di kabupaten saja tetapi untuk pengelolaan dana kemiskinan diperlukan perangkat dan sistem yang terintegrasi hingga ke kecamatan dan desa, agar jumlah masyarakat miskin valid sesuai dengan kenyataan di lapangan.Pemerintah daerah Kabupaten Ciamis mengeluarkan regulasi mengenai pengentasan kemiskinan yakni Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan Kemiskinan, Peraturan Bupati Ciamis Nomor 29 Tahun 2016 tentang Indikator Lokal Keluarga Miskin di Kabupaten Ciamis, serta merealisasikan 3 (Tiga) program utama yakni, Bidang Kesehatan “Waluya”, Bidang Pendidikan “Calaka”, Bidang Sosial Ekonomi “Walagri”. Kata kunci : Pengentasan, Kemiskinan
The Development of a Community-Based Model as an Assisting Approach in the Prevention of Pregnancy and Labor Complications in Pandeglang Regency, Banten, Indonesia Yudhia Fratidhina; Nina Herlina; Hamidahs; Sri Mulyati
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 4 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i4.17141

Abstract

Most of the direct causes of maternal death is obstetrical complications. Some programs have been doneto reduce the incidence of complications on pregnancy and childbirth complications unfortunately theimplementation of the program has not been maximized. Community empowerment is required to ensurethe sustainability of the program. This research was conducted to develop community-based Model inpreventing pregnancy and labor complications based on asset and community participatory. This researchwas conducted with a mixed method approach. On the stage of model development is conducted qualitativelythrough Focus Group Discussion and in-depth interview with 4 key informants and 13 support informants.Furthermore, model is developed quantitatively by using cross sectional study design on 80 respondents.The analysis that used in this research is SEM PLS. Once the model is formed, the evaluation was conductedon 83 respondents by using pre and post-test design. Application of community-based Model in the societyis done by mentoring models using Module of asset and participatory-based prevention of pregnancy andlabor complication through community-based Model. The results show that community-based modelcan be achieved through community participation, community assets development, knowledge, attitudesand behavior. The results also reveal that the community-based model is statistically proven to increaseknowledge (p 0.000), attitude (p 0.000) and the behavior of expectant mother (p. 0.000). Community-basedModel consists of five variables and it was proved to be effective in improving the knowledge, attitude andbehavior of expecting mothers on the prevention of pregnancy complication and childbirth.
Efektivitas Hipoglikemik Fraksi Etil Asetat Ampas Tahu menggunakan Model Hewan Ikan Zebra (Danio rerio) Nina Herlina; Mulyati; Yulianita; Putri Ananda
Jurnal Jamu Indonesia Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Jamu Indonesia
Publisher : Pusat Studi Biofarmaka Tropika LPPM IPB; Tropical Biopharmaca Research Center - Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1145.193 KB) | DOI: 10.29244/jji.v5i1.183

Abstract

Ampas tahu mengandung isoflavon genistein dan daidzein yang diduga memiliki efek hipoglikemik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek hipoglikemik fraksi etil asetat ampas tahu (FEAAT). Ekstraksi isoflavon ampas tahu dilakukan dengan metode refluks menggunakan etanol dan HCl, kemudian fraksinasi menggunakan etil asetat. Efek hipoglikemik FEAAT dibuktikan menggunakan ikan zebra sebagai hewan uji. Kelompok perlakuan terdiri dari kontrol negatif (akuades), FEAAT1 dan FEAAT2 dengan konsentrasi 3,75% dan 5% serta kontrol positif (metformin). Hiperglikemia diinduksi dengan perendaman menggunakan aloksan 0,05% selama 30 menit, glukosa 1% selama 30 menit. Selanjutnya dilakukan pemberian sampel uji selama 120 menit secara berurutan untuk menguji efek hipoglikemik dari sampel uji. Cuplikan darah diambil pada menit ke-0, 30, 60, 90, dan 120 untuk diuji kadar glukosa darah. Hasil uji menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada luas Area Under Curve (AUC0-120) kontrol negatif dengan FEAAT2 dan metformin (p < 0,01). Sementara hasil nilai AUC0-120 FEAAT1 tidak berbeda nyata dengan kontrol negatif. FEAAT2 efektif sebagai agen hipoglikemik pada model hewan ikan zebra yang diinduksi hiperglikemik.
PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN DI INDONESIA Nina Herlina
Jurnal Ilmiah Galuh Justisi Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.558 KB) | DOI: 10.25157/jigj.v3i2.93

Abstract

Terlaksananya pembangunan berkelanjutan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam adalah tujuan pengelolaan lingkungan. Masalah pengelolaan lingkungan dapat dianggap sebagai salah satu penyebab utama rusaknya lingkungan. Muara dari semua masalah lingkungan adalah pembangunan yang dilakukan tanpa memperhatikan faktor keseimbangan lingkungan yang pada gilirannya akan menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup. Tindakan hukum yang diberikan terhadap pelaku pencemaran dan perusakan lingkungan terdiri dari aspek administrasi, aspek perdata, aspek pidana. Dalam penegakan hukum itu sendiri perlu didukung pleh beberapa factor yaitu sarana hukum, aparat penegak hukum, fasilitas dan sarana, perizinan, sistem Amdal, kesadaran hukum masyarakat terhadap lingkungan.
KEANEKARAGAMAN JENISTUMBUHAN DI HUTAN KOTA CARACAS KABUPATEN KUNINGAN Ayu Sri Rahayu; Ilham Adhya; Nina Herlina
Wanaraksa Vol 10, No 01 (2016)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v10i01.1052

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis tumbuhan  dan tipe hutan Kota Caracas di Kabupaten Kuningan.Data pengambilan struktur tumbuhan menggunakan analisis vegetasi dengan metode sampling berpetak. Penentuan banyaknya sampel berdasarkan metode samel terpilih (Purposive sampling) sebanyak 18 plot. Data vegetasi yang terkumpul kemudian dianalisis untuk mengetahui kerapatan jenis, kerapatan relatif, dominansi jenis, dominansi relatif, frekuensi jenis dan frekuensi relatif serta Indeks Nilai Penting.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di hutan kota Caracas  memiliki nilai Indeks diversitas Shannon (H’) 1H’3 artinya bahwa nilai keanekaragaman jenis dari seluruh tingkat vegetasi sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada seluruh tingkat vegetasi memiliki karakteristik ekosistem vegetasi yang  tidak begitu kompleks.Kesetabilan kondisi struktur dan komposisi vegetasi dari beberapa Spesies menyediakan pasokan pakan yang cukup serta daya dukung lingkungan abiotik di masa yang akan datang bagi sejumlah satwa tersebut. Sedangkan dilihat dari jenis vegetasi unggulan diantaranya jenis Randu (Ceiba pentandra), Lengkeng (Euphoria longana), Salam (Syzygium polyanthum) dan Tisuk (Hibiscus macrophyllus).Hutan Kota Caracas termasuk dalam hutan kota tipe rekreasi  yang berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan rekreasi dan keindahan masyarakat.Kata Kunci : Keanekaragaman, Kemerataan, Hutan Kota, Struktur  dan Komposisi.
PROSPEK KONTRIBUSI HUTAN RAKYAT TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN KUNINGAN (Studi Kasus di Kawasan Hutan Rakyat Bekas Lahan Kritis Desa Karangsari Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan) Nina Herlina; Ika Karyaningsih; Agus Rianto
Wanaraksa Vol 10, No 01 (2016)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v10i01.1054

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan usaha dan potensi hutan rakyat., menganalisis serta menghitung kesediaan masyarakat membayar retribusi kayu dari hutan rakyat. Penelitian telah dilaksanakan di Hutan Rakyat Desa Karangsari Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan. Penelitian dilaksanakan selama 2 (dua) bulan pada tahun 2014.Kawasan hutan rakyat di Desa Karang Sari Kecamatan Darma seluas 70 Ha. Berdasarkan luasan tersebut diambil sampel dengan nilai kritis e atau batas ketelitian sebesar 10% (0,1) (Sevila et al. 1993 dalam Singarimbun, 1987). Sehingga diketahui luas kawasan maksimal yang akan diamati sebesar 7 Ha, disesuaikan dengan luas kepemilikan lahan responden.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa analisis kelayakan pada aspek perbandingan antara biaya dan Pendapatan masyarakat dari hasil hutan rakyat cukup tinggi. Oleh sebab itu usaha hutan rakyat sangat layak untuk masyarakat. Selain itu pada dasarnya masyarakat desa Karangsari bersedia untuk membayar retribusi hasil kayu hutan rakyat pada kondisi hasil yang diperoleh cukup tinggi.Kata Kunci : Hutan rakyat, potensi, analiss kelayakan
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN HUTAN SANGIANG DESA SAGARAHIANG KECAMATAN DARMA KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT Nina Herlina; Oding Syafrudin; Aang Setiana
Wanaraksa Vol 10, No 02 (2016)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v10i02.1060

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk nilai-nilai kearifan lokal yang ada dan masih berjalan di mayarakat Desa Sagarahiang terkait dengan pengelolaan Hutan Sangiang?; Mengetahui bagaimana bentuk pengelolaan Hutan Sangiang berdasarkan adat atau kearifan lokal masyarakat DesaSagarahiang Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan?; dan mengetahui persepsi masyarakat terhadap nilai dan norma kearifan lokal dalam pengelolaan Hutan Sangiang Desa Sagarahiang Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan.Penelitian dilakukan di Desa Sagarahiang Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat pada  bulan Maret – April 2015. Penelitian ini dilakukan di masyarakat dan objek yang akan diteliti yaitu, dimensi/bentuk sosial budaya dan persepsi masyarakat terhadap nilai-nilai kearifan lokal dalam pengelolaan dan pelestarian Hutan Sangiang. Metode pengumpulan data dilakukan melalui survai lapangan dengan menyebarkan kuisioner melalui sampel yaitu metode purposive sampling, dilanjut ke snowball sampling, dengan menggunakan teknik wawancara dan penyebaran kuisioner. Sedangkan analisis data dilakukan dengan metode deskriptif  kualitatif.Hasil Penelitian menunjukkan Rata-rata setiap responden mengetaui tentang kearifan lokal yang ada di Desa Sagarahiang, nilai penting kearifan lokal di Desa Sagarahiang, pengaruh kearifan lokal terkait dengan pengelolaan Hutan Sangiang, adanya acara adat dan pelaksanaanya. Namun rata-rata stiap responden kurang mengetahui tentang adanya hukum adat yang berlaku di Desa Sagarahiang.Kata Kunci : Kerifan lokal, sanksi adat, Hutan Sangiang
KEANEKARAGAMAN DAN PEMANFAATAN JENIS TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG PAKUAN KABUPATEN KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT Nina Herlina; Ai Nurlaila; Idris Sandria
Wanaraksa Vol 10, No 01 (2016)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v10i01.1055

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan obat yang terdapat di Kawasan Hutan Lindung Gunung Pakuan, dan untuk mengetahui potensi pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat di Kawasan Gunung Pakuan.Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara dan observasi. Pemilihan responden awal menggunakanmetode purposive sampling, dilanjutkan dengan metode snowball sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis vegetasi yang ditemukan di Kawasan Hutan Lindung Gunung Pakuan dengan menggunakan 30 plot contoh ditemukan 48 jenis dari 34 famili, dan 32 jenis termasuk kedalam tumbuhan obat dari 27 famili.Dari 32 jenis tumbuhan obat yang ditemukan terdapat 18 jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat diantaranya adalah Antanan/pegagan, Babadotan, Calincing, Cariyang/nampu, Ciplukan, Daun sendok/ki urat, Hanjuang, Harendong, Jahe, Kapol/kapulag, Katuk, Kecubung, Koneng/kunyit, Mangandeuh, Pacing, Paku munding/pakis gajah, Sambang getih, dan Seureuh/sirih.Dalam penelitian ini diharapkan perlu adanya pengembangan dan penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan jenis tumbuhan obat beserta penggunaannya yang digunakan oleh masyarakat Desa Gunungmanik, perlu adanya pembudidayaan tumbuhan obat, agar tumbuhan obat yang ada didalam Kawasan Hutan Lindung Gunung Pakuan tetap terjaga kelestariannya.Kata kunci: Keanekaragaman, Pemanfaatan dan Tumbuhan Obat.
ANALISIS USAHA MODEL TUMPANGSARI PADA LAHAN PERHUTANI (Studi Kasus Di RPH Cipondok BKPH Cibingbin KPH Kuningan) Nina Herlina; Syamsul Millah; Oding Syafrudin
Wanaraksa Vol 10, No 01 (2016)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v10i01.1056

Abstract

Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) merupakan program pemerintah guna meningkatkan perekonomian Masyarakat Desa Hutan. Program PHBM di RPH Cipondok mendapat sambutan yang baik dari masyarakatnya tetapi memiliki kendala yaitu kurang baiknya lahan perhutani untuk tanaman pertanian sehingga perlu untuk menganalisis pola tumpang sari yang telah ada agar didapatkan pola mana yang produksinya paling optimal.  Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola tumpang sari yang paling baik diterapkan di lahan Perhutani RPH Cipondok. Metode pengambilan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa model tumpang sari di RPH Cipondok ada 4 jenis yaitu pola kehutanan dan sawah, pola kehutanan dan palawija, pola kehutanan dan kacang-kacangan serta pola kehutanan, kacang-kacangan dan palawija. Pola tumpang sari yang paling optimal adalah pola kehutanan, kacang-kacangan dan palawija, produksi nya mencapai Rp. 5.833.000.00 per-hektar. Agar program PHBM berkontribusi lebih besar, sebaiknya petani menanam tanaman dengan pola tumpang sari yang menguntungkan. Selain itu, diharapkan adanya bantuan pemerintah setempat terkait pengembangan produk PHBM sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi.Kata Kunci : Analisis Usaha, Model, Tumpang sari, Pendapatan