Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan Kontrol Kestabilan Vertikal Pada Robot Beroda Satu Menggunakan Konsep Pendulum Terbalik Andi Aditya Pratama; Reza Fauzi Iskandar; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Robot beroda satu merupakan robot yang dirancang untuk dapat menjaga keseimbangan berat badan robotnya, dalam hal ini terfokuskan dalam satu sumbu (pitch). Sistem robot beroda satu dapat diasumsikan sebagai sistem pendulum terbalik. Pendulum terbalik merupakan sistem yang labil dan untuk mendapatkan keseimbangan bisa didapatkan dengan berusaha mendapatkan posisi titik berat berada di atas titik tumpunya. Dikarenakan sistem pendulum terbalik ini merupakan sistem yang tidak stabil, maka diperlukan suatu pengontrolan untuk mengatur agar sistem tersebut dapat menjaga posisi vertikal terhadap posisi acuan. Pada penelitian ini, metode PID akan digunakan sebagai pengontrolan sistem dengan memanfaatkan perbedaan nilai set point dan nilai present value dari sensor MPU6050 untuk dapat menstabilkan keseimbangan robot. MPU6050 merupakan sebuah sensor yang berfungsi membaca nilai sudut yang ditimbulkan akibat berotasinya badan robot. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa robot dapat seimbang ketika tanpa beban maupun diberikan variasi beban. Pemberian beban ini bertujuan untuk melihat sejauh mana sistem dapat menjaga kestabilannya ketika dalam keadaan terbebani. Kondisi tanpa beban merupakan respon yang paling stabil dengan settling time sekitar 0,79 detik, error steady state 1,6% dan rasio osilasi sebesar 0,99375%. Kondisi pada 29 gram adalah beban maksimal yang dapat diberikan pada robot dengan settling time sekitar 1,21 detik, error steady state 2,067% dan rasio osilasi sebesar 1%. Ketika diberikan beban 33 gram, robot memperlihatkan pergerakan dinamis yang sangat besar sehingga melewati wilayah pengujian dengan nilai settling time sekitar 2,42 detik, error steady state 1,76% dan rasio osilasi sebesar 0,998%. Kata Kunci: Robot beroda satu, pendulum terbalik, kendali PID. Abstract A one-wheeled robot is a robot designed to keep the robot’s weight equilibrium which focuses in one direction (back and forth). The implementation of the one-wheeled robot can be assumed as an inverted pendulum. The inverted pendulum is an unstable system and an equilibrium can be obtained by trying to get the center of gravity position above the fulcrum. Due to the unstable system of this inverted pendulum, a control is needed to set so that the system can keep vertical position against the reference position. In this research, the PID control will be used as a system control utilizes the difference of setpoint value and the present value of an MPU6050 sensor to stabilize the robot equilibrium. MPU6050 is a sensor which serves to read the angle values caused by the rotating body robot. In this research obtained that robot can balanced when without load and given load variaton. Giving the load aims to see to what extent the system can maintain stability when burdened. Without load condition is the most stable response with settling time 0,79 second, error steady state 1,6% and oscillation ratio 0,99375%. Condition at 29 grams is maximum load that can be given to robot with settling time 1,21 second, error steady state 2,067 % and oscillation ratio 1%. When given load of 33 grams, the robot shows very large dynamic movement so that it pass through the test area with settling time 2,42 second, error steady state 1,76% and oscillation ratio 0,998%. Keyword : single wheel robot, inverted pendulum, control PID.
Alat Penyimpanan Vaksin Portabel Zuhal Sigit Rinaldi; Tri Ayodha Ajiwiguna; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Vaksin merupakan cairan dengan zat tertentu yang berfungsi untuk merangsang sistem imun tubuh untuk mempertahankan tubuh dari virus tertentu. Di Indonesia, proses pembuatan dan distribusi vaksin ini dikelola oleh kementerian kesehatan Republik Indonesia. Salah satu cara dalam pendistribusian vaksin ini dengan menggunakan kotak penyimpanan yang diberikan pendingin pada sisi dalam penyimpanan vaksin. Kotak penyimpanan yang dibuat merupakan kotak berbahan styrofoam dengan dimensi 50 × 40 × 32 cm dengan ketebalan 3 cm. Sistem pengambilan vaksin berada di atas kotak sedangkan bagian dalam digunakan sekat untuk membatasi antara sumber pendingin dengan kotak penyimpanan vaksin. Secara eksperimen untuk mendinginkan kotak selama 2 hari, diperoleh laju aliran kalor dari sistem yang sudah didesain adalah 8,4 watt. Dengan demikian, untuk mempertahankan sistem pada rentang suhu 2 – 8 oC diperlukan es batu sebesar 4 Kg sebagai sumber pendingin. Sedangkan secara perhitungan diperoleh laju aliran kalor sebesar 13,24 watt. Dengan demikian diperlukan es batu sebesar 6,3 kg sebagai sumber pendingin. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut digunakan es batu dengan massa 7,5 Kg. Hal ini terjadi karena perhitungan dilakukan dengan asumsi sistem terisolasi sempurna sedangkan realitanya masih ada pertukaran kalor. Selain itu, perhitungan laju aliran kalor dari arah atas dan bawah tidak diperhitungkan. Kata kunci : Vaksin, laju aliran kalor Abstract Vaccines are fluids with functions that can be used for certain viruses. In Indonesia, the process of making and distributing vaccines is regulated by the health ministry of the Republic of Indonesia. One way of distributing vaccines is by using the same storage box on the inside of storing vaccines. Storage boxes made into boxes made of styrofoam with dimensions of 50 × 40 × 32 cm with a thickness of 3 cm. The system uses a system to use to choose to hang as vaccine storage. It takes more than 2 days, obtained heat flow flow from the system that has been designed is 8.4 watts. Thus, to maintain the system in a temperature range of 2-8 oC, ice cubes of 4 Kg are needed as a source. While the speed produces a flow of heat of 13,24 watts. Thus an ice cube of 6,3 kg is needed as a source. However, to reach certain destinations ice cubes with a mass of 7.5 Kg. This happens because the calculation is done with a perfect system and in reality there is still a heat exchange. In addition, the flow velocity from the upper and lower directions is not taken into account . Keywords: Vaccine, heat flow flow
Rancang Bangun Mesin Ball Mill Vertikal Dengan Kontrol Kecepatan Berbasis Pulse Width Modulation Abdi Wahyu Sejati; Asep Suhendi; Edy Wibowo
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada penelitian kali ini dilakukan perancangan mesin ball mill vertikal dengan berbasis Pulse Width Modulation (PWM) menggunakan IC LM 555. Mesin ini digunakan untuk penggilingan bahan berbentuk padat agar dapat menghasilkan reduksi pada ukuran bahan. Cara kerja mesin penggiling ini memutarkan baling-baling pada bagian dalam tabung yang dicampurkan dengan air, bola-bola besi, dan material yang akan digiling. Hasil putaran dan tumbukan dengan bola-bola besi menghasilkan gaya sentrifugal yang dapat menghancurkan material yang ada di dalamnya. Mesin ini menggunakan PWM sebagai kontrol kecepatan dan motor listrik DC sebagai mesin penggerak baling-baling. Pengujian alat dilakukan dengan tiga tahapan yaitu mengukur kecepatan putaran baling-baling mesin, mengukur tegangan dan sinyal masukkan, dan penggilingan bahan. Pada pengukuran kecepatan putaran dibagi menjadi tiga bagian diantaranya saat mesin dengan beban air sebesar 300 mL, 600 mL, 900 mL, dan 1200 mL; saat mesin dengan beban bola-bola besi 300 gram dan air sebesar 300 mL, 600 mL, dan 900 mL; dan saat mesin dengan tanpa beban. Sedangkan untuk penggilingan bahan dilakukan menggunakan material zeolit dan serpihan batu bata. Variabel yang diatur berupa lama waktu putaran dan nilai kerja mesin tersebut. Hasil dari penggilingan akan dibandingkan dengan bahan sebelum penggilingan. Kata kunci: ball mill, penggilingan bahan, milling, PWM, motor DC Abstract In this study, vertical rotation of the ball mill machine was carried out using Pulse Width Modulation (PWM) using IC LM 555. This machine is used for grinding the material so that it can produce a reduction in the size of the material. The workings of this grinding machine will rotate the propellers on the inside of the tube mixed with air, iron balls, and the material to be milled. The results of rounds and collisions with centrifugal iron balls that can damage the material inside. This machine uses PWM as speed control and DC electric motor as a propeller drive engine. The measuring instrument is done in three steps, measuring the turning speed of the propeller engine, measuring voltage and current input, and grinding the material. When the speed measurement is divided into three parts when the engine with an air load of 300 mL, 600 mL, 900 mL, and 1200 mL; machines with a load of 300 grams and air as much as 300 mL, 600 mL, and 900 mL; and when the engine is without load. Whereas for material milling is done using zeolite and brick fragments. The right variable includes the length of time and the work value of the machine. The results of grinding will be compared with the ingredients before grinding. Keywords: ball mill, material milling, milling, PWM, DC motor
Perancangan Dan Implementasi Alat Penyaring Hidrogen, Metana Dan Karbon Monoksida Yang Terkandung Dalam Asap Rokok Berbasis Arduino Uno Nouval Abdullah; Asep Suhendi; Suwandi Suwandi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya dampak buruk yang diakibatkan oleh asap rokok. Beberapa zat paling berbahaya yang terkandung dalam asap rokok adalah hidrogen, metana dan karbon monoksida. Maka dari itu penulis memilih untuk merancang dan merealisasikan sebuah alat yang berguna untuk menyaring kandungan hidrogen, metana dan karbon monoksida yang terkandung dalam asap rokok berbasis Arduino Uno. Alat ini merupakan prototype dengan rancangan munggunakan dua buah kotak yang terdiri dari kotak asap rokok dan kotak pembuangan asap ke lingkungan. Pada bagian tengah kedua kotak, terdapat sistem penyaringan berupa sebuah kipas untuk menghisap dan penyaring kandungan asap rokok yang terbuat dari akrilik dengan panjang 15 cm, lebar 9 cm dan tinggi 9 cm. Di bagian dalam sistem penyaringan terdapat karbon aktif untuk mengikat, batu zeolit untuk memurnikan dan pasir aktif untuk menghilangkan bau pada kandungan asap rokok. Penelitian ini menggunakan sensor MQ-7 sebagai alat pengukur dari besaran asap rokok dalam satuan PPM dengan error pengukuran sensor sebesar 7.62%. Alat ini bekerja dengan cara mengukur besaran PPM oleh sensor dari kotak asap rokok mencapai 100 PPM lalu dihisap dan disaring pada sistem penyaringan, kemudian asapnya dibuang ke kotak lingkungan dan dibaca kembali oleh sensor yang terdapat pada bagian atap dari masing-masing kotak. Hasil pengukuran dari kotak asap rokok dan kotak lingkungan dibandingkan untuk mendapatkan persentase rata-rata dari penyaringan kandungan hidrogen, metana dan karbon monoksida pada asap rokok yaitu sebesar 65.78%. Kata Kunci: hidrogen, metana, karbon monoksida, asap rokok, sensor MQ-7 dan penyaringan. Abstract This research was motivated by the many adverse effects caused by cigarette smoke. Some of the most dangerous substances contained in cigarette smoke are hydrogen, methane and carbon monoxide. Therefore the authors chose to design and realize a tool that is useful for filtering the content of hydrogen, methane and carbon monoxide contained in Arduino Uno-based cigarette smoke. This tool is a prototype with a design that uses two boxes consisting of cigarette smoke boxes and smoke exhaust boxes into the environment. In the middle of the two boxes, there is a filtering system in the form of a fan for sucking and filtering the contents of cigarette smoke made of acrylic with a length of 15 cm, a width of 9 cm and a height of 9 cm. Inside the filtering system is activated carbon to bind, zeolite stones to purify and active sand to eliminate odors in the content of cigarette smoke. This study uses the MQ-7 sensor as a measuring device of the amount of cigarette smoke in PPM units with an error measuring sensor of 7.62%. This tool works by measuring the amount of PPM by the sensor from the cigarette smoke box to reach 100 PPM and then sucked and filtered on the filtering system, then the smoke is discharged into the environmental box and read back by the sensor contained in the roof of each box. The measurement results from cigarette smoke boxes and environmental boxes were compared to obtain the average percentage of filtering the content of hydrogen, methane and carbon monoxide in cigarette smoke which amounted to 65.78%. Keywords: hydrogen, methane, carbon monoxide, cigarette smoke, MQ-7 sensor and filter.
Rancang Bangun Sistem Pengukuran Konduktivitas Listrik Larutan Hidroponik Berbasis Mikrokontroler Faizal Ghearama Girindra; Endang Rosdiana; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Budidaya hidroponik adalah metode cocok tanam dengan menggunakan media air yang dicampur dengan nutrisi sebagai perantara pertumbuhan tanamannya. Budidaya hidroponik sedang diminati oleh masyarakat karenatidak menggunakan media tanah dan tidak memerlukan lahan yang luas untuk media tanamnya. Konsentrasilarutan nutrisi sangat mempengaruhi pertumbuhan dari tanaman, sehingga perlu alat ukur untuk mengetahui nilaikonsentrasi dari larutan tersebut. Konsentrasi dari larutan dapat ditinjau dari nilai konduktivitas listriknya(electrical conductivity). Pada penelitian ini dibuat alat ukur konduktivitas listrik atau EC meter berbasismikrokontroler dengan menggunakan dua buah plat sejajar sebagai sensornya. Alat ukur yang dirancang memilikinilai kesalahan pembacaan sebesar 1,54 %. Tingkat ketelitian (presisi) sebesar 90,10 % dengan ketepatan (akurasi)sebesar 88.15 %. Pada kondisi pengukuran satu larutan yang diubah nilainya secara bertahap dengan kondisi probeEC direndam terus-menerus didapatkan kesalahan pembacaan sebesar 5,38 %.Kata kunci : Electrical Conductivity, Probe EC, Mikrokontroler.Abstract Hydroponic cultivation is a method of planting using water mixed with nutrients as an intermediary for plantgrowth. Hydroponic cultivation is in demand by public because it does not use soil media and extensive land forplanting media. The concentration of nutrient solution greatly affects the growth of plants, so a measuringinstrument is needed to determine the concentration of the solution. The concentration of the solution can bemonitored from its electrical conductivity value (electrical conductivity). In this study, an electric meter or ECmeter based microcontroller was made using two parallel plates as the sensor. The designed measuring instrumenthas a reading error value of 1.54%. The device has the precision percentage of 90.10% with accuracy percentageof 88.15%. A method used is soaking the EC probe continuously in a gradually changing value of solutionconcentration. From this method, the device reading error is found to be 5.38%.Keywords: Electrical Conductivity, EC Probe, Microcontroller. 
Penentuan Parameter Sensor Pelat Sebidang Secara Eksperimental Untuk Mengukur Kapasitansi Bahan Kayu Dan Logam Anggraeni Dwi Setyowati; Dudi Darmawan; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSensor kapasitif merupakan salah satu metode untuk mengukur besaran listrik suatu objek berdasarkanperubahan nilai kapasitansi. Sensor kapasitif dirancang menggunakan pelat tembaga yang dipasang sebidangagar dapat mempermudah pengukuran sehingga ketika melakukan pengukuran ditempat lebih praktis cukupdengan meletakkan elektroda diatas objek. Untuk merancang sensor pelat sebidang dilakukan penentuanparameter sensor kapasitif pelat sebidang secara eksperimental untuk mendapatkan hasil yang optimal padaparameter sensor kapasitif pelat sebidang. Parameter pelat sebidang yang digunakan yaitu luas dan jarakantar elektroda. Sensor kapasitif yang dirancang akan diukur dengan LCR meter 9184. Berdasarkanpenelitian yang telah dilakukan hasil yang optimal pada parameter sensor pelat sebidang berupa luas danjarak elektroda yaitu 0.5 cm dan 100 cm2 dengan nilai kapasitansi 7.7 pF. Pada pengujian sensor kapasitifpelat sebidang telah mampu mendeteksi ada atau tidaknya logam dan kayu di dalam suatu objek uji dandapat membedakan variasi jenis objek uji hanya saja nilai kapasitansi yang didapatkan relatif kecil yaitudengan besar pF.Kata kunci : Sensor Kapasitif, Kapasitor Pelat Sebidang, LCR meter 9184 AbstractCapacitive sensor is one of method to measure the electrical amount of an object based on conversion incapacitive value. The capacitive sensor is designed using a copper plate that is installed in plot so that itcan facilitate measurement therefore when making measurements in place it is more practical to simplyplace the electrode on top of the object. To design a plot plate sensor, the determination of the plotcapacitive sensor parameters. The plot plate parameters used are the are and distance between electrodes.The capacitive sensor designed will be measure to the LCR meter 9184. Based on the research that hasbeen done the optimal results on the plate sensor parameters are in the form of the width and distance ofthe electrodes is 0.5 cm and 100 cm2. Based on testing the plot plate capacitive sensor has been able todetect the presence or absence of metal and wood in a test object in a test object and can discriminatevariations types of objects, hence capacitance value is relatively small.Keywords: capacitance sensor, plate-field capacitive sensor, LCR meter 9184
Pengolahan Citra Pada Sistem Pemantauan Pertumbuhan Daun Sawi Metode Hidroponik Wick Berbasis Iot Ayu Amalia; Hertiana Bethaningtyas Dyah K; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada penelitian ini objek yang dipilih adalah sawi, karena sawi memiliki bentuk daun yang beraturan. Sistem yang digunakan pada metode hidroponik ini yaitu sistem wick atau sistem sumbu. Padapenelitian ini akan digunakan segmentasi citra untuk proses pengolahan citra tersebut. Metode yangdigunakan pada segmentasi citra tersebut yaitu thresholding. Pengambilan gambar daun sawi dilakukandari tampak atas dengan menggunakan kamera Arducam dan ESP32 yang akan mengunggah gambarmelalui wi-fi yang sudah dihubungkan antara komputer dan ESP32. Lalu gambar tersebut di proses diMATLAB sebagai software untuk melakukan proses pengolahan citra. Pada pengolahan citra tersebutdigunakan dengan menggunakan metode thresholding. Dari metode pengolahan citra di MATLAB tersebutakan menghasilkan nilai luas area dari objek yang berupa daun sawi tampak atas, nilai luas area tersebutyang merupakan nilai piksel yang akan ditampilkan di platform IoT yaitu thingspeak. Hasil dari penelitianini diharapkan akan membantu mempermudah pemantauan pertumbuhan daun sawi. Dari pengujian 100data dengan membandingkan luas area piksel dari nilai RGB yang sebenarnya dan nilai RGB yang telahditentukan memiliki nilai error yaitu 0,679%. Konversi data dari piksel ke cm2 memiliki error yaitu 0,7%. Kata Kunci : ArduCam, ESP32, Hidroponik, MATLAB, IoT.Abstract In this study the object chosen is mustard greens, because mustard has a regular leaf shape. Thesystem used in this hydroponic method is the wick system or axis system. In this study, image segmentationwill be used for the image processing. The method used in the image segmentation is thresholding. Takingpictures of mustard leaves is from the top view using the Arducam and ESP32 that will upload images viaWi-Fi that have been connected between the computer and ESP32. Then the image is processed in MATLABas a software for image processing. The image processing is used using the thresholding method. From theimage processing method in MATLAB, it will produce a value of the area of the object in the form ofmustard leaves appearing above, the area value which is the pixel value that will be displayed on the IoTplatform is thingspeak. The results of this study are expected to help facilitate monitoring of mustard leafgrowth. From testing 100 data by comparing the pixel area of the actual RGB value and the RGB value thathas been determined has an error value of 0.679%. Data conversion from pixel to cm2 has an error of 0.7%.Keywords : ArduCam, ESP32, Hydroponics, MATLAB, IoT.
Monitoring Penyimpanan Dan Penyaluran Energi Listrik Asep Hidayat; Porman Pangaribuan; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi Surya adalah sumber energi yang tidak akan pernah habis ketersediaannya dan energi ini juga dapat di manfaatkan sebagai energi alternatif yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Akan tetapi kebanyakan pengguna biasa nya lalai dalam pemakaian listrik yang tidak terpakai dan mengakibatkan pemakaian listrik yang merugikan. Hal tersebut penulis membuat suatu inovasi untuk memonitoring pemakaian listrik serta dapat mengkontrol pada penggunaannya yang dikontrol pada mikrontroller, serta terdapat sensor arus dan sensor tegangan yang dapat memonitoring penggunaan pada beban. Mikrokontroller yang berfungsi menghidupkan serta memadamkan daya pada beban menggunakan modul relay. Pada tugas akhir, penulis membuat suatu aplikasi untuk mempermudah penggunaan photovoltaic yang berbasis android dan dapat diaplikasikan pada smartphone. Memiliki fitur monitoring pada beban serta mengontrol proses switching terhadap PLN dan Inverter. Dari hasil pengujian yang dilakukan sensor ACS712 memiliki error 18%, dan sensor tegangan ZMPT101B memiliki 3 kalibrasi yang membuat persentase error sangat kecil.Kata Kunci : Photovoltaic,IOT,MIT APP
Pengembangan Kontrol Pencahayaan Terpusat Dengan Logika Fuzzy Untuk Menunjang Kebutuhan Efisiensi Energi Rumah Pintar Dewa Buana Muharmadin; Reza Fauzi Iskandar; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Era globalisasi menjadi alasan utama pengembangan Rumah Pintar yang sangat pesat. Permintaanakan rumah yang nyaman menjadi prioritas utama, selain nyaman dibutuhkan pula rumah yangefisien dalam penggunaan energi. Terkadang kita lupa mematikan lampu hal ini salah satu penyebabkonsumsi energi yang terbuang percuma. Karena itu Rumah Pintar muncul sebagai solusi untukmasalah efisiensi tersebut. Pada perancangan Rumah Pintar dilakukan pengukuran dua parameterdata yaitu pembacaan tingkat cahaya menggunakan Light Dependent Resistor (LDR) dan pembacaantingkat daya menggunakan watt meter. Tingkat pencahayaan ruangan akan dikontrol menggunakankontrol logika fuzzy di set poin 120 lux dan watt meter sebagai alat penunjang dalam pembacaanefisiensi energi dan tingkat pencahayaan yang dihasilkan. Pada rancangan ini sensor cahayadiletakkan di bidang kerja atau 0.75 meter dari lantai di empat titik ruangan. wattmeter diletakkandi dekat sumber tegangan sebagai pengukur daya lampu. Dan kontrol aktuasi serta pengolahan datadilakukan oleh koordinator atau otak sistem ini. Untuk memudahkan mobilitas komunikasi datadigunakan zigbee nirkabel sebagai perantara. Pada percobaan dilakukan karakterisasi tiap sensorcahaya. Dilakukan pengukuran daya tiap waktu dari sistem saat tidak menggunakan kontrol logikafuzzy dan saat menggunakan kontrol logika fuzzy. Dari percobaan yang dilakukan saatmenggunakan kontrol logika fuzzy dihasilkan efisiensi sebesar 7.75% dibandingkan ketika tidakmenggunakan kontrol logika fuzzy dan dihasilkan efisiensi sebesar 15.56% dibandingkan ketikakondisi lampu menyala penuh. Kata Kunci: Rumah Pintar, kontrol logika fuzzy, pencahayaan, efisiensi. Abstract The era of globalization became the main reason in the development of Smart Home. Demand forcomfortable homes is a top priority, besides being convenient, home is also an efficient use of energy.Sometimes we forget to turn off the light this is one cause of energy consumption is wasted. Smart Hometherefore emerged as a solution to the efficiency problem. In the design of Smart Home, the measurementof two data parameters is the reading of the light level using Light Dependent Resistor (LDR) and also thewattmeter which in turn the room lighting level will be controlled using the fuzzy control at 120 lux andwatt meter set points as supporting tools in reading energy efficiency and the level of illuminationproduced. In this design the light sensor is placed in the work plane or 0.75 meters from the floor at thefour-point room. The wattmeter is placed near a voltage source as a lamp power meter. And actuationcontrol and data processing is done by coordinator or brain of this system. To facilitate datacommunication mobility is used wireless zigbee as an intermediary. In the experiments conductedcharacterization of each light sensor, the measurement of data transfer delay using a wireless zigbeewhich shows that the system does not process data in real-time but has a delay of 868 ms. Performedpower measurements every time from the system when not using fuzzy controls and while using fuzzycontrols. From the experiments performed while using the fuzzy control it generated an efficiency of 7.75% compared to when not using the fuzzy control and generated an efficiency of 15.56% compared towhen room at full lights. Keywords: Smart Home, fuzzy control, illumination, efficiency.
Sistem Penghitung Daya Pada Rumah Tangga Untuk Memprediksi Penghematan Biaya Listrik Dan Mengetahui Minimal Daya Yang Harus Dicatu Oleh Panel Surya Osep Prasetyo; Porman Pangaribuan; Asep Suhendi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kebutuhan listrik di Indonesia saat ini berbanding terbalik dengan sumber pembangkit listrik yang tersedia. Saat ini, pemerintah menggencarkan pembuatan pembangkit listrik energi baru terbarukan untuk menggantikan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar minyak bumi dan batubara. Pada tahun 2023, pemerintah menargetkan 23 % dari pembangkit listrik yang ada di Indonesia harus berasal dari pembangkit listrik energi terbarukan. Salah satu pembangkit yang gencar dibangun adalah pembangkit listrik tenaga surya. Untuk di kotakota besar, pemerintah menghimbau dan mengajak masyarakat untuk menggunakan panel surya skala rumahan untuk membantu mengurangi polusi udara dari pembangkit yang digunakan pemerintah yang masih menggunakan bahan bakar batubara dan minyak bumi. Dari permasalahan diatas, timbul ide untuk membuat tugas akhir ini. Disini saya akan membuat kalkulator yang bisa digunakan untuk memperkirakan berapa energi yang harus dibangkitkan oleh panel surya dan berapa biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi listrik tersebut. Kata Kunci : Photovoltaic, Energi baru terbarukan
Co-Authors Abdi Wahyu Sejati Abrar Ismardi Achmad Raihan Adam Zakiy Hizbullah Adisal Krisnatal Agus Ganda Permana Agus Jatmiko Ahmad Mahmuda Ahmad Qurthobi Amaliyah Rohsari Indah Utami Andi Aditya Pratama Andre Swardana Anggi Ari Pranasa Anggraeni Dwi Setyowati Anindya Nur Azizah Annisa Fardhani Bahalwan Arief Elang Raharja Asep Hidayat Ayu Amalia Ayu Novita Sari Bagus E. B. Nurhandoko Bahtiar Yoga Prasetyo Bima Ilham Naufal Binandika Arya Wangsa Casmika Saputra Daffa Zakaria Dani Gustaman Syarief Dedi Supriadi Dewa Buana Muharmadin Dinan Achmad Fauzan Dudi Darmawan Dyatmiko Tri Kadhono Edy Wibowo Eka Vonia Nurcahyani Endang Rosdiana Erni Dwi Sumaryatie Fadillah, Muhammad Agfian Faizal Ghearama Girindra Fajril Ambia Falery Widyawan Fikri Rangga Halim Fiqih Maulana Hasbi Fira Fauziah Hammur Furqan Vaicdan Ghani Gumilang Heliadi Gilang Saputro Guntur Bhatara Sutra Gusti Lucky Lerian Hafidudin . Hafidz Esya Wijdani Heni Dwi Juniar Hertiana Bethaningtyas Hertiana Bethaningtyas D.K. Hertiana Bethaningtyas Dyah K Hertiana Bethaningtyas Dyah Kusumaningrum I Wayan Adi Wicaksana Ibrahim Fahri Fuady Ihsan Maulidin Ilham Hamdi Indra Chandra Indra Wahyudhin Fathonah Indri Eka Savitri Isma Rekathakusuma Ismudiati Puri Handayani Jahja, Maiisy Kartika Dian Kurniasari Kaswandhi Triyoso Lulu Millatina Rachmawati M. Thurisina Choliq Mahatman L. Budi Maiisy Jahja Mamat Rokhmat Mochamad Reza AS Mochamad Roffa Firdaus Muhamad Ikhsan Muzayin Muhamad Ramdlan Kirom Muhammad Agfian Fadillah Muhammad Bahar Rizqi Muhammad Ilham Kurniawan Muhammad Iqbal Muhammad Luthfian Dhiya Urramdhan Muhammad Yugi Imanudin Mujaddid Shibghotul Islam Mulkan Azhiman Nouval Abdullah Novi Prihatiningrum Nugroho Wisnu Murti Nurwulan Nurwulan Osep Prasetyo Porman Pangaribuan Rachmawati, Lulu Millatina Rahmat Awaludin Rahmat Awaludin Salam Reksa Putra Reza Fauzi Iskandar Riandi Oktovian Ridho Adjie Pratama Rio Samuel Rizky Abet Panjaitan Royhan Ardhi Bachtiar Satria Pambudi Sena Banyuaji Shelvy Adila El Safura Soeparwoto Dharmoputra Sony Sumaryo Sundayani Sundayani Suprayogi Suprayogi Suwandi Suwandi Tania Verasta Teguh Widodo Theresia Deviyana Gunawan Tri Ayodha Ajiwiguna Triyo Krismantoro Vichi Nugroho Wahyu E. Abdianto Walid Ramdhani Weldzikarvina Weldzikarvina Wisnu Abdiguna Surahman Murti Wisnu Jinawi Yahya Arwiya Yanuar Herlambang Yasir Yasir Yayu Gandis Canceria Zuhal Sigit Rinaldi