Claim Missing Document
Check
Articles

UJI AKTIVITAS ANTHELMINTIK EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA PADA CACING GELANG BABI Mahatriny, Ni Nyoman; Sanggra Payani, Ni Putu; Suwanti Devi, Pande Ketut; Yulita, Santri; Astuti, Ketut Widyani; Made Oka, Ida Bagus
Program Kreativitas Mahasiswa - Penelitian PKM-P 2014
Publisher : Ditlitabmas, Ditjen DIKTI, Kemdikbud RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.562 KB)

Abstract

Papaya leaves ethanol extract was evaluated for anthelmintic activity on pig roundworm by in vitro assay. The aim of this research is to know whether papaya leaves ethanol extract has anthelmintic activity and to determine LC100 and LT100 values of papaya leaves ethanol extract. Anthelmintic activity test was done by using 7 groups with 3 repetition. Group I soaked in CMC-Na 0,5% as control negative; group II soaked in albendazole suspense 0,6% as control positive; groups III-VII soaked in papaya leaves ethanol extract suspense (0,6%; 1,2%; 2,4%; 4,8%; and 9,6% respectively) for 40 hours. Observation was done every 2 hours to know mortality of pig roundworm. Percentage of pig roundworm mortality were analyse by Kruskal-Wallis test along with Mann-Whitney test. LC100 and LT100 value was determine using corrected probit analysis. Papaya leaves ethanol extract at dosage 1,2%; 2,4%; 4,8%; dan 9,6% has a anthelmintic activity because gives a significant value in mortality of pig roundworm if compare with control negative (p<0,05). From corrected probit analysis papaya leaves ethanol extract has LC100 in 8,301% b/v and LT100 in 28,885 hours.    Keywords:  Anthelmintic, Papaya leaves, LC100, LT100.
Prevalensi Dan Gambaran Patologi Infestasi Cacing Paramphistomum Spp. Pada Rumen Sapi Bali Yang Dipotong Di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Denpasar Lestari, Anak Agung Istri Trisna Jiwani; Adnyana, Ida Bagus Windia; Oka, Ida Bagus Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (1) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.079 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerugian ekonomi peternak sapi yang sering diabaikan adalah akibat penyakit parasit terutama Paramphistomum spp. Penelitian dilakukan dari bulan Mei hingga Juni 2015. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui obeservasi langsung pada 200 rumen sapi yang telah dipotong. Setiap rumen didata ada atau tidaknya cacing Paramphistomum spp. dengan jumlah pengamatan setiap harinya rata-rata 15 ekor rumen sapi bali. Prevalensi dihitung dengan membagi sampel positif dengan jumlah sampel yang diperiksa dikalikan 100%. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi infestasi cacing Paramphistomum spp. pada rumen sapi bali yang dipotong di Rumah Potong Hewan Kota Denpasar adalah 15%. Gambaran patologi rumen sapi yang terinfeksi parmphistomiasis yang dipotong di RPH Denpasar terlihat berwarna merah bergerombol menempel di permukaan mukosa rumen
Prevalensi Trematoda pada Sapi Bali yang Dipelihara Peternak di Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Putra, Rencong Dwi; Suratma, Nyoman Adi; Oka, Ida Bagus Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (5) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.731 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian pada sapi bali yang dipelihara di Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung untuk mengetahui hubungan perbedaan pemberian pakan (pemberian hijauan saja dibandingkan pemberian hijauan dan konsentrat) terhadap prevalensi infeksi dan jenis-jenis cacing trematoda yang menginfeksi. Sampel penelitian berupa feses sapi bali berjumlah 100 sampel, 50 sampel berasal dari sapi yang hanya diberi pakan hijauan dan 50 sampel dari sapi yang diberi pakan hijauan dan konsentrat. Sampel tinja diperiksa dengan metode konsentrasi sedimentasi dan untuk membedakan telur Fasciola spp dengan Paramphistomum spp dilakukan dengan metoda Parfit dan Bank dengan modifikasi. Parameter yang diamati adalah morfologi dan warna telur cacing untuk mengetahui jenis cacing trematoda yang menginfeksi sapi. Untuk membedakan prevalensi infeksi cacing terhadap sapi yang diberikan pakan hijauan dengan hijauan yang ditambahkan konsentrat dianalisis menggunakan analisis khi-kuadrat. Prevalensi infeksi trematoda pada sapi bali di Desa Sobangan sebesar 27%. Prevalensi infeksi cacing Fasciola spp sebesar 36% dan cacing Paramphistomum spp sebesar 18 %. Setelah dianalisis dengan khi-kuadrat terdapat hubungan nyata (P<0,05) antara jenis pakan hijauan yang ditambahkan konsentrat lebih sedikit terinfeksi dibandingkan sapi bali yang diberikan pakan hijauan. Jenis cacing trematoda yang menginfeksi sapi bali adalah Fasciola spp dan Paramphistomum spp.
Prevalensi dan Identifikasi Protozoa Gastrointestinal pada Sapi Bali di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali Saputri, Megawati; Apsari, Ida Ayu Pasti; Oka, Ida Bagus Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (4) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.392 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.4.384

Abstract

Pemeliharaan sapi bali secara Sistem PertanianTerintegrasi dapat mengontrol kesehatan ternak serta diharapkan mampu mencegah/menekan serangan penyakit pada ternak sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan mengidentifikasi jenis protozoa gastrointestinal di Simantri Kecamatan Mengwi. Sampel yang digunakan adalah feses sapi bali yang masih segar berjumlah 105 sampel, yang berasal dari 21 Simantri di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Pemeriksaan feses dilakukan dengan menggunakan metode pengapungan gula sheater serta identifikasi protozoa berdasarkan morfologi dan morfometri. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi infeksi protozoa gastrointestinal pada sapi bali Simantri Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung yaitu sebesar 39,04%. Hasil identifikasi jenis protozoa yang menginfeksi sapi bali antara lain Coccidia sebesar 35,23%, Balantidium sp 7,61%, dan Entamoeba sp sebesar 2,85%. Tidak terdapat hubungan yang nyata (P>0,05) antara frekuensi kebersihan kandang dengan infeksi protozoa gastrointestinal.
Bioassay Toxoplasma Gondii pada Kucing manik, Agus manahan; made oka, Ida bagus; Dwinata, I made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 2 (1) 2013
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.747 KB)

Abstract

Toxoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Toxoplasma gondii adalah parasit intraseluler dari golongan protozoa dan bersifat parasit obligat dengan hospes definitif adalah kucing dan family felidae lainnya, sedangkan hospes intermediernya adalah semua hewan berdarah panas seperti ayam, sapi, kambing, babi, domba dan belakangan ini diketahui dapat menginfeksi burung, rodensia, ikan paus dan juga bisa menginfeksi manusia. Kebanyakan kasus Toxoplasmosis disebabkan karena mengkonsumsi daging yang mengandung kista (berisi bradizoit), takizoit (bentuk proliferatif) yang proses pemasakannya kurang sempurna atau daging mentah. Selain itu kontak langsung dengan tanah, air atau makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh feses kucing yang mengandung ookista infektif. Penelitian ini dilakukan untuk menegakkan diagnosa Toxoplasma gondii pada ayam dengan cara bioassay, pada kucing melalui pemeriksaan ookista pada fesesnya. Diperiksa 5 ekor kucing yang bebas dari infeksi Toxoplasmosis masing – masing kucing selanjutnya diberikan organ ( hati, jantung, paru – paru, otak ) 25 ekor ayam kampung yang diperoleh dari Kabupaten Badung, Tabanan, Buleleng, Gianyar dan Karangasem. Penelitian dilakukan di Laboratorium Central For Studies on Animal Disease Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dengan menggunakan metode pengapungan. Dalam penelitian ini, hasil pemeriksaan feses 5 ekor kucing yang diberikan makan 25 organ ayam berupa hati, jantung, paru – paru, otak yang berasal dari Kabupaten Badung, Tabanan, Buleleng, Gianyar, dan Karangasem, hanya yang berasal dari Kabupaten Badung dan Gianyar didalamnya ditemukan ookista. Ookista dikeluarkan oleh kucing mulai hari ke 6 sampai hari ke 11 dengan kisaran 200 butir/gram sampai 4350 butir/gram.
Aktivitas Vermisidal dan Ovisidal Daun Biduri (Calotropis Spp.) Terhadap Cacing Fasciola Gigantica Secara In Vitro Maulana, Gilang Kala; Oka, Ida Bagus Made; Dwinata, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (4) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.013 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas vermisidal dan ovisidal daun Biduri (Calotropis spp.) terhadap cacing F. gigantica. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu telur dan cacing F. gigantica yang diperoleh dari Rumah Potong Hewan Pesanggaran dan daun biduri diambil dari pantai Sanur, Denpasar Bali. Konsentrasi daun biduri dibuat menggunakan daun segar yang dihancurkan dan kemudian dicampurkan dengan cairan empedu untuk vermisidal dan aquades untuk ovisidal. Konsentrasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%. Pengujian dilakukan secara in vitro dengan menggunakan lima perlakuan dan empat kali ulangan. Pengamatan vermisidal dilakukan setiap 30 menit sedangkan untuk ovisidal dilakukan pada hari ke-21 dan ke-28. Hasil dari penelitian didapatkan konsentrasi daun biduri (2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%) pada masing-masing kelompok perlakuan memiliki pengaruh vermisidal, tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap satu dengan yang lainnya. Efek ovisidal pada hari ke-21 dan ke-28 didapatkan adanya pengaruh yang nyata (P<0.05) terhadap daya hambat tetas telur cacing F. gigantica. Disimpulkan bahwa daun biduri memiliki aktivitas vermisidal dan ovisidal terhadap cacing dan telur F. gigantica. Konsentrasi yang paling efektif untuk vermisidal dan ovisidal terhadap cacing F. gigantica adalah 5%.
Identifikasi Jenis Cacing Nematoda Pada Saluran Gastrointestinal Kuda Penarik Cidomo di Kecamatan Selong, Lombok Timur Setiawan, Dyta Kharis; Dwinata, I Made; Oka, Ida Bagus Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (5) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.068 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian Identifikasi jenis cacing nematoda pada saluran gastrointestinal kuda penarik cidomo di Kecamatan Selong, Lombok Timur.  Penelitian ini menggunakan 50 sampel feses kuda yang diambil dari Pasar Umum Pancor, Kecamatan Selong, Lombok Timur. Sampel feses diperiksa dengan metode apung dan identifikasi telur berdasarkan morfologinya. Hasil penelitian didapatkan kuda terinfeksi cacing tipe strongil yang terdiri dari Cyathostomes spp, Triodontophorus spp, Strongylus spp dan cacing Strongyloides westeri, Oxyuris equi, Parascaris equorum. Hasil pemeriksaan ditemukan 49 sampel positif terinfeksi cacing nematoda dengan angka prevalensi sebesar 98%. Setelah diidentifikasi lebih lanjut kuda terinfeksi Strongylus spp 76%, Cyathostomes 56%, dan Triodontophorus spp 32%, sedangkan prevalensi Strongyloides westeri 12%, Oxyuris equi 6% dan Parascaris equorum 2%.
Seroprevalensi Neospora Caninum pada Anjing Lokal di Kabupaten Karangasem Saduarsasila, I Gede Agus Kana; Dwinata, I Made; Oka, Ida Bagus Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (2) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.585 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seroprevalensi infeksi Neospora caninum pada anjing lokal di kabupaten Karangasem, provinsi Bali. Sampel penelitian adalah serum anjing lokal berjumlah 60 sampel, didapat dari anjing lokal yang berasal dari beberapa kecamatan yang ada di kabupaten Karangasem, diantaranya Kecamatan Karangasem, Kecamatan Abang, Kecamatan Bebandem, dan Kecamatan Rendang. Sampel diuji menggunakan kit ELISA Neospora caninum (ID.Vet). Hasil penelitian diperoleh (1/60) prevalensi infeksi Neospora caninum sebesar 1,67%.
Survei Infestasi Lalat Hippobosca Sp. Pada Sapi Bali di Kabupaten Badung Septianingsih, Ni Luh Putu Diah; Dwinata, I Made; Oka, Ida Bagus Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (2) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.317 KB)

Abstract

Lalat Hippobosca sp. merupakan ektoparasit pengisap darah yang berperan sebagai vektor penyakit. Keberadaan lalat Hippobosca sp. sangat mempengaruhi kesehatan sapi bali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi serta hubungan antara faktor jenis kelamin, umur, cara pemeliharaan dan kondisi wilayah terhadap infestasi lalat Hipposbosca sp. pada sapi bali di Kabupaten Badung. Hasil pemeriksaan terhadap 300 sampel didapatkan prevalensi infestasi lalat Hippobosca sp. pada sapi bali di Kabupaten Badung sebesar 11,3%. Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi sapi bali jantan 11,8% dan betina 11,1%. Prevalensi sapi bali pada umur muda 10,5%, dewasa 12,0% dan tua 9,1%. Jenis kelamin dan umur tidak berpengaruh terhadap prevalensi infestasi lalat Hipposbosca sp. pada sapi bali di Kabupaten Badung. Berdasarkan cara pemeliharaan, prevalensi sapi bali yang dikandangkan 0%, sedangkan yang diikat 34%. Berdasarkan kondisi wilayah, sapi bali yang dipelihara di wilayah lahan basah 0% dan di wilayah lahan kering 34%. Cara pemeliharaan dan kondisi wilayah berpengaruh terhadap prevalensi infestasi lalat Hipposbosca sp. pada sapi bali di Kabupaten Badung.
Infeksi Larva Cacing Anisakis spp. pada Ikan Layur (Trichiurus lepturus) YUSTISIA SEMARARIANA, I WAYAN; OKA, IDA BAGUS MADE; ADI SURATMA, I NYOMAN
Indonesia Medicus Veterinus Vol 1 (2) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.993 KB)

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan mengamati adanya larva cacing Anisakis spp. pada 32 ekor ikan layur (Trichiurus lepturus) yang ditangkap di perairan laut Kedonganan Badung. Dengan hasil yang didapatkan prevalensi infeksi larva cacing Anisakasis spp. pada ikan layur di perairan laut Kedonganan sebesar 31,25%. Pada ikan berukuran < 100 cm sebesar 26,67 % dan pada ikan berukuran > 100 cm sebesar 100%. Intensitas infeksi larva cacing Anisakis spp. pada ikan layur di perairan laut Kedonganan rata-rata 9,2 larva per ekor ikan, pada ikan berukuran < 100 cm dengan intensitas infeksinya rata-rata 2,63 larva per ekor ikan dan pada ikan berukuran > 100 cm intensitas infeksinya rata-rata 35,5 larva per ekor ikan. Terdapat kolerasi yang sangat nyata (p<0,01) antara ukuran ikan dengan intensitas infeksi. Distribusi larva cacing Anisakis spp. pada ikan layur adalah pada rongga abdomen, lambung, usus dan otot. Pada ikan berukuran < 100 cm distribusi infeksinya pada rongga abdomen dan usus. Pada ikan berukuran > 100 cm distribusinya infeksinya pada rongga abdomen, lambung, usus dan otot. Dengan presentasi adalah pada rongga abdomen 100%, lambung 10%, usus 50% dan otot 10%.
Co-Authors Ady Fendriyanto, Ady Affan Nur Alamsyah, Affan Nur Agostinho Moreira Belo Agung Mourizd Adventus Bili Bora Agus manahan manik Agustina A Naibaho Aida Lousie Tenden Rompis Aini, Hanifah Alshofa Nurul Alice Viria Cordeiro da Costa Xavier Anak Agung Gde Arjana Anak Agung Gde Oka Dharmayudha Anak Agung Raka Pramasudha Astuti K. W. Ayu Murni Desrini Malelak, Ayu Murni Desrini Budhy Jasa Widyananta Desyandri Desyandri Dharma, I Putu Panji Nara Dharmawan N.S Dhea Septiany Peda Lalupada Febriyani R R Telnoni, Febriyani R R Gilang Kala Maulana, Gilang Kala Glantiga, I Gede Jaya Rama Heri Utomo Baihaqi, Heri Utomo I Gede Mahardika I Gusti Agung Made Armada Hambarsika I K. K. Agustina I Kadek Swastika I Ketut Berata I Ketut Puja I Made Damriyasa I Made Dwinata I Made Kardena I Made Merdana I Made Subrata I NYOMAN ADI SURATMA I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Putu Darmadi I Putu Hendra Pradipta I Wayan Masa Tenaya I Wayan Sudira I WAYAN YUSTISIA SEMARARIANA Ida Ayu Pasti Apsari Ida Ayu Pasti Apsari Ida Bagus Ngurah Swacita Ida Bagus Oka Winaya Ida Bagus Windia Adnyana Kadek Ari Dwipayanti Kadek Karang Agustina Ketut Budiasa Ketut Widyani Astuti Lestari, Anak Agung Istri Trisna Jiwani Luh Dewi Anggreni Luh Gede Winda Maheswari Madani, Inggrid Mahatriny N. N. Muhammad Gustav Satriadistfa Septiadi, Muhammad Gustav Muhammad Wilmar Akbar Muhsoni Fadli, Muhsoni Mukti, Taufik Ni Made Ayudiningsih Astiti Sudewi Ni Nyoman Mahatriny, Ni Nyoman Ni Nyoman Widiasih Ni Putu Sanggra Payani, Ni Putu Ni Wayan Nur Sidi Murti Nonitema Nazara Pande Ketut Suwanti Devi, Pande Ketut Payani N. P. S. Putranty, Rahmi Maulidya Putu Anna Oktaviana Putu Titin Evi Sucitrayani Rencong Dwi Putra, Rencong Dwi Rio Fadly Sihombing Saduarsasila, I Gede Agus Kana Sajuri, Indri Agustin Stevi Sam suri Samsuri Samsuri SAMUYUS NEALMA Santri Yulita, Santri Saputri, Megawati Satria, Julian Septianingsih, Ni Luh Putu Diah Sonda, Kristina Sartika Sri Kayati Widyastuti Sumartono - Utama, Kadek Jaya Wayan Tunas Artama Wisana, Kadek Adya Arsa Yoseph, Veronica Vriscilla Zefanya, Fiorencia