Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan

MENTAL HEALTH PROBLEMS DURING PANDEMIC COVID-19 Aannisah Fauzaania; Nur Alam Fajar; Rico Januar Sitorus
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13 (2022): Supplementary 2
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i0.857

Abstract

Mental health problems merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat secara global. Tak hanya berdampak dalam satu aspek, pandemi covid-19 telah membawa masalah yang kompleks dan merata dalam segala aspek kehidupan, termasuk terkait dengan kesehatan mental. Penelitian ini diulas dari sejumlah database yaitu google Scholar, PubMed, dan ScienceDirect. Hasil pencarian artikel ilmiah yang memenuhi kriteria kemudian dianalisis menggunakan metode Joanna Briggs Institute (JBI). Berdasarkan topik dan judul yang relevan dari sejumlah artikel terpilih, kemudian diambil 5 artikel yang memenuhi kriteria inklusi ekslusi. Setelah dilakukan analisis lanjutan dari 5 artikel terpilih, kesimpulan akhir didapatkan lima hasil masalah kesehatan mental terbanyak selama pandemic yaitu PTSD, gangguan kecemasan, depresi, obsesif kompulsif, dan insomnia. Diperlukan komunikasi yang terstruktur dan baik dari para tenaga kesehatan agar para penyintas covid-19 dapat tetap memiliki pola pikir positif dan keyakinan untuk sembuh serta dukungan pemerintah terhadap kesehatan mental masyarakat umum untuk menghilangkan stigma mengerikan terkait covid-19.
AKSES AIR BERSIH DAN JAMBAN SEHAT TERHADAP KEJADIAN STUNTING Fitri Yunita; Nur Alam Fajar; Yuanita Windusari; Esti Sri Ananingsih
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13 (2022): Supplementary 2
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i0.861

Abstract

Data prevalensi stunting menurut World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Saat ini lebih dari sepertiga jumlah balita (37,2%) di Indonesia menderita stunting. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan literatur review terhadap akses air bersih dan jamban sehat terhadap stunting. Metode yang digunakan adalah literatur review menggunakan database google scholar. Hasil penelitian menunuukkan bahwa kondisi lingkungan yakni kurangnya akses ke fasilitas sanitasi air bersih dan aspek jamban yang tidak memenuhi syarat sangat mempengaruhi kejadian stunting. Sehingga kondisi sanitasi lingkungan yang baik dapat melindungi anak terhadap kejadian stunting According to the World Health Organization (WHO) data on stunting prevalence, Indonesia is the third country with the highest majority in the Southeast Asia/South-East Asia Regional (SEAR) region. Currently, more than a third of children under five (37.2%) in Indonesia suffer from stunting. The purpose of this study was to conduct a literature review on access to clean water and healthy latrines against stunting. The method used is a literature review using the Google Scholar database. The study results show that environmental conditions, namely the lack of access to clean water sanitation facilities and aspects of latrines that do not meet the requirements, significantly affect the incidence of stunting. So that good environmental sanitation conditions can protect children against stunting.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER PADA MASA PANDEMI COVID-19 Triska Septi Wahyuni; Nur Alam Fajar; Yuanita Windusari
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13 (2022): Supplementary 2
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i0.829

Abstract

Penggunaan masker pada masa pandemi covid-19 bagian dari langkah pencegahan dan pengendalian yang dapat membatasi penyebaran COVID-19. Penelitian menggunakan Literature Review dengan database: Scholar, Plos One, PubMed,  dan ScienceDirect. Hasil pencarian yang memenuhi kriteria kemudian dilakukan analisis artikel. Hasil yang didapatkan dari 20  artikel relevan judul dan abstrak, didapatkan 5 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.  faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan penggunaan masker pada masa pandemi Covid-19 antaralain jenis kelamin, usia, tempat tinggal, pendapatan bulanan, pengetahuan, sikap, informasi tentang masker dan motivasi. Diperlukannya sosialisasi atau penyuluhan pendidikan terkait pengetahuan Covid-19 dan pentingnya menggunakan masker dimasa pandemi Covid-19, adanya pengawasan yang ketat terhadap penggunaan masker untuk meningkatkan kesadaran kesehatan.
HUBUNGAN PERAWATAN ANAK DAN KEBERSIHAN DIRI DENGAN KEJADIAN STUNTING Eva Setiawati; Nur Alam Fajar; Hamzah Hasyim
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13 (2022): Supplementary 3
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i0.869

Abstract

Status stunting pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia dan juga Indonesia. Kecamatan Jambi Timur adalah salah satu wilayah yang termasuk lokus stunting di kota Jambi dengan kejadian stunting mencapai 142 anak. Tujuan penelitian ini Menganalisis pola asuh dan status social ekonomi dengan  kejadian stunting pada anak balita usia 24 - 59 bulan di kecamatan Jambi timur kota Jambi tahun 2022. Stunting adalah status pendek atau gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan  asupan gizi  kronis. Pola asuh adalah  salah satu factor lansung dan tidak lansung yang dapat menyebabkan stunting. Sedangkan factor dasarnya adalah social ekonomi karena mempengaruhi kemampuan keluarga menyediakan kebutuhan makan yang bergizi bagi anaknya. Metode penelitian ini merupakan penelitian Survey Analitik dengan desain Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah  seluruh  Ibu yang  memiliki  balita usia 24 - 59 bulan yang berada di Kecamatan Jambi timur. Pengambilan sampel secara Rendom Sampling yang berjumlah 116 ibu balita. Hasil pengukuran tinggi badan didapatkan 16,4% balita usia 24 - 59 bulan mengalami stunting. Hasil penelitian menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa pola asuh berdasarkan praktik pemberian makan, praktik kebersihan diri,  praktik kebersihan lingkungan, dan praktik perawatan anak berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan, masing-masing p-value 0,05. Sementara status sosial ekonomi berdasarkan pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan jumlah anggota keluarga tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada anak, masing-masing pada p-value 0,05  kecuali  variabel  pendapatan  keluarga  pada  p    0,05. Hasil Analisa multivariat didapatkan praktek perawatan anak dengan p-value 0,1 sehingga menjadi variable yang paling dominan mempengaruhi stunting. Menurut peneliti orang tua perlu memperhatikan bagaimana praktek perawatan anak dengan baik dan menerapkan dengan konsisten sehari-hari dalam praktek pola asuh orang tua pada anak.
ANALISIS KINERJA KADER PEMBANGUNAN MANUSIA DALAM PENCEGAHAN STUNTING Deasy Sumarni; Nur Alam Fajar; Hamzah Hasyim
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13 (2022): Supplementary 3
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i0.905

Abstract

Salah satu program percepatan penurunan Stunting adalah pemberdayaan Kader Pembangunan Manusia (KPM) dalam membantu Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten dalam pencegahan Stunting. Agar tujuan pencegahan stunting dapat berhasil, diperlukan kinerja Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang sesuai dengan panduan Kader Pembangunan Manusia (KPM). Metode penelitian kualitatif. Informan dipilih secara purposive sebanyak 18 informan yaitu Kasi Kesga Gizi Kabupaten Muaro Jambi, Petugas Gizi Puskesmas Pondok Meja, Petugas Gizi Puskesmas Tempino, Camat Kecamatan Mestong, Kepala Desa, Kader Posyandu, kader Pembagunan manusia (KPM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Kader Pembangunan Manusia (KPM) tergantung dengan keterlibatan lintas sektor dan perangkat desa dalam program percepatan penurunan stunting, selain keterlibatan lintas sektor, pelatihan-pelatihan dan dukungan perangkat desa sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja Kader Pembangunan Manusia (KPM) di desa wilayah kerja Puskesmas Pondok Meja masih belum maksimal disebabkan tidak adanya peran kepala desa serta masih ada Kader Pemebanguan manusia (KPM) yang belum mengetahui tugas-tugas serta fungsi KPM di desa. Kinerja Kader Pembangunan Manusia (KPM) masih belum sesuai dengan pedoman dan panduan KPM karena masih kurangnya pengetahuan KPM tentang tugas dan fungsi sebagai KPM dikarenakan beum adanya pelatihan-pelatihan khusus KPM di Kecamatan Mestong dan masih kurangnya dukungan serta peran dari kepala desa. Penelitian ini menyaranka nagar Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi, Puskesmas Kecamatan Mestong dan Perangkat desa menyelenggarakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan KPM tentang tugas dan fungsi KPM serta dukungan perangkat desa dalam program pencegahan stunting di Kecamatan Mestong kabupaten Muaro Jambi.     
UPAYA PENINGKATAN PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM DETEKSI DINI STUNTING Atik Wulandari; Rostika Flora; Nur Alam Fajar; Indah Yuliana; Sri Martini; Risnawati Tanjung
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13 (2022): Supplementary 3
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i0.891

Abstract

Pemantauan tumbuh kembang balita sangat diperlukan dalam rangka deteksi dini kejadian stunting. Pemantauan tumbuh kembang ini termasuk dalam salah satu kegiatan Posyandu. Kegiatan pemantauan tumbuh kembang balita membutuhkan peran aktif dari kader posyandu sehingga penelitian ini dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pengumpulan data indept interview, Focus Group Discussion (FGD), telaah dokumen dan observasi yang bertujuan untuk menganalisis pemberdayaan kader posyandu dalam deteksi dini stunting pada anak baduta di Kecamatan Mestong. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa pemberdayaan kader Posyandu dalam deteksi dini stunting di Kecamatan Mestong sudah bejalan cukup baik namun masih dibutuhkan sosialisasi dan pelatihan serta pembinaan kader Posyandu secara rutin untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader dalam melaksanakan deteksi dini stunting. Hasil telaah dokumen dan observasi menunjukan bahwa sarana dan prasarana terkait deteksi dini stunting masih perlu dilengkapi. Upaya peningkatan pemberdayaan Kader Posyandu dalam deteksi dini stunting di Kecamatan Mestong sudah cukup baik.  Sosialisasi dan  pelatihan tentang deteksi dini stunting  masih diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kader posyandu mengenai stunting, sehingga Kader Posyandu mampu melakukan deteksi kejadian stunting dengan melakukan pengukuran panjang atau tinggi badan anak dengan baik dan benar serta mampu mengedukasi masyarakat tentang pencegahan stunting
HUBUNGAN POLA ASUH DAN STATUS EKONOMI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA USIA 24-59 BULAN Eva Setiawati; Nur Alam Fajar; Hamzah Hasyim
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 14 (2023): Supplementary 1
Publisher : Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i0.920

Abstract

Tingginya prevalensi stunting di Kota Jambi berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas, 2013),  adalah  24,6%. Ini menunjukkan adanya masalah serius status gizi balita di kota Jambi. Di tambah adanya kenaikan   signifikan prevalensi stunting berdasarkan  hasil Riset Kesehatan dasar ( Riskesdas, 2018 ) kota Jambi yaitu 26,2%. Bertambahnya penderita balita stunting selama 5 tahun periode kemungkinann belum adanya tindakan atau solusi yang efektif yang diterapkan Ibu balita maupun pemerintah pusat atau kota  guna menaggulangi stunting pada balita. Sampel penelitian  ini adalah Ibu balita usia 24 sampai dengan 59 bulan  yang berada di Kecamatan Jambi timur kota Jambi. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan adalah  rendom sampling Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa pola pengasuhan anak cenderung mempengaruhi angka kejadian stunting pada anak dalam keluarga tersebut. Sementara hanya satu variabel dalam status sosial-ekonomi  yang berhubungan  dengan  kejadian  stunting  pada  anak. Pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan jumlah anggota keluarga dalam penelitian ini tidak berhubungan dengan kejadian stunting anak, variabel pendapatan keluarga berhubungan dengan kejadian stunting pada anak di Kecamatan Jambi Timur.
PERILAKU ORANG DENGAN HIV DALAM MENGKONSUMSI ARV Penatarita Penatarita; Nur Alam Fajar; Najmah Najmah
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 14 (2023): Supplementary 1
Publisher : Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v14i0.953

Abstract

HIV / AIDS merupakan jenis penyakit menular yang menimbulkan angka kesakitan dan kematian tertinggi. Salah satu penyembuhannya yaitu dengan keteraturan minum Anti Retroviral (ARV). Kepatuhan pasien HIV AIDS dalam terapi ARV merupakan salah faktor yang penting dalam keberhasilan pengobatan HIV AIDS, karena ARV yang berkelanjutan tanpa terputus akan mampu menekan perkembangan virus, mengurangi resistensi virus, memperbaiki kualitas hidup pasien dan memperbaiki kesehatannya secara umum. Sebaliknya ketidakpatuhan pasien dapat menjadi penyebab gagalnya terapi ARV. Tujuan artikel ini yaitu mengkajikan literatur terkait perilaku orang dengan HIV dalam mengkonsumsi ARV. Penelitian ini menggunakan metode Literature Review melalui Google Scholar dan Doaj. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Beberapa faktor pendukung kepatuhan mengkonsumsi obat ARV adalah factor internal yaitu motivasi diri, pengetahuan, usia, jenis kelamin dan status ekonomi. Selain itu juga berpengaruh factor dukungan sosial yaitu dukungan dari keluarga, dukungan dari teman dan dukungan dari petugas kesehatan dan manager kasus. Dukungan sosial dari keluarga, teman dan tenaga kesehatan memberikan pengaruh penting terhadap kepatuhan ODHA dalam minum ARV. Akhir dari pembuatan literatur revierw ini diharapkan pemerintah melalui pelayanan kesehatan dapat memaksimalkan pendampingan terhadap pasien HIV dalam mengkonsumsi ARV dan memberikan pendidikan kesehatan terhadap pasien maupun keluarga HIV AIDS agar motivasi pasien tetap baik dan dukungan keluarga tetap optimal dalam menjalankan pengobatan.
ANALISIS PEMBERIAN INISIASI MENYUSUI DINI DAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA Denni Affandi; Nur Alam Fajar; Najmah Najmah; Esti Sri Ananingsih
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 14 (2023): Supplementary 1
Publisher : Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v14i0.968

Abstract

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Salah satu penyebab stunting pada balita yaitu pemberian ASI eksklusif.Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui hubungan pemberian IMD dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada Baduta di Kabupaten Bangka tengah. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Mix Methods pada 187 responden. responden merupakan orang tua dari baduta. Pengambilan sampel sampel baduta dilakukan dengan menggunakan simple random sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dan alat ukur lengthboard serta dengan wawancara mendalam dengan informan. Hasil uji statistik bivariat diperoleh nilai p value 0,012, nilai POR 4,105; 95% CI (1,440 – 11,707), Hasil uji statistik diperoleh nilai p value 0,040 , nilai POR 6,142;  95% CI  (0,822 – 45,867). ASI eksklusif dapat mengurangi risiko terjadinya stunting. Hasil uji multivariat terdapat hubungan antara IMD dengan kejadian stunting (nilai p = 0,002 0,05). Baduta yang tidak dilakukan IMD berisiko memiliki baduta stunting sebesar 4,047 kali (CI 95% : 1,263 – 12,967) lebih besar dibandingkan dengan baduta yang mendapatkan IMD, setelah dikontrol dengan sikap ibu, terdapat hubungan antara ASI dengan kejadian stunting (nilai p = 0,002 0,05). Baduta yang tidak  ASI berisiko mengalami stunting sebesar 4,047 kali (CI 1,263 – 12,967) lebih besar dibandingkan dengan baduta yang mendapatkan ASI, setelah dikontrol dengan sikap ibu dan usia ibu. Hasil uji kualitatif didapatkan bahwa pemberian IMD dan ASI Eksklusif cenderung di pengaruhi oleh sikap ibu dalam menerima informasi.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN SUAMI SERTA TENAGA KESEHATAN TERHADAP PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG Soraya Haris; Najmah Usman; Nur Alam Fajar
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 14 (2023): Supplementary 1
Publisher : Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v14i0.1021

Abstract

Pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi diantaranya adalah pelayanan keluarga berencana (KB) termasuk salah satu dalam  tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs ) tahun 2030. Adapun upaya pemerintah untuk dapat mengendalikan angka kelahiran penduduk, mengatur jarak kelahiran, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB (angka kematian ibu dan bayi), juga terbentuknya keluarga yang sentosa ialah dengan mengikuti Program KB atau Keluarga Berencana. Penelitian ini menggunakan metode literatur review. Literatur review ini mengkaji penelitian-penelitian sebelumnya terhadap suatu tema bagian dari sebuah keilmuan. Hasil menunjukkan bahwa Pengetahuan (persepsi) masyarakat, dukungan suami dan peran tenaga kesehatan mempengaruhi terhadap keputusan wanita usia subur untuk menggunakan MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) di Indonesia sehingga rendahnya pencapaian akseptor Kontrasepsi Jangka Panjang memerlukan perhatian khusus karena masyarakat masih bayak yang memilih penggunaan non MKJP dimana bahwa keefektifitasan MKJP lebih tinggi disbanding non MKJP dan kesuburan yang cepat kembali serta dapat meminimalisir efek samping yang ditimbulkan.