Claim Missing Document
Check
Articles

Studi In Silico Senyawa Aktif Daun Singawalang (Petiveria alliacea) Sebagai Penurun Kadar Glukosa Darah Untuk Pengobatan Penyakit Diabetes Melitus Tipe-2 Salsa Sagitasa; Karyn Elizabeth; Luthfi Ihsan Sulaeman; Annisa Rafashafly; Desra Widdy Syafra; Abednego Kristande; M. Muchtaridi
Chimica et Natura Acta Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v9.n2.34083

Abstract

Diabetes melitus (DM) adalah kondisi hiperglikemik kronis yang merupakan tanda adanya gangguan metabolik. Pengendalian homeostasis glukosa serta metabolisme zat makanan sangat penting pada penderita DM. Salah satu yang berperan dalam pengendalian tersebut adalah AMPK-α2, sehingga AMPK-α2 dapat dijadikan sasaran pengobatan DM tipe 2. Secara empiris, singawalang (Petiveria alliacea) dimanfaatkan untuk pengobatan diabetes. Tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia tersebut, mengandung berbagai senyawa aktif, diantaranya benzaldehida, benzil 2-hidroksietil trisulfida, tanin, kumarin, dan isoarborinol. Pada penelitian ini, dilakukan analisis interaksi dan afinitas senyawa daun singawalang terhadap reseptor AMPK-α2 serta dilakukan prediksi terkait adsorpsi, distribusi, metabolisme, dan toksisitas (Pre-ADMET) sehingga memperoleh kandidat obat baru untuk pengobatan diabetes melitus tipe-2 dengan efek samping minimum dan profil farmakokinetik yang baik. Hasil simulasi penambatan molekuler senyawa aktif singawalang terhadap reseptor AMPK-α2 menunjukan 3 ligan uji terbaik dengan nilai energi bebas ikatan (∆G) dan nilai konstanta inhibisi (Ki) yang lebih rendah dibandingkan pembanding, Metformin, yang memiliki nilai energi bebas ikatan (ΔG) -5.16 kcal/mol. Ketiga senyawa tersebut adalah isoarborionl asetat dengan nilai energi ikatan -7,57 kkal, isoarborinol sebesar -7,45 kkal, dan benzyl 2-hydroxymethyl trisulphide sebesar -5,95 kkal. Sedangkan prediksi ADMET dengan operasi ADMET Predictor menunjukkan bahwa ligan uji benzyl 2-hydroxyethyl trisulphide memiliki potensi bersifat mutagenik tetapi tidak karsinogenik. Oleh karena itu, perlu modifikasi struktur untuk dapat memberikan efek toksisitas yang lebih rendah.  Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa benzyl 2-hydroxyethyl trisulphide merupakan kandidat senyawa yang paling berpotensi dengan afinitas tertinggi dan resiko toksisitas yang rendah.
KARAKTERISTIK TABLET KUNYAH ANTASIDA DENGAN MENGGUNAKAN GEL CINCAU HIJAU (Cyclea barbata L. Miers) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT Dolih Gozali -; Muchtaridi -
Bionatura Vol 10, No 3 (2008): Bionatura Nopember 2008
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.882 KB)

Abstract

Gel cincau hijau merupakan hidrokoloid yang berasal dari daun Cyclea barbata L. Miers yang sering digunakan sebagai pengisi minuman segar dan memiliki khasiat anti radang lambung. Karakter tablet kunyah antasid dengan pengikat gel cincau hijau telah diteliti dengan variasi konsentrasi gel pengikat 2,5%, 5%, 7,5% dan 10%. Hasilnya menunjukkan, bahwa granul dari tablet antasid memenuhi kriteria granul yang baik (sudut istirahat 17-19,5o, kompresibilitas 17-22,5%, dan laju alir 21-31 g/detik). Keseragaman, kekerasan, dan kadar zat aktif (Mg(OH)2 dan Al(OH)3) dari tablet memenuhi syarat sesuai Farmakope Indonesia IV, kecuali keseragaman warna dan ketebalan.Kata kunci: Gel cincau hijau, tablet kunyah, antasid, bahan pengikat
Prediksi Aktivitas Antikanker Payudara Senyawa Fevicordin dari Biji Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl. pada ERĄ Melalui Hubungan Kuantitatif Struktur dan Aktivitas metode Multiple Linear Regression Analysis dan Partial Component Analysis Muchtaridi -; A. Mutalib -; Jutti Levita -; A. Diantini -; Ida Musfiroh -
Bionatura Vol 13, No 1 (2011): Bionatura Maret 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.97 KB)

Abstract

In this study fevicordin is proposed to be used for anti breast-cancer. The development of this compound was based on Quantitative Structure Activity Relationship (QSAR) study of 37 estrogen analogues using MLRA (Multiple Linier Regression Analysis) and PCA (Partial Component Analysis). QSAR equations resulted from MLRA and PCA techniques are:Log Ki = -16.5348 + 9.4000 Ovalitas - 0.0472 Molar Volume - 1.3985 Dipole Energy + 0.4891 Dipole Length + 0.0000 Torsion Energy + 0.0113 Total Areaand Log Ki = -16.8273 – 1.4970 Homo – 0.0214 Area Polar + 0.4940 Dipol – 0.0131 Total Area, respectively.The models were used to predict fevicordin’s Ki value, which had been studied using radioligand binding assay by Nakata and his colleagues, and resulted 6.13-15M (in Tris buffer using 3H-estradiol as competitor) and 2.60.10-14M (in Hepes buffer using [125I]estradiol as competitor), respectively.Keywords : Fevicordin, Breast cancer, ERá, Ki, QSAR
AKTIVITAS ANTIPROLIFERASI EKSTRAK, FRAKSI ETIL ASETAT DAN ISOLAT RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D Musfiroh, I. -; Udin. L.Z -; Diantini, A. -; Levita, J. -; Mustarichie, R. -; Muchtaridi -
Bionatura Vol 13, No 2 (2011): Bionatura Juli 2011
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) sebagai anti kanker diungkapkan pada penelitian yang dilakukan pada sel kanker payudara T47D dengan menggunakan metode Sulforhodamine B (SRB). Pengamatan dilakukan berdasarkan uji aktivitas antiproliferasi ekstrak metanol, fraksi etil asetat dan Isolat temulawak (CXA). Isolate CXA - berupa cairan minyak, diidentifikasi dengan metode spektrofotometri ultra violet, infra merah, dan massa. Spektrum ultra violet CXA menunjukkan panjang gelombang maksimum pada 213.0 nm dan spektrum inframerah menunjukan adanya gugus –CH aromatik, –CH alifatik, –CH geminal dan C=C. Sedang spektrum massa memberikan m/z 202 [M+], 202, 187, 171, 159, 145, 132, 119, 105, 91, 69, 55, 41 dengan puncak dasar (base peak) 119. Hasil pengujian toksisitas terhadap sel kanker T47D menunjukkan bahwa IC50 ekstrak metanol, etil asetat, dan isolat (CXA) masing-masing adalah 19,15 μg/mL, 17,07 μg/mL, dan 19,22 μg/mL.Kata kunci: antiproliferasi, sel kanker payudara T47D, Curcuma xanthorrhiza, metode SRB.
Pengobatan Kanker Melalui Metode Gen Terapi CINDY APRILLIANIE WIJAYA; Muchtaridi Muchtaridi
Farmaka Vol 15, No 1 (2017): Farmaka (Maret)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.128 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i1.12285

Abstract

Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel pada jaringan tubuh yang mengalami mutasi dan perubahan struktur biokimia. Hingga saat ini, pengobatan kanker masih tidak memuaskan dikarenakan kecepatan kerusakan sel-sel kanker belum optimal dihadapi dengan terapi kimia. Obat anti-kanker yang telah ada sangat tidak spesifik untuk sel-sel kanker dan menyebabkan kematian pada sel-sel sehat dalam pengobatan kemoterapi. Terapi gen dapat dilihat sebagai terapi baru yang ampuh untuk meminimalkan atau mengatasi masalah tersebut. Dari beberapa penelitian  yang ditelaah  dari sumber data ulasan, terapi gen dengan virus menunjukkan dapat ditoleransi dengan baik dan secara parsial efektif dalam penyusutan tumor.Terjadi peningkatan waktu kelangsungan hidup pada  pasien.Kata kunci: Kanker, Anti-kanker, Terapi gen
Aktivitas Antimikroba Dari Senyawa Bioaktif Rumput Luat/Makroalga NUZAHA BAQIYATUS SHOLIHAH AZIMAH; Muchtaridi Muchtaridi
Farmaka Vol 15, No 2 (2017): Suplemen
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1928.627 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i2.13240

Abstract

HYDROGEL UNTUK RECCURENT APHTHOUS STOMATITIS Nia Yuniarsih; Muchtaridi Muchtaridi; Nasrul Wathoni
Farmaka Vol 16, No 2 (2018): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.802 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i2.17237

Abstract

Recurrent Aphthous Stomatitis merupakan penyakit ulseratif mukosa mulut yang belum diketahui dengan pasti penyebabnya hingga saat ini, sehingga pengobatan yang diberikan hanya untuk mengurangi rasa sakit dan memperkecil ukuran ulkus. Formulasi yang dimodifikasi memberikan cara yang cukup efektif untuk mengatasi cepat atau tidaknya obat larut atau terbawa oleh cairan mukosa mulut sehingga dapat memperpanjang kontak obat dengan ulkus. Dalam pembuatan sediaan lepas terkendali, polimer memiliki peran penting. Ada  banyak polimer yang dapat digunakan untuk kontrol pelepasan obat dan membutuhkan pertimbangan fisiologis dan fisikokimia. Polimer dapat digunakan sebagai hidrogel film yang dirancang untuk memisahkan lesi mukosa dari lingkungan rongga mulut, dan dengan demikian mengurangi resiko terbawanya obat oleh air liur dari pengobatan lokal yang diberikan. Aplikasi ini dapat meningkatkan durasi kontak antara zat aktif dan lesi sehingga meningkatkan efektivitas terapi, mengurangi ketidaknyamanan  pasien dan membawa obat  lebih cepat dari pada gel. Artikel ini bertujuan untuk melihat berbagai macam polimer yang dapat digunakan dalam sediaan hidrogel untuk pengobatan RAS
Penetapan Kadar Simvastatin Menggunakan Kromatorafi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Savira Silma Aulia; iyan Sopyan; Muchtaridi Muchtaridi
Farmaka Vol 14, No 4 (2016): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.503 KB) | DOI: 10.24198/jf.v14i4.10460

Abstract

Simvastatin merupakan produk utama golongan statin yang memiliki khasiat utama sebagai antihiperlipidemia dan antikolestrol. Sebagai produk utama, simvastatin banyak diproduksi sebagai obat di industri farmasi. Penetapan kadar simvastatatin dalam sediaan farmasetika atau dalam sediaan hayati diperlukan untuk mengetahui kadar sesungguhnya dari simvastatin dalam sediaan yang selanjutnya dapat dijadikan acuan dalam studi ketersediaan hayati dari simvastatin. Metode untuk penetapan kadar simvastatin dapat menggunakan berbagai macam instrumen salah satunya Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Perbedaan jenis sampel dan kondisi dalam analisis penetapan kadar simvastatin mempengaruhi pemilihan fase gerak, kolom, panjang gelombang pengukuran, rate flow, dan waktu retensi analisis untuk menentukan kondisi optimum analisis. Penentuan aspek-aspek tersebut mempengaruhi hasil analisis sampel.Kata kunci : Simvastatin, analisis penetapan kadar, KCKT
PENGGUNAAN METODE DEFINED DAILY DOSE DALAM PENELITIAN POLA PEMANFAATAN OBAT-OBAT ANTIHIPERTENSI Herlina Herlina; Muchtaridi Muchtaridi
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Suplemen Juni
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1978.498 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.17432

Abstract

Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah arteri secara persisten. Prevalensi hipertensi di Indonesia sesuai data RISKESDAS 2013 adalah sebesar 25,8%.  Menurut American Heart Association (AHA) penduduk Amerika menderita hipertensi mencapai angka 74,5 juta jiwa yang berusia diatas 20 tahun. Dengan persentase 10% hipertensi sekunder dan 90% hipertensi primer. Banyak pasien hipertensi memiliki tekanan darah tidak terkontrol meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia. Maka untuk monitoring dan evaluasi digunakan metode ATC/DDD. Dengan menggunakan metode ATC/DDD didapatkan presentasi dan perbandingan statistik konsumsi obat antihipertensi di tingkat internasional dan lainnya.Kata Kunci: Anatomicntherapeuticnchemicaln(ATC),ndefinedndailyndosen(DDD), drug utilization (DU), hipertensi, obat antihipertensi
AKTIVITAS FARMAKOLOGI EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr) TIARA SALSABILA MAJID; muchtaridi muchtaridi
Farmaka Vol 16, No 2 (2018): Suplemen Agustus
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.693 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i2.17567

Abstract

ABSTRAKKatuk atau  Sauropus androgynus merupakan tanaman yang mudah tumbuh di Indonesia. Katuk biasanya digunakan  daunnya untuk memperbanyak produksi ASI oleh masyarakat Indonesia. Katuk atau  Sauropus androgynus mermiliki banyak kandungan kimia yang memiliki efek farmakologis. Tujuan pembuatan review ini adalah  untuk mengulas mengenai efek farmakologi yang yang dapat dihasilkan oleh katuk. Efek farmakologi daun katuk yang telah diteliti meliputi antibakteri, antianemia, antiinflamasi dan dapat meningkatkan produksi ASI.Kata kunci : Katuk, efek farmakologiABSTRACTKatuk (Sauropus androgynus) is a plant that is easy to grow in Indonesia. Katuk usually used leaves to increase milk production by the people of Indonesia. Katuk or Sauropus androgynus have many chemicals that have pharmacological effects. The purpose of this review is to review the pharmacological effects that can be produced by katuk. Pharmacological effects of katuk leaf that have been studied include antibacterial, antianemia, antiinflamasi and can increase milk production.Keywords: katuk, pharmacological activity
Co-Authors A. A. Putri A. Diantini - A. Khalilah A. L. Triadenda A. Mutalib - Abdul Mutalib Abdul Mutalib Abednego K. Gwiharto Abednego Kristande Abun Abun Abun Abun Abun Ade Rizqi Ridwan Firdaus Ade Zuhrotun Agus Rusdin Agus Rusdin AJENG DIANTINI Aliya Nur Hasanah Ami Tjiraresmi Anas Subarnas Andri Kusmayadi Angga Geganaputra Annisa Atusholihah Annisa Rafashafly Anton Apriyantono Arief Cahyanto Arif Budiman Arif Budiman Asep Nurrahman Yulianto Basuki Hidayat C. Suhandi Carla Florencia Cecep Suhandi Cecep Suhandi Cecep Suhandi Christine Christine CINDY APRILLIANIE WIJAYA Cindy Aprillianie Wijaya Cleopatra D. Semesta Desra Widdy Syafra Devani Olivia Winardi Dewi Permatasari Diah Lia Aulifa Diantini, A. - Dilal Adlin Fadil Dini Rochdiani Dolih Gozali - E. Laelasari E. Novianti Eli Halimah ELI HALIMAH Eli Halimah Ellen N. Yunita Elsa N. Sitinjak Elvan Kamal Ersa Fadhilah F. Ardiansyah Fadil, Dilal Adlin FATHIA NABILA AULANI Fathia Pebriani Ganendra Akbar Hadiyanto Gia A. Faradiba Hafidh Beta Arif Putra Harsoning Tyas Mardisanutol Hasna Chaerunisa Herlina Herlina I Made Jhoni I Made Joni I. R. Hartanti Ida Ayumiati Ida Musfiroh Ida Musfiroh Ida Musfiroh - Imam Adi Wicaksono Ivanna Fauziyah Kusnadi Iyan Sopyan Jessica Tristi Jessyca Sirait Jutti Levita Karyadi Karyadi Karyn Elizabeth Keiichi Motoyama Kevin Reinard Lie L. Pangestu Levita, J. - Lovita Adriani Luthfi Ihsan Sulaeman Luthfi U Setyawati Luthfi U. Setyawati Luthfi Utami Setyawati Luthfi Utami Setyawati Maitsa Alya Fakhirah Martalena Ramli MEGANTARA, SANDRA Meilinda setya praceka MELISSA MELISSA Mentari Luthfika Dewi Mohamad Taufik Ismullah Monica Richelle Herdady Muhammad Ariq Al Faruq Muhammad Fadhil Pratomo Muhammad Raihan Riyaldi Muhammad Syahid Abdillah Muhammad Yusuf Mulyana - - Musfiroh, I. - Mustarichie, R. - Mutakin Mutakin N. Elly Rosilawati N. N. Auliya AS Nabila Alivia Yasmin Nabilah Muhamad Nadia Ulil Fatiya Nadya Dwi Banowati NAELI FARHATY Nasrul Wathoni Nathannael Adrya Hadiwijaya Nazwa N. Mikdar Neli Neli Nia Yuniarsih Norisca A. Putriana Norisca Aliza Putri Norisca Aliza Putri Nurfianti Silvia Nurhanifah Puspitadewi Nursuhud NUZAHA BAQIYATUS SHOLIHAH AZIMAH Petra Pahlawanda Chrisanto Liawardi Randy Rassi Prayoga Ratu Hanifa Fayza Dipadharma Refitha N. Putri Richa Mardianingrum Rina Fajri Nuwarda Risda R Islamiyati Risda Rahmi Islamiaty Riska Febriyanti Ronny Lesmana S. Hidayat Salsa Sagitasa Salsabila Athaya Sandra Megantara SANDRA MEGANTARA Savira Silma Aulia Shafa Nurul Fadilah Siti Nunung Nurulaini Sitti Faza Karima Slamet Budijanto Sri Adi Sumiwi Sri Aguswarini Sri Gustini Husein St. Rohmani Nahariyah Stepanus Massora Sugianto Ayudha Hartono Suhendi, Cece Susyati Susyati Syahla Afaaf Alliyah Syahrul Hidayat T. N. Apriliya Taofik Rusdiana TIANA MILANDA TIARA SALSABILA MAJID Udin. L.Z - Ujang Hidayat Tanuwiria W. Oktavelia Wa Ode Ida Fitriah WARID ALI QOSIM Wiwit Nurhidayah Yasmiwar Susilawati Yulianto, Asep Nurrahman Yuni Nurjanah Zelika Mega Ramadhania