Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

TINGKATKAN KUALITAS HIDUP PENYANDANG HIPERTENSI MELALUI PROMOSI KESEHATAN Jurnal Pepadu; Dewi Nur Sukma Purqoti; Baiq Rulli Fatmawati; Ernawati Ernawati; Baik Heni Rispawati; Harlina Putri Rusiana
Jurnal Pepadu Vol 3 No 3 (2022): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v3i3.2297

Abstract

Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang dikenal dengan silent killer dikarenakan seseorang yang mengidap hipertensi yang bahkan sudah bertahun-tahun sering kali tidak menyadari sampai terjadinya komplikasi. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah yang ada di tubuh kita sehingga mengakibatkan gagal jantung, infark miocard, gagal ginjal, stroke, penglihatan kabur dan sebagainya. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang konsep dasar hipertensi dan cara pencegahannya. Metode yang dikukan dalam kegiatan ini dengan Memberikan penyuluhan tentang konsep dasar hipertensi berupa tanda dan gejala serta cara pencegahannya. Hasil dari kegiatan ini didapatkan peserta mayoritas berusia diatas 50 tahun, berpendidikan mayoritas SD, jenis kelamin mayoritas perempuan terdapat peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan kesehatan. Setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian ini diharapkan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang cara menjaga tekanan darah agar tetap terkontrol dan stabil.
IDENTIFIKASI TINGKAT KECEMASAN PENDERITA HIPERTENSI PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI PUSKESMAS MATARAM Dian Istiana; Dewi Nur Sukma Purqoti; Ni Putu Eka Mustikawati
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 12 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JKK)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.637 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v12i2.163

Abstract

Silent killer is the nickname of hypertension because someone who has hypertension has even been for years often not aware until complications occur. Hypertension is one of the cormorbid in covid 19 cases so that anxiety is experienced by people with hypertension during the covid 19 pandemic. This study aims to identify the extent of anxiety experienced by people with hypertension. The study used descriptive methods with a crosssectional approach. The results of the study were obtained from 87 respondents in this study that the most respondents were in the age group of >61 years as many as 77 people (88.5%), Female sex as many as 52 people (59.8%) Most respondents worked as retirees as many as 63 people (72.4%) and had a moderate anxiety level of 35 people (40.2%).The conclusion is that there are still many people with hypertension who experience anxiety so that the role of nurses is needed in improving education related to the handling of hypertension in the pandemic covid19 era.
Ners Interest Factors in Independent Practice (Qualitatif Research) Harlina Putri Rusiana; Dewi Nur Sukma Purqoti; Rias Pratiwi Safitri; Fitri Romadonika; Baiq Nurul Hidayati; Ilham; Ema Safitri
Journal for Quality in Public Health Vol. 6 No. 1 (2022): November
Publisher : Master of Public Health Program Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jqph.v6i1.402

Abstract

The issuance of the The issuance of the Undang-undang Keperawatan No. 38 of 2014 which was strengthened by Peraturan Menteri Kesehatan No. 26 of 2019 has provided legal certainty that nurses are allowed to establish independent nursing practice places, both individually and in groups. Although regulations on independent nursing practice have long been developing, and there are more than 3147 nurses in Mataram City, in Mataram City there is only one independent nursing practice. This study was to describe the factors that influence nurses' interest in carrying out independent nursing practice in the working area of DPD PPNI Mataram City in 2021. The research used was descriptive qualitative research and the selection of informants in this study used purposive sampling, technical The data collection used was by conducting indepth interviews, observation and documentation, while the informants in this study were key informants and source informants. Indicates that the main factors that influence nurses' interest in implementing independent nursing practice are the lack of understanding of the regulations governing independent nursing practice, financial sources, motivational factors and the last factor of work environment.
Health Belief Model yang Berkembang di Masyarakat pada Kasus Paliatif Care (DM Tipe 2) Dewi Nur Sukma Purqoti; Baiq Ruli Fatmawati; Muhammad Amrullah; Baiq Heni Rispawati; Harlina Putri Rusiana; Ernawati; Erwin Wiksuarini
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 11 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v11i1.2023.447

Abstract

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit yang belum bisa disembuhkan secara medis sehingga penyakit ini merupakan penyakit degenratif yang biasa disebut dengan lifelong disease.  Hal tersebut menjadi faktor utama pentingnya pendekatan perawatan paliatif (palliatif care) pada pasien dengan DM. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi Health Belief Model (HBM)  pada masyarakat terkait dengan penanganan penyakit DM secara paliatif. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui cross sectional study dengan teknik pengambilan sampel iaitu   Accidental Sampling  menggunakan kriteria sampel iaitu responden dengan usia 40 tahun ke atas yang berasal dari Desa Kopang. Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan analisis data secara   univariat. Berdasarkan hasil penelitian,  Tingkat kepatuhan terhadap pengobatan yang berkembang di masyarakat pada kasus paliatif care (DM) terdapat 15 (46%), Persepsi kerentanan  sebanyak 28 (84%), Persepsi keparahan kemungkinan responden jatuh dalam kategori parah yakni sebanyak 19 (57%), Persepsi manfaat ialah ketika  responden mempunyai  persepsi manfaat yang lebih tinggi apabila mengikuti program pengobatan DM yaitu sebanyak 20 (61%), Persepsi hambatan sebagian responden memiliki persepsi hambatan yang rendah saat mengikuti program pengobatan DM yaitu sebanyak 18 (54%), Persepsi efikasi diri iaitu terkait dengan adanya kemampuan responden untuk melakukan perilaku mengikuti program pengobatan DM tertinggi yaitu pada kategori tinggi sebanyak 22 (66%), Distribusi isyarat untuk bertindak Terhadap Pencegahan Komplikasi Penyakit DM sebanyak 22 (66%).
BUERGER ALLEN EXERCISE ON THE RISK OF INJURY IN THE FEET OF DIABETES MELLITUS TYPE 2 Hapipah; Heriawan; Istianah; Dewi Nur Sukma Purqoti; Zaenal Arifin
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 7 No 3 (2023): JURNAL KEPERAWATAN WIDYA GANTARI INDONESIA (JKWGI)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52020/jkwgi.v7i3.6437

Abstract

Diabetes Mellitus is a chronic metabolic disease that requires medical care and self-management to prevent complications of diabetic ulcers. The Buerger Allen Exercise is a specific exercise that aims to increase circulation to the legs by using changes in gravity and using muscle contraction through active movements of the legs to increase circulation of peripheral blood vessels. The Inlow's 60-second Diabetic Foot Screen Tool is an indicator for assessing the risk of foot injuries. This study aims to determine the effect of Buerger Allen Exercise on the risk of foot injuries in patients with diabetes mellitus type 2 at Masbagik Health Center. The research design used a pre-experimental design with a one group pretest-posttest design. The sampling technique was purposive sampling with a sample of 18 respondents who met the inclusion criteria. Data analysis used univariate and bivariate analysis. The mean value of the risk of foot ulcers in diabetes mellitus respondents before the intervention was 9.00 with a standard deviation of 1.328 and after the intervention the mean value was 8.54 with a standard deviation of 1.286. The results of the Wilcoxon test show a p value: 0.000 which means that there is an effect of Buerger Allen Exercise on the risk of foot injuries in patients with diabetes mellitus type 2 and is hoped that the Buerger Allen Exercise intervention can be applied as an effort to prevent complications of diabetic foot ulcers in patients with DM type 2. Keywords: Diabetes Mellitus; Buerger Allen Exercise; Foot Wound Risk
PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA MELALUI LATIHAN RELAKSASI PROGRESIF DI LINGKUNGAN SEKARBELA MATARAM Harlina Putri Rusiana; Istiana Istiana; Dewi Nursukma Purqoti; Rias Pratiwi Syafitri
GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): NOPEMBER
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/gemassika.v5i2.576

Abstract

Perkembangan jumlah penduduk berusia lanjut mencapai 60% populasi dunia (UNESCAP). Nusa Tenggara Barat sendiri menduduki angka 915.000 jiwa (BPS NTB, 2013). Proses menua adalah kondisi yang akan terus terjadi tanpa ada obat yang dapat menghentikan laju penurunan fungsi organ pada manusia. Kondisi degenerative berdampak pada perubahan biologis-kognitif-psikologis-sosial individu. Perubahan ini menimbulkan berbagai gangguan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia. Salah satunya ada gangguan pola tidur (insomia). Perubahan pada kualitas tidur lansia menyebabkan ganggaun pada efesiensi, frekuensi dan efektifitas dari tidur lansia. Hal ini dapat berdampak pada menurunnya kualitas daya tahan tubuh, kelelahan terus menerus, depresi dan gangguan social lainnya. Penggunaan obat tidur sangat dibatasi, tidak dapat digunakan terus menerus atau bahkan tidak dianjurkan karena kondisi degenerative pada lansia. Latihan relaksasi progresif merupakan latihan yang efektif untuk merileksasikan otot, mengurangi kecemasan, meningkatkan aktivitas parasimpatis, memperbaiki tidur dan menurunkan tekanan darah yang jika dilakukan terus menerus, dapat meningkatkan kualitas hidup pada lansia. Pengalaman untuk melakukan relaksasi progresif ini digunakan untuk membantu para lansia di lingkungan Sekarbela, Mataram. Kami dibantu oleh para kader mendapatkan hasil angka lansia dengan hipertensi dan kualitas tidur buruk cukup tinggi, sehingga latihan relaksasi progresif menjadi solusi dari kondisi tersebut untuk mencapai kemandirian lansia dalam meningkatkan kualitas hidupnya.