Kawasan pesisir timur Bangka merupakan kawasan wilayah pesisir yang rentan terhadap tekanan faktor alam seperti bencana gelombang ekstrim dan abrasi serta faktor non alam (manusia). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan garis pantai pesisir timur Bangka. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data citra satelit Landsat 7 tahun 2001 dan citra satelit Landsat 8 tahun 2020, data pasang surut dan batimetri dari BIG (Badan Informasi Geospasial), data angin, data arus dan gelombang yang diperoleh dari Marine Copernicus. Analisis perubahan garis pantai menggunakan kombinasi antara metode End Point Rate (EPR) dan Net Shoreline Movement (NSM) yang merupakan add-in pada aplikasi ArcGIS. Hasil evaluasi perubahan garis pantai pesisir timur Bangka sejak tahun 2001 sampai dengan 2020 menunjukkan bahwa jarak abrasi dengan metode EPR berkisar antara 0,00 sampai -34,07 meter/tahun dan dengan metode NSM berkisar antara 0,00 sampai -647,26 meter sepanjang 175,42 km. Jarak akresi dengan metode EPR berkisar antara 0,00 sampai 34,14 meter/tahun dan dengan metode NSM berkisar antara 0,00 sampai 648,75 meter sepanjang 175,42 km garis pantai yang diteliti.