Claim Missing Document
Check
Articles

Improvement of Mechanical, Thermal, and Morphological Properties of Organo-Precipitated Calcium Carbonate Filled LLDPE/Cyclic Natural Rubber Composites Ahmad Hafizullah Ritonga; Novesar Jamarun; Syukri Arief; Hermansyah Aziz; Denny Akbar Tanjung; Boy Isfa
Indonesian Journal of Chemistry Vol 22, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijc.68888

Abstract

This study investigates the improvement of the mechanical, thermal, and morphological properties of linear low-density polyethylene (LLDPE)/cyclic natural rubber (CNR) after the addition of organo-precipitated calcium carbonate (O-PCC). The impact on the properties of the LLDPE/CNR/LLDPE-g-OA/O-PCC composites was investigated by a series of empirical experiments. First, the polymer composite was blended in the molten state using an internal mixer with a heating temperature of 160 °C and a rotation speed of 100 rpm. The LLDPE was placed in a chamber of internal mixer until melted, followed by CNR, LLDPE-g-OA, and O-PCC. The polymer composites with an O-PCC concentration of 5% obtained the optimal mechanical properties compared to other variations, with a tensile strength of 17.17 MPa and Young's modulus of 252.68 MPa. The presence of O-PCC resulted in better thermal stability and a change in the melting point temperature of 124 °C. The FTIR spectra of the polymer composite showed the specific characteristics of O-PCC at 872.1 cm–1. The morphology of the polymer composite indicates that the O-PCC is evenly dispersed in the polymer composite.
Synthesis of 2-Hydroxyethyl Esters from Castor Oil as Lubrication Bio-Additive Candidates for Low-Sulfur Fossil Diesel Arizal Firmansyah; Yulfi Zetra; Rafwan Year Perry Burhan; Didik Prasetyoko; Novesar Jamarun
Indonesian Journal of Chemistry Vol 22, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijc.73038

Abstract

The present work aims to study the synthesis of 2-hydroxyethyl esters from castor oil and its lubrication properties, promising as a lubrication bio-additive in low sulfur diesel fuel. This compound has been successfully synthesized from castor oil and ethylene glycol. The oil to ethylene glycol molar ratio was adjusted to 1:10, and the catalyst loading was used at 9% mole oil. Then, the mixture was refluxed for 5 h. The product components were characterized using GC-MS. The standard ASTM method was used to study the kinematic viscosity and lubrication. The product was dominated by 2-hydroxyethyl esters (94.16%), di-ester (1.12%), and cyclic ester (1.92%). The analysis of friction coefficient and wear scar diameter (WSD) using High-Frequency Reciprocating Rig (HFRR) shows the coefficient of friction and WSD of the product better than reference diesel fuel. From the results of this study, the 2-hydroxyethyl ester of castor oil, especially 2-hydroxyethyl ricinoleate, is the main responsible for the lubricating properties. Thus, 2-hydroxyethyl esters of castor oil can be proposed as an alternative bio-additive to improve the lubrication of low-sulfur fossil diesel fuels.
DIFFERENT PRODUCTS WEAVING HANDICRAFTS Selvi K asman; Novesar Jamarun; Hamzah Hamzah
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT No 2 (2017): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #2
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Increasing woven products utilizing woven as a base material for various handicraft products, Diversification emphasizes towards application through coaching and training given to artisans, so that this program can improve skills, increase knowledge and insight of craftsmen on products they can produce using woven material. In addition to the application of new weaving design motifs, training is conducted to diversify handicraft products using woven materials and modify woven fabrics with other materials such as woven bamboo, rattan, and pandanus, as well as other materials to produce more varied weaving craft products. (2) Woven handicraft modified weaving, (3) Souvenirs, (4) Pillow cushions, (5) Mattress pads, (6) Hoods Lamp. Diversification of products while maintaining quality, and maintaining the characteristics of woven unggan. Development and training provided is an effort to improve the quality of weaving through diversification of handicraft products, to create new entrepreneurs who are able to compete in the global market. Diversification of handicraft products that have high creativity value will be able to increase the selling value of the product. So as to strengthen the Indonesian woven products as a whole. Tenun Unggan as an element of potential local culture as a local genius because it has proven its ability to survive so as to enrich the national culture.
Nilai Bhineka Tunggal Ika Pada Film Batas (Beda Atau Tak Satu) (Analisis Semiotika Roland Barthes) Surya Darma; Rosta Minawati; Novesar Jamarun
PROPORSI : Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif Vol 3, No 1 (2017): PROPORSI November 2017
Publisher : Universitas Potensi Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22303/proporsi.3.1.2017.79-91

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam film Batas (Beda atau Tak Satu) dengan teori semiotika model Roland Barthes. Film Batas (Beda atau Tak Satu) merupakan suatu film garapan sutradara M. Reza Pahlevi yang bercerita bahwa tidak adanya saling menghargai antarumat beragama yang satu dengan yang lain seolah-olah arti “Bhineka Tunggal Ika” sebagai citra bangsa Indonesia telah memudar dalam film ini. Islam terombang-ambing dan dituduh sebagai agama yang memecah belah agama lain tanpa terdapatnya bukti yang jelas. Barthes menggambarkan semiotika menjadi dua tingkatan pertandaan, yaitu denotasi dan konotasi yang menghasilkan makna eksplisit untuk memahami makna yang terkandung. Makna denotasi yang penulis kaji dalam film ini adalah menggambarkan kondisi disuatu pedesaan yang anti akan Islam, sehingga warga muslim yang menetap di desa tersebut akan dibantai, mereka beranggapan bahwa Islam lah yang memecah belah mereka. Makna konotasinya adalah bahwa Islam berbeda atau tak dapat bersatu dengan agama yang masyarakat setempat yakini dengan kata lain masyarakat setempat harus mengusir paksa, bahkan menganiaya warga muslim yang kedapatan tinggal di desa tersebut. Film ini menegaskan mitos, bahwa “Bhineka Tunggal Ika” harus kita junjung dimanapun berada tak lain adalah kerukunan dalam umat beragama, sehingga agama yang satu saling menghargai dengan agama lainya.
TRANSFORMASI CERPEN KMGP KE FILM KMGP “KARYA HELVY TIANA ROSA” Giovani Giovani; Rosta Minawati; Novesar Jamarun
PROPORSI : Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif Vol 3, No 1 (2017): PROPORSI November 2017
Publisher : Universitas Potensi Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22303/proporsi.3.1.2017.01-10

Abstract

Dalam kemajuan pemikiran dan ideologi yang sangat pesat pada saat ini memberikan nuansa baru dalam dunia perfilman indonesia yang mana banyak sekali karya- karya film di Indonesia yang mencoba mengankat film dari cerpen ataupun novel yang best seller yang mana hal itu adalah proses adaptasi dari novel ke bentuk film yang disebut Enest adalah  ekranisasi. Di indonesia , ekranisasi bukan lah hal yang baru. Sudah banyak film yang di angkat dari cerpen maupun novel. Perbedaan yang sering muncul dalam proses ekranisasi selama ini lebih sering di sebabkan oleh perbedaan sistem sastra (dalam hal ini cerpen) dan sistem cerpen. Hal hal teknis seperti media cerpen (berupa kata dan bahasa) sedangkan media utama film adalah audio dan visual (suara dan gambar) memang menjadi hal yang wajar jika keduanya berbeda. Dalam kasus cerpen dan film KMGP. Perbedaan yang muncul bukan hanya sebatas hal teknis, tetapi di sengaja untuk fungsi tertentu,yang mana agar memberikan sebuah penerangan makna atau menambah sebuah keselarasan cerita yang akan di tampilkan.
PERANCANGAN PERTUNJUKAN OPERA MINANGKABAU MALIN NAN KONDANG SEBAGAI ALIH WAHANA KABA MALIN KUNDANG EDY SUISNO; ISWANDI ISWANDI; R.M PRAMUTOMO; LILI SUPARLI; NOVESAR JAMARUN
Dance and Theatre Review: Jurnal Tari, Teater, dan Wayang Vol 4, No 1: May 2021
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/dtr.v4i1.4373

Abstract

Perancangan Pertunjukan Opera Minangkabau Malin Nan Kondang sebagai Alih Wahana KabaMalin Kundangadalah proses penciptaan pertunjukan Opera Minangkabau yang bertitik tolak dari penafsiran ulang kaba Malin Kundang. Proses penciptaan pertunjukan Opera Minangkabau tersebut, diawali dari sebuah riset terhadap berbagai penafsiran atas kaba Malin Kundang sebagai titik tolak terbentuknya penafsiran baru atas kaba tersebut..Penafsiran baru tersebut kemudian dikreasi untuk menghasilkan bentuk lakon baru, yang kemudian diberi judul Malin Nan kondang.Lakon baru inilah yang menjadi pijakan dalam perancangan pemanggungan (spektakel) yang mencirikan sebuah pertunjukan Opera Minangkabau.Penuangan tersebut merupakan bentuk perancangan yang dimulai dari analisis lakon, pembuatan adegan demi adegan dan penempatan aspek pendukung opera yang meliputi gerak, dendang dan penghayatan seni peran. Aksentuasi opera diwujudkan dengan penggunakan ragam seni tradisi Minangkabau bagi kebutuhan perancangan Opera Minangkabau secara keseluruhan. Aksentuasi itu meliputi dialog dengan dendang, penggunaan koreografi dan paduan suara dan dialog yang berbentuk puisi.Kata kunci : Kaba Malin Kundang; Lakon Malin Nan Kondang; Opera Minangkabau
Alih Wahana Lakon Malin Nan Kondang dalam Media Komik Edy Suisno; Novesar Jamarun; Navisha Yustitia
Dance and Theatre Review: Jurnal Tari, Teater, dan Wayang Vol 5, No 1: May 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1597.59 KB) | DOI: 10.24821/dtr.v5i1.7661

Abstract

Naskah lakon Malin Nan Kondang adalah karya drama sebagai hasil dari alih wahana folklor Sumatera Barat: Malin Kundang. Folklor Malin Kundang mengisahkan tentang pemuda Minangkabau bernama Malin yang sukses dalam perantauan tapi akhirnya durhaka pada ibu kandungnya. Folklor Malin Kundang tersebut dialih-wahanakan dalam karya Opera Minangkabau melalui re-interpretasi (tafsir ulang), yang berusaha menghadirkan tokoh Malin sebagai anak berbudi dan selalu berbakti pada orang tua. ‘Kedurhakaan’ dalam folklor Malin Kundang ditafsir kembali sebagai sikap kritis anak dalam menghadapi keinginan orang tua yang terkadang memaksakan kehendak, terlebih setelah pihak orang tua terimbas kesuksesan perantauan anak sebagai orang kaya baru. Secara substansial, capaian penikmat naskah lakon Malin Nan Kondang, yang telah ditampilkan dalam bentuk pertunjukan opera Minangkabau tersebut telah menjangkau kalangan seniman, mahasiswa seni, para kritikus teater dan kalangan pemerhati seni budaya tradisional. Namun, jangkauan itu masihlah dipandang belum mewakili khalayak luas. Maka dari itu, untuk memperluas target audience dalam bentuk pencapaian ke semua lapisan masyarakat, penggarapan alih media dalam bentuk komik akhirnya dirancang sebagai strategi untuk memperluas audience, terutama dalam memperluas segmen dari kalangan remaja. Pembuatan komik yang berpijak dari naskah Malin Nan Kondang tersebut juga dirancang untuk memanfaatkan teknologi online yang sangat berperan aktif dalam proses pengenalan ke semua lapisan masyarakat, terutama di kalangan remaja sebagai pengguna aktif teknologi digital. Kata kunci : Alih Wahana, Komik, Naskah Lakon Malin Nan Kondang
REVIEW : PEMBUATAN NANOKOMPOSIT KARET ALAM / POLIOLEFIN / ORGANOBENTONIT Ahmad Hafizullah Ritonga; Novesar Jamarun
JURNAL KIMIA SAINTEK DAN PENDIDIKAN Vol 3 No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Program Studi Kimia - Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.295 KB)

Abstract

Nanocomposites can be made by mixing three types of materials, namely natural rubber, polyolefin, and organobentonite. This article review discusses deproteinization of natural rubber using the incubation method, the grafting process of anhydrous maleate on natural rubber, either by reflux technique or by using an internal mixer, modification of natural rubber with thermoplastic materials in the form of polyolefins (such as polyethylene or polystyrene), and bentonite filler which is nanoparticle size and organic material has been modified to form organobentonite. The blending technique used in obtaining nanocomposites can be carried out either by the reflux method or the melting phase method using an internal mixer, while still using additive materials such as compatibility and initiator. The results showed that chemical bond occurred between natural rubber (NR) and polyolefins using NR-g-MA compatibility and peroxide initiator, and also the presence of nanofiller organobentonite that was spread evenly in the natural rubber / polyolefin material had improved the mechanical properties of the nanocomposite.
Tari Poang dan Tari Olang-olang Pertunjukan Ritual Masyarakat Sakai di Kabupaten Bengkalis, Riau Asril Asril; Novesar Jamarun; Hamzah Hamzah; Mansur Halilintar; Trio Saputra
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 35 No 2 (2020): Mei
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v35i2.1056

Abstract

Tari Poang merupakan tari ritual adat penyambutan tamu oleh masyarakat Sakai, khususnya Bathin Sobanga dari kelompok suku Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis. Tarian ini hanya ditampilkan dalam penyambutan tamu-tamu adat, pemerintahan, dan yang dianggap terhormat oleh masyarakat Sakai. Sementara tari Olang-olang merupakan tarian ritual masyarakat Sakai yang bersumber dari ritual pengobatan badike. Tari Olang-olang ditemui di berbagai kelompok bathin yang terdapat pada Bathin Solapan. Materi gerak tarian ini terinspirasi dari gerak-gerak elang terbang. Elang dijadikan sebagai hewan utama dalam kepercayaan masyarakat Sakai yang mampu terbang tinggi mengantarkan doa dan mantra mereka kepada Tuhan pada saat pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk membahas Tari Poang dan Tari Olang-olang yang menjadi tari pertunjukan ritual masyarakat Sakai pada kelompok suku Bathin Solapan di Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini merupakan studi kasus pertunjukan ritual pengobatan pada masyarakat Sakai. Pengamatan terhadap peristiwa ritual dan pertunjukan tarian ini sangat penting dilakukan untuk mendapat data yang valid, terkait dengan bentuk pertunjukan, ekspresi, dan suasana ritual.
MISE EN SCENE DALAM FILM SURAT KECIL UNTUK TUHAN Fadhilatul Khaira; Novesar Jamarun; Rosta Minawati
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.37425

Abstract

The film Letters to God is a film that tells the story of a teenage girl who was diagnosed with the first Rhabdomyosarcoma cancer in Indonesia. This study aims to identify and analyze the mise en scene of the film Surat Kecil untuk God with the semiotic theory of Rolland Barthes. Rolland Barthes proposed a denotative and connotative meaning system. The method in this study uses descriptive qualitative research. The results of this study are related to settings that include property and location. Through the property of red roses, it is interpreted as Keke's sincerity in loving the people around him. Keke's make-up means that Keke is the one who suffers the most. The lighting in this film is dominantly using tungsten color to give a warm mood. Keke's acting is interpreted as a representation of the original Keke.Keywords: semiotics, mise en scene. AbstrakFilm Surat Kecil Untuk Tuhan adalah film yang mengangkat cerita seorang gadis remaja yang mengidap penyakit kanker Rhabdomyosarcoma pertama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis mise en scene film Surat Kecil Untuk Tuhan dengan teori semiotika Rolland Barthes. Rolland Barthes mengemukakan sistem pemaknaan denotasi dan konotasi.  Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini terkait setting yang mencakup properti dan lokasi. Melalui properti mawar merah dimaknai sebagai keikhlasan Keke dalam menyayangi orang-orang disekitarnya. Tata rias yang digunakan Keke dimaknai bahwa Keke adalah orang yang paling menderita. Lighting dalam film ini dominan menggunakan warna tungsten untuk memberikan mood kehangatan, acting tokoh Keke dimaknai sebagai representasi Keke asli. Kata Kunci:semiotika, mise en scene. Authors: Fadhilatul Khaira : Institut Seni Indonesia PadangpanjangNovesar Jamarun : Institut Seni Indonesia PadangpanjangRosta Minawati : Institut Seni Indonesia Padangpanjang References: Ali, M. M., & Ali, M. A. (2018). Karakterisasi Tokoh Dalam Film Salah Bodi. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 7(1), 15-30. https://doi.org/10.24114/gr.v7i1.10848Armantono, A., & Paramita, P. (2017). Penulisan Skenario Panjang. Jakarta: FFTV-IKJ.Bordwell, B., & Thomson, T. (2001). Film Art an Introduction. New York: McGraw.Barthes, R. (2017). Elemen-Elemen Semiologi. Yogyakarta: Basabasi.Darmawan, H., Pramayoza, D., & Yusril, Y. (2020). Makna Budaya Minangkabau Dalam Film Salisiah Adaik. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 9(1),  138-144. https://doi.org/10.24114/gr.v9i1.18359Fiske, John. (2012). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.Hidayah, N., & Yasnidawati, Y. (2019). Penyesuaian Pola Dasar Busana Sistem Indonesia Untuk Wanita Indonesia Dengan Bentuk Badan Gemuk. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 8(1), 222-230. https://doi.org/10.24114/gr.v8i1.13595Hidayat, H. N., Sudardi, B., Widodo, S. T., & Habsari, S. K. (2021). Menggali Minangkabau dalam film dengan mise-en-scene. Jurnal ProTVF, 5(1), 117-143. https://doi.org/10.24198/ptvf.v5i1.29433Leliana, I., Ronda, M., & Lusianawati, H. (2021). Representasi Pesan Moral Dalam Film Tilik (Analisis Semiotik Roland Barthes). Cakrawala - Jurnal Humaniora, 21(2), 142–156. https://doi.org/10.31294/jc.v21i2.11302Martono, B., & Inggriani, S. (2020). Retroperitoneal Pleomorphic Rhabdomyosarcoma in Adult: A Rare Case Report. JBN (Jurnal Bedah Nasional), 4(2), 62-68. https://doi.org/10.24843/jbn.2020.v04.i02.p04Mudjiono, Y. (2011). Kajian Semiotika Dalam Film. Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1), 126-138. https://doi.org/10.15642/jik.2011.1.1.125-138Riwu, A., & Pujiati, T. (2018). Analisis Semiotika Roland Barthes pada Film 3 Dara. Deiksis, 10(03), 212-223. https://doi.org/10.30998/deiksis.v10i03.2809Sathotho, S. F., Wibowo, P. N. H., & Savini, N. A. (2020). Mise En Scène Film Nyai Karya Garin Nugroho. TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater Dan Sinema, 17(2), 89-97. https://doi.org/10.24821/tnl.v17i2.4444Sobur, A. (2009). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Sobur, A. (2006). Semiotika Komunikasi, Analisis Text Media Suatu Pengantar Analisa Wacana, dan Analisa Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.Paningkiran, Halim. (2013). Make Up Televisi dan Film. Jakarta: Kencana.Pratista, H. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka. 
Co-Authors -, Yulfitrin Adlis Santoni Ahmad Hafizullah Ritonga Aju Deska Akmal Djamaan Anggresani, Lia Arizal Firmansyah Asril Asril Barita Aritonang Boy Isfa Boy isfa Budi Hermawan BUSTANUL ARIFIN Cici Wulandari Darmansyah Darmansyah Denny Akbar Tanjung Denny Akbar Tanjung Diana Vanda Wellia Didik Prasetyoko Dini Muthi'ah Islami Edy Suisno Emriadi - Fadhilatul Khaira Fejri Subriadi G Gunawarman, G Giovani Giovani Hafnimardiyanti Hafnimardiyanti Hamzah Hamzah Hamzah Hamzah Hamzar Suyani Heri Satria Hermansyah Aziz Hermawan, Budi I Gusti Ngurah Antaryama Ilim Ilim Indra Arifin Iswandi Iswandi Kamisah Delilawati Pandiangan Kamisah Delilawati Pandiangan Lia Anggresani Lili Suparli S.Sn., M.Sn Lisa Utami Lisa Utami Mansur Halilintar Matlal Fajri Alif Nabiila Ayyu Trycahyani Nanda Raudhatil Jannah Navisha Yustitia Norman Ferdinal Olly Norita Tetra R.M PRAMUTOMO R.Y. Perry Burhan, R.Y. Perry Restina Bemis Restina Bemis, Restina Reza Audina Putri Risma Sari Rosta Minawati Rosta Minawati Roswita Roswita Rycce Sylviana Pratikha Rycce Sylviana Pratikha Safni Safni Selfa Dewati Samah Selvi K asman Sri Elfina Sri Elfina Suarnikan Hulu Sumaryati Syukur Surya Darma Susas Rita Loravianti Syukri - Syukri Arief Syukri Syukri Syukri Syukri Syukri Syukri Trio Saputra Upita Septiani Vivi Sisca Vivi Sisca Wasinton Simanjuntak Wellia, Diana Vanda Wulandari Wulandari Yofita Sandra, S.Pd., M.Pd., Zico Farlin, Dr. Budiwirman, M.Pd., Yulfitrin - Yuli Yetri Yuli Yetri Yulia Eka Putri, Yulia Eka Yulidar Laila Safitri Yulizar Yusuf Yundari, Yundari Zetra, Yulfi Zilfa Zilfa