Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PEMBERIAN KULTUR BAKTERI SELULOLITIK ISOLAT RUMEN KERBAU MELALUI AIR MINUM SEBAGAI SUMBER PROBIOTIK TERHADAP LEMAK ABDOMEN DAN KOLESTEROL DARAH ITIK BALI Somadiarsa I K.; I G.N.G Bidura; N W. Siti
Jurnal Peternakan Tropika Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.954 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh pemberian kultur bakteri selulolitik isolat rumen kerbau melalui air minum sebagai sumber probiotik terhadap penurunan lemak abdomen dan kolesterol darah itik bali. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam ulangan. Ketiga perlakuan tersebut adalah: air minum tanpa kultur bakteri selulolitik sebagai kontrol (A); air minum dengan 0,20% kultur bakteri selulolitik (B); dan air minum dengan 0,40% kultur bakteri selulolitik (C). Variabel yang diamati: lemak bantalan, lemak mesenterium, lemak empedal, lemak abdominal, dan kadar kolesterol darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase lemak bantalan (ped-fat), lemak abdomen (abdominal-fat), dan kolesterol darah itik yang diberi air minum dengan tambahan kultur bakteri selulolitik dengan level 0,20% dan 0,40% memberi hasil nyata (P<0,05) lebih rendah dibandingkan kontrol (perlakuan A), sedangkan lemak empedal yang diberi air minum dengan tambahan kultur bakteri selulolitik pada level 0,40% memberi hasil nyata (P<0,05) lebih rendah dibandingkan kontrol (perlakuan A) dan persentase mesenterik fat pada perlakuan A, B dan C tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian kultur bakteri selulolitik isolat rumen kerbau pada level 0,20% dan 0,40% melalui air minum sebagai sumber probiotik dapat menurunkan jumlah lemak abdomen dan kadar kolesterol darah itik bali.
SUPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp. G-7 DALAM RANSUM BASAL TERHADAP JUMLAH LEMAK ABDOMEN DAN KADAR KOLESTEROL SERUM DARAH BROILER UMUR 2-6 MINGGU Anjarawati P.Y; Bidura IG.N.G; Puspani E
Jurnal Peternakan Tropika Vol 2 No 3 (2014)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi probiotik  Saccharomyces spp.G-7 dalam ransum basal terhadap jumlah lemak abdomen dan kadar kolesterol serum darah broiler umur 2-6 minggu. Penelitian lapangan dilaksanakan di Desa Dajan Peken, Tabanan Bali. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam kali ulangan. Ketiga perlakuan tersebut adalah: ransum basal tanpa suplementasi   Saccharomyces spp.G-7 sebagai kontrol (A); ransum basal dengan suplementasi 0,20% Saccharomyces spp.G-7 (B); dan ransum basal dengan suplementasi 0,40% Saccharomyces spp.G-7 (C).  Tiap-tiap ulangan menggunakan tiga ekor ayam broiler umur dua minggu dengan berat badan homogen. Hasil penelitian menujukan bahwa suplementasi 0,20-040% Saccharomyces spp.G-7 sebagai sumber probiotik dalam ransum basal secara nyata (P<0,05) dapat menurunkan jumlah lemak bantalan, lemak abdomen, dan kadar kolestrol serum darah broiler dibandingkan dengan kontrol. Akan tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap jumlah lemak mesenterium dan lemak ventrikulus dibandingkan dengan kontrol. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suplementasi kultur probiotik Saccharomyces spp.G-7 dalam ransum broiler umur 2-6 minggu dapat menurunkan jumlah lemak abdomen dan kadar kolesterol serum darah broiler.
SUPLEMENTASI KULTUR BAKTERI SELULOLITIK RUMEN KERBAU SEBAGAI SUMBER PROBIOTIK DALAM RANSUM YANG MENGANDUNG AMPAS TAHU TERHADAP KARKASITIK BALI UMUR 8 MINGGU Wijaya I P.G.Y.; Bidura I G.N.G.; Utami I A.P.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.587 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi kultur selulolitik Isolat rumen kerbau sebagai sumber probiotik dalam ransum yang mengandung ampas tahu terhadap karkas itik bali umur 8 minggu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam kali ulangan.Variabel yang diamati adalah berat potong, berat karkas, dan persentase karkas.Ketiga perlakuan tersebut adalah itik yang diberi ransum tanpa ampas tahusebagai kontrol  (A), itik yang diberi ransum dengan 10% ampas tahu (B), dan itik yang diberi ransum dengan 10% ampas tahu dan 0,20% kultur bakteri selulolitik rumen kerbau (C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa  kultur 0,20% suplementasi isolat bakteri selulolitik rumen kerbau dalam ransum mengandung 10% ampas tahu pada berat potong dan berat karkas memberikan hasil yang nyata lebih tinggi (P<0,05) dari pada perlakuan A (kontrol), akan tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas dibandingkan dengan kontrol (A). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian 0,20% suplementasi isolat bakteri selulolitik rumen kerbau dalam ransum mengandung 10% ampas tahu dapat meningkatkan berat potong, berat karkas itik umur 8 minggu.
SUPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces spp. G-7 DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG DAN KARKAS AYAM BROILER UMUR 6 MINGGU Safitri E.; Bidura IG.N.G; Warmadewi D.A
Jurnal Peternakan Tropika Vol 2 No 2 (2014): Elektronikal Jurnal Ilmu Peternakan tropis
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan level suplementasi probiotik Saccharomyces spp. G-7 dalam ransum berpengaruh terhadap bobot potong dan karkas ayam broiler umur 6 minggu.  Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam ulangan.  Variabel yang diamati adalah bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, konsumsi protein, dan konsumsi lisin.   Ketiga perlakuan yaitu: ayam broiler yang diberi ransum tanpa suplementasi probiotik Saccharomyces spp. G-7 sebagai kontrol (A), dengan suplementasi 0,20% probiotik Saccharomyces spp. G-7 (B), dan suplementasi 0,40% probiotik Saccharomyces spp. G-7 (C).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi kultur Saccharomyces spp. G-7 0,20% dan 0,40% dalam ransum nyata (P<0,05) dapat  meningkatkan bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, konsumsi protein, dan konsumsi lisin dibandingkan kontrol.  Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suplementasi probiotik Saccharomyces spp. G-7 dalam ransum pada level 0,20% dan 0,40% dapat meningkatkan bobot potong dan karkas ayam broiler umur 6 minggu.
PENGARUH SUPLEMENTASI MINERAL-VITAMIN KOMPLEKS TERHADAP KONSUMSI NUTRIEN DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN KAMBING GEMBRONG DALAM RANSUM BERBASIS HIJAUAN LOKAL Anggoro A.C.K; Bidura IG.N.G; Partama I.B.G
Jurnal Peternakan Tropika Vol 3 No 3 (2015)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.808 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian suplementasi mineral-vitamin kompleks terhadap konsumsi nutrien dan pertambahan bobot badan kambing gembrong dalam ransum berbasis hijauan lokal. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan R0 adalah kambing gembrong yang mendapat ransum tanpa suplementasi mineral-vitamin kompleks. Perlakuan R1 adalah kambing gembrong yang mendapatkan ransum dengan suplementasi mineral-vitamin kompleks. Peubah yang diamati adalah konsumsi nutrien, pertambahan bobot badan dan feed convertion ratio (FCR). Data yang diperoleh dianalisis dengan uji T tidak berpasangan (independent T-test) pada probabilitas 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa suplementasi mineral-vitamin kompleks dalam ransum berbasis hijauan lokal dapat meningkatkan pertambahan bobot badan kambing gembrong sebesar 48,81 gr/ekor/hari.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) MELALUI AIR MINUM TERHADAP PRODUKSI TELUR AYAM LOHMANN BROWN UMUR 22-30 MINGGU Hasanah N.; I G. N. G. Bidura; E. Puspani
Jurnal Peternakan Tropika Vol 6 No 2 (2018): May - August 2018
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.098 KB)

Abstract

This research aims to know the effect of giving the garlic extract (Allium sativum) through drinking water toward the production of chicken egg Lohmann Brown aged 22-30 weeks. This research was conducted in Dajan Peken Village, Tabanan-Bali District for 3 months, using 36 Lohmann Brown chicks aged 22 weeks. The design of this research was Completely Randomized Design (CRD) with 3 treatments and 6 replications. The three treatments were chickens given drinking water without the use of garlic extract (B0), chickens were given drinking water with the addition of 3% garlic extract (B1), and chickens were given drinking water with the addition of garlic extract 6% (B2). The feed is given 2 times a day and drinking water is given in ad libitum. The variables observed in this research were ration consumption, drinking water consumption, total egg weight, egg weight, egg and FCR (Feed Convertion Ratio). The results showed that giving garlic water extract of garlic into drinking water at level 3% and 6% significantly able (P<0,05) to increased feed ration consumption, drinking water consumption, total egg weight, egg weight and egg count and reduced FCR significantly (P>0.05) on Lohmann Brown chicken the age of 22-30 weeks. From the results of this research, it can be concluded that giving garlic extract (Allium sativum) at 3% and 6% level through drinking water can increase consumption of ration, drinking water consumption, total egg weight, egg number, egg weight, but lower FCR of chicken Lohmann Brown aged 22-30 weeks. Keywords: Garlic (Allium sativum), egg production, Lohmann Brown
PENGARUH PEMBERIAN KULTUR BAKTERI SELULOLITIK RUMEN KERBAU DALAM RANSUM MENGANDUNG 10% AMPAS TAHU TERHADAP PENAMPILAN ITIK BALI JANTAN UMUR 0-8 MINGGU Wicaksana I K.A.; I G.N.G Bidura; I.A.P Utami
Jurnal Peternakan Tropika Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.299 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dari pemberian kultur bakteri selulolitik rumen kerbau pada ransum yang mengandung 10% ampas tahu terhadap penampilan itik bali jantan umur 0-8 minggu. Itik yang digunakan dalam penelitian ini adalah itik bali jantan umur 1 hari sebanyak 54 ekor dengan rata-rata bobot badan yang sama. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan, yaitu ransum tanpa ampas tahu sebagai kotrol (A), ransum dengan 10% ampas tahu (B), ransum dengan 10% ampas tahu +0,20% kultur bakteri selulolitik rumen kerbau (C).  Setiap perlakuan terdiri dari enam ulangan dan masing-masing ulangan menggunakan tiga ekor itik bali jantan dengan berat homogen sehingga terdapat 18 unit percobaan dan jumlah keseluruhan itik yang digunakan sebanyak 54 ekor. Variabel yang diamati yaitu bobot badan akhir, pertambahan bobot badan, konsumsi ransum, konsumsi air minum dan Feed Convertion Ratio (FCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ransum dengan 10% ampas tahu dan ransum dengan 10% ampas tahu +0,20% kultur bakteri selulolitik rumen kerbau dapat meningkatkan bobot badan akhir, pertambahan bobot badan dan efisiensi penggunaan ransum itik bali umur 0-8 minggu. Ransum dengan 10% ampas tahu dan ransum dengan 10% ampas tahu +0,20% kultur bakteri selulolitik rumen kerbau tidak berpengaruh terhadap konsumsi ransum dan air minum itik bali umur 0-8 minggu. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian 10% ampas tahu tanpa atau dengan 0,20% kultur bakteri selulolitik rumen kerbau dapat meningkatkan bobot badan akhir, pertambahan bobot badan dan efisiensi penggunaan ransum itik bali jantan umur 0-8 minggu.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK AIR DAUN KELOR (Moringa Oleifera) MELALUI AIR MINUM TERHADAP KUALITAS FISIK TELUR AYAM LOHMAN BROWN UMUR 22-30 MINGGU Atmaja I G. A. R.; I G. N. G. Bidura; D. A. Warmadewi
Jurnal Peternakan Tropika Vol 6 No 2 (2018): May - August 2018
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.998 KB)

Abstract

This study aims to determine the effect of giving kelor (Moringa oleifera) leaf water extract (Moringa oleifera) through drinking water on the physical quality of Lohmann Brown chicken eggs at 22-30 weeks old. This research was conducted at farmer's chicken houses in DajanPeken Village, Tabanan District, Bali for 3 months. The design used in this study was Completely Randomized Design (RAL) with three treatments and six replications. Each replication (experimental unit) used two laying hens at 22-30 weeks old with a homogeneous weight. Treatment consisted of drinking water without addition of Moringa leaf water extract as control (Treatment A), drinking water with addition of 3% Moringa leaf water extract (Treatment B), drinking water with addition of 6% Moringa leaf water extract (Treatment C). The variables observed in this study were egg weight, percentage of egg white weight, weight percentage of egg yolk, percentage of skin weight, and skin thickness. The results showed that egg weight, egg yolk percentage, and weight percentage of egg shell, with addition of Moringo leifera water extract of 3% and 6% through drinking water which gave significant effect (P <0.05) increased and shell thickness which gave no significant effect (P> 0.05) also increased. In contrast, the percentage of egg white weight decreased compared to the chicken which was not given the addition of Moringa leaf water extract (Treatment A) as the control group. Based on the results of this study it can be concluded that the addition of Moringa oleifera water extract as much as 3% and 6% through drinking water can increase egg weight, egg yolk percentage, eggshell percentage and eggshell thickness on the contrary there is a decrease of percentage weight of egg whitesof Lohmann Brown chicken at 22-30 weeks old. Keywords: Lohmann Brown chicken, extract kelor leaf, egg quality
SUPLEMENTASI PROBIOTIK Saccharomyces sp KOMPLEKS DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG DAN KARKAS BROILER AGUSTYANINGSIH N.K.D; Bidura IG.N.G; Utami IA.P
Jurnal Peternakan Tropika Vol 3 No 1 (2015)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Probiotik merupakan bahan makanan yang tidak tercerna dan memberikan keuntungan pada inang melalui simulasi yang selektif terhadap pertumbuhan aktivitas dari satu atau sejumlah bakteri yang terdapat di dalam saluran pencernaan.  Penggunaan probiotik dalam ransum dapat meningkatkan aktifitas enzim dan penyerapan zat makanan.  Berdasarkan hal tersebut penelitian ini dilakukan yang bertujuan untuk mengkaji pengaruh suplementasi Saccharomyces sp kompleks yang di isolasi dari feses sapi bali dalam ransum terhadap bobot potong dan karkas ayam.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam ulangan.  Setiap ulangan menggunakan 5 ekor ayam broiler umur satu hari (DOC) dengan berat homogen.  Keempat perlakuan yaitu, ayam broiler yang diberi ransum tanpa suplementasi probiotik kultur Saccharomyces sp kompleks sebagai kontrol (A), dengan suplementasi 0,20% Saccharomyces sp kompleks (B), dengan suplementasi Saccharomyces sp kompleks 0,40% (C) dan suplementasi 0,60% Saccharomyces sp kompleks (D).  Semua ransum dalam bentuk tepung dan di berikan secara ad libitum.  Variabel yang diamati adalah bobot potong, bobot karkas dan persentase karkas.  Hasil penelitian menunjukan bahwa suplementasi kultur Saccharomyces sp kompleks pada level 0,20%, 0,40% dan 0,60% dalam ransum nyata (P<0,05) dapat meningkatkan bobot potong, bobot karkas dan persentase karkas ayam dibandingkan kontrol.  Bedasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suplementasi probiotik Saccharomyces sp kompleks dalam ransum pada level 0,20%, 0,40% dan 0,60% dapat meningkatkan bobot potong dan karkas ayam broiler umur 5 minggu
PENGARUH PENGGUNAAN AMPAS TAHU YANG DIFERMENTASI DENGAN SACCHAROMYCES SP. PADA RANSUM TERHADAP JUMLAH LEMAK ABDOMEN DAN KADAR KOLESTEROL AYAM BROILER Januarta I P.; I G. N. G. Bidura; A. A. P. P. Wibawa
Jurnal Peternakan Tropika Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.446 KB)

Abstract

This research has purpose to find out the influence of tofu dregs using that is fermented by Saccharomyces sp. as probiotic source in rations and broiler chicken’s cholesterol level. Research result shows that supplementation of probiotic Saccharomyces sp. in rations significantly can lower broiler chicken’s fattening, it is because the presence of leavened Saccharomyces sp. in rations as inokulan fermentation that can be functioned as probiotic. Design used in this research is the complete random design (CRD) with 3 treatments and 6 times of repetition; the three treatments are: the chicken supplied with rations without tofu dregs that is fermented by leavened Saccharomyces sp. control (A) chicken supplied with additional rations of 5% tofu dregs fermented by leavened Saccharomyces sp. (B) and chicken supplied with rations of 10% tofu dregs fermented by leavened Saccharomyces sp. (C). Variables that are observed are the mensentrium fat, pad-fat, ventrikulus fat, abdominal fat, blood cholesterol. Research result shows that the using of tofu dregs fermented by leavened Saccharomyces sp. culture in rations at level 5%-10% can lower abdominal fat and broiler chicken’s blood cholesterol level.
Co-Authors A. A. P. P. Wibawa A. T. Umiarti A. T. UMIYATI A. W. Puger AGUSTYANINGSIH N.K.D Anak Agung Ayu Sri Trisnadewi Anak Agung Putu Putra Wibawa Andi I M. Andika I P.D. ANGGA D. P., G. B., Anggoro A.C.K Anggraeni P. A. D. Anjarawati P.Y Arki M. Ashari Astawa I G. Astiari N. M. R. Atmaja I G. A. R. Budi Rahayu Tanama Putri Bulkaini (Bulkaini) Cahyana I P. F. Carolin B. A. Citrawati G.A.O D. A. WARMADEWI Dananjaya I. B. P. O. DESAK PUTU MAS ARI CANDRAWATI Dharmayanti M.R. Diatmika I P.W. Dinda Dwi O Eny Puspani Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi Hasanah N. I GB Suartika I Gusti Agung Istri Aryani I Gusti Ngurah Kayana I Ketut Sumadi I M. Suasta I N. T. ARIANA I Nyoman Sumerta Miwada I W. SUDIASTRA I W. Wirawan I. A. P. Utami I. A. P. UTAMI I. A. P. Utami I. A. P. UTAMI I. A. P. Utami I. K. SUKADA I. M. SUASTA I. N. Wirayasa I.A.P Utami Ida Ayu Okarini Ida Bagus Gaga Partama IK Sumadi Januarta I P. Juliani G. A. P. Ketut Warsa Parimartha Kirana N. G. P. S Kurnia D. W. Kurniawan I K. A. Laksono Trisnantoro Made Dewantari Mahartini N. K. N. Manubawa I K. V. Mastur N. L. G. Sumardani N. L. G. Sumardani N. N. Suryani Jurusa Nanda W. Ni Gusti Ketut Roni Ni Luh Gde Sumardani Ni Made Witariadi Ni Wayan Siti Pravita N.P.W.N Putri S. H. Restiayanti L Rusmawan I K. A. Safitri E. Santi N.P.A.A Sari N.M.L.P Setiyawan D Setyawati N. W. E. Solly Aryza Somadiarsa I K. Sri Anggreni Lindawati Sri Anggreni Lindawati Stradivari G. E. Suamba A.A.A.A.S. Suarjana I P. Suciani . Sujana I K. Sumardani NL.G T. G. O. Susila T. G. O. SUSILA T.G.O. Susila T.I. Putri Tarigan Y. K. P. Tjokorda Istri Putri Trisna dewi K Utami I.A.P Utami IA.P Vicky A. R. Wedana I G. R. Wicaksana I K.A. Widoretno H. H. Widyanaya I K. Wiguna I G. A. N. C. Wijaya I Km. A. Wijaya I P.G.Y.