Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Limitation of Opinion With Social Media Take Down System, is Indonesia Toward to Totalitrism? Harrel Ciddan; Ailsa Fitri Shafwa; Abim Prima Prayoga; Navita Fayola Frihanggrahita; Fakhris Aulady; Ali Imron
Metafora: Education, Social Sciences and Humanities Journal Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is a country with a democratic government system so that Indonesia provides equal treatment, rights and obligations to all its people. Freedom of opinion is a right owned by every human being that is guaranteed by a state, as contained in Article 28E paragraph (3) which reads "Everyone has the right to freedom of association, assembly and expression". Advances in technology and information today is the right opportunity for every individual to voice his opinion on social media. Nevertheless. Freedom of argument often raises problems, namely the restriction of opinion by implementing a take down system on social media. This restriction of opinion then becomes a question mark, is Indonesia then heading towards totalitarianism? The method used in this article is a literature study, with data collection techniques through reference searches through books, journals, notes, and reports that are related to the problem. This article aims to describe the practice of restricting opinions that are taken down in social media. In addition, this article is expected to provide solutions to these problems. Restrictions on opinion on social media can still be found, this is supported by the presence of two examples of cases of opinion that were taken down on social media without any information. One form of unilateral take down that happened to Surya Anta when explaining the conditions of the Detention Center in a thread on his twitter.
The Meaning of the Philosophy of Bhuppha’, Bhabhu’, Ghuru, Ratoh in the Context of Decision Making Regarding Child Marriage in Bangkalan Fitriyah Amin Daman; Ali Imron
Metafora: Education, Social Sciences and Humanities Journal Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Child marriage is still prevalent in Indonesia. According to the NTCR data of Galis District 2019, Kelbung Village, Galis District, Bangkalan Regency still holds the highest percentage for child marriage in Galis District of 65.8 %, The Madurese people still firmly hold their philosophyregarding decision makers and figures to be respected in everyday life, namely bhuppha’, bhabhu’, ghuru, ratoh, which depict the hierarchy of figures whom shall be respected and whose decision shall be obeyed. Based on the philosophy, Madurese girls have the obligation to not to oppose any decisions that have been made by their parents, especially their fathers. This study aims to describe the meaning of the philosophy of bhuppha’, bhabhu’, ghuru, ratoh in the process of decision-making regarding child marriage in Kelbung Village, Galis District, Bangkalan Regency. This study used qualitative approached which took place inKelbung Village, Galis District, Bangkalan Regency, Madura. The study used purposive method to obtain informants. The study used a participatory observation techniqueand in-depth interviews to obtain the data. The author analyzed the data using Milles and Huberman interactive technique (reduction, presentation, and conclusion drawing). The philosophy of bhuppha’, bhabhu’, ghuru, ratoh in the context of decision making regarding child marriage inKelbung Village, Galis District, Bangkalan Regency have a meaning that the decision makers regarding child marriage in Kelbung Village are based on these philosophical values.Decision making regarding child marriage in Kelbung Village adheres to the hierarchy within the philosophy of bhuppha’, bhabhu’, ghuru, ratoh where the bhuppha’ figure or the father becomes the first figure who make decisions and his decisions must be obeyed by the daughter to be married. The approach based on the philosophy of bhuppha’, bhabhu’, ghuru, ratoh can be implemented to reduce the number of child marriage by approaching the bhuppha’ figure or the father to provide knowledge and understanding about child marriage.
Model akuisisi kredit semester dalam implementasi kurikulum MBKM Program Studi Pendidikan IPS UNESA Ali Imron; Sukma Perdana Prasetya; Agus Suprijono; Nuansa Bayu Segara; Kusnul Khotimah; Katon Galih Setyawan
Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS Vol. 7, No. 2
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model Akuisisi Kredit Semester merupakan model kerjasama Program Studi S-1 Pendidikan IPS Unesa dalam mengembangkan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui kerja sama dengan prodi lain yang memiliki keterkaitan sesuai profil lulusan dan capaian pembelajaran lulusan sebagai guru IPS. Adapun profil tambahan lulusan adalah Pemandu Wisata Sejarah dan Budaya. Kompetensi ini sangat sesuai dengan paket mata kuliah yang ada di Program Studi S-1 Pendidikan Sejarah Unesa. Setelah melakukan analisis situasi terkait dengan kerja sama pada kurikulum MBKM antar dua program studi, dapat teridentifikasi tiga hal. Pertama, tidak ada pertukaran seimbang antara program studi yang bekerjasama. Kedua, terdapat kesetaraan jumlah SKS paket yang ditawarkan Program Studi Pendidikan Sejarah dan Program Studi Pendidikan IPS yakni 18 SKS. Ketiga, adanya persamaan waktu kegiatan yaitu pada semester ke-5. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka disusun Model Akuisisi Kredit Semester dalam kerja sama antar prodi dalam satu perguruan tinggi pada implementasi kurikulum MBKM. Target yang dihasilkan program ini antara lain, 1) Laporan hasil penyusunan Kurikulum MBKM Program Studi S-1 Pendidikan IPS beserta prosedur konversi dan pengakuan kredit; 2) Dokumen kurikulum MBKM Program Studi S-1 Pendidikan IPS; 3) Panduan implementasi kurikulum dengan Model “Akuisisi Kredit Semester”; dan  4) Nota kerjasama dengan Model Akuisisi Kredit Semester. Tahapan program ini terbagi menjadi 6 (enam) tahap yaitu: 1) Tahap pengembangan kurikulum; 2) Tahap sanctioning; 3) Uji Publik; 4) Pengajuan MoA; 5) Implementasi kerjasama kurikulum MBKM dan monev pembelajaran; dan 6) Penyusunan laporan kegiatan.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um022v7i22022p104
Penurunan Prevalensi Stunting Di Desa Sudimoroharjo Kabu-paten Nganjuk Sebagai Luaran Program Pendampingan Intensif Lintas Sektor Kepada Ibu Dengan Baduta Stunting Cleonara Yanuar Dini; Farida Farah Zakiya; Dwi Apriliani; Aisyaturida Amelia; Larastiti Windatari; Cindy Gita Chayani; M. Thoriq Aqilalhasib; Decca Pinky Nugroho; Shannon Ellya Marolop; David Aditya; Maulana Suryananda R; Dwi Anindya A; Azalia Putri Salsabila; Reza Dwi Ramadhan; Alfiyah Nahdah Kamilah; Arma Andi Kusuma; Choirul Anna Nur Afifah; Amalia Ruhana; Satwika Arya Pratama; Galuh Impala Bidari; Ali Imron
Media Gizi Indonesia Vol. 17 No. 1SP (2022): Media Gizi Indonesia (National Nutrition Journal) Special Issue: Internation
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v17i1SP.221-229

Abstract

Berdasarkan hasil SSGI (2021), prevalensi stunting di Kabupaten Nganjuk yaitu 25,3%. Salah satu desa yang ditetapkan sebagai lokus stunting adalah Sudimoroharjo dengan prevalensi sebesar 13,5%. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan focus group discussion secara langsung kepada ibu bayi dan balita stunting. Sebanyak 52 kader, 3 bidan dan 15 mahasiswa dari universitas negeri surabaya (unesa) berpartisipasi dalam program dan dibagi ke dalam 8 kelompok di setiap rukun tetangga (RT) selama 3 bulan. Sebelum dilakukan pendampingan, ibu bayi dan balita kurang berusaha untuk memberikan makan kepada anak baik dari segi frekuensi maupun komposisi. Program pendampingan yang dilakukan terdiri dari: penyuluhan mengenai isi piringku dengan prinsip beragam, bergizi, seimbang dan aman di setiap posyandu setiap hari, pendampingan stunting dari rumah ke rumah, melakukan layanan konsultasi gizi setiap hari di puskesmas pembantu (pustu). Selain itu juga diberikan makanan tambahan berupa susu 1x/minggu dan biskuit bagi bayi dan balita dengan gizi buruk dan stunting sekali dalam satu bulan. Monitoring dilakukan dengan meminta ibu dan anak untuk datang setiap satu atau dua minggu sekali ke pustu setelah PMT habis untuk melakukan pengecekan status gizi anak. Selanjutnya kader, bidan dan mahasiswa mengunjungi rumah ibu dengan anak stunting dalam 1 kali sebulan untuk menanyakan apakah pmt yang diberikan dikonsumsi habis atau tidak. Setelah diberikan pendampingan secara langsung ibu dapat memahami bagaimana menerapkan B2SA baik dari segi jumlah, jenis lauk serta frekuensi makan anak. Ibu juga memberikan pmt kepada anak sampai habis, sehingga prevalensi stunting turun menjadi 9,21%.
Pengaruh penggunaan media pembelajaran Word Wall terhadap motivasi belajar IPS Ali Imron; Dewa Akbar Pamungkas; Muhammad Ilyas Marzuqi; Dian Ayu Larasati
JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia) Vol 10, No 1 (2023): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipsindo.v10i1.53199

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran WordWall terhadap motivasi belajar IPS. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan model desain One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian adalah siswa kelas 7 SMP 58 Surabaya sebanyak 314 orang, dengan besaran sampel 40 siswa. Sampel diambil menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Teknik dianalisis data menggunakan uji normalistas, uji homogenitas, dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Sig. (2 tailed) 0,00 0,05, artinya terdapat perbedaan nilai antara pretest dan posttest akibat pengaruh penggunaan media pembelajaran Wordwall terhadap motivasi belajar IPS.The effect of using Word Wall learning media on social studies learning motivationThe research aims to determine the effect of WordWall learning media on social studies learning motivation. The study used an experimental method with the One-Group Pretest-Posttest Design model. The study population was 314 grade 7 students of SMP 58 Surabaya, with a sample size of 40 students. Samples were taken using a simple random sampling technique. Data collection techniques using tests. Techniques for analyzing data using the normality test, homogeneity test, and t-test. The results showed that the value of Sig. (2-tailed) 0.00 0.05, meaning that there is a difference in scores between the pretest and posttest due to the influence of the use of Wordwall learning media on social studies learning motivation.
Application of Three-Dimensional Media of The Shape of The Earth's Surface for The Learning of Visually Impaired Sukma Perdana Prasetya; Ali Imron; Riyadi Riyadi; Dock Chanthoeurn
International Journal of Social Learning (IJSL) Vol. 3 No. 2 (2023): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher in cooperation with Indonesian Social Studies Association (APRIPSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.898 KB) | DOI: 10.47134/ijsl.v3i2.197

Abstract

Blind students cannot use their senses properly; they can learn by relying on their senses of touch and hearing. For this reason, it is necessary to have teaching media that depend on the importance of communication or hearing to recognize material on the shape of the Earth's surface. This research aims to increase the learning interest of blind students in the fabric of the Earth's surface in social science subjects. This research method is pre-experimental, with blind students being treated with 3D media and observing their responses. The application of 3D media in the form of the Earth's surface in learning for blind children involved eight students. It was implemented in three junior high schools in East Java, Indonesia. These schools include Special Schools in Bojonegoro, Surabaya, and Sidoarjo. The results of the application of 3D media show that using 3D learning media in the form of the Earth's surface in the teaching and learning process can generate new desires and interests, generate motivation, and stimulate learning activities, even bringing psychological influences on blind students. 3D learning media can also help improve students' understanding, present data excitingly and reliably, facilitate data retention, and obtain information about the shape of the Earth's surface.
Ethnicity-Based Multicultural Education Model Muhammad Diwanul Mujahidin; Andika Supriadi; Ali Imron
Metafora: Education, Social Sciences and Humanities Journal Vol. 7 No. 1 (2023): Sosial Academic
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Multicultural education is one of the foundations of education that must be instilled to provide insight and knowledge about diversity in community life, besides that multicultural education also contains a way to live in harmony with differences in ethnicity, ras, religion, culture, diverse social values in a society, especially in a family. The purpose of this research is to find out the values of multicultural education conducted at the family level between Javanese and English ethnic groups at Sugihwaras Village, this study uses qualitative methods and literature studies with the result of key research of interethnic multicultural education of the family are 1) communication between family members, 2) mutual respect between people, both in terms of religious, cultural, racial differences, the ethnicity, and social values of each other, 3) Mingle with society or always socialize.
Pengaruh Penggunaan E-LKPD Berbasis Kearifan Lokal Tradisi Nyadran Untuk Meningkatkan Kemampuan Melestarikan Budaya Lokal Annisa Febrianti Putri; Ketut Prasetyo; Sukma Perdana Prasetya; Ali Imron
Sosio-Didaktika: Social Science Education Journal Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sd.v10i1.32284

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan E-LKPD berbasis kearifan lokal terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran menumbuhkan IPS dan mengembangkan semangatnya serta perbedaan menganalisis hasil belajar antara penggunaan E-LKPD dan LKPD non elektronik dalam pembelajaran IPS. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain penelitian menggunakan rancangan Pretest-postest nonequivalent control group design (menggunakan dua kelas) .  Subyek penelitian ini peserta didik kelas VIII dari SMP Negeri 2 Sidoarjo. Teknik pengumpulan data menggunakan tiga teknik, yaitu Observasi, Tes, dan Dokumentasi. Analisis data menggunakan uji validitas, uji N-gain, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji independent t-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan E-LKPD cukup efektif dari hasil penelitian yang telah diterapkan pada peserta didik di kelas VIII SMP Negeri 2 Sidoarjo dalam meningkatkan kemampuan menghasilkan budaya lokal. Sedangkan di kelas pembanding menunjukkan hasil dari data penelitian yang kurang efektif dari hasil penelitian dalam penggunaan non E-LKPD. Berdasarkan data hasil penelitian nilai post-test kedua kelas menunjukkan adanya perbedaan dengan menggunakan E-LKPD dalam meningkatkan kemampuan mengatasi budaya lokal. Maka,
Terapi Relaksasi Otot Untuk Dysmenorrhea Relasi Kuasa Pengetahuan dalam Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Ali Imron
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem kesehatan di Indonesia mengalami perubahan mendasar sejakdiberlakukannya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan BadanPelaksana Jaminan Sosial (BPJS) sebagai eksekutornya.Sasarannyapun semakin luas menjangkau seluruh lapisan masyarakat.Tujuan utama JKN adalah mempermudah masyarakat untukmengakses layanan kesehatan yang bermutu menuju Universal HealthCoverage. Namun, dalam implementasinya, memunculkan polemik dimasyarakat. Di level grass roots, terjadi disparitas pengetahuanbahkan relasi kuasa pengetahuan dalam implementasi JKN.Penelitianini bertujuan mengidentifikasi relasi kuasa pengetahuan yang terjadidalam implementasi JKN.Penelitian ini menggunakan metode kualitatifdengan mengambil lokasi di wilayah kerja Puskesmas Omben,Kabupaten Sampang.Informan dipilih secara purposive.Datapenelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi,wawancara mendalam, dan FGD.Temuan data kemudian dianalisisdengan menggunakan analisis deskriptif.Implementasi kebijakanjaminan kesehatan melalui skema JKN di wilayah kerja PuskesmasOmben, Sampang, belum berjalan maksimal. Temuan lapanganmenunjukkan bahwa juknis yang jelas tentang pelaksanaan JKNsampai pada tingkat puskesmas belum komprehensif. Permasalahanmenggejala tidak hanya pada aspek administrasi yang memunculkanterhambatnya pencairan dana klaim yang diajukanpuskesmas.Permasalahan serius justru mengenai pengetahuanmasyarakat tentang JKN masih kurang. Masyarakat desa belummemahami benaristilah baru yang diterapkan, seperti JKN, BPJS, atauklaim. Masyarakat hanya sebatas memaknai sebagai pelayanankesehatan gratis. Masyarakat juga sering melakukan resistensi kepadapetugas kesehatan di puskesmasmanakala dikenai biaya. Disparitaspengetahuan semakin tajam dan berubah menjadi relasi kuasapengetahuan ketika terjadi interaksi antara masyarakat dengan tenagakesehatan dalam transformasi pengetahuan (sosialisasi).Kekuasaanselalu terakulasikan lewat pengetahuan, dan pengetahuan selalumempunyai efek kekuasaan.
Rekonstruksi Konflik Penguasaan Tanah Perkebunan di Dusun Pengajaran, Kabupaten Jombang Ali Imron; Fatma Alfiyana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Lingkungan dan Kebencanaan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah dapat berpindah status kepemilikan dan penguasaannya sehingga rentan terjadi konflik. Konflik tanah bermula dari tanah peninggalan, termasuk tanah perkebunan di Dusun Pengajaran, Jombang. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan faktor penyebab munculnya konflik, mengidentifikasi bentuk-bentuk konflik, mendeskripsikan resolusi dan rekonstruksi konflik penguasaan tanah perkebunan di Dusun Pengajaran, Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan oral history dengan perspektif fungsional konflik Lewis A. Coser. Penelitian ini mengambil lokasi di Dusun Pengajaran, Kabupaten Jombang. Subjek penelitian diambil menggunakan teknik snowball. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam dan dokumentasi dengan mengumpulkan bahan-bahan sejarah berupa arsip-arsip persidangan sengketa tanah perkebunan yang diperoleh dari kantor advokat. Sedangkan data sekunder diperoleh dari kasus pertanahan dari BPN. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data model interaktif Miles dan Hubermen, melalui tahapan reduksi, tabulasi, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Verifikasi data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Konflik penguasaan oleh Rustam Effendi terhadap warga Dusun Pengajaran, yakni merusak pabrik di perkebunan, mengubah kerjasama secara pribadi, mengusir dan merusak loseman, dan menjual peralatan untuk kebutuhan pribadi. Membujuk terhadap penarikan SK 64 yang akan diterbitkan sertifikat hak milik secara pribadi. Merekayasa terbitnya sertifikat hak milik. Meskipun terjadi demonstrasi, tetapi tidak berujung kericuhan karena ada seseorang yang disegani oleh masyarakat Dusun Pengajaran bernama Pak Sulistiono. Adanya seorang yang disegani menjadi katup penyelamat karena sifat tegasnya mampu meredam luapan kemarahan warga Dusun Pengajaran. Warga Dusun Pengajaran berani menuntut tindakan Rustam Effendi yang sudah berlangsung selama periode tahun 1970-1998. Hasil persidangan Pengadilan Negeri Jombang mengabulkan gugatan para penggugat. Dari hasil putusan di Pengadilan Tinggi Jawa Timur juga diputuskan bukti-bukti surat dari warga Dusun Pengajaran benar adanya. Pada tahun 2008 di Mahkamah Agung diperiksa kebenaran hukum acara perdata, sehingga tetap putusan dimenangkan oleh warga Dusun Pengajaran.