Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Holistik Jurnal Kesehatan

HUBUNGAN KEPATUHAN PENGOBATAN TERHADAP KEJADIAN KEJANG PADA PASIEN EPILEPSI YANG BEBAS KEJANG SELAMA MINIMAL 1 TAHUN PENGOBATAN DI POLI NEUROLOGI RSUD DR. A. DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG Nurhayati Nurhayati; Zaenal Arifin; Hardono Hardono
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.619 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v13i2.1052

Abstract

ABSTRACT: THE INCIDENCE OF BREAST CANCER IN LAMPUNG INDONESIA: A RETROSPECTIVE COHORT ANALYSISBackground: Cancer is the second leading cause of death in the world, the highest type of cancer in women in the world is breast cancer with an incidence of 38 per 100,000 women. In Indonesia by 2012 the incidence of breast cancer in Indonesia is 40 per 100,000 women. The incidence of breast cancer in the city of Bandar Lampung is 80 per 100,000 population.Purpose : Knowing risk factors incidence of breast cancer in the Foundation of Cancer Indonesia in Bandar Lampung 2017.Methods: The quantitative and observational research with case control design. The population of this study were all patients who had done counseling and examination by Cancer counseling institute of Indonesia during the period of research as much as 691 respondent, with the required number of samples 126 rspondent. Bivariate analysis was done with chi square (X2), while multivariate analysis using multiple linear logistic regression .Results: The risk factors such as menarche (p-value = 0.002), parity (p-value = 0,018), breastfeeding (p-value = 0,000) and duration of contraceptive use (p-value = 0, 02), while factors unrelated to breast cancer were family history (p-value = 0.112) and age (value = 0.357).Conclusion: The most influential variable on the incidence of breast cancer is the variable duration of contraceptive use. For health workers need to do counseling about breast cancer risk factors. Women of childbearing age should use non-hormonal family planning, when using a type of hormonal contraception need to be consult with local health workers and avoid births that are too frequent.Keywords: Factor Analysis, Breast Cancer, Breast Cancer History, Age of Menarche, Age, Parity, Breastfeeding Status, Hormonal Contraception.Pendahuluan : Kanker adalah penyebab kematian nomor dua di dunia, jenis kanker tertinggi pada wanita di dunia adalah kanker payudara dengan insidensi 38 per 100.000 wanita. Di Indonesia pada tahun 2012, insiden kanker payudara di Indonesia adalah 40 per 100.000 wanita. Angka kejadian kanker payudara di kota Bandar Lampung adalah 80 per 100.000 penduduk.Tujuan: Diketahui faktor-faktor risiko kejadian kanker payudara di Yayasan Kanker Indonesia di Bandar Lampung 2017.Metode: Jenis penelitian yang akan digunakan peneliti adalah kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan desain case control. Populasi penelitian ini adalah semua pasien yang telah melakukan konseling dan pemeriksaan oleh lembaga konseling kanker Indonesia selama periode penelitian sebanyak 691 orang, dengan jumlah sampel yang dibutuhkan 126 orang. Analisis bivariat dilakukan dengan chi square (X2), sedangkan analisis multivariat menggunakan regresi logistik linier berganda.Hasil: faktor risiko kanker payudara seperti menarche (p-value = 0,002), paritas (p-value = 0,018), menyusui (p-value = 0,000) dan durasi penggunaan kontrasepsi (p-value = 0, 02), sedangkan faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan kanker payudara adalah riwayat keluarga (p-value = 0,112) dan usia (nilai = 0,357).Simpulan: Variabel yang paling berpengaruh pada kejadian kanker payudara adalah variabel lamanya penggunaan kontrasepsi. Untuk tenaga kesehatan perlu melakukan penyuluhan tentang faktor risiko kanker payudara. Untuk WUS, sebaiknya menggunakan KB non hormonal, jika terpaksa menggunakan jenis kontrasepsi hormonal sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan petugas kesehatan setempat dan hindari kelahiran yang terlalu rapat.