Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN TARI DARI YOUTUBE UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA siti Asyifs; Juju Masunah; Beben Barnas
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 1 (2022): Februari, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i1.44425

Abstract

Adanya wabah virus Corona mengakibatkan kegiatan pembelajaran tari tidak dapat dilaksanakan secara langsung, maka guru membuat video pembelajaran tari pada aplikasi Youtube untuk siswa sekolah menengah pertama agar pembelajaran tari dapat dilaksanakan walaupun secara online. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan rancangan pembelajaran tari, proses pembelajaran tari, dan hasil pembelajaran tari untuk meningkatkan kreativitas siswa tingkat sekolah menengah pertama pada video pembelajaran melalui Youtube dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Partisipan dalam penelitian ini yaitu 2 orang pembuat video pembelajaran tari dan 4 siswa kelas VIII SMPN 12 Bandung. Teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah siswa mampu meningkatkan hasil belajar melalui penguasaan psikomotor, akademik, kreativitas, berani, disiplin dalam belajar dan siswa mampu membuat gerak tari sesuai dengan ruang, tenagam waktu. Melalui video pembelajaran dari youtube ini diharapkan siswa mampu meningkatkan hasil belajar siswa termasuk dalam kreativitas dan siswa mampu memahami materi pembelajaran dan tugas yang diberikan guru, serta mampu belajar dengan maksimal.
Creative Industry: Two Cases of Performing Arts Market in Indonesia and South Korea Juju Masunah
Humaniora Vol 29, No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.274 KB) | DOI: 10.22146/jh.22572

Abstract

This article explores the concepts and practices of performing arts market, one of the fifteen sub-sectors of creative industry in Indonesia. This study discusses two performances namely Indonesia Performing Arts Market (IPAM) 2013 in Indonesia and Performing Arts Market in Seoul (PAMS) 2015, South Korea. The data were collected through participatory observation, interview, literature review, and personal reflections. The data were analyzed by using triangulation, member check, compare and contrast, and interpretation. The findings of this research show that the similarity of the two performing arts markets lies in their concept of globalization in regards to world society. The performing arts markets share two similar targets, festival in the country and tour abroad. The main differences between IPAM and PAMS are the scope of the event and the institution holding the event. IPAM showcased the works of Indonesian performing arts, while PAMS showcased the works of Korean performing arts and the arts from other countries. IPAM 2013 was organized by the central government, while PAMS 2015 was organized by Korean Arts Management Services (KAMS) that was financially supported by the central government of South Korea.
CONCEPT OF CHILDREN’S DANCE COMPOSITION BASED TRADITIONAL GAMES IN ELEMENTARY SCHOOL Ayo Sunaryo; Tati Narawati; Juju Masunah; Trianti Nugraheni
JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 6, No 1 (2020): JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar)
Publisher : Department of Primary education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpsd.v6i1.7198

Abstract

The composition is interpreted simply, namely regulating traditional dances, especially on floor patterns, directions, and level settings in the form of group dances. This dance composition is applied to prospective dance teachers to enhance their understanding and skills in dance composition, applied in creating children's dance compositions. The purpose of this paper is to discuss the techniques of dance composition of children in prospective dance teachers to make children's dance works. This article is the result of research using an experimental method. The qualitative paradigm is a method of discourse analysis to synthesize theories and concepts of dance composition from seven figures, namely: Brenda McCutchen, Anne Gilbert, Alma Hawkins, Jacqueline Smith, Larry Lavender, and Eko Suprianto. The concept of creating traditional children's game-based compositions can be used as teaching material for creating children's dance for prospective dance teachers in elementary schools.Keywords: traditional game, children's dance, composition
Pemuliaan Angklung melalui Model Desa Binaan Berbasis Wisata Seni dan Budaya Juju Masunah
PANGGUNG Vol 22, No 1 (2012): Menggali KEkayaan Bentuk dan Makna Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.223 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v22i1.31

Abstract

Angklung has been awarded by UNESCO as one of the intangible world heritages from Indone- sia. One of the angklung preservation methods is through community based education. This article describes the result of research and community service activities to explore a model of community empowerment based on art and culture that uses Sundanese angklung instruments and local tradi- tional performing arts to attract tourism in Ciater Village, Subang. This research used a participato- ry action research method where researchers participate actively along with the community to create a touristic event involving art and culture. The findings of this research present that to empower a community using art and culture as an event for a tourist destination occurs by a collaborative work between local community, intelectuals, and bussiness. The community of Ciater village presented their innovation and creativity with Sundanese angklung music and local traditional performing arts in order to serve seventy tourists (artists) from Southeast Asia and Europe on October 7, 2011 for the first time. Keywords: Sundanese angklung, tourism of culture, Ciater Village.
Gerak Relationship Pada Permainan Anak Sunda Sebagai Sumber Penciptaan Komposisi Tari Anak Ayo Sunaryo; Juju Masunah; Tati Narawati; Trianti Nugraheni
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v4i2.499

Abstract

Gerak relationship terdapat dalam koreografi permainan tradisional anak Sunda, yaitu koreografi yang saling berhubungan atau bersentuhan antara satu pemain dengan pemain lainnya atau pemain dengan kelompok, gerakan ini hampir ada pada semua permainan radisional anak Sunda yang dikenal dengan nama kakawihan dan kaulinan. Tujuan penelitian ini menganalisis koreografi relationship pada permainan anak Sunda dan dijadikan sebagai sumber penciptaan komposisi tari anak. Artikel ini adalah hasil penelitian dengan menggunakan paradigma kualitatif deskriptif analisis dengan pendekatan analisis dasar elemen tari BSTER (Body, Space, Time, Energy, Relationship) melalui teknik pengumpulan data, observasi, pengamatan, dan wawancara yang telah di triangulasi dan diintepretasi. Hasil penelitian ini adalah adanya gerak relationship pada sebagian besar koreografi permaianan tradisional anak di Indonesia dan bisa dijadikan sumber dalam penciptaan komposisi tari anak. Gerak relationship pada permainan tradisional anak mengandung nilai silih asih, silih asah dan silih asuh yang merupakan ciri sosial pada masyarakat di Indonesia.
Internalisasi Nilai Tri-Silas melalui Pembelajaran Tari Anak Berbasis Budaya Lokal Dedi Rosala; Juju Masunah; Tati Narawati; Tri Karyono; Ayo Sunaryo
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v5i2.1087

Abstract

Pembelajaran tari anak yang berbasis pada kearifan lokal di sekolah sangat penting untuk meningkatkan pendidikan karakter dengan mengiinternalisasi nilai- nilai Tri-Silas (silih asah, silih asih, silih asuh) pada diri anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas pembelajaran dan nilai-nilai Tri-Silas yang terdapat pada Tari Anak yang dijadikan sebagai bahan ajar di sekolah. Data kualitatif diperoleh dengan cara mengobservasi dari 52 siswa serta melakukan wawancara yang mendalam pada 1 orang guru mengenai pembelajaran tari anak yang berbasis pada budaya lokal sebagai data kualitatif. Data kuantitatif untuk mengetahui efektifitas pembelajaran dan dianalisis dengan menggunakan Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik non parametrik atas dasar Uji efektivitas menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini adalah terinternalisasinya nilai-nilai Tri-Silas pada anak melalui pembelajaran tari anak dengan cara belajar secara kelompok, bergotong royong, bersemangat, jujur, ikhlas, saling membantu dan berempati. Mengenalkan tari anak pada siswa merupakan cara yang efektif dalam menginternalisasikan nilai-nilai Tri-Silas.
PEMBINAAN WIRAUSAHA MAHASISWA MELALUI PRODUKSI TARI DAN PERMAINAN ANAK-ANAK Juju Masunah; Putri Lilis Dyani; Ayo Sunaryo; Tati Narawati; Trianti Nugraheni; Yoyoh Siti Mariah
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol 26, No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkb.v26i2.47244

Abstract

Abstrak Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk melaporkan hasil kegiatan pembinaan wirausaha mahasiswa melalui produksi seni tari dan permainan anak-anak. Kelompok tim dosen Departemen Pendidikan Tari, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) membina 34 mahasiswa (lima kelompok) melalui program Pengabdian kepada Masyarakat tentang kewirausahaan seni. Metode yang digunakan dalam PkM ini adalah project based research, yaitu sebuah penelitian berbasis projek. Karakteristik penelitian kualitatif ini yaitu keterlibatan peneliti sangat besar dalam membantu subjek penelitian untuk mewujudkan sebuah projek. Kegiatannya diawali oleh: 1) mendiagnosa  permasalahan mahasiswa dalam wirausaha seni; 2) merumuskan rancangan pemecahan masalah; 3) mengimplementasikan rancangan wirausaha melalui produksi tari dan permainan anak; 4) evaluasi berupa presentasi produk melalui pertunjukan virtual. Melalui PkM ini dihasilkan lima kelompok mahasiswa  wirausaha, dua kelompok yang memproduksi tari anak dan satu kelompok memproduksi permainan anak, satu kelompok memproduksi model pembelajaran,  dan satu kelompok memproduksi promosi tari anak. Respon pasar yang disampaikan melalui google form sebanyak 109 penonton yang mengakses tayangan virtual melalui TV UPI Digital, menggambarkan > 70% yang menyatakan sangat bagus produk seninya, dan > 90 % ingin belajar dan ingin menonton kembali. Hal ini menunjukkan bahwa wirausaha mahasiswa dengan produksi tari dan permainan anak diminati oleh apresiatornya. Produk tari dan permainan anak menawarkan jasa pertunjukan tari dan jasa pelatih tari bagi anak dan guru sekolah. Kata Kunci: wirausaha, mahasiswa, permainan anak-anak, tari anak, Pendidikan tari  Abstract The purpose of writing this article is to report about mentoring students’ entrepreneurships based on the production of children dance and traditional games. The faculty members from Department of Dance Education, Faculty of Arts and Design Education Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mentored 34 students (five groups) the community service program to develop entrepreneurship activities in the field of arts. The method for the community service program used a project based research. The characteristic of this qualitative research is the researchers actively participate in helping the research participants to build the project. The activity began with: 1) diagnosing the students’ problems to build entrepreneurial arts; 2) by developing business plan to solve the problems based on the production of children dance and the traditional games; 3) implementing the business plan; 4) an evaluation by presenting the product through virtual arts event. Through the community service program, five groups of students produced two children dances and the traditional games, arts teaching and learning, and the promotion of events. The researches asked appreciators to give a response of the event through filling a google form. There are 109 audiences who access the event virtually through TV UPI Digital and fill in the form. More than > 70% stated the production is very good and more than > 90 % appreciators want to watch the virtual event again. The findings inform that the students succeed to attract people with children’ dances and the traditional games. Through this project, the students offered the product of performing arts and a service for trainers about teaching children’s dance and the traditional games.Keywords: entrepreneur, student, traditional games, children dance, dance education
Pembelajaran Tari Topeng Mochi Melalui Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Pemahaman Budaya Riana Rosa Prastika; Juju Masunah; Tati Narawati
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 5, No 1 (2021): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2021
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.135 KB) | DOI: 10.24114/gondang.v5i1.19414

Abstract

This study aims to improve the ability to understand culture through the Mochi Mask dance. The research method used experimental. The research sample of students of the Sagara dance studio, Sukabumi city. Data collection techniques using a questionnaire. Data analysis techniques using nonparametric statistics. Mochi mask is a type of dance that develops in the city of Sukabumi. This dance is inspired by the culinary culture of the city of Sukabumi, namely Mochi. Sanggar Sagara is one that provides material for Mochi Mask dance using the Mind Mapping method. This method is a treatment to improve the ability to understand culture. The results showed an increase in the ability to understand culture. This is indicated by the average pretest results of 66.00. and the post test results of 87.50. Based on the research results, it can be concluded that the mind mapping method can improve the ability to understand culture. It is suggested that other studios can use the mind mapping method to improve their ability to understand culture.
Peningkatan Apresiasi Tari Nusantara Melalui Model Blended Learning di Sekolah Menengah Pertama Rusnia Yanti; Juju Masunah
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 5, No 1 (2021): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2021
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.144 KB) | DOI: 10.24114/gondang.v5i1.19323

Abstract

This research is aimed to improve knowledge, attitude, skill and appreciation of Nusantara Dances. It is conducted by Action Research method which is developed by Kemmis & McTaggart. The data were collected by questionnaire and analysed by Mix method which is developed by Creswell. The sample of this research is the 8th grade students of Public Junior High School 2 Kotabaru. Knowledge, attitude and skill of appreciation of Nusantara dances is important to be delivered to junior high school student as one of provision effort to nusantara culture, especially dances. The Learning of Nusantara Dances Appreciation is implemented through two cycles. Each cycle has four meetings. Before the intervention action of first cycle, there is a Pre-test. And then the final post test result of first Cycle shows that there is improvement result compared to the pre-test result. More over the post test result of second cycle is imporoved too compared to the post test result of the first cycle, even it has reached the set out target. In conclusion according to the result of the research, Blended learning model is effective to be used on improving the appreciation of Nusantara Dances. Thus, Art & Culture Teacher at school is suggested to use this blended learning model.
Pemberdayaan Komunitas Seni Melalui Produksi Pertunjukan Berbasis Kearifan Lokal Untuk Penguatan Desa Wisata Juju Masunah; Trianti Nugraheni; Ayo Sunaryo
ABMAS Vol 21, No 1 (2021): Jurnal Abmas, Juni 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.726 KB) | DOI: 10.17509/abmas.v21i1.35470

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk melaporkan hasil Pengabdian kepada Masyarakat dalam rangka pemberdayaan komunitas seni melalui produksi karya inovasi pertunjukan seni wisata di Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjungsiang, Subang. Metode yang digunakan adalah partisipatory action research. Tahapan kegiatan adalah: 1) membuat perencanaan dan perancangan produksi karya seni wisata berbasis kearifan lokal; 2) mengimplementasikan rancangan produksi karya inovasi; 3) melakukan observasi dan refleksi. Kelompok sasarannya adalah seniman muda Subang yang tergabung dalam Komunitas LIKA 04. Hasil kegiatan PkM ini adalah karya pertunjukan berjudul “Rampak Buluh”. Rampak artinya permainan secara bersama, buluh berarti bamboo, dengan kata lain rampak buluh artinya memainkan alat musik bamboo secara bersama. Rampak buluh disusun secara medley mulai dari helaran, rampak kohkol, perkusi jembatan, rampak toleat, ansambel angklung, dan jaipongan. Melalui kegiatan ini diharapkan komunitas seni dan masyarakat di Desa Cibuluh, Subang mendapatkan nilai tambah secara social, budaya, dan ekonomi